NovelToon NovelToon
Tangisan Istri Pengganti

Tangisan Istri Pengganti

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:375.8k
Nilai: 4.4
Nama Author: Mbak Ainun

Aura tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selama ini dia cintai dalam diam. Namun sayangnya pernikahan itu hanya dianggap sebagai ajang pembalasan dendam oleh Arga lelaki yang terpaksa menjadikan Aura sebagai pengantin pengganti, karena kepergian Sheila calon istrinya sekaligus sahabat Aura yang memilih pergi bersama cinta pertamanya dan meninggalkan Arga tepat dihari pernikahannya, sehingga Arga terpaksa memilih Aura untuk menggantikannya.

Penasaran dengan ceritanya langsung aja kita baca ...

Yuk ramaikan....

Update setiap hari...

Sebelum lanjut membaca jangan lupa follow, subscribe, like, gift ,vote and komen ya...

Buat yang sudah baca , lanjut terus. Jangan nunggu tamat dulu baru lanjut, dan buat yang belum ayo buruan merapat dan langsung aja ke cerita nya, bacanya yang beruntun ya, jangan loncat atau skip bab....

Selamat membaca ....

Semoga kalian suka dengan cerita nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Pemilik nama yang di sebut Arga adalah sekretaris yang selama ini membantu nya mengatur agenda kegiatan nya sehari-hari yang berhubungan dengan urusan pekerjaan nya.

Berbeda dengan Radit yang secara formal lebih fokus mendampingi atasan nya untuk melakukan pertemuan dan segala hal yang berhubungan dengan kerjasama dengan pihak luar, termasuk menggantikan posisi Arga jika dia sedang berhalangan.

"Aku mau kamu yang mengganti kan posisi Intan! "

Aura pun kembali menegak kan badan nya lalu menetap suami nya. Ucapan Arga membuat diri nya terkejut. Dia merasa tidak pantas menduduki posisi sekretaris karena pekerjaan itu sangat penting, karena berhubungan dan bertanggung jawab langsung dengan pemilik perusahaan selaku pemegang wewenang tertinggi.

"Aku tidak menerima penolakan dengan alasan apa pun!"

Sebelum Aura menyampaikan keberatan nya, Arga sudah lebih dulu menghalangi dengan penegasan atas keputusan nya itu. Akhir nya mau tidak mau , siap tidak siap Aura pun hanya bisa menerima dan melaksanakan nya.

"Setelah kamu menyelesaikan pekerjaan mudan menyerah kan nya ke kepala divisi, hubungi Intan! dia akan membantu mu untuk mengenal dan mengatur pekerjaan dan tanggung jawab sebagai sekretaris ! "

" Maaf, Mas. Kalau boleh tahu, mengapa aku yang di pilih untuk mengganti kan pekerjaan bu Intan? " Aura pun mengabaikan hukuman yang bisa saja di terima nya karena berani menyanggah keputusan atasan nya itu.

"Aku tidak perlu menjawab pertanyaan itu , aku punya hak untuk memilih dan menentukan siapa saja yang akan bekerja pada ku dan memberi nya jabatan apa pun. Ingat itu, aku tidak suka penolakan!"

"Baik, Mas." Aura pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Terima kasih atas kepercayaan nya."

Aura , dia belum juga melanjutkan pekerjaan nya, karena Arga berdiri dan meminta Aura untuk melepas jas nya yang sejak tadi masih di kenakan nya, sambil melepas kancing kemeja di bagian depan dan kedua lengan nya lelaki itu memberi kan satu lagi perintah yang tidak bisa di bantah oleh Aura.

"Bangun kan aku jika pekerjaan mu sudah selesai!" Aura pun mengangguk kan kepala nya dan mengerti jika suami nya akan beristirahat di ruangan pribadi nya.

"Duduk di sini!" ucap Arga sambil menunjuk ke arah kursi yang baru saja di tinggalkan nya.

"Gunakan komputer itu untuk menyelesaikan pekerjaan mu!"

Beberapa menit sebelum waktu nya pulang, Aura meminta izin untuk kembali ke ruangan nya. Dia beralasan untuk menyusun laporan yang baru saja di selesaikan nya di ruang kerja suami nya, agar bisa segera di serah kan kepada Ridwan.

Mungkin karena Arga sudah beristirahat dan pikiran nya masih tenang, sehingga Arga tidak melarang dan membiarkan Aura pergi . Aura pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk lepas sejenak dari pengawasan langsung suami nya itu.

"Aura, kita akan semakin sulit untuk bertemu dan berbagi cerita seperti dulu!" Irma berbisik.

Kedatangan nya untuk menuntaskan pekerjaan, di sambut Irma dengan pelukan erat yang membuat rekan-rekan yang lain merasa bingung . Pasal nya, selain Ridwan dan kekasih nya tersebut belum ada yang mengetahui perihal pemindahan tugas Aura dari divisi itu.

"Jangan berlebihan, Irma. Kita masih bekerja di satu gedung , hanya beda lantai saja."

.

.

"Irma, saya butuh salinan laporan dari cabang yang sudah dikirim kan kepada mu. Bawa segera ke ruangan saya!"

"Baik, Pak . Mohon di tunggu sebentar. "

Irma pun mengangguk kan kepala nya lalu menarik kursi nya kembali ke belakang meja kerja untuk mencari berkas yang di minta atasan nya. Sementara itu, sebelum masuk dan menutup pintu Ridwan beralih memberi kan perintah pada Aura.

"Aura, apa kah semua laporan sudah selesai?"

"Sedang saya cetak Pak."

"Saya tunggu, secepat nya!"

Aura pun melanjutkan aktivitas nya dan fokus dengan tumpukan kertas yang keluar dari mesin cetak, lalu di susun rapi sebelum di pisah kan sesuai urutan waktu dari masing-masing acara yang di lapor kan.

Ridwan yang menyibukkan diri untuk memeriksa laporan anggota nya tersebut, memberi isyarat pada Irma agar mengajak Aura berbicara di sofa tunggal yang tersedia di sudut ruangan.

"Ada apa, Irma?" Aura pun kebingungan karena Irma tidak takut di marahi oleh Ridwan.

"Ada sesuatu yang sangat penting yang harus segera aku cerita kan kepada mu . Tapi sebelum nya aku minta supaya kamu tidak bingung dan salah paham, aku ingin mengakui satu hal yang lain."

Suara Aura dan Irma pun di pelan kan sehingga tidak sampai terdengar oleh atasan mereka. Meski pun tidak masalah juga jika Ridwan mendengar nya, Karena dia sudah tahu apa yang akan di sampaikan oleh Irma.

"Aku dan Pak Ridwan...."

"Kami berdua sedang menjalin hubungan asmara , aku minta maaf karena baru sekarang menceritakan nya dan hanya kamu yang aku beritahu. Jadi, tolong rahasiakan kabar Ini dari siapa pun juga , termasuk Pak Arga."

"Aku dan Mas Ridwan akan mencari waktu yang tepat untuk mempublikasikan hubungan kami, terutama kepada Pak Arga."

Walau pun sangat terkejut, Aura yang sempat berulang kali mengalihkan pandangan nya dari Irma ke arah Ridwan dan sebalik nya akhir nya tersenyum dan memberi kan ucapan selamat.

Kembali pada tujuan utama nya, Irma yang mengerti jika sahabat nya harus pulang tepat waktu bersama Arga, segera menyampaikan sesuatu yang kedua kali nya membuat Aura terkejut.

"Ini tentang sahabat mu yang telah menghianati Pak Arga."

"Sheila?" Aura pun memperjelas nya untuk meyakin kan pendengaran nya.

"Benar. Aku dan Mas Ridwan melihat nya di bandara kota lain, saat tempo hari kami bertugas untuk melakukan pertemuan terbatas dengan divisi yang sama di salah satu cabang milik Pak Arga di sana."

Aura pun menajamkan pendengaran nya karena Irma menceritakan hal tersebut dengan suara yang pelan. Walau pun Ridwan sudah tahu, dia tetap menjaga perasaan sahabat nya agar tidak merasa was-was dan tidak nyaman.

"Saat itu, satu hari setelah pernikahan mu dengan Pak Arga dan semua orang masih membicarakan tentang kabar pernikahan kalian. Aku ingin memberitahu kamu, tapi Mas Ridwan melarang karena takut mengganggu waktu mu bersama Pak Arga dan keluarga besar beliau."

"Lagi pula kami khawatir jika berita ini akan menimbulkan masalah baru yang bisa memancing kemarahan Pak Arga."

Aura pun mengangguk kan kepala nya namun wajah nya berubah murung dan pucat. Sorot mata nya juga meredup dan sayup merasa kan sesuatu yang tidak baik pada sahabat nya itu. Dengan segera Irma memeluk nya untuk menenangkan.

Sesaat kemudian, Aura sudah merasa lebih tenang dan menanyakan sesuatu tentang Sheila. Karena cerita Irma memang belum selesai dan terjeda untuk meredakan situasi tegang yang sempat tercipta.

"Apakah dia bersama seseorang?" dia ingin memastikan kebenaran kabar yang kala itu juga di terima Arga dari orang kepercayaan nya.

"Ya, kami melihat Sheila bersama seorang lelaki yang usia nya mungkin seumuran dengan kita . Mereka sedang melakukan persiapan di bandara keberangkatan nya untuk penerbangan internasional dengan tujuan ke sebuah negara Amerika.

****************

1
Firgi Septia
si Arga ini aneh sekali yg buat malu dia Sheila orang lain jadi sasarannya baru di aura ini terlalu naif Mustinya tegas sedikit mau saja diperlakukan seenaknya sama si Arga sinting😒😒
Aniesa Hakim
huuu pak rezza
cucu suriah
kenapa sholat ? kan masih nifas 🙏
Annisa Rahman: oh itu cerita nya disingkat bier gak kelamaan kk
total 1 replies
Noerlina
Biasa
Noerlina
Kecewa
Syakira Rebeka
indosiar sekali ya....
Rupiah Piah
Luar biasa
Lawisalawisaqi Lawisaqi
Buruk
Merah Mawar
/Ok//Ok//Ok/
Merah Mawar
/Good//Good//Good//Good/
Merah Mawar
suka cerita nya
Merah Mawar
Keren
mheldaaa
cepat banget tamatnya 😭😭😭
Annisa Rahman
6
Sugiharti Rusli
semoga ada bonchap yah walo sedikit😆😆
Sri Murtinah
seru ceritanya
Sugiharti Rusli
smart Arga menempatkan orang yang selama ini istrinya percaya tuk membantunya ngelola perusahaannya
Sugiharti Rusli
ah Arga memang yang terbaik buat Aura💖
Sugiharti Rusli
semoga keluarga Arga dan Aura bisa mendapatkan kebahagiaan di tempat tinggal nya sekarang bersama calon anak mereka yah,,,
Sugiharti Rusli
semoga aja tuh si Sheila beneran tobat dan kembali ke jalan yang benar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!