NovelToon NovelToon
Tidak Akan Lama Menunggumu

Tidak Akan Lama Menunggumu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir / Slice of Life
Popularitas:917
Nilai: 5
Nama Author: iroiron

Mengisahkan tentang seorang wanita bernama Arlinda yang tanpa dia sadari sudah masuk ke dunia lain, yang Dimana Arlinda sendiri harus menjalankan bermacam tugas yang diberikan oleh seorang nenek. yang sudah berumur ratusan tahun. namun nenek tersebut tetaplah memiliki wajah yang begitu cantik. maka dari itu untuk bisa pergi ke dunia asalnya, Arlinda akan mengikuti arahan dari nenek tersebut. namun hal yang terjadi, didunia tersebut yang membuat. Arlinda terus saja menunda tugasnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iroiron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 18

setelah berada didepan pintu, kamar Rex. Eric tampak menunggu kedatangan Rex. Dan berdiri dan bersandar di depan pintu. Tak lama kemudian muncul lah Rex, yang sedikit terkejut akan keberadaan Eric.

"aa...kenapa kau berada disini"? Tanya Rex.

"aku ingin bertanya"? jawab Eric dingin. Yang membuat bulu, kuduk Rex seketika berdiri.

"baiklah, ayo masuk" ajak Rex. Yang kemudian membuka pintu kamar nya. Lalu meminta Eric untuk duduk di kursi.

"duduk lah, pangeran Eric" pinta Rex.

"tanpa, diminta aku sudah duduk disini" ucap Eric, yang benar saja ketika Rex. Berbalik arah untuk melihat Eric.

"aaa..baiklah, apakah kau ingin meminum sesuatu"? Tanya Rex yang penuh basa-basi.

"sudahlah, aku ke sini hanya untuk bertanya, kau tidak perlu menyediakan nya" kesal Eric yang kemudian menatap tajam kearah Rex. Hal itu membuat Rex, menjadi sedikit ketakutan.

"eee..baiklah " jawab Rex, yang kemudian duduk di kursi yang berada di hadapan Eric.

"jadi apa yang ingin kau tanyakan?" ucap Rex.

"aaa..itu.. bagiamana aku akan menanyakan nya" ucap Eric yang sedikit kebingungan. Rex yang mendengar nya pun, tampak bertanya-tanya. Hal itu terlihat dari raut wajah nya.

"apa.."? Eee.. jadi" tanya Rex, yang sedikit kebingungan, dengan tingkat laku Eric.

"aaa.. seperti itu tidak penting bagimu" ucap Rex, yang kemudian beranjak dari kursi nya, lalu menuju ruang ganti, untuk mengganti pakaian nya. Akan tetapi dengan cepat Eric, memegang tangan Rex, kemudian menarik nya lalu keduanya berhadapan, dan dengan mendekatkan wajah tampan nya Eric pun bertanya, dan berbisik di telinga Rex.

"kenapa hanya kalian berdua saja, kemana pergi nya wanita aneh itu"? Tanya Eric, yang membuat tubuh, Rex seketika diam membekukan, dan ketakutan. Kemudian Eric, mendorong tubuh Rex, agar menjauh dari nya.

"sudahlah jika kau tidak ingin menjawab nya, aku akan pergi" ucap Eric, yang tidak menampakkan sedikit pun ekspresi diwajah nya

lalu berjalan, menuju arah pintu.

"aa.. tunggu Eric," pinta Rex, yang dengan cepat nya Eric, berbalik arah lalu mendekati, berdiri dihadapan Rex.

"itu...kau bertanya kemana pergi nya Arlin, maafkan aku Eric. Arlin tidak mengatakan kepada ku, kemana dia akan pergi" ucap Rex, yang menundukkan kepala nya, dengan raut wajah yang sedikit pasrah.

"APA" ucap Eric, yang tanpa sengaja Menaik kan volume suara nya. Sehingga membuat Rex, terkejut.

"hemm,,maaf, baiklah aku akan kembali kekamar ku" ucap Eric, yang mencoba bersikap dingin, lalu meninggalkan kamar Rex.

"apa..kemana pergi nya, apakah aku membuat nya meninggalkan istana" pikir Eric, yang semakin menjadi gelisah. dengan langkah kaki yang, sedikit tergesa-gesa. Eric, pun memutuskan untuk segera, mencari keberadaan Arlin. Dengan menuju sebuah ruangan, yang disana terdiri dari sihir yang, membentuk sebuah peta, kota kerajaan Kingsley. Dengan meminta bantuan, kepada penjaga yaitu bagian dari sihir istana. Akhirnya Eric, menemukan lokasi Arlin.

"apa..kenapa dia berada di sini, bukan kah ini tampak sedikit jauh dari kota" gumam Eric,

"baiklah, aku akan pergi ke sana, tunggu aku Arlin" ucap Eric yang, dengan cepat menuju tempat kuda berada. Awal nya Eric, dicegah oleh dua orang penjaga istana, akan tetapi dengan beralasan bahwa diri nya, hendak berjalan dan mengelilingi sekitar kota. Para penjaga pun mengizinkan nya. dengan syarat harus ditemani oleh dua penjaga. Hal itu membuat Eric, sedikit kesal, dengan syarat yang diminta.

"tidak, aku bisa sendiri" pinta Eric.

"maaf pangeran , kami tidak mengizinkan jika, pangeran Eric, pergi sendirian" jawab penjaga tersebut.

"arghhh... Kalian membuat ku semakin lama, aku sudah meminta izin kepada ratu, biarkan aku pergi sendiri" kesal Eric.

"tapi, pangeran kami akan bertanya terlebih dahulu kepada ratu Alice" pinta penjaga tersebut.

"baiklah, kalian membuat ku semakin marah, maafkan aku" ucap Eric yang, kemudian membekukan kedua penjaga tersebut.

"10 menit maka kalian, akan kembali" ucap Eric, yang kemudian segera beranjak dari tempat tersebut. dengan menggunakan seekor kuda putih. Milik kerajaan Kingsley.

"itulah akibat nya, jika tidak menuruti perkataan ku" gumam Eric sinis.

dalam perjalanan nya, Eric mempercepat kuda laju kudanya.

"tunggu, tunggu aku" gumam Eric.

sementara itu, Arlin yang sedikit ketakutan didalam ruangan pun, menyalakan sebuah lentera yang, terletak di rumah tersebut.

"tempat ini, sangat menyeramkan. Ayolah kenapa aku diberikan tugas yang begini, tidak bisakah Erina memberikan tugas lain, seperti membantu orang dikota, atau bahkan membantu nya menjual kan buku sihir, ohh ayolah" ocehan Arlin, yang sedikit memecahkan suasan sunyi. Akan tetapi saat berbicara itu lah, Arlin mendengar suara aungan dari hewan yang, tidak lain adalah serigala. Hal itu membuat Arlin, terdiam lalu menghentikan kaki nya. Kemudian mencoba melihat sekeliling tempat nya berada. Merasa aman Arlin, pun segera melanjutkan perjalanan nya. Hingga tak lama kemudian Arlin, berada di sebuah ruangan yang, begitu besar dan, disana terdapat banyak sekali patung-patung. Seperti penyihir. Hal itu membuat Arlin, sedikit kebingungan.

"waahhh.. tempat apa ini" ucap Arlin, yang seketika bergema. Dan membuat ruangan tersebut tampak bergerak. Kemudian obor yang ada diruangan tersebut menyala satu persatu. Hal itu membuat Arlin terkejut.

"haa..apa ini" gumam Arlin. Yang mendekatkan diri nya ke sebuah patung, pria yang tengah duduk di sebuah kursi dengan, memegang sebuah cangkir. ditangan kanan nya, lalu duduk menyilangkan kedua kaki nya, kemudian kepala nya sedikit mereng kearah kiri, yang terletak tangan kiri nya tepat berada di pipi kiri nya. Seperti menahan wajah nya Dan tampak seperti sedang berpose. Lalu tersenyum. Hal itu membuat Arlin, menjadi sedikit kebingungan. Lalu perlahan mendekat.

"apa..kenapa dia terlihat seperti seorang raja, yang tengah duduk, lalu dikutuk menjadi batu" ucap Arlin, yang sedikit terkejut. Perlahan-lahan Arlin, mulai memegang patung tersebut lalu, melihat berbagai arah.

"Hem...tampak nya ini hanya sebuah patung" ucap Arlin. Yang kemudian meninggalkan patung tersebut lalu berjalan, unti mencari benda yang dimaksud. yang tidak lain adalah sebuah permata berwarna putih. yang terletak di dalam buku sihir. Akan tetapi Erina tidak menjelaskan secara rinci. dan membuat Arlin sedikit kebingungan.

"aaa..Diaman benda itu, sekarang aku harus mencari buku" pikir Arlin. Yang semakin antusias untuk, menjelajahi tempat tersebut. Akan tetapi ketika Arlin, kembali mendekat kearah patung, saat Arlin, tidak sengaja melihat sebuah buku yang berada di belakang kursi raja. tanpa sengaja tangan nya terkena sedikit goresan dari, tumbuh berduri yang berada di belakang kursi tersebut. tumbuhan tersebut seperti mengikat erat pada buku itu.

"aaaw.." hikss... kenapa duri itu tajam sekali" ucap Arlin, yang melihat tangan nya, sedikit mengeluarkan darah. Dan tanpa sengaja darah Arlin. Mengenai bibir patung tersebut. Ketika Arlin, mengibaskan tangan nya yang, kesakitan.

tanpa Arlin sadari. darah nya yang, mengenai bibir patung, itu pun tampak seperti sedang diserap. Hingga tak lama kemudian datang lah Eric yang, membuka pintu. Membuat Arlin sedikit terkejut.

"Arlin" sapa Eric.

"aaa..pangeran Eric" jawab Arlin, yang kemudian berjalan menuju keberadaan Eric.

"apa yang kau lakukan dirumah ini"? Tanya Eric.

"aa..aku sedang mencari sebuah buku, lalu bagaimana dengan mu" tanya Arlin, kebingungan.

"itu...aku diminta ratu untuk, mencari mu" ucap Eric beralasan.

"benarkah, maafkan aku telah membuat ratu khawatir" ucap Arlin sedikit menyesal.

"maka, dari itu kau seharusnya tidak pergi begitu saja" jawab Eric yang sedikit marah.

"lalu, bagaimana sekarang, apakah urusan mu disini sudah selesai"? Tanya Eric yang, menampakkan wajah nya, dengan ekspresi datar. akan tetapi dalam hati nya Eric, sangat seketika melihat keberadaan Arlin.

"tidak, tunggu sebentar pangeran Eric" ucap Arlin yang segera berjalan kembali mendekat, kearah buku tersebut. Sementara itu, Eric yang juga bingung dengan tempat pun, tampak mendekati kearah Arlin. Dan sedikit heran saat melihat patung seorang pria diatas kursi dengan, bentuknya seperti sedang berpose.

setelah mengambil buku yang dimaksud, Arlin pun segera mengajak, Eric untuk meninggalkan tempat tersebut. Mereka berdua pun kembali ke istana dengan menaiki seekor kuda, yang dimana Eric duduk tepat dibelakang Arlin, dan tampak memeluk nya. Hal itu membuat wajah Eric sedikit memerah. Dan tersenyum tipis. Sementara Arlin, tampak memikirkan buku, yang dibawa oleh nya.

1
Elina
keren Thor, Lanjuttt
run away.┲﹊
Jangan berhenti menulis, thor. Karya mu luar biasa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!