Seni Naga Kuno Taiko

Bab 11 Long Fai Sampah Yang Terkenal.

Wanita itu terpana, awalnya dia ingin mengucapkan terimakasih atas penyelamatanya, tapi kata-kata itu belum di keluarkan tiba-tiba dia di marahi oleh pemuda itu.

Dia memarahi bahwa anda adalah orang yang menyusahkan dan tidak punya otak.

"Kamu.. kamu apakah kamu memarahi aku..!" Wanita itu mengertakan giginya sambil menujuk ke arah di mana Long Fai berada.

"Iya aku memarahi kamu karena kamu terlalu ceroboh kenapa kamu harus terjatuh segala..!" Long Fai memarahi lagi.

"Kamu.. kamu.... !" Wanita itu tidak tahan ahirnya menangis. Tapi Long Fai mengabaikan dan meningakan dia sendirian.

Karena ini sudah menjelang malam waktunya ber istirahat.

Wanita itu marah karena di abaikan dan dia hendak bergegas untuk menghampiri tapi tiba-tiba dia terjatuh lagi.

"Ahh... aduhh..!" Dia terjatuh dan tangan kanannya memegang kaki yang cedera.

Long Fai juga berhenti dan melihat ke samping.

Setelah melihat dia tambah cemberut hinga ingin memarahi wanita itu lagi.

Long Fai menghampirinya, dan berkata seperti ini. "Apakah kamu hanya berpura-pura terjatuh hah?"

Begitu kata-kata di ucapkan wanita itu langsung pingsan karena marah. "Brengsek apakah kamu tidak melihat hah!" Setelah memarahi wanita itu, menujuk salah satu pergelangan kaki ke arah Long Fai.

Long Fai juga melihat bahwa ada luka lebam di pergelangan kakinya dan setelah itu Long Fai berkata dengan curiga. "Terus apakah kamu ingin meminta di gendong?"

"Hummp!" Wanita itu menoleh menyamping tidak menjawab.

Di sisi Long Fai karena dia tidak menjawab mungkin ini berkah hidupnya hinga dia tidak repot-repot untuk mengendong wanita yang tidak punya otak ini.

Long Fai mengangakat bahu dan pergi meningalkan dirinya.

"Kamu..!" Wanita itu marah sambil meraih batu yang ada di sekitarnya langsung melemparkan ke arah kepala Long Fai dan berteriak lagi sambil berbicara memarahi. "Bajingan kamu berhenti..!"

"Aww bajingan kenapa kamu melempar batu itu kepada aku..!" Mulut Long Fai berkedut dia tidak tahu apa yang di minta oleh wanita yang tidak jelas itu.

"Kamu...kamu aku tidak bisa bergerak brengsek..!" Air mata wanita itu menangis dan tidak bisa di bendung, dia merasa aneh jika pria lain ketika anda terjatuh akan dengan senang hati menawarkan bantuan.

Tapi ini dia kebalikan dari para pria manapun yang dia temui alih-alih dia dia berbalik dari rutinitas para pria tersebut.

Melihat bahwa wanita itu menangis dia ahirnya tidak bisa berbuat apa-apa. Dalam pikiran Long Fai, wanita itu sunguh licik. Jika anda merayu sedimikian, tapi gagal anda hanya memiliki satu cara yaitu menangis.

Long Fai mendekati wanita itu dan dia kemudian berjongkok sambil membelakangi wanita itu.

"Ayo...!" Kata Long Fai ketika dia sedang berjongkok dan tangan kanannya menepuk pungung sendiri untuk membuat kode menawarakan jasa gendong.

Dengan malu, wanita itu merangakan dan langsung masuk dalam gendongan Long Fai.

"Sial berat..!" Long Fai berbohong.

"Diam kamu... jangan berbicara omong kosong..!" Wanita itu malu bahwa dia di katain berat, dia sebenarnya sudah mengatur gaya hidup sedemikian rupa. Tapi pemuda ini mengatakan bahwa dirinya berat, dan mungkin saja dia berbohong.

Ketika Long Fai sedang mengendong dia merasakan nafas angerk yang keluar dari mulut wanita itu sehinga Long Fai menghirup dengan rakus.

"Umm ngomong-ngomong siapa nama kamu?" Tiba-tiba wanita itu berkata dengan pelan.

"Long Fai." Kata Long Fai dengan singkat.

"Kamu apakah kamu Long Fai limbah terkenal itu?" Wanita itu berseru bahwa orang yang menyelamatkan dirinya dari bahaya itu adalah sampah yang terkenal karena tidak bisa berkultivasi.

Tapi dia adalah limbah yang terkenal yang paling populer sampai ada yang membuat rumor tuan muda limbah itu di keluarkan dari keluaraga Long karena alasan tersebut.

Dalam pikiran wanita yang sedang di gendong, dia menuduh keluaraga Long sebagai mata yang buta.

Dalam satu tamparan, Long Fai bisa membunuh orang itu seketika, memikirkan ini dimana letak sampah Long Fai.

Wanita itu yang sedang di gendong oleh Long Fai adalah Nalan Hu dia adalah kakak Nalan Rua. Walau dia adalah kakak dari Nalan Rua di banding dengan adiknya dalam hal bakat dia masih kalah.

Dalam seni bela diri Nalan Hu masih kalah dengan Nalan Rua tapi dalam hal pedang dia adalah yang terbaik sehinga kakak beradik adalah saling melengkapi.

Setelah beberapa menit ahirnya mereka berkenalan satu sama lain dan Long Fai juga mengetahui mengetahui siapa nama wanita itu.

Dengan tiba-tiba Long Fai teringat bahwa dia ketika sedang mandi di sungai ada wanita yang tidak punya otak salah satunya bernama Nalam Rua.

"Apakah kamu mengenal Nalan Rua?" Kata Long Fai tiba-tiba dia mengajukan kata-kata itu kepada Nalan Hu.

"Dia adalah adik aku kenapa?" Tiba-tiba Nalan Hu ingin tahu.

Benar saja ketika mendengar Nalan Hu dia sudah berkedut mulutnya bahwa anda sebagai adik dan kaka sama saja mempunyai otak yang kosong. Tapi Long Fai tidak akan secara lantang untuk mengatakan secara langsung, tapi dia mengatakan seperti ini. "Dia sial.. orang yang bernama Nalan Rua memfitnah bahwa aku mengintip sedang mandi!"

"Bajingan apakah kamu berani mengintip adik yang sedang mandi..!" Tiba-tiba Nalan Hu marah dan tangan itu mencubit kulit Long Fai.

"Ahh sial kenapa kamu begitu galak..!" Long Fai tak berdaya, dia harus secepatnya untuk mengantar Nalan Hu ini.

Setelah mengeneong sedikit lama mereka berdua secara tidak sadar sudah tiba di pelataran halaman sekte ini.

Begitu tau bahwa Long Fai membawa Nalan Hu yang sedang di gendong kepadanya para murid sekte langsung heboh sekaligus ada yang mengacungkan jempol.

Tapi apa yang tidak tahu bahwa ada salah satu pemuda dari kejauhan yang melihat adegan apa yang di lakukan oleh Long Fai kepada Nalan Hu sehinga pemuda itu menjadi tambah suram.

"Bajingan sial...! Kenapa sampah itu begitu beruntung..!" Chan Yu menatap Long Fai dengaan sangat ganas.

Dia sangat cemburu bahwa bajingan yang di nilai sampah begitu mudah untuk metik keindahan.

Dia sangat muram terhadap Long Fai.

Dia tidak sabar untuk membunuh Long Fai ini. Dia sangat tidak sabar untuk membunuh Long Fai ini sehinga dia memerintahkan para pembunuh milik sang patriak ayah untuk membunuh Long Fai ini.