Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, ketika Raisa di paksa ikut oleh papa nya ke sebuah acara pesta colega bisnisnya dengan tujuan agar putrinya itu memikat seorang pengusaha kaya. Sehingga bisa di manfaatkan untuk membantu krisis keuangan di perusahaan nya.
Ketika ingin kabur dari acara pesta, Raisa melewati sebuah kamar hotel yang membuat nya penasaran.
"Ahh "
Karena penasaran, Raisa malah menggangu dua insan yang saling bergelut manja di dalam kamar itu. Tatapan tajam dari pria tampan membuat Raisa terkejut dan jerat di dalamnya.
Sejak saat itu, pria yang Bernama Yoga mencari cara untuk mendapatkan gadis itu.
Bagaimana kisah selanjutnya?? yukk ikuti alurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata Halu
Yoga membawa Raisa masuk ke dalam ruangan nya. Mendudukkan Raisa pada sofa empuk, lalu menggenggam tangan mungil gadis itu.
Raisa menunduk malu, apa yang baru saja ia lakukan benar benar membuat nya malu.
"Jangan menatapku seperti itu tuan!"
"Kenapa? Apa aku tidak boleh menatap kekasih ku sendiri?" Yoga menarik tangan Raisa dan mengecup nya.
"Eh, " Raisa menarik tangannya dan menatap Yoga. Ia harus menjelaskan pada Yoga, agar pria itu tidak salah paham.
"Maaf tuan, tadi itu saya..."
"Sudahlah, aku mengerti dan mulai saat ini kamu adalah kekasih ku. "
"Maksud tuan??" Raisa menatap Yoga tidak mengerti, ia hanya berpura-pura di depan Mawar agar gadis itu tidak menindasnya lagi. Tapi, yoga? Apa yang dia katakan sekarang.
"Mungkin kamu bingung. Aku juga bingung honey, tapi. Percayalah aku menyayangi mu. Entah sejak kapan, aku mulai tertarik pada mu. Meskipun awal nya aku hanya ingin bermain main dengan wanita yang sudah mengacaukan malam ku" ungkap Yoga panjang lebar.
"Tuan say-"
"Sttt..... Honey, call my name. Don't tuan. Okey?"
Yoga merengkuh tubuh Raisa, ia sangat bahagia setelah mengungkapkan semua isi hatinya. Tadinya Yoga sempat bingung bagaimana mengatakan pada gadis lugu seperti Raisa, akan banyak pertanyaan jika berbicara dengan nya.
Ketika mendengar ada keributan dan di sana terdapat nona muda, Yoga langsung berlari menuju lobi. Ia tidak mau siapapun menyakiti wanita nya.
Tapi, Yoga malah mendapat kejutan yang indah.
"I love you Raisa" lirih Yoga di samping telinga Raisa.
"Hei tuan!!! Tuan!!! Apa anda mengigau??" Raisa menggoyang goyangkan telapak tangannya di depan wajah Yoga.
"Huh?? Apa?" Yoga mengedip ngedipkan kelopak matanya, ternyata semuanya terjadi di dalam hayalannya.
"Kesambet apa sih??? Kenapa bingung begitu??" Ujar Raisa lagi, ia sudah menghidangkan makanan spesial yang ia buat untuk Yoga.
"Cuma hayalan" batin Yoga lirih, ia menatap makanan yang Raisa hidangkan.
"Ayo makan, selagi masih hangat"
Raisa mengambilkan untuk Yoga, ada banyak lauk pauk yang Raisa masak. Satu meja penuh oleh hidangan makanan.
"Kamu masak semua ini?"
Raisa mengangguk, " Aku tahu tuan menyukai makanan ini kan???makanya aku masakin semuanya"
"Berapa lama kau di dapur?" Heran Yoga, pasti membuat makanan sebanyak ini membutuhkan waktu lama.
"Tidak lama kok tuan,hanya 1 jam" jawab Raisa jujur.
Ceklek~
"Wahhh makan besar ni!!" Sorak Johan yang baru saja datang, mendapati hidangan yang terlihat sangat lezat.
"Mana???" Sahut Niko, mereka berdua berjalan cepat mendekat pada Raisa dan Yoga.
Wajah Yoga langsung manyun, ia tidak bisa bermesraan dengan Raisa jika kedua pengganggu ini ada di sini.
"Hy kak Johan, Niko. Ayo makan bersama. Pasti akan terasa nikmat" sahut Raisa.
"Dengan senang hati" sahut Niko dan Johan.
Mereka makan dengan sangat lahap, sembari makan, mereka memuji masakan Raisa sangat enak.
"Memang enak, aku tidak pernah makan makanan seenak ini" ujar Niko.
"Tentu saja, aku yang masak penuh dengan kasih sayang dan cinta" balas Raisa senang.
"Lebay"cibir Yoga.
"Oh iya, kemarin papa Raisa datang ke sini" ujar Johan.
"Lalu?" Sahut Niko.
"Aku mengusirnya, kata nya mau menemui Yoga. Minta pertanggung jawaban" jelas Johan.
Raisa terdiam, ia sempat berpikir jika papa nya datang ke kantor Yoga ingin mengembalikan uang yoga dan meminta diri nya kembali. Namun, setelah mendengar penjelasan Johan, membuat hatinya semakin hancur.
"Kakak tiri ku juga datang kemari tadi" lirih Raisa, ia terlihat tidak bernafsu makan.
"Ngapain dia datang ke sini?" Tanya Johan heran.
Di tengah mereka heran, Yoga malah terlihat santai dan tidak tertarik dengan topik pembicaraan.
"Aku tidak tahu, tapi sepertinya tujuan nya sama dengan papa ku" sahut Raisa.
"entah apa yang mereka inginkan, setelah mendapat uang, mereka masih belum puas." Lanjut Raisa.
"Serakah seperti itu, mereka tak akan pernah puas"sahut Niko.
"Perusahaan papa kamu kembali bangkrut, kakak mu yang bodoh dan terlalu sombong itu menghamburkan uang perusahaan ke semua laki-laki, dan dirinya menyalah gunakan uang perusahaan, sehingga pendapatan perusahaan menjadi minus" jelas Yoga angkat bicara.
"Jadi? Mereka kembali hancur?"
"Sehancur hancurnya" sambung Yoga.
"Kasian"lirih Niko, ia takut Raisa sedih dengan ucapan Yoga barusan. Namun, dugaannya salah, Raisa malah bersikap sebaliknya.
"Baguslah, mungkin ini pelajaran buat mereka agar tidak serakah lagi!" Gumam Raisa tersenyum lega.
"Huh?" Ketiga pria itu melongo, mereka pikir Raisa akan sedih, apalagi Yoga , ia sempat berpikir telah menyinggung perasaan Raisa dengan ucapan nya barusan.
Tapi ternyata mereka salah, Raisa malah senang.
"Kamu gak sedih?"tanya Niko.
Raisa menggeleng, ia malah makin semangat makan.
"Kenapa aku sedih?? Mereka saja tidak sedih ketika menjual ku" gerutunya.
"Cihh... Benar juga, hanya orang bodoh yang sedih " sahut Johan. Ia cukup lega melihat ketegaran Raisa.
"Semoga kau bahagia Raisa, Yoga orang yang tepat untuk mu"batin Johan tersenyum menatap Raisa dalam.
"STT.."kode Yoga pada Johan. Membuat pria itu melirik padanya.
"Jangan menatapnya begitu!!" Marah Yoga.
"Kenapa??? Apasalahnya???" Hardik Johan tidak mau kalah.
Raisa dan Niko malah heran, mereka kaget dengan sikap yoga dan Johan yang tiba-tiba berantem.
"Pokoknya jangan!!!!!" Teriak Yoga.
"Aku mau menatapnya, kenapa???" Tantang Johan.
"Kau!!!!" Yoga semakin geram, ia bangkit dan mengejar Johan yang sudah kabur menjauh darinya.
"Mulai lagi" lenguh Niko jengah.
"Makan saja kak, biarkan mereka berlari" sahut Raisa yang di balas anggukan oleh Niko.
______________
Mawar pulang dengan keadaan yang marah, sama seperti ketika brampukang setelah mendatangi perusahaan Yoga.
Melinda dan Bram yang sedang duduk diruang tengah kaget melihat Mawar menghentak hentakkan kakinya.
"Apa kau berhasil?"tanya Bram.
"Tidak, wanita menyebalkan ada di sana!" Jawab Mawar.
Bram mengerut, siapa yang mawar maksud.
"Siapa?" Tanya Melinda.
"Raisa!!! Dia sangat di hargai di sana, bahkan dia berlagak seperti pemilik perusahaan itu!!"
"Apa????" Kaget Melinda tidak percaya. Wanita itu berpikir jika Raisa akan menderita di sana. Apalagi Yoga yang sangat angkuh dan sombong itu tak terlihat baik sedikit pun.
"Kenapa bukan aku yang di jual sama Tuan Yoga itu?? Kenapa harus gadis itu yang mendapat nasib baik?!!" Protes Mawar, ia menatap papa nya yang sejak tadi hanya diam.
"Mama sudah menawarkan mu, tapi tuan yoga menolak!" Ujar Melinda.
"Huhh, dasar seleranya terlalu buruk"maki Mawar.
"Yoga orang yang teliti dan ulet, dia tahu mana orang yang baik dan yang tidak. Melihat foto mu saja dia tidak mau!" Ujar Bram.
"Papa!!!" Bentak Mawar, ia tidak suka jika papa nya menjatuhkan dirinya.
"Kenyataan nya!!! Kamu memang tidak berguna, semua kerugian ini karena kamu!!! Aku menyesal tidak baik pada Raisa!!"
Bram berlalu pergi, meninggalkan Mawar yang menatap kesal padanya. Dendam di hati mawar terhadap Raisa semakin besar.
"Kamu ini gimana sih, masa gak bisa merayu pria seperti Yoga!" omel Melinda
"Aku tidak terlalu ****** seperti mu" dengus mawar lalu pergi.
si cew diawal jg udah bnyak brkorban.
awal hubungan mrk emg buruk bgitu pun wkt pergi. jd ya skt hati itu n kecewa msh ada wlau cinta