NovelToon NovelToon
Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Roman-Angst Mafia / Penyesalan Suami
Popularitas:13.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sindya

"Bagaimana rasanya saat menemukan istrinya yang selama ini ia sia-siakan ternyata menjadi seorang pelayan di rumah sahabatnya?"


Nabilla meletakkan secangkir kopi pada tamu majikannya dan saat melihat tanda lahir di punggung tangan Nabila, Amran terkesima dan menatap tajam mata wanita yang sudah ia campakkan tiga tahun ini.

Nabilla gadis yang berusia 20 tahun dengan kesehariannya mengenakan pakaian syar'i lengkap dengan cadarnya.

Ia harus menerima kenyataan pahit setelah tiga bulan bertahan di rumah suaminya, ia harus pergi dari kediaman suaminya karena karena perselingkuhan sang suami. Lagi pula pernikahan mereka hanya sebuah terpaksaan sebagai syarat untuk mendapatkan kedudukan dan harta sang kakek.

"Ikuti kisah cinta mereka yang berakhir dengan tragis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Jadilah Asisten Pribadiku!

Usai mendengarkan fakta tentang prestasi dan gelar jenjang pendidikan yang disandang Nabilla, rasa hormat dan takjub Wira pada Nabilla. Ia merasa malu dan sangat kecil di hadapan gadis bercadar ini.

"Nabilla. Apakah kamu mau bekerja di perusahaanku?" tanya Wira.

"Aku tidak berminat lagi Tuan. Aku senang dengan pekerjaanku sekarang. Aku masih punya hutang dengan Arsen. Aku ingin mendidik putra anda dengan pendidikan agama yang mampuni dan berakhlak mulia.

Lagi pula aku sedang bersembunyi dari seseorang yang tidak bisa aku ceritakan kepadamu, Tuan. Dan aku mohon rahasiakan jati diriku dari siapapun termasuk keluarga anda karena Nadin hanya tahu sedikit tentangku, cukup itu sebagai bayaran anda untuk jasaku hari ini yang telah menyelamatkan harga diri anda pada tuan Khalid," pinta Nabilla tegas.

"Apakah dia kekasihmu Nabilla? Itukah sebabnya kamu sampai lari keluar dan berdiri di bawah hujan hanya karena rindumu padanya?"

"Iya Tuan. Dia kekasihku. Lelaki pertama dalam hidupku dan insya Allah semoga menjadi yang terakhir untuk diriku," sahut Nabilla.

"Apakah kamu mencintainya?" tanya Wira gugup.

"Lebih dari nyawaku sendiri," ucap Nabilla sambil berurai air mata.

Mendengar ucapan Nabilla, hati Wira rasanya sangat sakit. Niatnya ingin melamar Nabilla sirnalah sudah. Nabilla akhirnya pamit pada Wira, namun tangannya di tarik hingga Nabilla hampir menabrak dada bidang itu kalau tidak ia tahan sedikit saja tubuhnya sudah jatuh di pelukan pria tampan itu.

"Jika sesakit itu kamu lari darinya, aku siap menerimamu Nabilla. Jadilah mami sungguhan untuk putraku Arsen dan istriku Nabilla. Aku sangat.....-"

"Jangan ucapkan kata itu tuan Wira karena posisiku sebenarnya adalah istri seseorang. Aku hanya ingin menjauh darinya karena sesuatu alasan yang sangat sakit untuk aku ungkapkan dan tolong jangan mengajukan pertanyaan apapun padaku. Bagaimanapun juga dia adalah suamiku dan aibnya adalah pakaianku," ucap Nabilla dengan menundukkan wajahnya.

"Nabilla. Mengapa hal hina yang kami sandingkan padamu malah kamu balas dengan kebaikan?" tanya Wira.

"Karena Rosulullah mengajarkan kita seperti itu. Jika mengaku mencintainya, teladani lah akhlaknya, insya Allah, hidup kita akan terus di bimbing Allah. Jika kita mengikuti hawa naf*su, bersiaplah bersiaplah, setan akan membimbing kita dalam kesesatan," ujar Nabilla.

"Terimakasih Nabilla. Sekarang kamu boleh kembali ke kamarmu dan maafkan atas sikapku dan juga sikap ibuku padamu. Karena kehadiranmu, rumah ini menjadi bercahaya. Membawa berkah sendiri untuk kami. Kami berhutang banyak padamu Nabilla. Jika kamu punya kesulitan, sampaikan saja padaku. Tidak perlu sungkan meminta bantuanku," ucap Wira lalu melepaskan genggamannya pada tangan Nabilla.

"Terimakasih sudah menerimaku dengan baik di rumah ini. Aku tidak menyalahkan atas sikap kalian padaku karena sifat yang suka menghina orang lain itu karena ia belum sepenuhnya mengenal orang itu dan jika masih menghina juga berarti ada penyakit di hatinya," lirih Nabilla.

Gadis itu keluar dari kamar Wira dengan perasaan lega karena ia sudah memperjelas statusnya sebagai istri Amran walaupun tidak menyebutkan nama kekasihnya itu. Ia hanya ingin menghargainya sebagai wanita bersuami.

Bagi Nabilla, ia bisa mencurahkan isi hatinya pada Wira untuk membuat jarak diantara mereka diatur sedemikian rupa, tapi tidak dengan Wira rasa ingin memiliki gadis itu makin tinggi. Rasa kagumnya makin bertambah pada sosok Nabilla yang tegas pada sesuatu yang batil.

"Nabilla, jika kamu merasa dirimu bebas dariku, kamu salah besar sayang. Aku makin penasaran siapa pria pemilik hatimu itu hingga membuatmu mempertahankan dirimu menjadi istrinya dan sekaligus orang yang ingin kamu jauhi. Perpaduan yang sangat menarik untuk bisa ku hancurkan dengan mudah. Hanya lelaki bodoh yang melepaskan kamu begitu saja." Seringai licik itu terlihat menakutkan.

Tok....tok...

Cek lek..

Nadine membuka pintu kamar kakaknya sambil mengintip dengan menjorok tubuhnya sedikit sambil nyengir.

"Permisi bang Wira! Aku boleh masuk nggak?" tanya Nadine.

"Masuklah!" Wira mengambil posisi duduk dan minta adiknya duduk di sampingnya.

"Duduklah di sini!" Wajah Wira terlihat sedih membuat Nadine tidak berani menggodanya.

"Abang kenapa?" tanya Nadin.

"Bagaimana kamu bisa mengetahui kalau Nabilla memiliki ilmu?"

"Saat Nadin dalam keadaan tertekan karena dosen pembimbing Nadin meminta revisi dari bab satu sampai lima dan di suruh ganti judul. Saat itulah Nabilla datang sebagai Dewi penyelamat aku bang. Dia meminta aku untuk merahasiakan kehebatannya demi menjaga nama baikku.

Tapi melihat Abang hari ini setress, aku jadi tidak tega dan terpaksa menyodorkan dia pada Abang untuk menolong Abang. Hanya dia yang kita bisa andalkan. Aku bahkan sangat malu bang sama mbak Nabilla. Tapi, mobilnya jadikan bang?" tanya Nadin yang tidak ingin rugi.

"Jadi Nadin. Insya Allah minggu depan mobilnya datang," ucap Wira.

"Terimakasih ya bang!"

"Abang yang harus terimakasih kepadamu, karena kamu Abang bisa menadatangani kontrak kerjasamanya. Hanya saja, Abang bingung untuk memberikan hadiah buat Nabilla karena gadis itu tidak menginginkan apapun kecuali rahasia identitasnya yang harus kita jaga. Jika kita menjaganya maka dia akan tetap di sini bersama kita," ucap Wira.

"Kenapa Abang tidak sekalian saja nikahin mbak Nabilla?" titah Nadin.

"Tanpa kamu suruh, aku sudah punya niat untuk melamarnya sebelum kejadian malam ini. Masalahnya dia adalah istri orang. Sepertinya pernikahannya bermasalah tapi dia masih mencintai suaminya," ucap Wira.

"Astaga. Jadi rumah ini hanya tempat untuk persembunyiannya? berarti suaminya orang yang berpengaruh, bang. Tidak mungkin orang biasa sampai ia begitu takut untuk unjuk diri" tutur Nadin.

"Bukan ketakutan, tapi lebih kepada kebencian. Ada sesuatu yang membuatnya sakit, tapi cinta yang ia punya untuk laki-laki itu mengalahkan sakit yang ia rasakan. Aku ingin memenangkan hatinya," ucap Wira penuh percaya diri.

"Jangan terlalu banyak berharap bang! mbak Nabilla tipikal wanita setia," timpal Nabilla.

Wira tidak menanggapi ucapan adiknya. Ia punya rencana sendiri untuk mendapatkan Nabilla.

Keesokan harinya, Nabilla memasak makanan kesukaan untuk suaminya di dapur paviliunnya. Ia juga membuat kopi untuk suaminya. Ia meminta tukang ojek mengantarnya ke perusahaan Amran.

Sekuriti mengantar langsung ke ruang kerja Amran. Arland yang menerima ransum itu mengernyitkan dahinya

"Ini dari Nabilla. Apakah Nabilla yang mengantarkan sendiri makanan ini?" tanya Arlan.

"Di antar sama tukang ojek tuan," sahut sekuriti itu.

"Baiklah. Kamu boleh pergi!"

"Baik Tuan."

Arland membawa ransum itu untuk Amran." Siapa yang mengirimnya?"

"Nona Nabilla Tuan," ucap Arland.

"Apakah dia masih di bawa. Suruh sekuriti menahannya. Jangan sampai kita kehilangannya," ucap Amran terburu-buru sambil membuka pintu.

"Tuan. Makanan ini dikirim melalui tukang ojek. Sepertinya nona Nabilla merindukan anda. Setelah sekian bulan ia mengirim makanan untuk anda. Kalau bukan rindu, apa namanya," ucap Arland.

"Keluarlah! Aku ingin sendiri." Amran membuka ransum itu. Aroma makanan itu sudah memanggilnya untuk segera menikmatinya. Setiap suapan yang ia makan bersamaan dengan air matanya.

"Nabilla. Benarkah kamu merindukanku?" tanya Amran lirih.

........

Mohon like and vote nya cinta.

Takabbalahu Minna wa minkum..Mohon maaf lahir batin untuk readers tercinta.

1
Erry Zaidah Luthfiyah
syafakillah thor, lope² sekebon, karyamu sunggu menakjubkan.
wlo sakit ide brilian sll muncul.
Erry Zaidah Luthfiyah
minta emasnya 5 batang j pak amran tuk memenuhi hidup rakyat hehe
Merica Bubuk
Kenapa Arsen ?
Erry Zaidah Luthfiyah
kapok kau dituuuuuoooo dan slif
Erry Zaidah Luthfiyah
aq suka karya² author, klo bukan oenulis jenis spt keluarga amran dan nabila g bs terurai spt ini, lope² sekebun othor
Ari Nuryanti
boss diomelin pedes lg😂😂😂
Ari Nuryanti
ilang lagi🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Ari Nuryanti
wahhhh...gede" tulisan nya 😂😂😂
Ari Nuryanti
alhamdulillah ...semoga adanya nabila bisa menyatukan kelg yg retak lg
Merica Bubuk
Nabilaa.... wonder women 😘😘😘
Merica Bubuk
Punya'y FS kan, pistol'y...?
Merica Bubuk
Napsu sih napsu, boss...
Maen gabrus aja, ga baca doa dulu apa, aplgi ini dah selesai nifas 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Merica Bubuk
Emang...🤣🤣
Merica Bubuk
Laah...bukan'y tadi dah d tuker lg ?
Merica Bubuk
Adaaaa ajah 😜😜😜
Dewi Nurlela
seandainya didunia nyata alangkah makmurnya indonesia tercinta ini
Merica Bubuk
Ternyata Like daddy, like sun
Merica Bubuk
Dah... ada ulet bulu deh 😠😠😠
Dewi Nurlela
semoga cepat sembuh thor
Merica Bubuk
Kali2 kudu sadis ya kan Nabila 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!