Sepulang dari pelantikan setelah lulus jadi PNS dengan perjuangan yang berat taxi online yang mengantar Reina pulang dari kantor gubernur kembali ke rumah sang ibu ditabrak oleh truk semen berwarna merah.
Reina kehilangan kesadaran nya dan saat dia membuka matanya yang di lihatnya pertama kali langit langit mewah dengan ukiran berwarna gold dan silver, rumah sakit mana yang memiliki dekorasi mewah dengan kasur yang terasa sangat empuk ini.
"Sakit..." rintih Reina tapi yang keluar malah suara anak kecil selembut bulu.
"Nona muda apa anda sudah sadar..??"
tanya sekelompok wanita bergaun hitam dengan hiasan apron putih dan bandana putih khas pakaian maid abad pertengahan mengelilingi Reina.
"Siapa nona muda, dimana ini...??" tanya Reina dengan wajah ketakutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chykara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Liam duduk di samping ranjang sang putri.
"Ternyata tidak cuma pada Sofia dan Beatrice dia bahkan sampai hati menganiaya putri nya sendiri, apa kau itu manusia Rosalia" lirih ucap Liam dengan dada penuh sesak.
"Malam ini adalah malam perjanjian ku dengan shadow Aku cuma bisa berharap mereka bisa menemukan sesuatu untuk menjebloskan mu ke menara bangsawan Rosalia, anak anak ku dalam bahaya jika kau masih berkeliaran di sekitar mereka" ucap Liam sambil mengelap keringat Melissa menggunakan air dingin yang terletak di atas meja samping ranjang.
"Apa dia juga melarang memanggil dokter untuk mengobati Melissa?" tanya Liam.
"Maaf tuan" jawab Neta
"Setidaknya saya sedikit berteriak kasih pada pelayan seperti mu, walaupun tidak bisa mendapat pengobatan tapi kau sudah berusaha merawat Melissa sebisa mu, terima kasih" ucap Liam tanpa menoleh pada Neta.
"Tidak tuan, itu adalah kewajiban saya, saya sudah menjadi pelayan Nona pertama sejak Nona pertama berusia satu tahun, jika boleh lancang saya menyayangi Nona seperti adik saya sendiri, saya punya tiga adik, dan adik kedua saya perempuan seusia dengan Nona" ucap Neta dengan kepala tertunduk.
Liam mengangguk,
"Saya janji ini terakhir kali nya Melissa menerima luka seperti ini, saya akan melindungi anak anak saya mulai dari sekarang, terutama Melissa dan Beatrice, karena Biar sudah besar dan Juan sebenar lagi akan masuk akademi dan akan jauh dari wanita itu." ucap Liam lirih.
"Apa Melissa sudah makan?" tanya Liam Winfrey.
"Belum tuan, sejak Nona kedua pergi tadi kondisi Nona pertama menurun, dia tiba tiba demam lagi padahal dari semalam demam nya sudah turun tapi tiba tiba malah naik lagi" Ucap Neta.
"Pergi lah ke ruang dokter panggil dokter donald kesini!!" perintah Liam.
"Dokter donald tuan? bukan dokter August?" tanya Neta
"iya dokter donald,m, jangan sampai mata mata wanita itu tau jika dokter donald datang, o iya sekalian minta bubur ke dapur, kondisi Melissa akan semakin menurun jika perut Ma kosong" ucap Liam.
"Baik tuan" ucap Neta, dia bergegas keluar dari kamar Melissa, dan berjalan menuju klinik mansion di sisi barat.
***
Lima Winfrey duduk di dalam gelap di dalam kamar nya, pas tengah malam kelebat tujuh sosok berjubah panjang dengan tutup kepala yang hampir menutupi wajah mereka masuk dan langsung berlutut khas ksatria menghadap Liam berdiri di sisi ranjang.
"Kami menghadap tuan" sapa mereka kompak.
"Silahkan berdiri" perintah Liam. Dengan gerakan seiras mereka berdiri di depan Liam.
"Bagaimana" tanya Liam Winfrey singkat.
"Semua nya sudah di sini tuan" ucap salah satu dari mereka sambil menyerahkan tumpukan kertas pada Liam.
"Apa ada kesalahan fatal yang bisa menjebloskan nya ke menara bangsawan?" Tanya Liam
"Ada tuan" Jawab mereka
"Apa.dia yang membunuh Sofia Dallas?" tanya Liam dengan suara bergetar.
"Iya tuan" jawab mereka lagi.
"Apa bisa di bukti kan?" tanya Liam
"Jika anda memeriksa kamar nya di sudut terdalam meja rias nya ada sebuah laci tersembunyi, anda akan menemukan botol racun nya di sana, sebuah botol kaca berisi cairan ungu kental" terang salah satu dari tujuh sosok di sana.
"Jika anda nanti anda bisa meraba di bagian bawah cermin, anda akan menemukan sebuah tombol, geser tombol tersebut ke kiri dan laci tersembunyi akan muncul" terang para shadow.
"Terima kasih" ucap Liam dengan suara bergetar.
Belum selesai ucapan terima kasih dari bibir Liam ke tujuh sosok itu sudah meleset meloncat dari lantai dua dan bilang dalam gelap nya malam.
"Rosalia ini akan jadi akhir kejahatan mu, akan aku pasti kan kau akan membayar harga yang mahal untuk segala kejahatan yang sudah kau lakukan." ucap Liam sambil memeluk kertas pemberian shadow dengan erat seakan itu adalah harta karun.
***
Hal pertama yang di lakukan oleh Liam saat bangun tidur adalah membuka lembaran lembaran kertas laporan dari shadow.
Baru membaca beberapa lembar dia sudah geleng geleng kepala, dia tidak menyangka mansion ini sudah di kuasai oleh Rosalia hingga semua kejahatan nya terlindung dengan baik di balik jubah nya.
Ada yang di kuasai dengan uang dan ada yang di kuasa dengan ancaman.
Dari puluhan staf di Mansion banyak yang di kuasai dengan uang dan Liam berencana membersihkan staf yang di kuasai dengan uang dan menyisakan staf yang di kuasai dengan ancaman.
Liam menggoyang bel untuk memanggil butler yang biasa melayani nya. butler tua itu sudah melayani nya sejak dia berusia 12 tahun dan dari catatan dia di paksa bungkam dengan ancaman atas putri dan cucu nya.
Butler tua itu masuk ke kamar membawa wadah stainless berisi air hangat dan handuk untuk cuci muka Liam Winfrey.
"Selamat pagi tuan" sapa nya sambil meletakkan wadah tersebut di atas meja.
Liam berdiri dari ranjang dan berjalan menuju meja, dia mencuci wajah nya hingga sisa rasa kantuk nya melayang pergi.
"Elias, Tolong panggilkan Edward ke sini, katakan pada nya hari ini saya akan bekerja di dari kamar, saya tidak enak badan" perintah Liam.
"Baik tuan, apa perlu saya panggil dokter juga?" tanya Elias pada Liam Winfrey.
"Tidak usah Elias cukup Edward saja" Ucap Liam
"Baik tuan" ucap Elias sambil melangkah meninggalkan kamar tersebut sambil membawa wadah dan handuk bekas cuci muka Liam.
Ketukan pintu terdengar tak lama kemudian, Elias kembali masuk ke kamar.
"Baron Edward sudah datang tuan" ucap Elias.
"masuk" ucap Liam yang sedang duduk di set sofa di kamar nya dengan fokus pada tumpukan kertas laporan dari shadow semalam.
"Duduk" perintah Liam pada Edward.
"Elias juga duduk, ada yang ingin saya sampai kan" Ucap Liam.
Elias pun akhir nya ikut duduk di depan Liam di samping Edward yang menatap Liam dengan kening berkerut.
"Dari 80 maid dan butler serta satu kepala dayang dan head butler yang ada di kediaman cuma dua puluh dua orang yang akan kita pertahankan" ucap Liam sambil menyerahkan selembar kertas pada Edward.
"Edward kau pimpin pasukan untuk selamatkan dan aman kan keluarga dari 22 orang ini, bawa ke villa keluarga yang ada di barat, Villa itu adalah villa yang saya bangun untuk Sofia, Rosalia tidak akan menyangka saya akan memakai Villa itu, kita bisa mengamankan mereka sementara di sana sampai kondisi stabil, Saya berharap jika keluarga mereka aman mereka akan mau jadi saksi nanti nya" ucap Liam.
"Tuan anda tau..." ucap butler Elias.
"Elias saya tau head butler dan kepala Dayang adalah orang nya Marchioness jadi sementara ini sampai seluruh anggota keluarga aman, aku tugas kan kamu untuk mengkoordinir ke dua puluh dua orang ini, karena kau akan menjadi head butler setelah ini," ucap Liam.
"Baik tuan" Ucap butler Elias.
"Untuk operasi penyelamat sewa kereta kuda jangan gunakan kereta kuda mansion akan gampang ketahuan jika menggunakan kereta kuda mansion. gunakan pasukan yang ikut ke medan perang bersama saya dulu, berikan surat ini pada komandan Erick dia akan mengerti apa yang harus dia lalu kan" ucap Liam.
"Baik tuan segera laksanakan" ucap Edward sambil berjalan keluar bersama Elias dari kamar Liam.
"Saya senang tuan akhirnya bertindak, sudah terlalu lama hal hal buruk terjadi di mansion ini" ucap Butler Elias lirih saat mereka keluar dari kamar.
"Paman... semua nya akan kembali seperti semula, semua nya akan baik baik saja, tugas paman cuma menunggu, setelah keluarga para pengikut berhasil kita evakuasi tuan akan menghancurkan orang yang sudah merusak hidup dan kebahagian" ucap Edward.
Istri Elias adalah bibi dari baron Edward, Karena itulah Edward selalu memanggil Elias dengan panggilan paman.
"Edward paman do'a kan tugas kamu selesai dengan baik, paman titip bibi sama kamu ya, tolong jaga dia" Ucap Elias.
Karena bagi Elias Saat ini yang dia punya cuma istri nya saja setelah anak sulung nya menikah dan tinggal di ibu kota bersama suami nya dan anak bungsu nya meninggal karena sakit.
***
