NovelToon NovelToon
Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta

Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tri Haryani

Fitnah keji membuat Selia harus menerima cacian dan hinaan yang begitu menyakitkan. Ia dicerai karena kedapatan tidur dengan kakak iparnya bahkan penjelasannya hanya dianggap omong kosong.

Apa yang dilihat belum tentu itu yang terjadi dan dibalik kejadian itu ada seseorang yang bertepuk tangan penuh kemenangan.

Harta, Tahta, Wanita. Tiga hal sensitif itu lah yang melekat pada diri Selia yang justru menjadi bumerang untuknya. Siapa pun yang menjadi suami Selia ialah yang akan menempati posisi CEO diperusahaan.

"Semakin kamu berusaha memilikiku, semakin aku membencimu!" Selia Salsabila.

"Aku hanya menginginkan Tahta, bukan dirimu!" Hiro Barayav.

Mampukah Selia membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Lalu apakah Hiro berhasil memiliki Selia dan memiliki apa yang dia inginkan?

Simak ceritanya hanya di novel Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 17 Pertanyaan Selia

Hiro mencium Selia begitu dalam tanpa mengherani wanita itu yang terus menolak dirinya dan mendorong dadanya.

Mencekal kedua tangan wanita itu, Hiro terus memagut bibir Selia, mellumatnya dan menyesapnya membuat Selia perlahan terbuai dengan sentuhannya dan tidak lagi memberontak. Selia menggerakan bibirnya membalas ciuman Hiro memagut bibir pria itu dan menyesapnya.

Mata Selia terpejam dengan lenguhan nikmat keluar dari mulutnya saat merasakan sentuhan tangan Hiro semakin lama semakin liar ditubuhnya.

Tidak bisa Selia pungkiri bila sentuhan Hiro selalu berhasil membuatnya mabuk kepayang dan menginginkan pria itu menyentuhnya lebih jauh lagi.

Menarik tangannya keluar dari baju Selia pria itu mengurai pelukannya dan mengusap bibir Selia yang basah olehnya.

Hiro menyeringai saat menatap Selia yang memalingkan wajahnya merasa malu dengan dirinya sendiri.

"Lihatlah, Selia, kamu mengatakan membenciku dan terus menolakku tapi tubuhmu sangat menerimaku dan menginginkan diriku," kata Hiro dengan seringai dibibirnya namun Selia hanya diam dan memalingkan wajahnya kearah lain.

Kembali Hiro menarik pinggang Selia dan menundukan wajahnya meraup bibir wanita itu yang terasa candu baginya.

"Hiro ...."

Selia tak lagi menolak apa lagi memberontak. Wanita itu membiarkan Hiro kembali memagut bibirnya dan menjelajah tubuhnya menyusuri leher jenjang Selia yang putih dan mulus.

Selintas bayangan Ia dan Hiro berciuman muncul dikepala Selia namun ditempat dan waktu yang berbeda dimana sebelumnya bayangan itu sama sekali tidak pernah muncul dikepalanya.

Kepala Selia terasa sakit setiap kali mengingat bayangan aneh yang tiba-tiba muncul di kepalanya. Tangannya bergetar, wajahnya pucat dengan keringat dingin bercucuran ditubuhnya.

Hiro yang menyadari perubahan Selia segera menghentikan ciumannya dan menatap wajah Selia yang sekarang sudah pucat.

"Selia kamu kenapa?" tanya Hiro. Tangannya mengusap keringat dingin dikening Selia dan segera membawa wanita itu duduk dikursinya.

Selia hanya diam terus menatap Hiro yang terlihat mengkhawatirkan dirinya dan sedang mengeringkan keringat dingin dikeningnya dengan tisu.

Pria itu menarik kursi lain dan mendudukinya sehingga kini mereka duduk saling berhadapan dan saling menatap namun diantara mereka tidak ada yang bicara.

Tangan Selia terulur hendak menyentuh wajah Hiro namun secepat mungkin ia mengepalkan kuat tangannya menahan diri untuk tidak melakukannya.

"Aku mau pulang," kata Selia dengan wajah ia palingkan kearah lain.

"Aku antar!" sahut Hiro namun Selia menggelengkan kepala.

"Aku nggak mau pulang sama kamu aku mau pulang sendiri," kata Selia lagi.

"Nggak bisa! Kamu boleh pulang tapi aku yang akan mengantar kamu pulang," sahut Hiro lagi dan Selia kini berdiri dari duduknya.

"Hiro, aku mohon jangan terlalu mengekangku. Aku ingin sedikit bebas dan nggak mau terus-terusan kamu kekang. Aku capek Hiro, aku tertekan," lirih Selia menatap sendu Hiro yang juga berdiri di hadapannya.

"Aku suamimu dan aku berhak melakukannya. Sedikitpun aku nggak akan biarin kamu mendapatkan celah untuk lepas dariku," kata Hiro kemudian menggandeng tangan Selia keluar dari ruangannya.

Selia memejamkan mata dengan air mata membasahi pipi dan ia segera mengusapnya. Menurut mengikuti langkah kaki Hiro yang menggandeng tangannya.

Hiro adalah satu-satunya pria egois yang ia temui. Pria itu tidak memikirkan bagaimana perasaannya dikekang dan dijerat. Apapun yang ia lakukan selalu dalam pengawasan pria itu.

"Masuklah," titah Hiro saat membukakan pintu mobil bagian belakang untuknya.

Selia tak menyahut namun ia menurut masuk kedalam mobil dan duduk bersama Hiro dikursi belakang membiarkan sang sopir mengemudi.

*

*

"Loh, kalian kenapa pulang cepat?" tanya Mama Mona heran saat melihat Selia dan Hiro sudah tiba di rumah padahal hari masih siang.

"Aku nggak enak badan, Ma, aku mau istirahat dirumah," jawab Selia yang memang wajahnya terlihat pucat dan mama Mona juga menyadarinya.

"Oh ya sudah Selia kamu kekamar sana dan istirahatlah. Jangan dipaksakan bekerja kalau lagi nggak enak badan," kata Mama Mona kemudian menatap Hiro dan meminta sang putra mengantarkan menantunya.

"Iya, Ma," sahut Hiro dan membawa Selia ke kamar mereka.

Selia langsung berbaring diranjang dan memunggungi Hiro yang berdiri ditepi ranjang terus menatapnya.

Hiro selalu melakukan apapun sesuka hati pria itu maka ia juga akan melakukan apapun sesuka hatinya termasuk mengabaikannya.

"Istirahatlah aku akan kembali kekantor. Aku usahakan akan pulang lebih awal dan nggak akan terlambat," kata Hiro kemudian menunggu tanggapan dari Selia namun wanita itu hanya diam dan tidak mengheraninya.

Tak ingin membuat Selia semakin tertekan Hiro memilih segera pergi dari kamar dan kembali ke kantor.

Selia berdiam sendiri di kamar dengan pikiran dipenuhi bayangan yang beberapa kali muncul dikepalanya. Entah mengapa ia merasa pernah dekat dengan Hiro sebelumnya dan pernah terjadi sesuatu antara dirinya dan pria itu. Tapi apa? Mengapa ia tidak mengingatnya?

Kepala Selia semakin terasa sakit memikirkan bayangan-bayangan itu membuatnya kini memegang kepalanya dengan dada yang terasa sesak.

Bergegas Ia mendudukan tubuhnya, mengatur nafas yang terasa sesak kemudian turun dari tempat tidur dan keluar kamar untuk menghampiri Mama Mona.

Ia ingin menanyakan sesuatu mengenai bayangan yang beberapa kali melintas di ingatannya.

"Ma," panggil Selia pada Mama Mona yang sedang membuatkan bubur untuknya.

"Selia kenapa kamu keluar? Istirahat aja sana di kamar nanti Mama anterin bubur buat kamu," kata Mama Mona menoleh pada Selia namun tangan terus mengaduk-aduk bubur yang sedang ia buat.

Selia menggelengkan kepala kemudian tersenyum.

"Aku ingin menanyakan sesuatu sama Mama, boleh?" tanya Selia.

Mama Mona mengerutkan keningnya kemudian terkekeh.

"Ya jelas boleh lah Selia. Kamu mau tanya apa? Katakan saja," kata Mama Mona menggelengkan kepala dan masih terkekeh.

Selia menatap Mama Mona dengan lekat dan tersenyum kecil. "Apa aku sebelumnya pernah dekat dengan Hiro?" tanya Selia.

Seketika raut wajah Mama Mona berubah. Wanita paruh baya itu memalingkan wajahnya dan memilih fokus mengaduk bubur di hadapannya.

Selia meraih tangan mama Mona dan menggenggamnya menatap dalam mata wanita paruh baya itu.

"Ma_"

"Kamu dan Hiro nggak pernah kenal sebelumnya," kata Mama Mona cepat.

"Benarkah? Tapi kenapa ada bayangan aneh muncul dikepalaku ya, Ma? Dalam bayangan itu aku pernah membentak Hiro dan aku juga pernah mencium dia lebih dulu," kata Selia semakin membuat Mama Mona kebingungan untuk menjawabnya.

"Mungkin kamu hanya kelelahan dan berhalusinasi," kata Mama Mona tanpa menatap Selia sedikitpun dan terus menghindari tatapan menantunya itu.

Selia menatap Mama Mona begitu dalam ia merasa ada sesuatu yang tidak ia ketahui dan semua orang sembunyikan. Namun ia tetap menganggukan kepala dan tidak lagi bertanya.

'Mungkin Mama benar kalau aku hanya kelelahan dan berhalusinasi,' batin Selia.

*

*

Jangan lupa dukungannya ya..😍

1
Maya Ellydarwina
lanjut Thor lanjut yang banyak 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Reni Anjarwani
doubel up thor
Dwi Wulandari
duhh meleleh dahhh hati hiro, di panggil mas, hihik
smga kedpan nya Harry mnemukan cinta sejatinya. 😊
nyit nyit
honey aj jgn kyk.mas Harry biar beda gt
Reni Anjarwani
doubel up thorrr
dika edsel
klo sama Harry dah clear tinggal sama pacarnya hiro yg di LN yg blm ada penyelesaian..semoga tdk ada perpelakoran yah..,masa pebinor udah terhempas muncul lagi pelakor kan gk lucu..
Tri Haryani: Siap.. gk ada lgi org ketiga kok.. tinggal bahagianya aja..
total 1 replies
Maya Ellydarwina
lanjut Thor sayang,yang banyak thor 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Tri Haryani: Siapp.. makasih dukungannya..
total 1 replies
Sunarti
Alhamdulillah akhirnya selia terima Hiro sebagai suami nya
Tri Haryani: Alhamdulillah.. tinggal bahagia aja lagi..
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
dika edsel
move on har.. move-on..,noh ada clara yg setia mendampingimu jgn liat kebelakang trs selia udah bahagia..!?? hidup ini cuma sementara begitupun dirimu cuma sementara dihati selia..cuma numpang lewat aja seperti pas kita gajian..,sadar bang lambat laun kau pasti terlupakan krn selia udah ingat semuanya..ayo segeralah move on drpd sakit hati
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Tri Haryani: siap.. insya Allh malam ini update lagi..
total 1 replies
Dwi Wulandari
nanggung kak, lanjut dongg ☺
Tri Haryani: asiapp..
total 1 replies
shyafira fitri
lanjut,,
Tri Haryani: asiapp..
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Tri Haryani: siap kak..
total 1 replies
Herman Lim
ahhh Hiro sabar ya
Reni Anjarwani
doubel up thor
dika edsel
sebenarnya yg membuat hubungan kalian ribet tuh kamu sendiri sel..,hiro mau tanggung jawab eh kamu gkmau..,trs saat ortu mu meninggal kamu juga menyalahkan hiro..,masa iya semua kesalahan kamu limpahan ke hiro semua?? klo tdk menginginkan hiro ya tinggalkan saja..,trs kembali ke harry yg konon katanya sangat kamu cintai..,apa hiro hrs mati dulu baru kamu maafkan..??
Ranita Rani: iy /Good/q se7
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Tri Haryani: Insya Allah malam ini lgi kak
total 1 replies
Herman Lim
ayo Thor lanjut
Tri Haryani: siap kak.. nnti malam y
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!