"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
Tamu keluarga pamit pulang,acara lamaran ini pun selesai. beberapa tim WO nampak membersihkan hiasan yang digunakan saat acara lamaran tadi.
Ayra nampak duduk memperhatikan mereka.
"Kak,bunga asli ini semua kah?" tanya Ayra
"Iye' Kak,bunga asli ki' semua ini,mau ki' ambil kah? sayang kan daripada dibuang ki',masih segar ki' ini,masih bisa ki' tahan dua harian" jawab staff WO itu
"Bolehkah? " tanya Ayra dengan senyum sumringahnya
"Iye' boleh ji' kah kita ji' yang beli Kak" ucap staff WO itu lagi seraya tersenyum lebar
"Terimakasih ya Kak" ucap Ayra lagi seraya memungut tangkai bunga itu
"Jangan mi' kita Kak,duduk ki' saja,saya pi' kumpulkan ki' untuk kita" ucap staff WO itu lagi seraya mengumpulkan satu persatu tangkai bunga itu.
Ayra pun duduk kembali.
"Ini mi' bunga ta',cantik kan?" ucap staff WO itu seraya menyerahkan seikat bunga kepada Ayra
Ayra pun meraih bunga itu dan menciumnya.
Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundaknya. Ayra pun menoleh,nampak Kapten Zayden lengkap dengan jaket TNI dan kacamatanya.
"Ehhh... Kak,mau ki' kemana?" tanya Ayra seraya berdiri
"Jangan mi' berdiri,duduk ki' saja,kenapa tidak langsung ki' ganti baju ta' ini,tidak capek ki' kah?" tanya Kapten Zayden seraya menatap Ayra
"Oohh... Eehh... itu... ku liat ki' dulu ini orang-orang lepas hiasan bunga,sayang kalau dibuang ki' jadi kuminta Kak" ucap Ayra terbata-bata
"Mau ka' pamit kembali ke asrama,masuk pelatihan ka' besok" ucap Kapten Zayden
"Haaa... malam begini Kak,kembali ki' ke asrama?" tanya Ayra kaget
"Iye',kan saya tidak cuti ka',ini pun hari minggu kan kebetulan libur ka' jadi bisa keluar asrama,besok pagi sudah harus ka' absen dan apel pagi" jawab Kapten Zayden
"Ohhh Iye' Kak,hati-hati ki' pale'... sudah ki' pamit sama Puang... ehh... Mama sama Etta'?" tanya Ayra lagi
"Sudah mi',berangkat ka' dulu,assalamualaikum" ucap Kapten Zayden seraya melangkah keluar pintu
"Waalaikumussalam... " ucap Ayra dengan pelan
Setibanya di asrama,Kapten Zayden langsung disambut pesta pedang Pora ala-ala oleh anggota tim nya dengan lucu.
"Awas ko' semua,sikap tobat ko' semua besok pagi pas apel" ancam Kapten Zayden
Para Prajurit itu hanya tertawa.
"Ciehhh... kenapa buru-buru ki' kembali ke asrama Kapten,nikmati dulu malam per..." ucapan Atthar Agung langsung terputus karena mulutnya langsung ditutup oleh Zuheir Khalis
"Oooiii... buntu'... siapa ajar ko' sesat begitu, mana ada malam pertama kalau baru pertunangan orang c*l*ka" seru Zuheir Khalis
Atthar Agung pun langsung bersembunyi
"Siap salah Kapten" teriak Atthar Agung dibalik rak sepatu
Prajurit yang lain hanya tertawa melihat tingkah Atthar Agung.
"Bubar ko' semua,tidurrr... besok jam empat start keliling lapangan ko' semua dua puluh kali,abis shalat subuh berjamaah ki',lanjut apel dan latihan pemasangan senjata dalam sepuluh detik dan pergantian mesin silinder Pesawat Jet Tempur masing-masing tim" seru Kapten Zayden
"Yaaaaaaa... " seru para Prajurit itu lagi
"Kenapa ki',kurang itu? mau ki' tambah lagi?" seru Kapten Zayden lagi
"Siap Kapten" sambut mereka serentak lalu tertawa terbahak-bahak
Atthar Agung pun sempat memotret punggung sang Kapten dan mengirim ke sosial media nya dengan caption *Selamat menempuh setengah hidup baru My Capten... setengah nya masih milik Skuadron Tiga Puluh Tiga kami... Hobaahhh... * ditambah emoticon cincin,kacamata dan pesawat tempur
HanKook University Hospital 🇰🇷🇰🇷🇰🇷
Dokter Emiliana nampak lembur menyelesaikan laporannya. dilepasnya kacamatanya lalu meregangkan badannya,jam menunjukkan pukul dua belas tengah malam,dia pun meraih ponselnya,setelah membalas beberapa chat penting,dia pun mulai membuka sosial media nya,dan matanya tertumpu pada postingan Prajurit Atthar Agung
"Kak Zayden ini to'? apa maksud na' menempuh hidup baru?" gumam Dokter Emiliana
Akhirnya dia pun melihat seluruh postingan Prajurit tim Kapten Zayden yang sudah membagikan ulang postingan Prajurit Atthar Agung itu.
"Sudah mi' menikah Kak Zayden?" gumamnya lagi, tanpa terasa air matanya menetes jatuh kelayar ponselnya itu.
Dokter Emiliana pun beranjak ketempat tidur, merebahkan tubuhnya,menarik selimut dan menutupi kepalanya,menangis sekeras-kerasnya.
Makassar Indonesia 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Ayra pun kembali ke Malino dengan diantarkan oleh Ibu Dewi Anjani dan beberapa keluarganya dari Kota Pinrang yang masih tinggal di Makassar.
Ibu Dewi Anjani dan keluarga memutuskan pernikahan berlangsung lima bulan lagi tepatnya di bulan Desember nanti.
Pak Arkana yang baru mendengar kabar pertunangan Ayra dan Kapten Zayden pun merasa sangat kecewa berat.
"Selamat ki' atas pertunangan ta' Ayra,semoga lancar prosesnya sampai hari H nya ya" tulis Pak Arkana dalam pesannya
"Terimakasih Pak" jawab Ayra singkat
Ayra kembali menjalani tugas sehari-hari sebagai guru. begitu pun Kapten Zayden yang menjalani latihan dengan ketat. tidak ada percakapan intens antara keduanya yang membahas masalah persiapan pernikahan,bahkan Kapten Zayden bisa berhari-hari tidak memberi Ayra kabar.
Ayra pun tidak banyak menuntut,karena merasa tidak punya hak untuk itu.
"Ya Allah,hanya Engkau yang ada dihati hamba Mu ini,tuntunlah hamba untuk merasakan hal ini, Maa Fi Qolbi Khairullah" lirih Ayra dalam doanya setiap malam.
Dua bulan berlalu.
Pesawat dari Korea Selatan mendarat dengan mulus dilandasan pacu Bandara Soekarno Hatta.
penumpang nampak keluar satu persatu dari gerbang kedatangan luar negeri.
Dokter Emiliana nampak menarik kopernya menuju taksi Bandara. dia nekat pulang ke Indonesia karena penasaran dengan kabar burung pernikahan Kapten Zayden,para anggota tim Kapten Zayden sepertinya kompak menutup rapat kebenaran kabar ini,hingga Dokter Emiliana tidak bisa mendapat jawaban yang pasti.
