NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putus tidak di acc

"Kau ke mana saja? Amar mencarimu dan teleponmu sama sekali tidak kau jawab."

Ini adalah apartemen yang Jasmine sewa, namun Riris bertindak seperti tuan rumah dan membuatnya muak.

Terlihat suami dari wanita itu tengah bersantai di depan televisi dan menatap Jasmine yang saat ini memasuki kamarnya.

"Jasmine? Aku bertanya padamu! Setidaknya hormati aku sebagai Kakak iparmu!"

Suara itu bising sekali dan benar-benar membuat Jasmine kesal, "Kak, Kau boleh menggunakan seluruh ruangan tapi tidak dengan kamarku!"

Gadis itu marah karena kamarnya benar-benar berantakan dan aromanya tidak sedap. Mungkin semalam wanita itu baru saja menghabiskan waktu bersama sang suami dan tidak mengganti sprei.

"Kau pergi dan tidak pulang, kami langsung tidur di sana."

Jasmine lalu berkata dengan lebih tegas, "Aku bahkan tidak memberikan izin secara resmi. Namun kalian datang dan seolah-olah menjadi tuan rumah!"

"Jadi, kau tidak terima dengan hal ini?" Riris mulai bertindak tidak sopan dengan menyalahkan Jasmine balik.

"Kak, suruh suamimu itu bekerja dan mencukupi kebutuhan kalian karena apartemen ini milikku dan sudah ku bayar lunas setahun penuh!"

Jasmine benar-benar kehabisan kesabaran karena dirinya sama sekali tidak ingin parasit itu bertindak lebih.

"Kau mengusir kami?!" Riris sampai tidak percaya dengan apa yang baru saja Jasmine katakan.

"Iya! Pergi dari apartemenku sekarang!"

Wanita itu kelelahan bekerja dan juga di akhir pekan sibuk dengan menemani Ivy cuci darah, belum lagi dirinya harus pulang ke apartemen Lion serta memastikan jika Nolan baik-baik saja.

Sesampai di apartemen ini dirinya hanya ingin istirahat, namun parasit itu belum juga pergi dan sepertinya betah sekali.

"Akan ku telepon Amar dan mengatakan jika kau mengusirku dengan sangat kasar seperti ini!" Riris tidak terima, dirinya juga belum menyiapkan tempat tinggal sama sekali.

Dody berdiri dan menatap calon adik iparnya itu marah, "Heh, kau! Berani sekali menyuruhku bekerja! Istriku saja tidak menyuruhku seperti itu!"

Jasmine terkekeh pelan dan mengejek pria itu, "Benahi barang-barang kalian!"

"Jasmine!" Riris benar-benar marah kali ini.

BRAK!

Tak lama kemudian Jasmine menutup pintu kamarnya dan menelepon petugas kebersihan untuk membersihkan apartemen tersebut.

Dirinya jijik sekali melihat banyak sekali benda-benda berserakan dan tidak pada tempatnya. Belum lagi aroma yang membuatnya mual serta mainan Rozy yang bertebaran tidak karuan.

Beberapa menit kemudian...

"Jasmine!"

Wanita itu keluar dari kamar dan menatap kedatangan Amar yang sangat marah.

"Apa?"

Melihat wajah Jasmine yang benar-benar mengejek pantas membuat pria itu merasa terhina, "Apa seperti ini perlakuanmu pada Kakakku? Dia keluargaku satu-satunya dan seharusnya sebagai calon adik ipar yang baik, kau tidak boleh seperti kau tidak boleh bertindak sesuka hatimu!"

Enak sekali Amar mengatakan hal itu tanpa melihat keadaan rumah yang benar-benar berantakan seperti kapal pecah.

"Amar, kau tidak meminta persetujuanku dan langsung menyuruh kakakmu datang kemari. Di sini aku yang membayar sewanya penuh! Kau juga tidak membantuku sama sekali, bahkan meminjamkan tabungan kita pada Kakakmu tanpa persetujuanku juga!"

Amar sebenarnya paham jika dirinya salah, namun pria itu masih bersikeras dengan mempertahankan pendapatnya bahwa seorang wanita harus kuat tunduk patuh kepada calon suaminya.

"Bisakah kau pelan kan nada bicaramu?!" marahnya.

Jasmine menggeleng mantap, "Kau bahkan tidak berbicara pelan padaku!"

"Jasmine!"

Amar menahan kemarahannya dan hampir memukul gadis itu namun tangannya hanya terayun di udara dan tidak sampai.

Jasmine benar-benar terkejut dengan reaksi yang ditunjukkan oleh Amar yang secara tidak langsung akan berperilaku kasar jika suatu hari nanti mereka telah menikah.

Hal itu ditonton oleh Riris yang juga marah karena harus pergi dari apartemen gadis tersebut hari ini.

"Ayo kita putus!"

Jasmine membalas dengan nada mantap karena merasa kalau hubungan mereka tidak sehat hanya karena Riris yang selalu ikut campur.

Amar menurunkan tangannya dan menggeleng, "Tidak bisa!"

"Kenapa tidak? Aku bosan setiap bulan harus menambal kebutuhan Kakakmu dengan tabungan kita! Aku juga tidak suka caramu yang terus meratukan kakakmu itu daripada membela aku jika ada masalah!"

Dody hanya tersenyum-senyum tanpa dosa karena dirinya juga ikut menikmati usaha Jasmine dan juga Amar karena menumpang hidup.

Amar terdiam dan menyadari bahwa dirinya sudah keterlaluan, tampaknya Jasmine benar-benar marah dan dirinya juga sudah kelewatan.

"Sekarang, pergi dari apartemenku dan pecah tabungan kita besok!" Jasmine berucap demikian karena dirinya sudah rugi banyak.

Ting! Tong!

Bel apartemen itu berbunyi dan ada tamu yang datang. Jasmine sendiri langsung melangkahkan kakinya untuk membukanya, mungkin petugas kebersihan sudah datang dan saatnya membersihkan sampah-sampah masyarakat yang ada di apartemennya.

"Jasmine!"

Amar berusaha mengajak mantan kekasihnya itu berunding kembali agar mereka tidak putus hari ini.

Namun, Jasmine langsung menyuruh petugas itu untuk membersihkannya apartemen meskipun hari ini sudah cukup malam. Gadis itu tidak bisa jika tidur dengan keadaan yang buruk seperti ini.

Biarkan saja Amar membawa Riris serta kakak iparnya pulang ke apartemen yang disewanya daripada meninggalkannya di sini dan membuat dirinya semakin stres.

"Aku akan membawa kakakku ke apartemenku. Setelah itu besok kita bicarakan hal ini baik-baik!" ujarnya.

Jasmine tidak peduli lagi jika hubungan mereka selesai. Lebih baik dirinya mencari pria lain yang lebih mapan meskipun tidak sekaya Lion.

Kemudian Amar menyuruh Riris untuk membereskan semua barang-barang yang sempat dibawa kemarin dan pindah ke apartemen miliknya.

"Ayo!"

Jasmine membiarkan parasit itu berjalan melewatinya dengan tatapan yang tidak menyenangkan. Lebih baik dirinya bertindak seperti ini daripada terus memberikan tempat pada orang yang tidak tahu diri.

"Aku akan menelponmu nanti!" Amar menutup pintu apartemen dan meninggalkan Jasmine bersama petugas kebersihan yang berjenis kelamin wanita itu.

Kemudian, gadis itu hanya menghela nafas berat karena keinginannya untuk putus ternyata tidak diterima baik oleh Amar.

"Kerjakan semuanya dimulai dari kamar!"

"Baik, Nona."

Ia memerintahkan petugas kebersihan itu untuk membersihkan kamarnya terlebih dahulu karena dirinya sudah muak dengan semuanya.

Semakin dewasa semakin banyak masalah yang harus dihadapi. Ada penyesalan karena ia buru-buru mencari pacar setelah putus dari Lion, ternyata pilihannya benar-benar kacau balau.

"Sepertinya Lion benar-benar menyumpahiku dan tidak membiarkan ku bahagia setelah berpisah darinya," lirihnya.

Tidak ada yang sebaik dan sesabar pria itu saat menghadapi dirinya yang terkadang emosional. Sekarang dirinya menyesal telah meninggalkan mantan kekasihnya itu karena kasta yang sangat mencolok.

"Jika aku putus dengan Amar... Apa Lion akan tetap mengejarku?"

Jasmine bingung, itu terlalu naif untuknya.

1
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!