NovelToon NovelToon
SALAHKAH AKU MENCINTAINYA

SALAHKAH AKU MENCINTAINYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: gadis semeru

Salahkan jika seorang kakak tiba - tiba menyatakan cinta kepada adiknya didepan orang tua mereka? Tentu saja ini salah, walaupun mereka hanyalah saudara sedarah. Cinta mereka tetap saja terlarang, tidak sesuai dengan norma dan agama yang berlaku. Namun itulah yang Arya lakukan malam itu, menyatakan cinta untuk Aryani adiknya.

Pram ayah mereka murka dan memilih menjodohkan Aryani dengan Firdaus, sedangkan Claudia ibu Aryani malah menjadikan ini sebuah kesempatan untuk dapat menyingkirkan anak tirinya tersebut. Claudia tidak ingin kehilangan semua yang telah dia perjuangkan.

Apakah benar Aryani adik dari Arya? jika benar mengapa Arya begitu berani menyatakan cintanya kepada Aryani? Mengapa Claudia begitu gigih ingin menyingkirkan Arya? Apakah Arya selama ini mengetahui rahasia yang disimpan olehnya? Lantas siapakah Firdaus? Benarkah keputusan yang Pram ambil dengan menjodohkan Aryani dengan Firdaus dapat memutus kisah cinta sedarah ini, atau kisah ini baru saja dimulai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gadis semeru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SOLAT MALAM

Fauzan terbangun dari tidurnya disepertiga malam. Dilangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Dibasuhnya muka terlebih dahulu kemudian sikat gigi. Setelah itu Fauzan mengambil air wudhu guna melaksanakan solat malam. Sudah menjadi rutinitas sehari - hari Fauzan dia akan terbangun di jam dua dini hari untuk melaksanakan solat malam kemudia dilanjutkan dengan berzikir dan membaca alqur'an.

Fauzan memang sudah terbiasa, mulai sejak usia dini. Sinta ibunya sudah mengajarinya solat mengaji segala macam ilmu keagaman sesuai dengan agama yang dia anut. Fauzan merasa sangat beruntung memiliki ibu seperti Sinta yang mampu mendidik dan membimbingnya dengan baik. ya..... Hanya ibunyalah yang selalu ada buat dirinya. Menjaga merawat dan mendidiknya.

Ayahnya..... Robby terlalu sibuk untuk itu. sibuk bekerja dan sibuk bermain wanita. Untung saja ibunya benar - benar memiliki hati yang seluas samudra bagi Fauzan. Ibunya tetap saja diam tak pernah sekalipun membantah ucapan ayahnya. Selalu diam diperlakukan tidak adil oleh ayahnya. Walaupun sering kali Fauzan tanpa sengaja melihat ibunya menangis setiap memanjatkan doa kepada sang pencipta. Air matanya berlinang tak terbendung. Fauzan yakin ibu nya menyimpan luka namun selalu berusaha bersikap baik - baik saja.

Wanita mana yang tak terluka hatinya melihat suami yang dia cintai bermain api dengan wanita lain. Lebih - lebih wanita tersebut adalah wanita muda yang sangat mengoda. Ditambah lagi tanpa rasa bersalah ayahnya selalu saja membanggakan wanita -wanita tersebut. Dan merendahkan istrinya sendiri. Ayahnya seakan bangga dengan dosa.

Selesai melaksanakan solat malam dan berzikir, Fauzan mengambil alquran yang dia letakkan di atas nakas samping kiri ranjang. Tiba - tiba pintu kamarnya diketuk, Fauzan kembali meletakkan Alquran yang telah dia pegang. Dibukanya pintu kamarnya. Terlihat ibunya berdiri disana masih mengenakan mukenah.

"Mama kira kamu belum bangun nak. Sedang apa? Mama mengganggu tidak?" ucap mamanya sambil melangkahkan kakinya kedalam kamar Fauzan dan duduk ditepi ranjang.

" Fauzan sudah bangun dari tadi ma. Fauzan mau mengaji sebentar sambil menunggu azan subuh berkumandang" jawab Fauzan lembut.

"Mama kira kamu masih tidur karena capek sayang setelah acara pertunanganmu" ucap Sinta.

"Secapek apapun, Fauzan ngak akan lupa.apapun yang mama ajarkan pada Fauzan. Mama tenang aja ya" ucap Fauzan sambil memengang kedua tangan Sinta.

"Bukankah mama sendiri yang mengajarkan padaku bahwa bagaimanapun keadaan dan kondisi kita. Janganlah kita lupa kepada sang pencipta" ucap Fauzan lagi.

"Ada apa mama kekamar Fauzan?" tanya Fauzan selanjutnya menyadari jika ibunya pasti memikirkan sesuatu. Jika tidak ibunya tidak akan kekamarnya pada jam segini.

"Mama kepikiran kamu sayang" ucap Sinta dengan lembut.

"Kamu baik - baik saja kan nak?" tanya Sinta sangat khawatir dengan putranya. Sinta sangat tau bahwa sebenarnya Fauzan sudah memiliki seorang kekasih. Tapi oleh ayah dan neneknya dia dipaksa menerima perjodohan ini.

"Fauzan baik - baik saja. Mama ngak perlu mengkhawatirkan Fauzan. Fauzan tau apa yang Fauzan putuskan insa allah tidak akan merugikan siapapun" ucap Fauzan menyakinkan ibunya.

"Kamu yakin sayang? Lantas bagaimana dengan dia?" tanya Sinta menanyakan tentang kekasihnya.

"Besok Fauzan akan menemuinya ma. Fauzan akan meminta ma'af padanya. Insa allah dia akan mengerti. Karena Fauzan tau dia gadis yang baik" ucap Fauzan.

"Jika kamu benar - benar mencintainya, Kamu berhak memperjuangkannya sayang. Lagi pula mam yakin kamu juga tidak mencintai Aryani kan " ucap Sinta.

"Mama..... Bukankah mama sendiri yang mengajarkan padaku. Kita tidak boleh terlalu mencintai sesuatu, tidak perduli apapun itu. Sebab segala sesuatu yang ada didunia ini hanyalah bersifat semu dan sementara. Sedangkan yang harus benar - benar kita cintai hanya lah tuhan yang maha besar. Sebab hanya dia yang kekal dan Abadi. Jadi.... memang benar Fauzan suka pada Nada tapi Fauzan juga cinta pada keluarga kita. Jika satu - satunya jalan yang Tuhan berikan untuk mempertahankan keutuhan keluarga kita. Hanya dengan cara Fauzan menikah dengan Aryani, aku rela ma" ucap Fauzan panjang berusaha menenangkan ibunya.

" Tapi kamu tidak mencintainya nak, apakah hidupmu akan bahagia." ucap Sinta tak terasa air matanya jatuh begitu saja memikirkan nasib putra kesayangannya.

"Cinta bisa tumbuh dengan berjalannya waktu. Aku akan belajar mencintainya. Fauzan yakin kalau niat kita baik insa allah akan baik juga hasilnya nanti" ucap Fauzan.

"Tapi kamu mencintai Nada. Dan mungkin akan lebih bahagia jika menikah dengannya " ucap Sinta kembali.

"Aku akan belajar melupakannya. Sebab nantinya dia bukan siapa - siapa lagi untukku. Bukankah mama selalu mengajarkan aku tentang arti sebuah kata setia. Mungkin kata itu begitu mudah diucapkan namun teramat sulit untuk di lakukan. Tapi mamalah contoh nyata buat diriku. Aku yakin aku bisa setia kepada satu orang saja dan hanya maut yang mampu memisahkan kami. Mungkin Aryani lah jodoh yang dikirimkan tuhan untuk diriku " ucap Fauzan dengan sangat tenang sambil terseyum datar.

Sinta benar - benar sangat terharu dan bersyukur memiliki seorang putra seperti Fauzan. Putra yang selalu berbicara dengan lembut dan penuh sopan santun. Sinta berusaha sekuat tenaga mendidik Fauzan agar menjadi laki - laki yang baik dan bertanggung jawab. Sinta selalu berdoa dan meminta supaya janganlah Fauzan menjadi seperti ayahnya. Seorang laki - laki yang tidak pernah puas dengan satu wanita. Seorang laki - laki yang tak lagi pernah mau menyentuh istrinya padahal itu yang halal baginya. Laki - laki yang lebih suka menggauli yang haram baginya.

"Baiklah sayang jika itu sudah menjadi keputusanmu. Mama hanya bisa mendoakan agar nantinya kamu bida hidup dengan bahagia. Mama yakin tuhan akan memberiakan yang terbaik untukmu sebab kamu anak yang baik. Anak yang selalu berbakti kepada orang tua." ucap Sinta. Dia merasa sudah terlalu banyak bicara dan mengganggu putranya.

" Mama kembali kekamar dulu ya. Kamu lanjutkan jika ingin mengaji" ucap Sinta sambil berdiri hendak meninggalkan kamar Fauzan.

Setelah ibunya pergi dari kamarnya Fauzan mengerjakan apa yang dari tadi ingin dia kerjakan. Diambilnya kembali al- quran. Kemudian membukanya, dicarinya tanda lipatan yang sengaja dibuat untuk menandai sampai dimana dia terakhir membacanya. Setelah memukan segera dibacanya surat Al Isra yang berjumlah seratus sebelas ayat tersebut. Suaranya terdengar sangat merdu mampu menggetarkan hati siapapun yang mendengarnya. Selesai membacanya kemudian Arya mempelajari terjemahannya. Didalam salah satu ayat yang terdapat di surat tersebut menceritakan tentang larangan berzina. "Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”. (Qs. al-Isra” Ayat 32). Fauzan terpaku membaca itu, dia teringat akan ayahnya yang selalu saja berzina dengan begitu banyak wanita. Apakah ayahnya tersebut tak memiliki keinginan sedikitpun untuk bertobat. Apakah yang harus Fauzan lakukan agar ayahnya berhenti berbuat dosa. Entahlah Fauzan binggung harus memulai dari mana.

1
Nadivhazha
See? Apa yang kamu tanam itu yang kamu tuai
Nadivhazha
wkwkwk
Nadivhazha
"engga takut hilaf"
Galita 2927
novelnya bagus bangettt
gadis semeru
karyaku sendiri 😘😘😘😘😘
Nadivhazha
Zan lu tinggalin tunangan lo, dia juga zina anjirr
Nadivhazha
Tidak, jangan bilang mereka ternyata sodara thor
Nadivhazha
Gatau lagi sama nih codot, nyerah
Galita 2927
semangat🔛🔥
Galita 2927
semangat 🔛🔥
Nadivhazha
Karya bangusss rekomendasi banget buat kalian
Nadivhazha
"lumagan tampan juga" asekkkk wkwk
Nadivhazha
Apapun masalahnya, tetep curiga ke codot
Nadivhazha
Emang dasar orang tolol
Nadivhazha
Pokoknya sekrang lu gua panggil codot deh, sebel banget
Nadivhazha
Ulah lu kan codot
Nadivhazha
Benci banget sama ni ular codot
Nadivhazha
:)
Nadivhazha
Alah Codot
Nadivhazha
Dosa lu Codot
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!