The Soldier And The CEO

Somewhere in the desert Libya Region

"Sudah ?" tanya wanita cantik di balik kemudi helikopter canggih.

"Sudah. Ayo berangkat sayang." Maka Koa 'MK' Tarrant membantu Terry Russell naik ke helikopter itu. Setelah semuanya beres, wanita cantik itu menerbangkan helikopter menuju Palermo Sisilia.

"Sandy sudah ready. Oom Michel juga sudah menyiapkan pesawat," jawab wanita itu.

"Good Jade. Kita segera kesana !"

Wanita yang dipanggil Jade itu mengarahkan helikopternya menuju pulau Sisilia.

Maka Koa 'MK' Tarrant dan pawangnya Jade Law

***

Ruang Pengadilan Militer

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Indiana sambil memeriksa kondisi sepupunya.

"Jas ku bolong ..." seringai Aslan. "Tunggu saja tanggal mainnya aku tuntut sendiri !"

Indiana dan Diana melihat jas custom Aslan bolong terkena peluru dan benda kecil itu menancap di pembatas antara pengunjung dan meja pengacara.

"Tuan hakim, apakah pantas melepaskan tembakan seperti itu ? Terlihat begitu gamblang bukan pihak penuntut berusaha memusnahkan barang bukti ?" ucap Diana pedas.

Hakim ketua hanya menatap datar ke istri Emir Qatar itu.

"Pengadilan ini sudah korup!" timpal Indiana.

"Jaga ucapan anda, Mr Blair !"

"Atau apa? Saya bisa menuntut pengadilan ini ! atau kita bawa saja ke senat sekalian? Atau mahkamah militer sekalipun?" balas Indiana judes. "Atau saya hubungi Mr president sekarang juga ?"

Hakim ketua menatap putra pengacara terkenal dan jaksa agung itu dengan tatapan kesal.

"Sidang kita tunda besok !"

"Jiaaahhh !" bisik Bayu. "Norak !"

"Sabar mas."

***

Keluarga O'Grady keluar dari ruang sidang ketika James mendapatkan telepon dari Maka Koa Tarrant.

"Yes MK ? Good. Kita tunggu." James tersenyum penuh arti ke Bayu.

"Good ?" tanya Bayu.

"Good papa."

Bayu tersenyum licik.

***

Kedutaan Besar Qatar

"Norak kali !" kekeh Melvin sambil menyesap kopinya saat semua orang datang.

"Coward !" umpat Indiana. "Aku bawa presiden langsung ditunda."

"Tidak apa-apa. Tahu sendiri ortu kamu siapa," kekeh Aslan. "Oke. Sidang besok akan lebih brutal lagi."

"Memang agendanya apa?" tanya Dominic.

"Pemanggilan tersangka. Kamu Dom."

Dominic tersenyum. "I'm ready."

"Indy, Nelson dan Marisol tidak ikutan kan ?" tanya Bayu.

"Belum Oom. Masih menahan diri."

Keluarga itu mendengar ramai-ramai di ruang kerja para atase.

"Ada apa ?" tanya Bayu.

"Bahrain memutuskan kerjasama eskpor minyak ke Amerika Serikat. Diperkirakan embargo ini akan dilakukan Qatar, Dubai dan Oman," jawab duta besar Nasir.

Pengertian embargo ialah suatu larangan yang diberlakukan oleh pemerintah dari suatu negara, untuk melakukan ekspor maupun impor barang atau produk tertentu ke negara-negara lain dalam rangka kebijakan yang memiliki kaitan dengan ekonomi, politik, hingga kebijakan lainnya.

Bayu menoleh ke Diana.

"Eh soal itu urusannya mas Emir, Oom," jawab Diana. "Kan Hisyam lebih dulu yang memutuskan melakukan embargo dan disetujui Malik."

"Alamat akan ada sidang darurat deh," ucap Aslan.

"Gara-gara aku ya ?" tanya Dominic.

"Tidak juga. Kalau bukan karena kamu, bakalan akan banyak korban jiwa lebih banyak karena RDX itu dijual ke pemberontak dan Ter*ris," ucap Melvin.

"Tapi Oom Malik tidak akan melakukan embargo kalau Hayden tidak kena culik dan itu sudah konflik internasional," ucap Rashid Khalid.

"Itu baru Hayden. Gimana kalau Emir Maxi yang kena?" ucap Gizem.

"Perang Wis !" balas Melvin.

"Hah?" Gizem menatap Dominic karena Melvin menggunakan bahasa Indonesia.

"It means war, Gizem."

***

Kediaman keluarga de Luca di Palermo

"Alhamdulillah kalian selamat," ucap Michel de Luca saat helikopter miliknya tiba di helipad kantor PRC Group Palermo.

"Halo Oom," sapa MK sambil memeluk Michel. "Tante Gemini."

"Alhamdulillah sampai juga disini. Halo Jade..." sapa Gemini ke istri MK yang juga anggota NCIS bagian tim REACT ( Regional Enforcement Action Capabilities Team ) atau tim yang berurusan dengan penyanderaan dan penembakan resiko tinggi.

"Halo Tante Gem," sapa Jade Law Tarrant sambil memeluk Oma Shea itu.

Michel melihat wajah Terry Russell yang masih terpasang perban. "Selamat datang di Palermo, Letnan Dua Terry Russell."

"Terimakasih Signor de Luca," senyum Terry Russell dengan bahasa Italia.

"Puoi parlare italiano ( kamu bisa bahasa Italia )?" tanya Michel de Luca.

"Sono una specie di camaleonte poliglotta ( aku semacam bunglon poliglot ). Bisa banyak bahasa dengan hanya mendengarkan atau membaca," jawab Terry.

"Itu gift yang sangat awesome, Terry," puji Gemini.

"Makanya Dom dan Liam sering menyuruh aku maju kalau di tempat asing," cengir Terry.

"Ngomong-ngomong soal Dom. Sidang Dom ditunda, MK," ucap Michel.

"Kenapa Oom?" tanya Jade.

"Aslan hampir mati kena tembak oleh anak buah Dourdan yang menyusup untuk menghancurkan laptop," senyum Michel.

Wajah Terry memucat. "Lalu bagaimana?"

"Tenang Terry. Itu laptop rusak yang dibawa Aslan. Kita tidak sebodoh itu dan semua data sudah dipindahkan."

"Ah syukurlah ..." Terry mengelus dadanya.

"Kita berangkat sekarang ?" ucap MK.

"Yes. Kalian akan sampai Washington DC malam."

MK dan Jade saling berpelukan sebelum menuju airport dan berpamitan. Terry bersalaman dengan Michel dan Gemini.

"Terima kasih Signor dan Signora de Luca."

"Berhati-hatilah Terry. Salam buat Dom."

"Dia pasti kaget kamu masih hidup," senyum Gemini.

"Nanti aku akan bergaya seperti zombie," kekeh pria itu.

***

Sidang Militer Hari Kedua

Dominic duduk di kursi saksi untuk dicecar berbagai pertanyaan dari jaksa penuntut umum.

"Letnan Dua Dominic O'Connor. Apa yang membuat anda berani melakukan itu ? Mencuri laptop dan AWOL ?"

Dominic hanya menatap dingin. "Apa saya harus diam saja saat tim saya difitnah saat kehilangan RDX ?"

"Tapi RDX itu sudah kembali bukan ?"

"Apakah itu the real RDX atau tidak ? Karena kita tidak ada yang berani membukanya tanpa terjadi insiden bukan ?" balas Dominic.

"Anda sudah melanggar peraturan, Letnan Dua O'Connor."

"Apakah anda takut jika semua pihak yang berkaitan dibeberkan... Termasuk anda?" senyum Dominic.

Wajah jaksa penuntut umum itu memucat. "Ini bukan soal saya !"

"Lalu bagaimana saat saya dan tim dikejar di London ?"

"Keberatan tuan hakim. Ini soal pencurian dan AWOL !"

"Diterima," jawab Hakim ketua.

"Keberatan ! Dominic O'Connor berusaha menyelamatkan para pasukan perdamaian di Libya tapi kenapa hanya AWOL nya yang ditekankan?" protes Diana Zidane Khalid.

"Karena dia memang AWOL bersama dengan Letnan Dua Liam Dorsett."

"Apa hanya AWOL saja ? Kasus lain tidak ? For God's Sake ! Cucu saya hampir mati kalian buru !" teriak Bayu O'Grady emosi.

James berusaha menahan ayah mertuanya.

"Papa, tenang..." bujuk James O'Connor.

"Papa tidak bisa tenang, James ! Akan aku kuliti kalian semua dan jika kalian hendak membawa masalah ini hingga ke senat, aku jabani !" bentak Bayu. "Aku tidak takut ! Karena seharusnya kalian yang pantas takut karena korupsi kalian akan kami buka ke dunia internasional !"

***

Yuhuuuu Up Sore Yaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️