kisah seorang anak gadis yang di cintai secara luar biasa oleh seorang CEO tampan dan dingin,dia hidup sebatang kara setelah kepergian ayah,ibu dan kakaknya yang meninggal karena sebuah kecelakaan. dia menikah dengan CEO dari perusahaan tempatnya bekerja. saat hamil anak pertamanya tanpa sengaja dia melihat sang suami yang tengah berpelukan dengan seorang wanita,dan ternyata itu adalah wanita dari masa lalu yang suami,dia salah paham dan memutuskan untuk pergi dari kehidupan suaminya,dia juga mengganti nama panggilannya agar sang suami tidak bisa menemukannya.
dalam pelariannya dia mendirikan sebuah toko kue sebagai mata pencahariannya.
lama kelamaan toko kuenya maju pesat,karena memang rasanya yang sangat enak dan lain dari pada yang lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon musya anugerah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Tanpa terasa mereka semua sudah sampai di depan rumah Alina,penjaga pintu yang melihat kedatangan mobil Devan pun langsung membukakan pintu pagar untuknya,yang membuat penjaga itu heran adalah ada mobil lain di belakang mobil Devan yang juga ikut masuk ke pelataran rumah Alina.
"Malam den Devan,malam mbak sari,maaf den sepertinya saya belum pernah melihat mobil yang itu den,itu mobil siapa ya kalau boleh tahu" ucap pak Mamat sang penjaga di kediaman Alina.
"Oohhh itu mobil atasan saya pak,mereka suka sama Arvin dan Ariana dan ingin mengenal keluarga mereka" jawab Devan sambil keluar dari mobilnya,
"Oooohhhh" pak Mamat hanya ber oh ria sambil manggut-manggut,karena dia sendiri juga sangat gemas melihat dua anak kembar itu.
Mereka semua keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam rumah. Sari yang memimpin mereka semua untuk masuk,
"Mari semua silahkan duduk dulu ya,saya akan memanggilkan Bu Putri dulu"
"Terima kasih" jawab semua orang yang ada di ruang tamu itu,sebelum memanggil sang boss Sari menghampiri mbok Nah terlebih dahulu untuk meminta tolong membuatkan minuman untuk para tamunya,
"Mbok maaf malam malam merepotkan,bisa minta tolong buatkan minum untuk tamu tamu yang ada di depan ya mbok,buatin teh manis aja mbok 5 ya mbok"
"Tumben malam malam ada banyak sekali tamu mbak"
"Iya mbok,para fans nya dua bocil yang lucu itu" jawab asal Sari sambil berlalu pergi ke lantai atas untuk memanggil sang Bu boss.
"Tok tok tok" mendengar pintu kamarnya di ketuk Alina langsung membuka pintu karena dia pikir mungkin anak anaknya lah yang mengetuknya.
"Maaf Bu mengganggu malam malam,di depan ada tamu yang ingin bertemu dengan Bu Putri"
"Malam malam begini Sar,siapa memangnya yang ingin bertemu dengan saya malam malam begini"
"Ada Bu,fans beratnya si kembar yang ingin mengenal keluarga si kembar"
"Kamu itu ada ada saja Sar,mana ada seperti itu,ya sudah saya ambil kardigan dulu ya gak sopan nemuin tamu hanya memakai piyama tidur" ucap Alina tersenyum sambil kembali masuk ke kamar untuk mengambil kardigan.
"Saya turun duluan ke bawah ya Bu"
"Iya" teriak Alina dari dalam kamar.
Sementara di ruang tamu,
"Oma ini adalah rumah aku Oma,kan Oma sudah tau rumahku,jadi oma harus sering sering main ke sini ya Oma" celoteh lucu Ariana yang membuat mama Vania semakin gemas mendengarnya.
"Iya sayang,Oma pasti akan sering sering main ke sini" jawab mama Vania sambil menciumi pipi gembul Ariana dengan gemas.
Arvin duduk di samping Arman dengan antengnya. Arman terus mengelus kepala Arvin,sesekali dia juga memeluk Arvin dengan gemas.
"Dady,Arvin itu udah Gedhe,Arvin gak mau ach terus terusan di elus kayak ank kucing gitu,terus di cium cium gitu" ucap Arvin protes dengan sikap Arman.
"Maafkan Dady ya sayang,karena Dedy terlalu senang dekat sama kamu" ucap Arman sambil tersenyum dan mengacak gemas pucuk kepala Arvin.
"Orang dewasa memang selalu begitu,momy juga selalu seperti itu" gerutunya
Setelah beberapa saat terlihat Alina turun dari tangga,dia tidak tau kenapa tiba-tiba tiba dia deg degan,
"Kenapa aku jadi deg degan ya,padahal kan cuman mau nemuin tamu aja" gumam Alina dalam hati.
Saat memasuki ruang tamu Alina melihat siapa yang ada di depannya,seketika dia menganga karena kaget dan menyebutkan satu nama
"Mas Arman"
Arman yang mendengar namanya di sebutpun langsung menoleh dan melihat siapa yang tengah memanggilnya,seketika Arman sangat kaget saat melihat siapa yang ada di depannya,
"Alina" seketika Arman langsung berdiri dan berlari mendekati Alina.
"Sayang ini beneran kamu,aku gak mimpi kan,ini beneran kamu kan sayang" Arman mengguncang guncang tubuh Alina tak percaya.
"Iya mas ini aku Alina" jawab Alina terbata karena dia sudah menangis,Arman langsung memeluknya dengan sangat erat,
"Sayang kamu kemana saja,kamu gimana kabarnya,kamu baik baik saja kan,anak kita dimana sayang,apa dia baik baik saja" tanya Arman beruntun dan menciumi semua wajah sang istri.
"Aku baik baik saja mas,untuk anak kita,dia ada di dekat kamu dari tadi mas"
"Jadiii Arvin dan Ariana adalah anak anak kita sayang" Alina hanya bisa menggunakan kepalanya,
Arman menggandeng tangan dan mengajak Alina ke sofa,Arman terus menggenggam tangan Alina seolah Alina akan pergi lagi darinya jika dia melepaskan tangannya.
Alina menangis dan langsung memeluk mama Vania dan papa Niko bergantian,
Mereka semua duduk di sana.
"Sayang,maafkan aku ya karena sudah membuatmu salah paham dan pergi meninggalkanku,maafkan aku sayang,dia bukan siapa-siapa,dia hanya masa laluku,dan aku sungguh sangat sangat tersiksa karena kepergian mu sayang,setiap hari aku mencari mu,aku mengerahkan semua anak buahku,tpi tidak juga menemukanmu sayang,kamu pergi membawa semua hidupku,kamu pergi membawa semua kebahagiaanku sayang"
"Bukan kamu yang salah mas,tapi aku yang salah,karena aku pergi begitu saja tanpa meminta penjelasan terlebih dahulu darimu mas,aku kira dia adalah cintamu yang telah kembali,dan aku sengaja pergi dan mengganti identitasku agar kamu tidak bisa menemukanku,karena aku yakin kamu akan lebih bahagia hidup bersama cinta pertamamu itu mas,tapi ternyata aku salah,maafkan aku yang egois ini mas" ucap Alina sambil berderai air mata,Arman langsung memeluk erat tubuh Alina,sesekali dia mencium pucuk kepala sang istri.Semua orang yang ada di sana terharu dengan pertemuan suami istri yang telah lama terpisah itu.
"Sssstttt sayang kamu sama sekali gak salah,aku lah yang salah karena membiarkan orang lain menyentuhku dan memeluk tubuhku,aku yang salah sayang bukan kamu"
Mereka pun akhirnya saling melepaskan rindu satu sama lain,mama Vania juga ikut menangis terharu melihat pertemuan sang anak dengan menantu kesayangannya itu,
Mama Vania memeluk Ariana erat karena dia tau ternyata firasatnya tadi itu karena mereka ada hubungan darah.
"Sudah sudah jangan sedih sedih terus,seharusnya kita semua bahagia karena keluarga kita sekarang sudah berkumpul kembali" ucap papa Niko memecahkan kesedihan mereka.
"Papah benar,harusnya kita itu bahagia sekarang,bukanya sedih sedihan,harusnya kita rayakan momen ini" ucap mama Vania menimpali ucapan sang suami.
Alina tersenyum dan Arman pun menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan ucapan sang mama.
"Bagaimana kalau kita barbeque an untuk merayakan ini,tapi berhubung sudah malam kita pakai bahan seadanya saja" ucap Robby mengusulkan,
"Setuju" ucap mama Vania semangat.
"Sayang kamu ada bahan bahan untuk kita barbeque an gak" tanya mama Vania pada sang menantu.
"Ada kok ma,kebetulan tadi sore Alina dan si mbok baru belanja bulanan,kalau untuk alat alatnya nanti bisa di ambil di dapur yang ada di dapur umum di samping rumah"
"Loh kok ada dapur umum segala" ucap mama Vania heran,
"Iya mah,itu dapur yang biasa team dapur Alina gunakan untuk membuatkan pesanan pesanan kue kalau toko sedang ramai ramainya mah,karena kalau di dapur toko gak akan sempat waktunya mah" ucap Alina,
"Looohhh kamu punya toko kue sayang"
"Iya mah,kecil kecilan aja mah" ucap Alina merendah, padahal toko kuenya sudah punya 20 cabang di berbagai kota dan di beberapa mall juga tempat perbelanjaan lainnya.
"Kue kue yang ada di pesta tadi juga semuanya dari toko kue Alina" timpal Devan ikut menjawab.
"Waaahhh benarkah itu sayang,kue kue nya tadi sangat enak,ternyata itu buatan kamu"
"Bukan Alina mah,tapi para team dapur,Alina hanya setor resep saja" jawab Alina sambil tersenyum.
"Kamu hebat sayang,maafkan aku sayang karena kesalahanku kamu jadi hidup susah berjuang sendiri untuk hidupmu dan kedua anak kita" ucap Arman dan kembali memeluk Alina,
"Semua sudah terjadi mas,tidak ada yang perlu di sesali,yang terpenting sekarang kita sudah kembali bersama"
"Kita jadi barbeque an gak nih,ngobrol terus" ucap Robby memecahkan obrolan mereka.
soo sweet
aku kasihan sama sari , semoga cepat move on dari devan dapat pengganti yang lebih baik
tolong dukungannya ya kak 🥰