NovelToon NovelToon
Silhouette

Silhouette

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

"Aku memacari Echa, hanya karena dia mirip denganmu. Aku gak akan bisa melupakanmu Inayah. Jadi dengarkan aku, pasti... pasti aku akan memutuskan Echa apabila kamu mau kembali padaku!" Terdengar lamat-lamat pertengkaran Catur dengan mantan kekasihnya yang bernama Inayah dihalaman belakang sekolah.


Bagai dihantam ribuan batu, bagai ditusuk ribuan pisau. Sakit, nyeri, ngilu dan segala macam perasaan kecewa melemaskan semua otot tubuhnya. Echa terjatuh, tertunduk dengan berderai air mata.


"Jadi selama hampir setahun ini aku hanya sebagai pelampiasan." monolog gadis itu yang tak lain adalah Echa sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tentang Erik

Mempunyai tubuh tinggi tegap dengan wajah mulus berhidung mancung membuat dia menjadi idaman para wanita. Meskipun begitu diumur yang menginjak 25 tahun, dia belum pernah yang namanya pacaran. Bukan tidak normal ataupun pemilih pasangan. Tapi, karena selama ini tidak ada yang bisa membuat jantungnya berdetak cepat. Erik, terlahir dari keluarga berada. Orang tuanya seorang pedagang sembako besar yang telah memiliki beberapa anak cabang. Namun, hal tersebut tidak membuat seorang Erik sombong dan berlagak sok kaya.

Saat ini dia sedang menyelesaikan pendidikan magister disalah satu universitas ternama di kota ini. Dengan kesempurnaan inilah, dia menjadi target idaman setiap wanita. Adapula yang orang tua dari para wanita itu langsung mendatangi keluarga Erik dengan tujuan ingin menjodohkan anak mereka. Untung saja kedua orang tua Erik bukan termasuk golongan orang tua kolot. Panggil saja Abah Hasan dan Umi Henny membebaskan putra semata wayangnya memilih pasangan hidup.

"Saya serahkan semua pada Erik saja. Karena dia yang akan menjalaninya." Ucap abah Hasan saat seorang pria bernama Bapak Ali ingin menjodohkannya dengan putri nya yang bernama Bella. Dimana Bella ini mencintai Erik sudah sangat lama, dan sekarang bukan lagi cinta tulus tapi lebih cenderung obsesi.

"Sebagai orang tua, bukannya kita harus menjamin kebahagiaan anak-anak. Dan saya yakin, Erik akan bahagia jika menikah dengan Bella." Ucap pak Ali terkesan menggurui.

"Bella ini, sudah cantik juga dia sangat pandai berbisnis. Pasti nanti dia bisa membantu abah Hasan untuk memegang salah satu toko sembako." Promo pak Ali tanpa rasa malu.

"Sekali lagi, mohon maaf nanti saya tanya kan dulu pada Erik. Kebetulan hari ini, dia sedang keluar kota untuk mengurusi cabang toko yang sedang ada sedikit masalah." Jawab abah Hasan masih dengan bahasa yang sopan. Sedangkan Umi Henny sudah bersungut ingin marah, tapi karena menghormati tamu jadi beliau tahan.

Dengan perasaan dongkol karena tidak puas dengan hasil pertemuan malam ini. Akhirnya pak Ali beserta istri langsung pamit pulang. Sedangkan di tempat lain, Bella sudah merasa bahagia karena mengira jika keinginannya pasti bisa terpenuhi. Begitulah sifat buruk Bella yang jarang diketahui banyak orang. Dia pandai berkamuflase menjadi gadis lembut dan juga baik hati. Padahal aslinya dia sangat manja juga arogan. Semua keinginannya harus terpenuhi. Efek dari orang tua yang terlalu menuruti semua permintaannya sedari kecil.

Kita tinggalkan Bella dan keluarganya, mari kita tengok Erik sedang apa saat ini.

Menatap layar komputer ditemani sebuah buku tebal, Erik terlihat sangat serius. Diduga ada kecurangan yang dilakukan karyawannya. Laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi stok barang yang ada. Meskipun sudah menaruh curiga terhadap salah satu bagian keuangan. Tapi Erik ingin lebih dulu mencari banyak bukti untuk menjeratnya ke ranah hukum.

"Rik, ini udah siang gak sebaiknya kita pergi cari makan dulu." Ajak Anto salah satu orang kepercayaan Erik juga sahabat karib sejak remaja.

"Bentar To, nanggung ini dikit lagi kelar kok." Jawab Erik tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer di depannya.

"Setelah bukti ini terkumpul, aku mau kamu segera serahkan pada pihak kepolisian. Karena aku sangat tidak mentolerir pengkhianatan. Tidak cukup kata maaf, dia harus mendekam dalam penjara dan akan aku blacklist dari semua tempat kerja. Supaya ketika dia keluar dari penjara nanti, dia akan kesulitan mencari kerja. Inilah hukuman yang pantas." Kata Erik sambil mengepalkan kedua tangannya. Cukup kejam memang, tapi itulah efek jera bagi seorang pengkhianat. Tidak ada ampun.

Seperti biasa, dimanapun Erik selalu menjadi pusat perhatian para wanita. Contohnya saat ini, dia sedang makan siang bersama Anto ada saja yang minta berkenalan. Benar-benar keadaan yang membuat risih seorang Erik. Bagi Erik, perempuan seperti itu tak layak mendapatkan cintanya. Kriteria Erik memilih pasangan hidup bukan dari fisik yang sempurna tapi tidak punya rasa malu. Melainkan perempuan yang bermartabat dengan attitude bagus yang kelak akan dia per sunting.

"Ngomong-ngomong kapan kamu bawa gandengan Rik, dari teman-teman semua tinggal kamu yang masih jomblo."Tanya Anto yang memang sudah memiliki pasangan, lebih tepatnya mereka sudah bertunangan.

"Secepatnya, kamu tunggu saja waktunya. Aku sudah menemukan calon jodohku." Jawab Erik sambil tertawa membayangkan wajah manis Echa.

Spontan Anto melongo merasa takjub, seorang Erik sudah jatuh cinta setelah sekian purnama tanpa pasangan. Dan sudah berapa banyak perempuan yang ditolaknya.

"Wow... Amazing, gadis beruntung mana yang akhirnya meluluhkan hati seorang Erik." Ledek Anto

"Sepertinya dia perantauan, aku belum bertanya lebih jauh dia berasal dari mana. Baru dua kali bertemu tanpa sengaja." Jawab Erik enteng.

"Apa? Baru bertemu udah membuat kamu bucin? Luar biasa. Pasti dia sangat spesial ta?" Beruntun pertanyaan Anto karena rasa penasaran tingkat tinggi.

"Udahlah, kamu nanti juga ketemu. Dan awas jangan sampai kamu kepincut. Ingat udah punya Intan." Ancam Erik becanda

"Dih yang posesif, belum tentu juga dia mau sama kamu?" Ucap Anto yang langsung membuat Erik terdiam.

Betul juga, Echa tidak seperti kebanyakan perempuan yang bertemu denganku. Dia seperti menjaga jarak denganku, seolah tidak ingin berdekatan dengan seorang pria. Apakah Echa punya masa lalu dan membuatnya belum move on. Pikiran Erik jadi melanglang buana. Dia jadi merasa khawatir jika cinta pertamanya harus bertepuk sebelah tangan. Pasti sangat menyakitkan. Belum apa-apa Erik sudah merasa galau karena perkataan Anto.

"Kamu kenapa tiba-tiba murung begitu? Apa ada yang salah dengan omonganku?" Tanya Anto merasa tidak enak hati pada sahabat sekaligus atasannya itu

"Tidak, apa yang kamu katakan bisa jadi benar. Echa tidak seperti yang lainnya. Dia seolah enggan berdekatan denganku." Jawab Erik sendu.

"Oh jadi namanya Echa, kamu harus pelan-pelan dekati dia. Bisa jadi dia punya trauma yang membuatnya sangat berhati-hati dalam bertindak. Apalagi jika itu masalah hati, kamu wajib menyelami nya lebih dulu." Penjelasan Anto masuk akal.

"Baiklah, aku akan mengatur strategi untuk mendapatkan cinta sejatiku. Aku yakin, suatu hari aku bisa menaklukan hatinya. Karena cintaku padanya tulus meskipun baru beberapa hari bertemu." Tekad Erik, membuat Anto merasa bangga.

Sedangkan di tempat yang jauh ada seorang gadis manis nan mungil yang tidak berhenti bersin dan telinga memerah.

"Siapa sih yang dari tadi ngomongin aku sampai segitunya. Tidak tau saja dia jika aku sudah bersin begini, rasanya sangat menyiksa sekali." Monolog Echa yang selalu merasa tidak nyaman saat bersin karena penyakit sinusitis yang dideritanya cukup lama.

Hacim hacim hacim

Setelah merasa lebih baik, Echa kembali melanjutkan aktifitasnya siang ini. Bukan dia sudah benar-benar lupa akan masa lalunya. Tapi bukan berarti dia belum move on. Rasa takut lah yang membuat dia membangun tembok tinggi untuk setiap pria yang berusaha mendekatinya. Tidak ingin munafik jika sebenarnya dia sedikit tertarik ingin berteman dengan Erik. Tapi belenggu trauma jatuh cinta membuat dia memilih untuk menghindar. Baginya tidak ada pertemanan murni antara pria dan wanita. Pasti salah satu akan ada yang menaruh rasa lebih. Dan masalah akan kembali muncul. Jika keduanya memiliki rasa yang sama, itu bagus. Tapi jika cinta bertepuk sebelah tangan, maka ikatan pertemanan akan rusak. Dan Echa memilih untuk menghindar dari kejadian buruk suatu saat nanti. Apalagi dia hanyalah perantau di kota ini. Banyak hal yang belum dia pahami.

Mencintai bukanlah sebuah kesalahan, tapi akan menjadi salah ketika kita menempatkan cinta itu sendiri di tempat yang salah. Percayalah, ketika seseorang memiliki cinta sejati. Kamu akan dapat melihat ketulusannya lewat tatapan matanya. Karena hanya mata yang tidak akan berbohong.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Alhamdulillah update lagi.

Mohon maaf jika terlambat, karena Othor sedang terserang flu berat jadi rasanya pingin tiduran saja.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya, supaya Othor makin semangat nulisnya.

Terima kasih.

By : Erchapram

1
Erchapram
cie cie /Smile/
Erchapram
makasih ya
Mahyum
cie ,,,,kak Catur lagi PDKT ma Echa....
Mahyum
semangat terus kak,,,💪💪💪 ceritanya bagus👍
Erchapram: Terima kasih kak
total 1 replies
Erchapram
Makasih banyak sudah mampir.
Celeste Banegas
Semua karakternya terasa hidup dan bikin saya kesemsem! Sukses kedepannya, author✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!