NovelToon NovelToon
Legenda Pedang (Mata Dewa)

Legenda Pedang (Mata Dewa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:130.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Ketika kelahirannya membawa petaka.
Ketika dirinya harus kehilangan kedua orang tuanya.
Ketika dirinya harus tinggal di kekaisaran Zhang untuk menutupi identitasnya.

Malam itu, puluhan orang datang menyergap rumahnya. Pertarungan pecah antara ayah dan ibu Lin Hao dengan orang-orang itu. Demi melindungi Lin Hao kecil, mereka rela sampai mengorbankan nyawa.

Lin Hao kecil memilih untuk melarikan diri. Naas dirinya tetap tertangkap. Namun siapa sangka, perkataan salah seorang dari orang yang menangkapnya itu membuat emosi Lin Hao tak terkontrol. Mata Dewanya bereaksi. Guncangan hebat tercipta. Orang-orang yang menangkapnya itu langsung kehilangan nyawa. Saat ini pedang pemberian ibunya juga menimbulkan reaksi dan memanggil sosok makhluk abadi.

Lantas apa yang terjadi dengan Lin Hao? Mampukah dia membalas dendam atas kematian kedua orang tuanya?
Nantikan kisahnya di Legenda Pedang (Mata Dewa)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 30 ~ Kembalinya Sang Legenda

“Aku hanya akan mengantarmu sampai di sini. Selanjutnya, kau akan kembali ke duniamu setelah melewati pintu itu.” Naga Penjaga berhenti tepat disebuah pintu yang berdiri di atas awan.

“Terima kasih!” Lin Hao kemudian melayang, lalu melewati pintu tersebut. Sosoknya tiba-tiba saja menghilang ditelan cahaya.

***

Dua orang saat ini tengah memasuki sebuah perkampungan tepat berada ditengah-tengah antara Kekaisaran Zhang dan Kekaisaran Liu. Perkampungan yang tujuh tahun lalu nyaris hancur oleh sebab serangan iblis.

Keduanya berhenti sejenak tepat disebuah patung seorang pemuda mengendarai pedang, persis berada di tengah-tengah perkampungan. Patung yang oleh orang-orang kampung itu dinamakan sebagai Sang Penyelamat, namun tidak sedikit pula yang menganggap sosok patung itu adalah tokoh legenda. Patung ini pulalah yang memicu banyaknya para turis berdatangan, demi melihat sosok pemuda yang telah membunuh ratusan iblis dengan sekali serangan.

“Andai Saudara Hao masih ada… Aku jadi merindukan masa-masa dimana dia mengajari kita teknik berpedang!” Jiu Ruo menatap penuh kagum wajah patung itu. Rasa hormatnya tetap tidak berubah meski saat ini dia meyakini kalau pemuda itu telah meninggal. Karena Lin Hao, Dia bahkan berhasil menjadi satu diantara jenius sekte Teratai Awan.

Sewaktu mendapati Lin Hao tak kembali bersama dengan rombongan yang dikirim ke perbatasan, dia sangat berduka sampai pada akhirnya memutuskan untuk berhenti berlatih beladiri. Namun kembali mengingat akan pesan Lin Hao untuk menjadi kuatlah yang membuatnya berusaha untuk tetap bangkit. Kini diusianya yang ke-21 tahun ini, dia berhasil mencapai ranah Petarung tahap 9.

“Benar, kalau bukan karena Saudara Hao, saat ini mungkin aku masih belum bisa mencapai ranah Pembentukan Roh.” Shi Lin ikut menyahut.

Setelah merasa cukup memperhatikan patung itu, mereka pada akhirnya memutuskan untuk pergi ke lembah dimana dulunya merupakan sarang Iblis.

Di sana tersimpan sebuah pedang sang legenda, pedang yang dikendarai oleh Lin Hao saat pertempuran besar melawan para iblis. Sebenarnya banyak oknum yang mencoba untu mencuri pedang itu, berusaha untuk mencabutnya, sayangnya tidak ada yang berhasil. Malah setiap kali mereka menyentuh, tubuh mereka seketika mengering dan hanya tinggal tulang.

Pernah ada seorang kultivator ranah Raja mencoba untuk mencabut pedang itu. Sayangnya, seluruh kekuatannya malah terhisap ke dalam pedang, dirinya mengering dan berakhir menyedihkan.

Mereka sampai di lembah, menyusuri lorong yang membawa mereka pada goa besar. Sejenak mereka menghentikan langkah kala mendengar samar-samar percakapan beberapa orang di dalam.

“Apakah kau yakin mereka bermaksud baik, atau buruk?” tanya Shi Lin memastikan dugaannya persis seperti yang dipikirkan Jiu Ruo.

“Sepertinya buruk!”

Keduanya saling mengangguk, lalu masuk dengan mengendap.

Teriakan menyayat hati terdengar menggema dalam goa. Itu tidak berlangsung lama, sebelum lenyap.

Shi Lin menutup mulutnya saat melihat secara langsung bagaimana tubuh gemuk seorang pria menyusut dan menjadi tulang berserakan di samping pedang sang legenda. Dia menoleh ke arah Jiu Ruo dengan perasaan kacau.

“Tetap perhatikan mereka. Salah satunya berada di puncak ranah Pembentukan Roh. Mari lihat apa yang bisa mereka dapatkan.” Jiu Ruo berbisik. Sejujurnya dia mengerti arti tatapan Shi Lin tadi. Saat ini dia tidak bisa dibilang baik-baik saja. Saat pedang itu disentuh, entah mengapa perasaan khawatir timbul begitu saja di hatinya, seolah instingnya mengatakan sesuatu yang sangat berbahaya akan turun dari langit dan menimpa dunia.

Kultivator puncak ranah Pembentukan Roh, Gu Long berdecak kesal. Dia sudah mengorbankan 4 orang murid Kelabang Hitam hanya untuk sesuatu yang sia-sia. Kini di sisinya tinggal 2 orang murid tersisa. Keduanya sama-sama menampakkan raut wajah tegang.

“Pedang sialan ini. Mengapa sangat sulit dicabut?” Gu Long mengumpat, dia tidak akan kembali mengorbankan sisa muridnya. Dirinya sendiri enggan untuk mencari mati meski ingin sekali rasanya mencoba peruntungannya. Dia kemudian membawa dua murid tersisa untuk pergi meninggalkan tempat itu.

“Mari kembali dan melaporkan kejadian ini pada Patriark.”

“Baik Tetua!”

Namun, baru saja membalikkan badan, mendadak sinar terang turun dari langit-langit dan menimpa pedang sang legenda. Mereka serempak menoleh.

Sementara di sisi lain, Shi Lin dan Jiu Ruo tidak sempat menyaksikan kejadian itu. Keduanya terlanjur pergi setelah memiliki firasat bahwa Gu Long akan keluar dari goa.

Gu Long dan dua muridnya terpaku ditempat, sosok pemuda tampan bermata emas berdiri tegap di hadapannya. Pemuda itu menatap mereka dengan tatapan sinis.

Baru juga mau mencabut pedang Mata Jiwa, mendadak pedang itu keluar sendiri dan melayang cepat memotong tiga orang dari sekte Kelabang Hitam itu. Gu Long dan dua muridnya tumbang dengan tubuh yang terbelah. Lin Hao mengernyit. Namun, melihat pijakannya yang penuh akan tulang belulang, dia jadi sedikit paham situasinya. Pemilik tulang-tulang ini mencoba untuk mencabut pedang Mata Jiwa, namun mereka malah berakhir demikian. Lin Hao yakin, tiga orang itu juga hendak melakukan hal yang sama.

Pedang telah kembali ke tangannya. Laki-laki itu memperhatikan pedang tersebut, tampak aura yang dipancarkan olehnya semakin kuat. Yakin sekali kalau pedang ini telah mengalami banyak peningkatan setelah banyak menyerap kekuatan serta energi kehidupan dari orang banyak.

“Mengapa kau tidak menyerap energi kehidupan mereka?” tanya Lin Hao penasaran.

“Auraku sudah cukup hitam untuk menyerap pembunuh seperti mereka!” jawab Shin Dou.

“Owh!” Lin Hao memilih untuk melangkah keluar dari goa.

***

“Apakah kita akan tetap menunggu di goa?”

“Sebaiknya kembali ke perkampungan. Entah mengapa aku merasa tidak enak berada di sini.”

“Baiklah!”

Jiu Ruo menuruti Shi Lin, lalu mereka beranjak kembali ke perkampungan dengan mengendarai teratai terbang.

Tanpa keduanya sadari, seorang pemuda keluar dari dalam goa, persis setelah mereka meninggalkan lembah.

“Hmm, aura yang sangat familiar.” Lin Hao bergumam sembari memperhatikan wilayah sekitar. Hingga tepat di atas awan, dia bisa melihat dua orang pemuda mengendarai teratai, bergerak menjauhi lembah. Seutas senyum terukir di wajahnya.

“Mereka bertambah dewasa, sudah lama tidak bertemu. Namun, mari berjumpa di dalam perkampungan.”

Sejenak lelaki itu terdiam, tampak memahami satu hal. Kekuatannya telah berada di ranah Kaisar tahap 1. Seharusnya di tahap ini dia baru bisa memadatkan udara. Namun lelaki itu bahkan telah menguasainya sebelum benar-benar mencapai ranah ini. Pertarungannya bersama dengan Lou Dou telah memberikan banyak sekali pencerahan.

“Seharusnya aku sudah bisa menciptakan ruang sendiri!”

Lin Hao mengingat lagi bagaimana dia bisa melancarkan serangan mematikannya yang kelima puluh, saat dia tiba-tiba saja berhasil menciptakan ruang untuk bersembunyi dari Lou Dou. Saat ini, lelaki itu mencoba untuk melakukan hal yang sama.

Berhasil, ruang itu telah terbentuk, namun bayarannya di harus kehilangan tujuh puluh persen kekuatannya.

“Uhuk… bahkan dengan kekuatanku yang sekarang, aku masih harus mengorbankan banyak kekuatan untuk menciptakan sebuah ruang kecil.” Lin Hao berdecak. Di dunia ini begitu berbeda dengan dunia magma. Di sana dia bisa melakukan banyak hal tanpa takut kehilangan energi Qi. Bahkan semakin banyak jumlah energi yang dia keluarkan, itu akan otomatis terisi kembali dalam waktu singkat.

Meski demikian, Lin Hao cukup puas, setidaknya metode ini bisa dia gunakan pada saat-saat kritis. Lelaki itu bisa bersembunyi di ruang yang telah dia ciptakan.

Setelah itu, Lin Hao melesat terbang dengan kecepatan tinggi. Tak butuh lima detik, dirinya telah berada di perkampungan. Bahkan masih mendahului Shi Lin dan Jiu Ruo.

1
arfan
ayo semangat terus bos
dasman dawua
akakakalkskdkdjjcncjfjfjjcnxjjjsushsjwjdjjdjdjxjdjxnnxnxhxuuxuxuxuu bisa sjjxjxnxnxncnjxjxjdjdjjdu jsjsjdjjcncncjxj jdjdjdjxjhxh jdjdjdjjxjdjcjxjcjcj jxjxjxjcnncncncnnxncndnncjcjdjcjjxjxjjxjjdjdjdjjxjxjxjxjjxhxhxbdbhxhx djjdjdjdjxjj jxjxjxjcnncncncnnxncndnncjcjdjcjjxjxjjxjjdjdjdjjxjxjxjxjjxhxhxbdbhxhx ada jxjxjxjxjdjnxnxnxbxnc cuma yg
Udi Sanudin
mantap ttp semangat..
𝘿𝙚𝙬𝙖 𝘽𝙤𝙣𝙜𝙠𝙤𝙠
ini kapan up lgi thor ⚡🔨
koq menghilang 😀😆😆
BankToso
sehat selalu Thor, semangat update trus thor 👍🏼🙏🏼
azizan zizan
kok lama sekali up Thor.. apa sudah tamat gitu aja...
Sarip Hidayat
coba di upload lagi kk
Abi
tamat
Raditya Vicky
Luar biasa
Bastian Lessy
lanjut bab selanjut,ny dong
azizan zizan
kelamaan updetnya Thor..
Aman 2016
mantab Thor mantab lanjut lanjut
setyo adi
Luar biasa
Maz Tama
bantai thor
Panjul
nggak dibikin bodoh juga kali Thor
algore
joz
algore
jos
saniscara patriawuha.
pembantaiannnn lqgiii nehhhhh,,,, gassssssssss....
Bastian Lessy: lanjut bab selanjut,ny dong
Bastian Lessy: lanjut bab selanjut,ny dong
total 2 replies
Sarip Hidayat
qah
Asep Dki
mantaapp jiwa thor..lanjjuuuttt..😆😆😆👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!