"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 19
sesampainya di suatu tempat....
"El....k-kok kita ke gu-gudang?."tanya Kania takut, ia benar benar takut saat ini, saat melihat gudang yang sepi dan gelap, hanya ada sedikit penerangan dari jendela. Ada Leo dan Daniel yang sedang duduk di kursi yang tak terpakai yang ada di dalam gudang tersebut.
"Leo... Daniel."panggil Elbra.
"Wih....ini cewek Lo? Boleh juga body nya, boleh dong kalo bagi dikit."ucap Leo sembari menatap tubuh Kania yang kini tak mengenakan hijab.
Hingga terlihat jelas paha berserta leher nya yang mulus.
"Gw tabok juga Lo...gak bisa lah, kalo yang lain apa aja bakal gw bagi buat kalian tapi kali ini tidak." Jawab Elbra.
"El...aku ingin ke kantin,"ucap Kania yang kini bersembunyi di belakang Elbra, ia sangat takut melihat tatapan Leo, yang seakan ingin menerkam nya.
"Ntar... baru juga mau gw kenalin, udah sini di samping gw, ngapain Lo sembunyi di belakang gw, gak perlu takut, mereka gak gigit, palingan ngejilat dong." Ucap Elbra Santai.
"El... jangan main main, ayo pergi, aku takut,"beri tau Kania sembari memegang erat tangan Elbra.
"Udah gw bilang kan, gak perlu takut!! Udah Sana kenalan,"Jawab Elbra lalu mendorong Kania ke arah Leo dan Daniel.
"Lo gak perlu takut cantik.....kita cuma mau kenalan kok,"ucap Leo sembari memegang lembut dagu Kania, sedangkan Daniel, memegang pundak Kania.
"A-aku mohon biarkan a-aku pergi."mohon Kania, ia sangat ketakutan sekarang, bahkan kaki nya gemetar saking takut nya.
"Tunggu.... parfum Lo boleh juga,"ucap Daniel, sembari mencium aroma leher Kania.
Kania yang merasa geli pun, berusaha menjauhkan wajah Daniel dari leher nya.
Lalu Kania pun berlari ke arah Elbra, ia benar benar takut, hingga kini ia memohon kepada Elbra, untuk membawa nya pergi dari sini.
Kania pun memeluk erat tubuh Elbra, sambil terus memohon untuk membawanya pergi dari sini. Air mata nya terus mengalir saking takut nya, air mata yang ia tahan tahan agar tak keluar, akhir nya keluar juga, karena tak tahan dalam kondisi sekarang.
Elbra yang melihat wajah ketakutan Kania pun merasa iba, ia merasa tak tega jika melihat air mata wanita, apa lagi air mata wanita yang sangat ia sayang.
"Hem....ges, kayak nya udahan dulu deh kita kenalan nya, gw gak tega liat nya."ucap Elbra.
"Ya elah.... padahal belum sempat kita aja kenalan, masa Udah nangis, gara gara Lo sih, ngapain cium cium leher nya."ucap Leo menyalakan Daniel yang membuat Kania menangis.
"Enak aja Lo, gw cuma suka aroma parfum nya aja kali."jawab Daniel tak terima di salahkan.
"Ya udah, gw duluan ya, tenang gw ke sini lagi kok." Ucap Elbra lalu pergi membawa Kania yang sudah menangis sesenggukan dalam pelukan Elbra.
Akhirnya, hati Elbra bisa mengerti apa yang kini Kania rasakan, tak di sangka, pria pemilik hati dingin itu punya rasa iba terhadap perempuan yang selalu ia sakiti dengan kata kata maupun perilakunya.
sesampainya di kelas Kania.....
"Lo kok masih nangis? Udahan dong."ucap Elbra yang kini menemani Kania di kelas nya, Kania masih mencoba menenangkan dirinya. Namun tiba tiba ada suara yang membuat Elbra tersenyum tipis.
continued....
*pelakor dilaknat dan dibinasakan - adil
*kesalahan suami ditegas itu salah dapat balasan - adil
*intraksi suami dengan pelakor dipandang menjijikan - adil
ini yang masalah sesungguhnya yang membuat novel jadi egois
*pebinor disesuaikan dan dipuja2
*pebinor merayu, kadang mengahsut istri orang untuk cerai dan pergi dengan dibenarkan
*kesalahan istri selalu dibenarkan
*istri dekat, berduaan, curhat berduaan, bahkan ngomong tentang perasaan bahkan sampai kontak fisik dibenarkan
*intraksi istri dengan pebinor dibenarkan
hal2 begini yang membuat novel jadi egois terkesan munafik dan kalian benarkan
miria