Nalendra, I Love You

"Vita?

Ayra kira ia salah lihat, Namun nyatanya matanya benar-benar murni. Yang ia lihat kini adalah Vita, Adik tirinya. Jelas Ayra merasa terkejut, Bagaimana bisa anak ini sampai di ibu kota? Sedang apa?

Ayra menatap Gadis itu serta satu persatu temannya yang berjumlah sekitar empat orang. Dan jika di lihat memang kelima gadis itu berasal dari kampung.

Tapi untuk apa mereka kemari? Apakah mereka kemari hanya ingin bertemu dengan Nalendra? Jika memang iya, Uang dari mana? Dan perasaan ketika Ayra di dalam tadi, Ia tidak melihat Vita dan teman-temannya.

Ayra berdiri menghadap anak tiri ayahnya itu. Sementara yang di tatap seolah menantang. Bertingkah seolah-olah orang kaya. Hingga sebuah ucapan yang terlontar membuat Ayra terkejut.

"Siapa Vit..? Kamu kenal?

"Iyalah..Dia ini anak bapak yang gak becus itu loh..!" Dengan enteng Vita mengatakan jika Ayra tidak becus. Jelas saja hal tersebut membuat Ayra panas. Tapi gadis itu hanya diam bersedekap dada menatap remeh Vita yang tengah memutar-mutar rambutnya menggunakan jari telunjuk. Sok cantik dan terlihat norak di sebagian orang yang melihatnya.

"Oh ini.. Kakak tiri kamu yang katanya kurang ajar itu.."Lagi, Sebuah ucapan yang kembali terdengar membuat mata Ayra memicing. Gadis itu mengangguk-anggukan kepalanya, Sungguh hebat pertemanan ini.

"Oh..Kalian temen Vita ya? Kok mau temenan sama anak Pelakor.. Gak takut ayah kalian di tikung sama dia?" Sejak tadi sudah diam, Dan kini sebelum ada ucapan tak mengenakan kembali menyusul, Ayra lebih dulu menyerang.

Vita marah? Tentu saja iya.. Gadis itu tidak terima dengan apa yang Ayra lontarkan tadi. Walaupun apa yang di katakan Ayra itu adakah benar apa adanya. Bukan hanya Bohong semata..

"Eh sadar dong!! Ibuku gak pernah merebut bapak ya!! Bapak yang datang deketin ibu, Harusnya ibu mu yang harus pintar jaga suami! Suruh dandan biar laki nya gak bosen.."Dengan lantang Vita bicara hingga mengundang para orang-orang agar mendekat. Bahkan ada dari mereka yang mengeluarkan ponselnya. Merekam acara live tersebut dan mungkin akan viral sebentar lagi.

"Oh.. Jadi kamu mau nyalahin ibu aku, Iya!?

"Kalau iya kenapa memangnya!!??" Teriak Vita lagi. Saking kencang nya suara gadis itu, Teman-teman Vita sampai menutup telinga.

Beberapa yang menonton juga ada yang menutup telinga. Bisikan mulai terdengar, Namun tetap saja. Mau bagaimana pun tetap istri sah yang menang.

"Lah kok nyalahin, Mau gimanapun tetap aja pelakor ya pelakor lah.. "Berbagai bisikan saling terlontar, Vita pun juga sempat mendengar jika orang-orang tidak ada yang membelanya.

"Kamu bilang apa tadi? Bapak yang ngejar ibu kamu karena udah bosan sama ibu aku? Terus kenapa ibu kamu mau!? Udah tau prianya punya istri kenapa di ladenin? Dengar ya Vita, Gak ada wanita yang baik-baik itu suka merusak rumah tangga orang.. Suka sama suami orang!!

Vita mulai gelisah sekarang. Sepertinya ia salah tempat. Harusnya dia berakting tadi, Tapi semua terlanjur. Dada Vita naik turun menahan amarah yang membuncah.

"Dan apa kamu bilang tadi? Aku gak becus? Gak becus darimananya? Ingat ya.. Uang yang kamu makan sehari-hari..Uang biaya buat kamu kuliah..Uang buat beli ini itu dari aku! Harusnya kamu bersyukur dong.. Dan sekarang kamu tiba-tiba ada disini? Uang darimana?

Air mata Ayra sampai tidak terasa menetes begitu saja. Tak peduli ia di jadikan bahan tontonan orang. Biar mereka tau apa yang ia rasakan selama ini..

"Kamu gak tau Vita..Aku mati-matian kerja, Keluar dari kampung.. Kerja cari uang buat bapak.. Tapi apa? Bukanya berterima kasih Kalian Justru menekan aku ini dan itu.. Bukan aku yang harus sadar, Tapi kamu yang dan ibu kamu itu yang gak tau diri!!

"Kau!!

Vita geram, Sebelah tangan itu terangkat hendak menampar Ayra yang berdiri di depannya ini.. Namun, Tangan itu hanya melayang di udara saat seseorang menahan pergelangan tangan Vita.

Semua orang mengalihkan pandangannya ke arah pria yang tiba-tiba datang bak super hero itu. Tak termasuk Ayra juga. Vita pun tercengang dengan apa yang terjadi.

.

.

.

"Jangan sentuh dia!!" Vita seketika memundurkan tubuhnya. Nalendra, Seorang penyanyi sekaligus model terkenal. Idola para gadis termasuk Vita sendiri datang dan berdiri tepat di samping Ayra, Kakak tirinya yang tidak ia sukai sejak pertama kali.

"Kau tidak apa-apa.."Tanya Pria itu kepada Ayra yang menggeleng disana. Nalendra tersenyum, Pria itu menggenggam tangan Ayra membuat sebagian gadis disana bertanya-tanya termasuk Vita sendiri.

Jujur Adik tiri Ayra itu merasa iri. Jauh-jauh ia datang ke kota ini, Meminta Sang ibu agar membelikan nya tiket walaupun uang hasil hutang demi bisa bertemu dengan Sang idola, Nalendra.

Namun sayang, Saat ia hendak masuk. Nyatanya tak semudah itu. Sebagian gadis yang dapat menyentuh Nalendra bukan yang lahir dari keluarga biasa seperti dirinya. Tentu uang salah satu pemicunya.

Pertemuan Fans itu sudah di atur oleh pihak agensi. Tentu saja Uang Nalendra juga mengalir dari sananya. Yang menang kuis hanya beberapa.. Sementara yang lain hanya diam cukup melihat sambil menggigit jari.

"Jangan sekali-kali kau berani menyakitinya.." Hanya itu yang Nalendra ucapkan, Setelahnya pria itu pergi membawa Ayra pergi. Putra dari Tuan besar Alvaro tersebut tidak ingin berlama-lama disana.

Seorang pria berpenampilan rapi datang mendekat ke arah Nalendra yang sudah masuk ke dalam mobil nya.

"Anda memanggil saya Tuan.."Dengan sopan Pria itu bertanya.

"Kau urus mereka..Jangan sampai ada satupun yang lolos meliput video itu ke media.."Titahnya dengan tegas. Pria berjas rapi itu mengangguk dan segera melaksanakan perintah Tuannya.

Nalendra mulai mengendarai mobilnya menuju ke apartemen. Tidak ada pembicaraan sama sekali dianya mereka. Sementara gadis di sebelahnya hanya bisa senyum-senyum. Nalendra pun juga membalas senyuman itu tipis-tipis.

"Bagaimana aku tidak semakin cinta.. Jika kau seperhatian ini padaku Lendra.. aku janji akan berusaha untuk menyembuhkan lukamu itu..

.

.

.

TBC