NovelToon NovelToon
MAFIA VS PETARUNG JALANAN

MAFIA VS PETARUNG JALANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: SAKSI PENA

Reksa pemuda yatim piatu harus terjun ke dunia gelap dunia pertarungan jalanan demi bisa menjaga adik perempuannya yang masih sekolah di bangku SMP, namun siapa sangka harus terlibat dengan komplotan mafia yang hendak membunuh istri muda Boss mafia, atas suruhan istri tua yang merasa tidak terima atas ke hadiran istri muda dalam keluarganya, apa lagi jika harta kekayaannya harus sampai di bagi dua.

Boss mafia yang bernama Aron Jhonson begitu kaget setelah mengetahui kalau istri tuanya yang bernama Raisa Lena, akan membunuh istri mudanya yang bernama Gendis Raura, Aron Jhonson sangat menentangnya namun Raisa Lena mengancam akan membongkar semua bisnis haramnya Aron Jhonson, jika tidak mau menyetujui untuk membunuh Gendis Raura.

Aron pun akhirnya ikut terlibat untuk membunuh istrinya sendiri demi tidak terbongkar bisnis haramnya, namun Aron Jhonson ternyata harus berhadapan dengan Reksa petarung jalanan yang berusaha menyelamatkan Gendis Raura dari dengan menaruhkan nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SAKSI PENA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Malam itu Aron berada di sisian atap rumahnya yang mewah megah, di temani dua botol minuman bermerek mahal di atas meja, perasaan Aron begitu berkecamuk memilih jalan jadi mafia besar, namun kini harus menghadapi keluarganya sendiri yang mendesak untuk menceraikan Gendis Raura.

Seganas ganasnya singa tidak mungkin akan memangsa anaknya sendiri itulah prinsip yang Aron kuatkan dalam jiwanya, namun Aron tidak menyadari dan mencurigai sama sekali terhadap Chiko, bahwa Chiko sudah mempunyai niat ingin menguasai semuanya.

Aron perlahan berdiri dan perlahan melangkah ke sisian besi pembatas pelataran atap rumahnya, Aron memandang jarak jauh wilayah kota barat itu yang sudah di kuasai olehnya, berikut ke pemerintahan berpangkat tinggi sudah tunduk di bawah perintahnya.

Namun kini Aron harus di hadapkan dengan keluarganya sendiri yang terang terangan menentang dirinya, bahkan istrinya hingga berani mengancam terhadap dirinya sendiri akan membeberkan semuanya jika permintaannya tidak di turuti.

"Sedang apa kamu di isni?" tanya Raisa Lena istrinya dari belakang mengagetkan lamunan Aron.

"Apa lagi yang kamu inginkan Raisa?" tanya balik Aron tanpa membalikan badannya.

"Aku tidak ingin kamu memberikan apapun terhadap si jalang itu," jawab Raisa.

"Aku dulu menikahimu karena aku merasa kamu bisa tulus terhadapku, ternyata sama saja, harta dan kekayaan dan uang yang kamu hambur hamburkan di luar sana,"

"Aku tidak pernah menegurmu karena aku pikir kamu akan berubah suatu saat, ternyata dugaanku salah, dalam pikiranmu ternyata hanya ada kekayaan dan uang," sindir Aron menahan emosinya.

"Harta dan ke kayaanmu hanyalah uang haram Aron, jadi untuk apa jika tidak aku manfaatkan hah? semua wanita di dunia ini sama ingin hidup penuh ke mewahan," timpal Raisa.

"Mulutmu hanya manis di awal Raisa, setelah Chiko lahir, sikapmu benar benar jauh berbeda, lebih memilih menghabiskan waktu di luar,"

"Setelah Chiko makin tumbuh besar, bertahun tahun lamanya aku coba bersabar dengan kelakuanmu yang ternyata tidak pernah mau berubah,"

"Hingga aku tersadar, ternyata kamu hanya ingin memanfaatkanku saja, jika aku tidak melihat Chiko, dari dulu kamu sudah aku buang," tandas Aron mencoba bersabar.

"Aku tidak perduli apapun yang kamu katakan Aron, yang jelas, aku tidak mengijinkan kamu memberikan apapun terhadap perempuan si jalang itu,"

"Dan kamu hanya punya dua pilihan, membunuh si jalang itu, atau aku beberkan siapa kamu sebenarnya, aku tidak perduli meskipun keluarga ini harus hancur,"

"Yang jelas, aku bisa membalaskan dendam sakit hatiku terhadap si jalang itu, ancamanku tidak main main Aron, jika kamu tidak membunuhnya, keluarga ini akan hancur," ancam Raisa dengan suara emosinya lalu melangkah pergi.

Aron terdiam menahan amarahnya yang benar benar memuncak, namun Aron berpikir tidak mungkin jika kekayaan dan bisnis haramnya, yang sudah di bangunnya dengan susah payah harus hancur sekejap mata dengan begitu saja, jika sampai benar raisa akan membeberkannya di mata publik di kota besar itu.

Di tempat lain malam itu Pak Bimo sudah mendapat perawatan instensif di rumah sakit besar, dengan luka cukup parah tulang bahunya patah akibat benturan dengan bodi mobil, dan robek panjang di bagian kepalanya hingga harus mendapat beberapa jahitan.

Bram rekrutan petarung Pak Bimo mengetahui Pak Bimo di rampok sampai harus di rawat di rumah sakit, malam itu dari hotel langsung meluncur ke rumah sakit melihat ke adaan Pak Bimo, berikut beberapa orang pekerja kepercayaan Pak Bimo langsung meluncur datang ke rumah sakit.

"Siapa orangnya yang sudah berani melakukan ini Boss?" tanya Bram penuh emosi setelah masuk ke kamar inap.

"Mereka mengenakan tergos semua, saya tidak bisa memastikan siapa pelakunya," jawab Pak Bimo.

"Apakah pihak berwajib sudah menangani kasus ini Boss? mereka semua harus di tangkap dan di adili atas perbuatannya?" tanya kembali Bram.

"Percuma, tetap tidak akan tertangkap, saya akan mencari pelakunya sendiri," jawab Pak Bimo.

"Baiklah Boss, saya akan ikut mencari pelakunya, akan saya patahkan lehernya jika sudah menemukannya," geram Bram sambil mengangkat kepalan tangannya.

"Apakah lawan taruhanku yang sudah berani melakukan ini!" gumam hati Pak Bimo selintas tiba tiba mencurigai Chiko.

Di tempat lain Chiko di markas tempat prostitusi Marko mengadakan pesta cukup besar, setelah berhasil merampok uang Pak Bimo berikut uang taruhan dirinya pribadi, di dalam ruangan dengan musik cukup kencang beberapa perempuan berpakaian seksi di jajarkan.

Minuman keras makanan untuk dorongan barang daun kering dan barang bubuk di jadikan pesta malam itu, berikut anak buah Chiko dan anak bua Marko ikut berpesta di ruangan yang terpisah, di temani beberapa perempuan untuk yang berpakaian ketat dan seksi.

Chiko mengambil uang sepuluh juta dari koper milik Pak Bimo di sodorokannya ke Palin, lalu menyodorkan lima ratus juta terhadap Marko sebagai tanda uang muka untuk rencana menyekap Aron Ayahnya sendiri.

"Kerja lu sangat bagus, ini sepuluh juta bonus buat lu!" puji Chiko sambil menyodorkan di atas meja.

"Siap Boss, terima kasih banyak!" Palin sumringah senyum lebar menerima uang yang di sodorkan.

"Marko, ini buat uang muka rencana gua, lu jangan kecewakan gua, uang cewek sudah gua siapkan, tinggal lu bawa," tegas Chiko sambil menyodorkan uang lima ratus juta dalam koper.

"Ok, dengan uang semua bisa berjalan lancar, gua akan mencari waktu yang tempat untuk menjalankannya," balas Marko langsung menyabet koper di atas meja.

"Kalian bidadari bidadari cantik, ini buat kalian masing masing dua juta!" Chiko langsung membagikan uang masing masing dua juta.

"Waw, terima kasih Abang Chiko ganteng!" puji beberapa perempuan sambil menerima uang yang Chiko bagikan.

"Ayo ayo malam ini kita nikmati pesta ini, haha haha!" seru Chiko sambil menarik dua perempuan duduk di kedua pahanya.

Begitupun dengan Marko dan Palin langsung menarik perempuan duduk di kedua pahanya, pestapun berlanjut kembali Palin dan Marko sambil bermain nakal tangannya, menyusuri belahan gaun di bagian paha molek perempuan yang duduk di pahanya.

Chiko berdiri sambil sempoyongan menggaet dua perempuan langsung membawanya ke kamar, begitupun Palin langsung berdiri sempoyongan langsung membawa dua perempuan ke kamar, sementara Marko masih menikmati sentuhan sentuhan sambil duduk di sofa.

Suara desah kenikmatan dari kamar masing masing sudah mulai terdengar nyaring, begitupun Marko di atas sofa sudah mulai membuka pakaiannya, kedua perempuan yang melayani Marko pun perlahan sudah mulai membuka gaunnya, membuat jiwa laki-laki keperjakaan Marko semakin naik.

Salah satu perempuan mulai turun menyasar kebawah mulai agresif memainkan rudal Marko, salah satunya lagi terus bermain agresif melumat bibir Marko sambil meraba raba dada Marko, tangan Marko tidak kalah agresif mulai menyasar masuk ke bagian belahan paha molek yang duduk di pahanya.

Tangan Marko turus menyasar naik ke atas belahan pahan hingga menyentuh penutup segi tiga perempuan itu, hingga membuatnya menggelinjang sambil terus melumat bibir Marko dengan desah basahnya.

"Ah, ah!" desahnya lalu melebarkan kakinya agar tangan Marko semakin bebas masuk ke dalam segitiga penutup kebun lebatnya.

Desah mulai desah semakin tidak terkendali Marko begitu kuat perkasa melayani kedua perempuan itu di atas sofa, musik terus menggema menemani pacuan kuda yang saling memberikan kepuasan di ruangan dan di kamar malam itu.

1
Sunandar Daday
gak banyak komentar luar biasa👍
Sunandar Daday
ini baru seru pertempuran segera di mulai
☭Nori Fai ☭
🤣🤣
Adnyablo
masih hangat
Adnyablo
kak coba review cerita ku
SAKSI PENA
siapp kak 🙏
Dzuan 017
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!