NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16. Rintihan Izza.

"Kok susah di hubungi ya. Kemana dia ? Sudah hampir sebulan dia menghilang. Memang separah ini ya dampak dari bercandaan ku waktu itu ? Ucap kecil Izza sambil menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur itu.

Tiba-tiba suara ponsel yang ia pegang itu bergetar tanda ada panggilan Masuk. Izza langsung menatap ponsel itu namun sayang panggilan itu bukan dari Adnan melainkan dari temannya.

"Iya ada apa ? " Tanya Izza pada Nita.

"Zaa .. Gue hari ini dapat panggilan dari Om Haris. Bukannya Lo mau ketemu sama Om Haris ? " Ucap Nita, sontak Izza terbangun dari duduknya.

Izza ingin langsung merencanakan sesuatu, namun ia tidak tega jika Nita yang akan jadi korbannya.

"Lo di booking sama Om Haris ? " Tanya Izza.

"Hemmm ... "Jawab Nita.

"Ya sudah Lo kirim alamatnya, Lo tenang aja Lo akan aman ko. " Jelas Izza.

Nita pun menuruti apa yang di katakan oleh sahabatnya itu.

"Tuan Adnan itu kemana sih ? Saat ada informasi kok menghilang. Apa aku lakukannya sendiri saja ya ? Tapi .... " Izza terus mempertimbangkannya karna ia memang tidak mendapatkan kabar sedikitpun dari Adnan.

Izza menyambar tasnya ia bergegas untuk segera pergi dari rumahnya itu, Izza memakai mobil pribadinya untuk pergi.

Adnan yang sudah pulang dari tugasnya, langsung menemui Izza namun ia melihat Izza pergi dari rumahnya. Izza tak melihat sekitar sehingga ia tidak berhenti.

"Dia mau pergi rupanya, tapi kemana ? Pasti menemui tamunya, kenapa sih kamu itu tidak mau berubah Za. " Gumam Adnan yang kembali melajukan kendaraannya lalu mengikuti Izza.

Sampai pada akhirnya Izza memberhentikan kendaraannya di sebuah penginapan yang jauh dari keramaian.

"Sudah ku duga, dia sudah ada janji dengan laki-laki hidung belang. " Hardik Adnan yang enggan turun dari dalam mobilnya.

Alih-alih Izza ingin mencari bukti kebusukan Pak Haris dan menjebak Pak Haris, tapi malah Izza yang terjebak.

Izza masuk ke penginapan itu, mencari nomor pintu kamar yang di tunjukan oleh temannya itu.

Namun saat Adnan memutuskan untuk pergi, tatapannya terhenti pada sosok yang sangat tak asing baginya. " Pak Haris ? "

Adan seketika langsung mencari parkiran aman untuk kendaraannya setelah itu ia langsung mengikuti Ayah tirinya. Kali ini Adnan tak mau kehilangan kesempatan lagi.

"Kena kamu sekarang. Ibu akan tahu apa yang di lakukan laki-laki bajingan ini di belakang Ibu. " Gumam Adnan terus fokus.

" BUGGGGGG "

"Aaaaaaa .... " Teriak kecil Izza yang langsung terkulai lemas di atas lantai itu.

Izza tak sadarkan diri saat ada seseorang yang memukulnya dari belakang.

Seseorang itu membawa Izza ke dalam kamar penginapan itu. Teman Izza ternyata sudah menjebak Izza karna di suruh oleh Pak Haris, bagaimana pun Pak Haris sangat tergoda dengan kemolekan tubuh Izza hingga Pak Haris mau membayar mahal pada teman Izza itu.

Sementara Adnan kini kehilangan jejak, " Ahhhh sial. Kemana dia ? "

Adnan mencoba menghubungi ponsel Izza, namun sambungan telpon itu tak kunjung di angkat oleh Izza. Adnan tak putus asa saat itu ia terus berjalan mencari keberadaan Ayah tirinya itu, percuma jika Adnan menanyakan keberadaan Ayah tirinya pada pekerja penginapan itu. Karna pasti identitas tamu akan di rahasiakan.

Adnan terus menyelidiki setiap kamar penginapan itu satu demi satu, sementara Pak Haris kini sudah ada di dalam kamar penginapan itu melihat dengan buas ke arah Izza yang sedang berbaring tak sadarkan diri di atas kasur penginapan itu.

Beberapa saat Izza tersadar, ia merasakan sakit di bagian punggung atasnya. " Aaaaaaaaa .. " Rintih Izza.

Izza menatap samar ke arah sosok yang tak jauh dari tempatnya berada. Seseorang itu sedang memegang suntikan berisi cairan yang Izza pun tidak tahu itu cairan apa.

Om Haris menoleh ke arah Izza. Izza sontak kaget dan langsung berusaha bangun dari atas tempat tidur itu. " Om .. Apa yang om lakukan ? Tolong biarkan saya pergi Om. "

Om Haris tertawa puas di hadapan Izza, " Ayolah Sayang dengan cairan ini kita akan lebih asyik saat melakukannya. "

Izza saat itu sangat merasa ketakutan. " Tolong ... Tolong ... " Teriak Izza mengeraskan suaranya.

Om Haris tertawa lebih puas lagi, " Sttttt ... Tidak akan ada yang menolong mu. Kamu itu jangan sok suci, saya yakin punya mu itu lebih enak dari punya Ibu kamu. " Pernyataan Om Haris sungguh membuat Izza jijik mendengarnya.

"Say tidak akan Sudi memberikan kehormatan saya pada laki-laki seperti kamu bajingan. " Umpat kesal Izza sudah berhasil berdiri dari tempat tidur itu.

Izza berjalan tertatih menuju pintu keluar, namun sayang pintu itu di kunci rapat. Dan di luarnya pun ada dua orang yang menjaga.

Om Haris mendekati Izza, Izza nangis memohon agar Om Haris mau membebaskannya. " Jangan Om .. Jangan ... Aaaaaaa. "

Haris berhasil menyuntikkan cairan itu ke tubuh Izza, Tubuh Izza semakin lemas namun ia masih bisa sadar. " Tolong ... Tolong .. " Rintih kecil Izza sambil memukul pintu itu.

Haris menarik tubuh Izza dan menjatuhkannya ke atas tempat tidur itu lagi. Saat Haris ingin melepaskan pakaian Izza, Izza dengan sekuat tenaga melawan. Hingga Haris pun merasa kesal dan menampar keras Izza, Haris terus berusaha melepaskan pakaian Izza dan kali ini Izza menendang kemaluan Haris dengan sisa tenaganya.

Sehingga Om Haris pun terhuyung ke belakang.

Baju Izza berhasil terkoyah dari tubuhnya, pakaian yang di kenakan Izza robek. Dengan wajah memar dan sudut bibir berdarah membuat Izza terlihat sangat lemah dan terpuruk.

Izza menjerit seraya meminta tolong, tangisnya pecah seketika. Obat yang di suntikan kepadanya sebentar lagi akan bereaksi, obat itu adalah obat perangsang bagi wanita.

Adnan menghentikan langkahnya saat ia melihat ada salah satu kamar yang di jaga oleh dua orang laki-laki, sehingga ia menaruh curiga pada kamar itu. Adnan membidik dengan sangat hati-hati sambil berjalan. Senjata yang ada di belakang pinggangnya ia keluarkan.

Semakin Adnan dekat melangkah ke arah kamar itu, semakin jelas rintihan seorang wanita.

"ANGKAT TANGAN KALIAN ! " Ucap Adnan membuat kedua laki-laki itu kaget dan mengadahkan kedua tangan mereka ke atas.

"Jangan tembak kami Pak ! " Pinta kedua laki-laki itu. "

"Saya tidak akan menembak kalian, kalau saja kalian mau menuruti kemauan saya." Ucap Adnan sambil mengeluarkan borgol dan satu tali untuk mengingat kedua tangan laki-laki tersebut.

"Apa di dalam itu Pak Haris ? " Tanya Adnan menjongkokkan kedua laki-laki itu.

Kedua laki-laki itu dengan takut menganggukkan kepalanya, kalau saja Adnan tidak membawa senjata mungkin Adnan akan di lawan oleh kedua laki-laki itu.

Dengan satu pukulan, Adnan berhasil membuat kedua laki-laki itu tak sadarkan diri. Adnan sudah tahu titik lemah lawan agar tidak sadarkan diri.

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!