SALAHKAH AKU MENCINTAINYA

SALAHKAH AKU MENCINTAINYA

PERNYATAAN CINTA

Malam ini untuk sekian kalinya Arya menolak perjodohan yang di buat oleh Pram ayahnya. Diusia yang sudah menginjak dua puluh delapan tahun bukankah putranya tersebut sudah pantas jika membina sebuah keluarga. Pram tak habis pikir apalagi yang diinginkan oleh Arya, gadis seperti apa yang akan dipilihnya sebagai pendamping hidupnya nanti.

"Arya!" Teriak pram dengan sangat murka. Hal tersebut terlihat dari nada suara dan raut wajah ayahnya yang memerah menahan amarah, kedua tangannya dikepalkannya.

" Arya! Tolong jawab ayah sekali ini saja, mengapa kamu menolak perjodohan dengan Mentari?. Apalagi sekarang alasanmu. Mentari itu gadis baik-baik, dari keluarga terpandang juga.?" Tanya Pram pada putranya yang sedang duduk tertunduk lesu didepannya.

Arya hanya diam tak bersuara. Namun, sesekali dia mengarahkan pandangannya kepada perempuan muda yang ada dibelakang ayahnya. Pandangan seorang pria yang memandang dengan pandangan penuh cinta.

" Sudahlah bang, jangan terus memarahi Arya, mungkin memang dirinya belum siap untuk menikah" ucap Claudia mencoba menenangkan suaminya. Dia mendekati suaminya dan mencoba menenangkan suaminya. Diraihnya tangan suaminya dan diajakkan untuk duduk.

"Ayo, lebih baik abang duduk dulu, bicara baik-baik, tanyakan dengan baik-baik pada Arya, tidak usah dengan nada tinggi seperti itu" ucap Claudia mencoba menenangkan suaminya.

Pram menerima ajakan istrinya, mungkin benar ucapan istrinya seharusnya dia lebih sabar menghadapi sikap putranya ini.

"Iya ayah, benar kata bunda. Ayah jangan marah-marah dong, tanyakan baik-baik pada bang Arya" ucap gadis muda yang jadi fokus pandangan Arya sedari tadi. Aryani sendiri tidak habis fikir kepada abangnya. Dengan wajah yang tampan dan ekonomi yang sangat mapan wanita mana yang tak ingin menjalin hubungan dengan abangnya. Banyak sekali wanita yang berlomba - lomba menarik perhatian dari Arya. Berbagai cara mereka lakukan.

"Ayah pusing, kepala ayah sampai sakit, sayang. Entah mengapa abangmu ini terus saja menolak perjodohan yang ayah ajuķan padanya" ucap Pram sambil memijat-mijat kepalanya.

"Atau jangan-jangan kamu tidak menyukai wanita, kamu menyukai pria" ucap Pram spontan karena sudah benar-benar frustasi dengan sikap putranya tersebut.

Bagaimana tidak terlintas pikiran seperti diotak Pram. Arya, putranya tersebut bukan hanya satu kali ini saja menolak perjodohan yang dia ajukan. Berkali - kali Pram mengenalkan para gadis pada putranya. Ada yang merupakan putri dari temannya, putri saudara jauh mereka atau bahkan putri - putri rekan bisnisnya. Pram juga tidak pernah mendengar Arya berpacaran dengan seorang gadis. Dari kecil hingga kini dia hanya berteman dengan para pria saja, jika kepada para wanita dia bersikap sangat acuh dan dingin. Padahal dengan paras yang sangat tampan, tubuh yang atletis dan tentu saja berasal dari keluarga yang sangat terpandang dengan sangat mudah Arya bisa mendapatkan wanita manapun yang dia mau. Mungkin saja jika Arya mau sekali tunjuk saja sang gadis pasti langsung menerima cintanya.

Ucapan Pram tentu saja sangat mengangetkan Arya, yang tertunduk dari tadi. Claudia dan juga Aryani pun tak habis pikir mengapa bisa Pram memiliki pikiran sampai sejauh itu. Aryani adalah gadis muda yang sedari tadi menjadi fokus pandangan Pram.

"Ayah! Bisa-bisanya ayah menuduhku yang bukan-bukan. Aku ini lelaki normal" ucap Arya mencoba membela diri.

"Mana coba kamu buktikan kepada ayah kalau kamu lelaki normal. Dari dulu ayah tidak pernah melihatmu dekat dengan seorang gadis kecuali dengan adikmu sendiri." Ucap Pram dengan nada menyindir putranya.

"Karna Aku sudah jatuh cinta dengan seorang gadis, dan aku sangat sulit melupakannya, sepertinya aku hanya ingin bersama dengannya saja" Ucap Arya dengan nada yang sangat lirih.

Pram spontan saja dia langsung berdiri mendengar ucapan lirih putranya. Dia kembali lagi bersemangat. Jika demikan ke takutannya ternyata tidak terbukti.

"Katakan saja pada ayah siapa gadis yang berhasil meluluhkan hati anak laki-laki ayah. Ayah akan langsung melamarnya untukmu, tidak perduli dia berasal dari keluarga mana"ucap Pram bersemangat dan menghampiri putranya. Pram kemudian duduk disamping Arya dan merangkulkan tangan kanannya kebahu Arya.

"Nah! Sekarang kamu katakankan siapa gadis itu" ucap Pram sangat penasaran. Begitu juga Claudia dan Aryani mereka berdua juga sangat penasaran siapa gadis tersebut.

Arya menarik nafas, dikumpulkannya segala keberanian dari seluruh hatinya. Dia tak ingin salah dalam berucap. Namun kapan lagi dia mendapatkan kesempatan untuk mengutarakan isi hatinya. Walau Arya tau apa yang akan dia katakan nantinya akan menghancurkan semua orang.

"Aryani, aku mencintainya dan ingin bersama dengannya" ucap Arya dengan sangat lantang dan matanya menatap tajam kearah gadis tersebut.

Terpopuler

Comments

Nadivhazha

Nadivhazha

Arya, Aryani namanya aja cocok

2024-06-28

0

🌟~Emp🌾

🌟~Emp🌾

Arya dan Aryani 🙄

2024-06-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!