NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Pilihan Ayah 31

Malam ini adalah malam ulang tahunnya, dan Rara sudah melakukan ritual tidur siang agar malam ini dia bisa begadang menanti pesan bahkan telepon dari orang-orang terdekatnya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam tepat, dan sesuai perkiraan hape yang ia taruh di nakas pun mendapatkan notifikasi pesan di aplikasi sejuta umat yang membuat Rara seketika tersenyum.

"Happy birthday Sayang, Semoga panjang umur, sehat, sukses dalam segala hal, dan bahagia selalu ya. I love u."

Pesan dari kedua orang tuanya adalah pesan pertama dan kedua yang ia terima yang langsung ia balas dengan ucapan 'Aaamiin' dan ucapan terimakasih pada kedua orang tuanya.

Namun saat jam sudah menunjukkan dua belas lebih lima belas menit, dan selama itu laki-laki yang menjadi suaminya belum ada mengirimkan pesan selamat ultah untuknya.

Iseng, Rara pun mencari ruang chat dengan Riko, dan ternyata Riko sedang online dan sedetik kemudian tulisan online berganti mengetik yang kini dinanti Rara apa yang ingin dikatakan suaminya itu untuknya.

Lima menit menunggu, Riko tak kunjung mengiriminya pesan. Tulisan mengetik hilang berganti online tapi tak ada satupun pesan yang ia terima dari suaminya itu.

Kenapa dengan Riko? Sebegitukah Riko tidak ingin memaksakan kehendaknya padanya? Tapi apa kaitannya? Malam ini kan malam ulang tahunnya, wajar kan kalau Riko mengiriminya pesan tengah malam begini?

Huft! Rara kesal sendiri memikirkannya.

Dan lagi, ia pun menunggu satu jam lamanya, kedua sahabatnya tidak ada satupun yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.

Tahun lalu, setelah kedua orang tuanya, pasti kedua sahabatnya melakukan videocall untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan tahun ini semuanya terasa berbeda.

"Gini ya rasanya ulang tahun pertama setelah jadi seorang istri. Suami sendiri enggak ngucapin, apalagi sahabat-sahabat gue. Boro-boro deh." gerutu Rara dengan cemberut sembari meninju guling yang ia peluk.

"Tapi, malam ini kan malam ulang tahun gue, gue enggak boleh sedih dong. Gue harus seneng dan gue harus berdoa semoga gue berumur panjang, sehat badan, sukses dalam segala bidang, bahagia selalu, dan pernikahan gue--"

Do'a Rara terhenti sejenak saat mengingat apa yang diucapkan oleh Ayah Burhan padanya siang tadi, dan kali ini ia bingung harus berdoa untuk pernikahannya bagaimana.

Haruskah pernikahannya dilanjutkan atau memang harus berakhir seumur jagung disaat Riko saja sepertinya sudah menyerah untuk meraih hatinya?

"Katanya cinta, cinta itu butuh perjuangan Mas. Begini nih, ini yang bikin aku malas berhubungan soal cinta, bikin jengkel hati. Beda kalau sama Ayah dan Kakak-kakak. Mereka enggak akan nyakitin gue kayak gini dan buat gue capek nerka-nerka pikiran mereka."

***

"Gugup ya, Bang?" tanya Lisna pada Riko yang sedari tadi sibuk mengetik pesan untuk Rara, namun dihapus diketik terus.

"Enggak, Lis. Cuman lagi bingung aja gimana ngucapinnya. Takut salah kata." Riko menggaruk pelipisnya sembari terus menatap hapenya.

"Enggak usah ngucapin dulu ya enggak apa-apa, Bang. Kan Abang lagi bikin kejutan juga buat dia, nanti aja kalau udah di kamar berdua." Lisna memberi ide yang membuat Riko terdiam sejenak, lalu menganggukkan kepalanya kemudian menaruh hapenya kembali di saku celana.

"Semoga berhasil ya, Bang. Dan Lisna cepet punya ponakan." celoteh Lisna yang membuat Riko hanya tersenyum.

"Bilang Aamiin dong, Bang. Jangan cuman senyum doang. Enggak dikabulkan nanti doanya Lisna." gurau Lisna yang membuat Riko sekadar menganggukkan kepala sembari bilang 'Aaamiiin.'

"Datar banget sih, Bang. Seharusnya itu sumringah gitu lho mau ketemu istri yang udah seminggu enggak ketemu."

"Dia kangen Abang enggak ya, Lis?" tanya Riko tiba-tiba insecure.

"Ya enggak tau. Kayaknya sih enggak." canda Lisna sembari menahan tawa melihat ekspresi memelas Riko.

"Jangan insecure gitu, Bang. Abis potong rambut ngilangin kribonya kan harusnya semangatnya nambah gitu lho. Abangku ganteng kok, dijamin Rara pasti langsung jatuh cinta lihat rambut Abang yang baru."

"Kamu ini niatnya mau bikin Abang down apa semangat?"

"Semangat dong, Bang."

Kring~~~

"Siapa, Bang?"

"Ayah Burhan." jawab Riko lalu menjawab telponnya.

Panggilan tersambung...

Riko : Halo, Ayah.

Ayah Burhan : Kamu di mana, Riko?

Riko : Di depan, Yah. Di luar gerbang.

Ayah Burhan : Kenapa enggak langsung masuk aja? Rara kan di kamar.

Riko : Antisipasi, Yah. Nanti kalau Riko masuk, dan Rara tiba-tiba turun dari kamar, Riko takut batal kejutannya, Yah.

Ayah Burhan : Rara barusan udah tidur, masuk aja.

Riko : Iya, Yah. Makasih, Yah.

Panggilan terputus....

"Lisna boleh ikut enggak, Bang?"

"Enggak. Kamu kembali ke kontrakan aja, Lis. Do'ain Abang berhasil."

"Ya deh. Semoga berhasil ya, Bang." balas Lisna yang dijawab anggukan oleh Riko.

**

Dari masuk gerbang rumah Ayah Burhan, Riko terus mengatur pernapasannya karena sangat gugup akan bertemu dengan istri yang beberapa hari ini tak pernah bertukar kabar dengannya.

Akankah Rara mau menerima kehadirannya?

Atau malah mengusirnya dan menguncinya dari dalam seperti saat memutuskan sepihak panggilan yang masih tersambung dengan dirinya?

"Tegang banget, Riko." ujar Ayah Burhan yang malah mengagetkan Riko yang sedang tidak konsen.

Tapi untungnya kue ulang tahun yang ada di tangannya tidak sampai tumpah.

"Eh! Maaf, maaf. Untung enggak tumpah itu kue." canda Ayah Burhan melihat wajah menantunya yang begitu pias.

"Ayah." sapa Riko begitu pelannya dengan menormalkan degup jantungnya.

"Kerasa banget rindunya ya Riko? Sampai nervousnya kayak gitu kamu." Ayah Burhan menggelengkan kepalanya, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya kini.

"Riko--" penjelasan Riko terhenti saat Bunda Citra memanggilnya.

"Malam, Bunda." sapanya pada Bunda mertuanya yang dijawab anggukan pelan oleh Bunda Citra.

"Malam. Enggak usah terlalu nervous, Riko. Rara itu istri kamu, ini juga rumah kamu. Kamu enggak seperti laki-laki yang lagi nyelonong ke kamar anak cewek yang tidak minta ijin lebih dulu kok. Kamu suaminya yang sah. Rileks, Riko." Bunda Citra kasihan melihat menantunya.

"Kamu takut ditolak, Rara?" tebak Bunda Citra setelah beberapa detik ekspresi Riko tak jua berubah walaupun ia dan Ayah Burhan sudah berusaha menenangkannya.

Dan benar saja, pertanyaan dari Bunda Citra itulah yang merubah ekspresi Riko dari tegang menjadi meringis.

"Langsung peluk aja yang kenceng kalau Rara enggak ngenalin kamu atau nolak kamu, Riko. Santai aja. Kalau nanti dia teriak, Bunda dan Ayah bakalan diem kok." Ayah Burhan menimpali yang membuat Riko tambah meringis.

"Iya, Riko. Bener kata Ayah, kamu peluk aja tuh anak Bunda yang paling cantik itu. Bunda rela kok. Apalagi kalau sampai mau bikinin Ayah dan Bunda cucu. Bunda malah makasih banget." Bunda Citra berkata absurd yang membuat Riko tersenyum sekilas, namun senyum itu mampu melegakan hati kedua mertuanya.

"Semangat ya, Riko. Semangat. Semangat bikin cucu buat Ayah dan Bunda, eh--bikin kejutan buat anak Bunda." Bunda Citra membawa kepalan tangannya ke udara, menyemangati menantunya.

Sedangkan Ayah Burhan memperlihatkan ibu jarinya, tanda setuju dengan perkataan istrinya.

"Bismillah!" ucap Riko saat menaiki lift menuju lantai di mana kamar istrinya berada.

***

"Makasih, Bi." ucap Riko pada Bi Warsih karena telah membukakan pintu kamar Rara, yang mana kunci cadangan pintu kamarnya memang dipegang oleh Bi Warsih.

"Sama-sama, Den. Semoga berhasil." ucap Bi Warsih yang dibalas kata 'Aamiin' oleh Riko.

"Bismillah!" ucap Riko lagi sebelum masuk ke dalam kamar istrinya.

"Kenapa rasanya gugup banget Ya Alloh?" gumam Riko begitu pelannya sembari masuk dan menaruh kue beserta kado untuk istrinya di atas nakas di sebelah Rara yang sedang terlelap dengan selimut yang membungkus tubuhnya sampai leher.

Setelah menaruh kue dan kado untuk istrinya, Riko pun kembali ke pintu untuk menutupnya dari dalam sebelum memberi kejutan untuk istrinya.

Malu, kata itu tersemat di hati Riko saat dalam pikirannya ia berpikir jika nanti Bi Warsih atau kedua mertuanya melihat adegan kejutan yang takutnya tidak sesuai ekspetasinya.

"Bismillah!"

Bersambung..

1
Cut shaliha
hai baru mampir
Inisial EY: makasih😍
total 1 replies
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!