NovelToon NovelToon
Princess A Tyrant General

Princess A Tyrant General

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kebangkitan pecundang / Kehidupan Tentara / Fantasi Wanita
Popularitas:227.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Memergoki tunangan di atas ranjang dengan wanita lain, membuat Leandra seorang Dokter Tentara wanita menarik pelatuk untuk menembak tunangan pengkhianat dan wanita lucknut.

Namun sayang, sebelum sempat menembak seseorang menembak Leandra terlebih dahulu, di saat maut menjemput... Leandra mengutuk tunangannya dengan dendam membara.

Leandra terbangun...

Wanita tentara itu tidak mengenali sekelilingnya, namun seorang pria rupawan dengan wajah yang sama persis dengan tunangan pengkhianat nya menatap tajam dengan memakai pakaian kerajaan.

"Putri Clarence, kau sudah sadar?"

Ternyata Leandra terlempar ke zaman berbeda, apakah dia bisa kembali ke zaman-nya sendiri untuk membalas dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Sebab Dia Bukan Kamu.

ISTANA.

Sepanjang hari Pangeran Drake mencari keberadaan Leandra, sampai saat ini Leandra berhasil menyelusup dari Istana tanpa diketahui oleh Velix pengawal pribadi Pangeran. Velix mungkin adalah seseorang yang pintar membuntuti namun Leandra sebagai target pun lebih cerdik dalam menyelinap.

Leandra hanya tidak ingin Pangeran Drake ikut terkena masalah, biarlah Pangeran Drake hanya memikirkan tentang memperebutkan posisi Putra Mahkota di istana dan dirinya membongkar kebusukan Ratu Alexa dan Paman Eddy.

Pertemuan antara Ratu Alexa dan Raja Wyn ternyata lebih lama dari perkiraan Leandra, pukul 2 siang dia baru sampai di istal kuda. Empat jam waktu dalam perjalanan, padahal menurut penjaga istal kuda yang selalu ia tunggangi adalah yang terbaik larinya. Butuh waktu 8 jam, bolak balik Istana.

Seperti biasa dia mengembalikan kuda ke kandang nya, namun baru saja Leandra turun dari kuda ada seseorang yang menarik tubuhnya merengkuh ke dalam pelukan.

"Pangeran! Lepaskan!" tentu saja Leandra sudah tahu siapa yang berani memeluknya, aroma harum tubuh Pangeran Drake sudah ia kenali.

"Lea, bisakah kemanapun kamu pergi kabari aku lebih dulu. A-aku... sangat gelisah saat tak bisa melihat mu. Di dunia ini kamu hanya sendiri, aku tidak ingin kamu kesepian dan melakukan hal berbahaya sendirian."

"Apa maksudmu?" Leandra tidak memberontak dalam pelukan Pangeran, membiarkan lelaki itu bicara dan terus memeluknya. Mungkin Pangeran butuh kenyamanan dari hangatnya pelukan mereka.

"Lea, bisakah kamu mengandalkan ku?" lirih Pangeran.

"Mengandalkan mu untuk apa? Kamu sedang sibuk dengan persiapan, apalagi nanti sore saudara mu akan menikah. Tentu kau sibuk, bukan?"

"Kau yang lebih sibuk dariku, Lea. Kompetisi mu saja sangat banyak, apalagi Lady Rose terkenal dengan keahlian nya memasak."

Leandra mendengus. "Kenapa jadi memikirkan tentang kompetisi-ku. Hei! Jangan sepelekan aku... apa Ibuku Ratu Selena, nggak pernah bercerita tentang keahlian ku memasak padamu? Ibuku sudah mengajariku sejak remaja, bahkan merajut pun aku bisa. Kau juga pernah melihat keahlian ku berkuda, jadi tenanglah."

"Aku hanya merasa menjadi pecundang, kau bahkan tidak pernah meminta bantuan ku."

"Bukankah aku meminta bantuan Ibumu, Selir Ivory. Ibumu bahkan mengajariku dengan sangat baik."

"Hhhhhhh..." Pangeran Drake melepaskan pelukannya.

"Ngomong-ngomong kulitmu sedikit gelap, Pangeran? Kamu__?"

"Ya, aku ingin mirip seperti kekasih mu. Mana tahu, kamu akan kepincut dengan penampilan baruku. Bagaimana, lumayan terlihat hot 'kan... seperti tipe lelaki ideal-mu itu?" Pangeran Drake memainkan kedua aslinya dengan percaya diri lantas memeragakan tangan berotot miliknya yang kecoklatan. Lelaki itu memperagakan mirip binaragawan.

"Hahaha, hahaha...." akhirnya Leandra tak kuasa menahan kegelian nya. "Apa benar kau seorang Pangeran? Kenapa kau selalu terlihat bodoh di depanku, ck!"

Pangeran Drake tersenyum, ia menurunkan kedua tangannya yang tadi ia pamerkan, mengelus lembut kepala Leandra dengan sayang. "Aku hanya ingin membuat mu tertawa, jika aku selalu dibilang bodoh dan gila olehmu, terserah! Aku akan menganggap ejekan mu sebagai panggilan sayang darimu untukku."

Grep!

Pangeran Drake menarik pinggang Leandra agar tubuh wanita itu menempel pada tubuhnya, nafas hangat lelaki yang tengah jatuh cinta itu menerpa wajah Leandra menggelitik tubuh sang wanita militer.

"Lea, aku nggak peduli kau tidak mencintaiku. Kau terlalu berharga... hingga kau patut di perjuangkan. Bilamana akhirnya kau tetap memilih kekasihmu di dunia-mu itu dan kembali padanya... Tapi disini, sampai aku mati aku akan selalu setia padamu. Jika bukan bersama mu, aku tak akan bersama wanita manapun. Meski Putri Clarence nantinya kembali menempati tubuhnya sendiri yang kamu tempati saat ini... aku nggak akan pernah mencintainya, sebab dia bukan kamu."

"Pangeran, jangan begitu. Kita sebagai manusia terikat dengan takdir kita masing-masing. Aku masih berkeyakinan jika suatu hari nanti setelah aku menyelesaikan urusan ku disini... aku akan kembali pada dunia-ku."

"Dunia ini juga adalah dunia-mu, Lea. Ibumu berasal dari sini, kau adalah penyintas dua dunia. Itu keyakinan ku," timpal Pangeran masih dengan memeluk pinggang Leandra.

"Biar kupikirkan lagi nanti tentang kemungkinan aku adalah survivor dua dunia seperti ucapan mu. Sekarang bisakah Pangeran Drake yang terhormat ini memberiku makan... karena hamba-mu ini sangat kelaparan."

"Wah, apa istriku yang hebat ini sangat kelelahan? Nanti malam Pangeran dan Lady Rose akan menjalani malam pengantin, lantas kita kapan?" Pangeran Drake malah menggoda.

"Ck! Sudahlah! Kau memang mesuuumm, Ken-ku nggak pernah seperti mu."

Wajah Pangeran Drake menggelap, ia tidak ingin Leandra selalu membahas kekasih wanita itu. Namun, Pangeran Drake sadar ia tidak boleh memendam kekecewaan.

"Mau makan apa, hm?"

"Bolehkah aku request hidangan semalam? Steik gaelik saus jamur yang sangat gurih dan lemon drizzle cake untuk makanan penutup. Cake itu memiliki spons yang lembut dan nikmat."

"Tentu istriku, calon Putri Mahkota. Aku akan menyajikan steik gaelik dengan saus wiski jamur, bagaimana? Kamu suka wiski?" tawar Pangeran Drake.

"Hum, wiski di siang hari?" Leandra tampak berpikir. "Mungkin sedikit..." wanita itu mengangguk.

"Oke! Kamu mau tunggu di kamar atau di ruang rahasia?"

"Mungkin di kamar, kemarin Ibumu bilang akan mengantar gaun untuk aku pakai malam ini dan juga mengirim perias wajah."

"Baiklah, tunggu aku menyiapkan makanan pesanan mu." Pangeran melepaskan pelukannya dari pinggang Leandra, sebelum pergi dengan jahil dia mencuri kecupan di bibir wanita itu.

"Hei!" protes Leandra seraya mengusap bibirnya.

"Ck! Jangan pelit, hanya sekecup!" Pangeran mengangkat bahunya lantas pergi dengan wajah tanpa dosa.

"Laki-laki itu," Leandra geleng-geleng kepala namun bibir ranumnya tersenyum. "Nggak mungkin bukan, pesona Pangeran mampu mengalahkan pesona Kenneth..." lirihnya seraya menghela nafas.

"Sudahlah, aku hanya tinggal menikmatinya saja. Anggap saja kelakuan Pangeran untuk hiburan saat aku berada disini, aku nggak mungkin mengkhianati Kekasihku...."

.

.

Malam hari, Pesta Pernikahan.

Ikrar janji suci antara Pangeran Garrick dan Lady Rose yang kini telah berubah gelar menjadi Putri Rose diucapkan di sore hari.

Malam harinya pesta pernikahan pun digelar begitu meriah di kediaman Duke Erland, tentu saja tamu undangan berasal dari kalangan menengah ke atas. Sesuai prinsip Duke Erland, dia alergi dengan kasta rendah.

"Selamat, Tuan Erland. Akhirnya putrimu menikah dengan calon putra mahkota. Impian mu sejak dulu, bukan? Putri pertama mu, Selir Bethany hanya menjadi selir ke-4 Raja. Sedangkan kini Putri bungsumu, bisa menjadi calon Ratu selanjutnya. Hahaha..." seorang Duke, teman Duke Erland menepuk pundak lelaki tua itu dengan tertawa.

Duke Erland ikut terkekeh, "Kau benar, mimpiku sebentar lagi akan terwujud. Setelah menantuku, Pangeran Garrick menjadi Putra Mahkota... hanya tinggal menunggu waktu putri bungsuku pun akan menjadi Ratu."

Perbincangan para bangsawan dengan gelar Duke, gelar tertinggi dalam kebangsawanan itu terus berlanjut.

Acara pesta memang baru saja dimulai beberapa jam yang lalu, namun sudah banyak tamu yang datang.

"Selir Ivory serta Pangeran Drake dan Putri Clarence telah tiba!" seseorang penjaga pintu mengumumkan kedatangan para tamu.

Atensi semua orang yang ada di dalam ruangan terpusat pada ketiga orang yang baru saja di umumkan kedatangan nya. Mereka bertiga berdiri di ambang pintu ganda yang terbuka, dengan Pangeran Drake diapit oleh Selir Ivory di samping kirinya dan Leandra di samping kanan.

Pangeran Drake diibaratkan bagai Dewa berdampingan dengan dua Dewi yang mempesona.

Setiap para lelaki lajang termasuk mereka yang sudah mempunyai istri, menahan nafas sewaktu melihat penampilan Leandra yang terbilang sempurna. Wajah menawan wanita itu benar-benar mampu menghipnotis setiap mata lelaki di ruangan.

Tak terkecuali pengantin pria, Pangeran Garrick menatap tak berkedip ke arah Leandra yang sedang berjalan mengarah padanya.

"Sangat cantik dan sungguh menawan..." gumam Pangeran Garrick tanpa sengaja namun terdengar oleh Putri Rose yang duduk di samping nya. Wanita itu menahan emosi, dia tak mengira suaminya juga adalah pengagum dari Leandra.

Dasar wanita ular...! Kau mengambil Pangeran Drake dariku, sekarang kau pun menyihir suamiku, Pangeran Garrick! Meski aku belum mencintainya, tapi aku nggak rela dia mengagumi mu!

Tatapan Putri Rose pada Leandra bak seorang pembunuh berdarah dingin, dia mengambil pisau buah di atas meja dan bersiap menusuk wanita yang kini menjadi pusat perhatian melebihi dirinya. Seharusnya dia lah yang menjadi pusat kekaguman semua orang, namun di pesta besarnya dia bagaikan wanita menyedihkan yang terbuang bahkan oleh suaminya sendiri.

Leandra semakin mendekat ke arah pengantin, genggaman tangan Putri Rose pada pisau di tangannya semakin erat.

Semakin dekat, dekat dan.....

Mati saja!

Tangan Putri Rose yang memegang pisau bergerak ke depan, ujung pisau mengarah ke perut Leandra.

Grep!

Kening Leandra mengernyit merasakan sakit, bibir Putri Rose tersenyum penuh kemenangan melihat darah menetes.

Mampus!

^^^🔥_______ Happy MENGHALU _______^^^

1
Emi
Luar Biasa keren 😍😍😍
Zenun
anteung bacanya, disuguhi banyak gambar pula 😁
Moms Shinbi
keren Thor
Ayu Septiani
apakah raja wyn yang sedang bersama ethan ya?
Moertini
apakah perjuangan Lea bersama pasukannya membasmi kejahatan dan menutup portal akan berhasil baru seru serunya thor dilanjutin yaaa penasaran niiii semangat ditunggu jangan lama
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor💪💪💪💪💪
Kumala Sari Part II
penasaran,penasaran,di tnggu kelanjutannya Thor😆,semangat, 💪
Moertini
asyik ceritanya thor semoga tamat semangat
Fera Susanti
sereeeeeeeemmmm
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
ig@Siskamarcelina048
luar biasa pastinya... semngat truss yaa thor...
sehat and sukses slalu 😉💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻😘
ig@Siskamarcelina048
ho oh,, masiiihhh oTHor.... 😘😘😉
Yunia Afida
masih thor
Yunia Afida
itu pasti paman syam yang jahat ya
Break 🖤: bukan kak Paman Eddy/Sam blm nikah msh bujang Mhuee
total 1 replies
Yunia Afida
kejam tenan iki
Yunia Afida
tar bikin cerita anak lea ya, seru iki
Yunia Afida
semangat lea, kami pasti bisa
Yunia Afida
ternyata seperti itu
Yunia Afida
rovernya menyeramkan gede banget
Yunia Afida
lea mungkin masih keturunan putri claren ya adiknya itu satu ibu ama mama selena
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!