NovelToon NovelToon
Terpaksa Menjadi Pelakor

Terpaksa Menjadi Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / POV Pelakor
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Alfiana

"Kau gagal merusak rumah tanggaku, maka jadilah wanita simpananku, Azzalea Quinera."

~Tristan Sagara Kusuma~

Azzalea Quinera, gadis 23 tahun itu tidak pernah menyangka jika hidupnya akan serumit ini. Kakaknya kecelakaan, dan dirinya yang hanya seorang mahasiswa harus menjadi wanita simpanan, setelah gagal merusak rumah tangga pria dari masa lalunya demi mendapatkan uang pengobatan.

Berawal dari suruhan orang, namun berakhir membuatnya terjebak dalam perasaan tidak berujung dengan pria tampan sejuta pesona.

Lalu bagaimana kisah hidup Azzalea dan Tristan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putus kerjasama

Alea pergi dari apartemen Tristan setelah dirinya berhasil kabur dari pria itu dan juga Mondy. Meski tangannya terasa sakit akibat di tarik oleh Tristan tadi, tetapi yang penting adalah ia berhasil kabur.

Alea memilih untuk pulang ke rumahnya dulu sebelum menemui Fade, ia akan bicara kepada pria itu tentang langkah lain yang bisa ia lakukan, atau mungkin jika bisa ia akan memutuskan kontrak menjadi pelakor ini.

Alea sampai di rumahnya, ia membuka pintu dan tidak lupa untuk menguncinya. Alea bersandar di pintu, lalu menangis.

"Wanita sepertimu tidak pantas untuk bersanding dengan saya."

Ucapan Tristan terus terngiang-ngiang di telinga Alea, ia sakit hati dengan apa yang Tristan katakan. Ia bukan wanita murahan, ia hanya butuh uang dan akhirnya terpaksa melakukan pekerjaan ini.

Andai saja bisa, maka ia akan memilih untuk menolak daripada mendapatkan penghinaan dan kehilangan kehormatannya.

Jika tidak berpikir tentang kesehatan kakaknya, mungkin Alea lebih memilih untuk tiada saja. Ia lebih baik bunuh diri daripada harus hidup seperti ini.

Di tengah rasa sedihnya, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Ia melihat nama yang menelponnya adalah dokter di rumah sakit.

"Halo, Nona Alea. Kondisi nona Firda memburuk," ucap dokter dari seberang sana.

"Apa? Baik-baik, Dok. Saya akan segera kesana!"

Setelah mengatakan itu, Alea pun bangkit dari duduknya dan segera mengganti pakaiannya. Ia tidak memakai makeup yang ribet, hanya bedak dan lipstik agar penampilannya tidak pucat.

Alea melirik jam di pergelangan tangannya, masih ada 1 jam sebelum menemui Fade di kafe tempat biasa mereka bertemu.

Karena ingin menghemat waktu, Alea akhirnya memakai taksi online untuk ke rumah sakit, ia harus bergerak cepat agar tidak terlambat menemui Fade dan tetap bisa menemui kakaknya di rumah sakit.

20 menit berlalu, Alea sampai di rumah sakit. Ia berlari masuk dan pergi ke ruang rawat kakaknya. Saat hendak masuk, ia di cegah oleh seorang suster.

"Maaf, Nona. Anda di larang masuk karena pasien sedang di periksa oleh dokter." Cegah Suster kemudian masuk ke dalam ruangan itu.

Alea semakin takut, seluruh tubuhnya gemetaran mendengar ucapan suster tadi. Kenapa dokter dan suster tampak begitu khawatir memeriksa keadaan kakaknya.

"Ya Tuhan, tolong selamatkan kakakku." Lirih Alea sambil menyatukan kedua tangannya untuk berdoa.

Alea mondar-mandir di depan ruang rawat kakaknya, ia tidak bisa duduk dan diam saja sebelum mendapat kabar dari pemeriksaan dokter.

10 menit berlalu, dokter pun keluar dari ruang rawat Firda. Alea segera menghampiri dokter dengan cepat.

"Dokter, bagaimana keadaan kakak saya?" tanya Alea tergesa-gesa.

"Saat ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, tadi nona Firda tiba-tiba kejang." Jawab Dokter Prama menjelaskan.

"Tapi ada kabar baiknya, Nona. Saat ini kondisi kakak anda sudah tidak koma, dalam beberapa jam kita doakan agar beliau sadar ya." Lanjut dokter Prama.

Wajah khawatir Alea seketika berubah dengan senyuman yang sumringah. Ia senang sekali mendengar ucapan dokter Prama bahwa kakaknya sudah tidak lagi koma dan akan segera sadar.

"Dokter, benarkah?" tanya Alea dengan antusias.

"Iya, Nona. Selamat ya, Tuhan telah menjawab doa anda." Jawab dokter Prama tersenyum manis.

Alea ikut tersenyum ia memejamkan mata dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas kesembuhan yang Tuhan berikan pada kakaknya, Firda.

Alea tiba-tiba membuka matanya, ia lupa jika harus menemui Fade. Ia akan terlambat jika tidak berangkat sekarang.

"Dokter, saya titip kakak saya dulu ya. Saya masih ada pekerjaan, nanti saya kembali lagi." Ucap Alea dengan tergesa-gesa.

Alea melihat kakaknya dari kaca di tengah pintu, kemudian segera pergi. Alea janji akan kembali nanti.

***

Alea sampai di kafe yang menjadi tempatnya janjian dengan Fade. Alea langsung masuk dan pergi ke ruang vip yang ia yakini bahwa Fade sudah ada disana.

Alea mengatur nafasnya, ia segera membuka pintu ruangan itu dan melihat bahwa Fade sudah ada disana, namun sedang menghubungi seseorang.

"Iya, Sayang. Aku akan datang nanti sore ya," ucap Fade pada orang yang ada di telepon.

Alea terdiam, ia tidak akan mengganggu pria itu yang sedang asik bertelepon.

Setelah beberapa saat, Fade selesai bertelepon dan membalik badan. Ia menatap Alea dengan senyuman, lalu mempersilahkan gadis itu duduk.

Alea segera duduk didepan Fade, ia menelan saliva seraya berusaha mengumpulkan nyali agar bisa bicara dengan pria di depannya ini.

"Jadi ada apa, Alea?" tanya Fade lembut.

"Saya gagal, Tuan." Jawab Alea pelan dan hati-hati.

Kening Fade mengkerut mendengar ucapan Alea yang ambigu.

"Bicara yang jelas, Alea. Saya tidak paham kamu bicara apa!" tegur Fade.

"Pak Tristan sudah mengetahui niat saya, dia tahu bahwa saya di perintahkan oleh anda untuk merusak rumah tangganya." Jelas Alea tanpa menatap Fade.

Fade mengetatkan rahangnya, ia menatap Alea tajam lalu menggebrak meja dengan sangat keras.

"Bagaimana bisa semua ini terjadi, Alea?!!" bentak Fade dengan nada tinggi.

"S-saya … saya juga tidak tahu bagaimana mereka bisa mencium rencana saya, Tuan." Jawab Alea pelan.

Fade mendekati Alea, ia mencengkram bahu Alea sampai gadis itu bangkit dari duduknya.

"Saya hampir berhasil mendapatkan Linda, jika Tristan tahu kamu ingin menjadi pelakor dan dia mengadu pada Linda, maka hancur semua rencana saya." Ucap Fade penuh penekanan.

"Kamu benar-benar ceroboh, Alea!" bentak Fade lagi lalu menghempaskan tubuh Alea.

Alea jatuh diatas sofa yang empuk itu dengan cukup keras. Ia sempat meringis, karena walaupun empuk, sofa tetaplah sofa.

"Tuan, maafkan saya." Lirih Alea menundukkan kepalanya.

"Saya putuskan kontrak kerja sama kita dan saya tidak akan memberikan uang sepeserpun lagi kepada kamu, Alea." Ujar Fade dengan keras.

"Pergi dari hadapan saya!" usir Fade membentak.

Alea menangis, ia bangkit dan menyeka air matanya sebelum akhirnya keluar dari ruang VIP itu. Alea sudah tahu ini akan terjadi.

"Tenanglah, Alea. Sekarang dirimu hanya perlu bekerja dengan benar di kantor Tristan." Gumam Alea berusaha menyemangati diri.

Langkah Alea terhenti, ia lupa jika tadi sudah menampar wajah Tristan. Rasanya sangat mustahil apabila Tristan akan mau menerimanya lagi bekerja di kantor.

Alea menggeleng, daripada ia malu dengan penolakan Tristan, lebih baik ia jangan kembali ke kantor itu, apalagi sampai menunjukkan wajahnya kepada Tristan.

SABAR YA, ALEAA🤧🤧

Bersambung...........................

1
Sue Salmi
Luar biasa
Dedek Aja
fade yg meresahkan
Dedek Aja
peluk sayang untuk alea🥰🥰🥰😍
Juan Sastra
tifonya lebih di perhatikan,, selebihnya bagus semua ceritanya,,lengkap juga fersinya, konplik juga yg ringan ringan aja,, the best pokonya 👍👍👍👍
Juan Sastra
apa ggak ada ke. mirifan sama ibu atau ayahnya juga sama tristan,, kan jika sekandung pasti ada kesamaan. hingga tanda itu baru ngeh
Juan Sastra
kok di sini para orang tua tidak ada yg bijaksana yahh,, rata rata egois,, dan ya status sosial jadi utama bukannya ahklaq dan akidah yg di utamakan,, apa lagi tuh orang tua angkat airah benar benar jauh dari kata akidah manusia sifat dan tabiat benar benar seorang penjahat sejati..
Dedek Aja
Lumayan
Dedek Aja
Biasa
Juan Sastra
mau juga dong di romantisn
Juan Sastra
kok selama baca ini perasaan mewek mulu
Tina Febbryanti
jngan di dengerin thor,aku suka novel mu.⭐⭐⭐⭐⭐
Tina Febbryanti
Luar biasa
Lydia Chaniago
mama nya digantung aja dipohon toge kalau gak dipohon kangkung/Grin//Grin//Facepalm/
Lydia Chaniago
digantung kepala nya dibawah ... habis itu dikitik2 /Grin//Grin//Facepalm/
Juan Sastra
heran deh sama para. ceo di sini pada lemot padahal sedari awal sdh mendapat ancan dr linda namun kok malah ggak ada waspada waspadanya sih,, makanya aku setuju sama abang kenzo dia selalu sigap menjaga orang terkasihnya dengan penjagaan 24 jm..
Juan Sastra
makan tuh cintamu linda gadis baik baik katamu kan.
Juan Sastra
nah gitu firda
Bunda 4 K
typo nya parah Thor...dari awal baca banyak salah
untung saya pembaca yg teliti dan baik, jadi cepat nyambung otak ke bacaan yg typo 😂😂
semangat nulis nya dan hati2 ma typo nya
Juan Sastra
syukurin aja fade dpt linda,, itulah akibatnya punya otak ggak di pake
Juan Sastra
serasilah kalian berdua fade,, yg satu betina gatel yg satu jantan bejat,, sebejat bejatnya tristan namun dia tegih pendirian dan tidak buta otak untuk berpikir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!