NovelToon NovelToon
Menjadi Siswi SMA? Siapa Takut !!

Menjadi Siswi SMA? Siapa Takut !!

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4M
Nilai: 4.7
Nama Author: bubun ntib

" Semua ini karena kamu merebut perhatian semua orang dariku, Kakak tersayangku"~

Ucapan sang adik kesayangan mengantar Kesadaran Claire yang perlahan tertelan kegelapan.. tetapi, karena suatu hal tiba - tiba ia kembali membuka mata ..!!!
.....
' Apa ini? Bukankah aku sudah mati karena minuman sialan itu? Kenapa basah begini...?'

Mataku terbuka dan di sekelilingku adalah ...Air?
Berat, berat sekali tubuhku!!
...
Jadi setelah Kematiannya yang memalukan, ia berpindah tempat ke tubuh gadis gemuk ini!!
what the ... !!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Berita mengenai murid kelas satu yang bertengkar dengan sesama temannya tadi dengan cepat menyebar di seluruh kalangan sekolah. Gosip mulut dari mulut sangatlah ampuh daripada internet itu sendiri.

Bukan karena kelas 2 dan 3 kehilangan pamor mereka, tetapi siapa yang tidak tahu jika Kimberly adalah sang putri dari Menteri Keungan. Siapakah yang berani menentangnya? Bahkan para senior lebih memilih mengabaikannya daripada harus memiliki urusan dengannya.

Nampaknya kehidupan baru Clara akan semakin menyenangkan.

Sementara orang yang tengah menjadi perbincangan, kini sedang tertidur dengan lengan sebelah menutupi wajahnya. Nampaknya ia sama sekali tidak terpengaruh dengan kejadian tadi pagi. Clara semakin menyukai kehidupannya ini.

Clara memiliki kelas dengan dipenuhi oleh orang – orang pintar. Kimberly dan antek – anteknya juga berada di kelas ini. Tentu saja, ia adalah Drama Queen yang sesungguhnya. Jika berada di depan keluarganya, tentu saja ia akan menjadi seorang putri kebanggaan yang multi talenta. Tetapi hampir semua orang di sekolah tahu jika ia suka menindas. Hanya kepada Damian dan 2 temannya ia bersikap lemah lembut bak Putri Kerajaan.

Saat ini Kimberly dan antek – anteknya memasuki kelas dan melihat jika clara yang sudah tiba sedari awal. Kimberly merasakan emosinya naik begitu cepat hanya dengan melihat gadis yang biasanya hanya bisa menunduk ketakutan itu kini malah menantangnya.

Moana  dan Jane segera menenangkan hati Kimberly dan memberi kode untuk bersabar. Kimberly menghirup nafas kasar dan melangkah menuju mejanya yang berada di deretan paling depan.

Beruntung Kimberly juga memiliki otak yang cerdas. Tetapi tentu saja tidak secerdas murid – murid di kelas ini apalagi jika dibandingkan dengan Clara. Ia hanya menang tenar saja. Kimberly bahkan selalu menyuruh beberapa murid yang memiliki pengaruh atau kuasa yang lebih rendah darinya untuk mengerjakan tugas – tugas sekolah. Clara Pun tak luput dengan tugas – tugas tersebut.

Tak lama setelah rombongan Kimberly, kini giliran rombongan Damian yang masuk ke dalam kelas. Seperti biasa, kedatangan Damian akan selalu diikuti dengan teriakan – teriakan dan kebisingan dari para fansnya.

Remon yang selalu tersenyum sementara Franklin yang berwajah ramah hanya menyapa mereka semua. Dan Damian? Dia hanya akan terus berjalan lurus seolah ia tuli dan tidak pernah mendengar teriakan – teriakan para gadis yang menurutnya sangat mengganggu itu.

“ Damian, silahkan duduk di sampingku,” ucap Kimberly dengan senyuman yang merekah. Damian hanya meliriknya sekilas dan menghiraukannya. Ia bahkan tetap berjalan dan duduk di depan meja Clara berada, di ikuti oleh Remon dan Franklin yang mengambil meja di sebelah Damian. Membuat Kimberly sedikit menahan kesal dan rasa malunya.

Kimberly selalu menggemborkan jika ia memiliki hubungan dengan damian. Sebagian masalah yang ditimbulkan dengan para gadis di sekolah adalah karena korbannya disinyalir menggoda Damian. Padahal mereka sama halnya dengan Clara yang hanya melintas di depan Damian atau tanpa sengaja di tolong oleh Damian. Sungguh, obsesi yang tidak memiliki mata!.

Clara sama sekali tidak terusik hanya dengan teriakan – teriakan para gadis di luar kelasnya. Ia juga tidak mengangkat wajahnya ketika menyadari jika ada seseorang yang duduk di meja depannya. Ia terlalu malas untuk peduli dengan hal – hal yang sepele itu.

Clara baru mengangkat wajahnya ketika ia mendengar suara guru yang datang. Ia melihat sekeliling dan menyeringai ketika melihat Kimberly dan antek – anteknya sedang menatap tajam ke arahnya.

...****************...

Pelajaran selanjutnya adalah Olahraga, Clara sudah lebih dulu menggunakan baju olahraganya di balik seragam sekolahnya. Mengingat kejadian yang dialami oleh tubuh asli yang selalu dikunci di kamar mandi dan berakhir selalu melewatkan pelajaran olahraga hampir sepanjang semester 1 dan berakhir mendapatkan teguran dan hukuman dari guru olahraga.

Kimberly dan anteknya sudah menunggu kedatangan Clara yang selalu berganti di kamar mandi bilik paling pojok. Mereka bersembunyi di bilik sebelahnya.

Sementara Clara, yang selalu hafal dengan kebiasaan Kimberly, ia juga menuju ke kamar mandi dan menuju ke bilik paling pojok. Melirik bilik di sebelahnya yang ia pikir pasti berisi tiga penyihir itu ! sungguh sangat kekanakan.

Clara masuk ke kamar mandi bilik paling pojok, lalu tidak lama setelah memasang sebuah alat rekaman yang super kecil di sudut tersembunyi dan pergi dengan menyenandungkan lagu dengan riang dan menunggu di depan pintu kamar mandi. Tangannya tidak lupa memberikan sebuah alat untuk mengunci pintu bilik sampingnya, tempat Kimberly dan yang lainnya berada.

Ia menekan ikon play di aplikasi handphonenya. Alat perekam itu sudah memiliki koneksi dengan ponselnya dan tinggal menekan tombol play. Alat perekam segera memutarkan rekaman suara orang yang sedang berganti baju. Suara gesekan – gesekan baju yang halus terdengar di bilik kamar mandi pojok. Membuat Kimberly dan dua anteknya saling berpandangan dan menyeringai kejam. Mereka mengangguk dan membuka handle pintu bilik kamar mandi tempat mereka berada.

KLEK KLEK ..

Berulang kali Moana mencoba memutar handle pintu mereka tetapi hasilnya tetap nihil. Ia berkeringat dingin dan menatap ke arah Kimberly dan Jane dengan takut – takut.

“ Ada apa denganmu? Tidak bisakah cepat hanya untuk membuka pintu? Tidak berguna!” bisik Kimberly dengan kejam. Matanya bahkan sudah ingin mengeluarkan laser yang tajam ke arah Moana.

“ Ki .. Kim, pintunya tidak bisa dibuka,” jawab Moana dengan tangan yang masih berusaha keras membuka handle pintu.

Kimberly dan Jane saling berpandangan dengan tidak percaya. Kimberly segera menyerobot moana dan mengambil alih handle pintu.

Kimberly juga memutar handle berkali – kali dan hasilnya juga sama. Tidak terbuka sama sekali. Punggungnya terasa dingin dan entah kenapa kemarahan segera menguasai hatinya.

“ APA – APAAN INI! BUKAA.. CEPAT BUKAAA”

BRAKK BRAAKK BRAAKKK

Clara terkikik senang dan akhirnya ia melenggang keluar dari kamar mandi. Ia hanya berharap alat yang digunakan untuk mengunci Kim dan yang lainnya tadi bertahan sedikit lama.

...****************...

Clara berjalan menuju ke arah lapangan, tempat pelajaran olahraga akan diselenggarakan. Sudah ada banyak teman sekelasnya yang berada di lapangan. Seperti biasa, ia akan selalu menyendiri. Eh bukan, Memang ia tidak memiliki teman sedari ia masuk ke sekolah ini.

Tidak lama kemudian, guru datang dengan membawa sebuah bola voli di tangannya, nampaknya pelajaran hari ini adalah bola voli. Clara sangat menantikan hal ini.

Tiba saat absen, guru sedikit mengernyit ketika mendapati nama Clara ada yang menyahut. Ia menatap ke arah gadis yang menyahutinya itu.

“ Kamu Clara?” tanyanya heran. Pasalnya Clara dari kelas A ini terkenal dengan tubuhnya yang gendut dan tidak pernah menghadiri kelasnya.

“ Ya pak,” jawab Clara dengan lantang. Guru hanya mengangguk singkat meskipun ia merasa sedikit .. terkejut di hatinya.

“ Kemana Kimberly dan yang lainnya?” tanyanya kepada para siswanya.

Begitu mereka sadar dengan ketidakhadiran Kim dan anteknya, suasana langsung riuh. Sementara Clara hanya tersenyum menyeringai dengan menundukkan kepalanya. Hanya Damian yang bisa melihat gerak gerik clara karena sedari pertama clara bergabung di lapangan, pandangan Damian tertuju padanya.

1
Adyta Leogirl
Luar biasa
Afni Marlina
semangat Thor menarik 💪
Afni Marlina
menarik ceritanya
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
maling teriak maling
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
mobil sama motornya clara kemana thor
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
novelnya bagus thor aku suka, terimakasih ya novelnya
alya musik
𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚋𝚗𝚢𝚔 𝚋𝚒𝚌𝚊𝚛𝚊
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
iriiiiiii lagi kenapa nggak mencoba kanan
Ani Maryani
Thor mantap novel nya bagus
Ani Maryani
Thor aku suka baca novel nya ni saya udah tiga kali baca nya bagus keren
Ani Maryani
ternyata cantik juga Clara JD wanita tangguh hebat
Eloraaaaa
/Sneer//Determined/
istrinya suami
halo kak aku udah baca ceritanya dari awal
aku suka bangat sama cerita ini, suka sama alurnya suka sama karakter mcnya. penyelesaian masalahnya juga terperinci dan ngak tercampur-campur jadi apa yang di sampaikan dapat sampai ke pembaca dengan baik.
Tetap semangat buat kakaknya dalam berkarya
Lay's
Sebenernya menurutku, usia ideal mereka ini justru 16 tahun. Mengingat ini latar tempatnya di New York, Amerika, bisanya anak SMA di sana lulus saat usia 18 tahun. Jadi usia mereka di awal itu justru udah sesuai karena masih kelas 1 SMA, ga perlu direvisi. Malahan kalau usianya 14 tahun jadi kayak anak SMP
Aisarah Silma
Luar biasa
Fisee
ooh anak punguuuttt 🧠🧠🐽🐽🐽
Fisee
hehhh ternyata duo remah-remahan taik b2 🐽🐽
Fisee
cuiiiiiihhhhhhh 🧠🧠🐽🐽🐽🖕
Fisee
sang adik siluman babi ngepet🖕
Fisee
cuiiiiiihhhhhhh jalang perek lacur ibliss betina🖕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!