Novel bertema Percintaan Manis
Rina Arumi Yasmin berstatus mahasiswa semester akhir telah menyabet sabuk hitam dalam seni bela diri. Berjumpa dengan laki-laki misterius yang ternyata menurut Rina adalah malaikat pelindungnya. Akankah ia berjodoh dengan malaikat pelindungnya?
Semoga reader senang dan termotivasi setelah membaca novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuk_Rini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Perempuan Masa Lalu
Seorang perempuan datang di hadapan Rina, ia mampu melihat perempuan itu dengan sangatjelas. Berbeda dengan Yuda yang membelangi perempuan itu.
Dalam mata Rina perempuan itu cantik kulit putih bersih, rambut panjang bronze curly, bercontack lense warna abu muda menambah kesan dominan, make up flowless, warna bibirpun ombre sexy, mengenakan atasan tank top warna peach berpotongan belahan dada sangat rendah dipadu blus oversize warna coral, kemudian bawahan celana pendek katun linen warna darkbrown, bersepatu sneaker putih. Kedua kaki putih nan jenjang tereskpos sempurna. Begitu melihat penampilan perempuan tersebut, Rina merasa dentuman jantung menguat membuat sesak. Ia mencoba atasi dengan menarik nafas panjang
Melihat reaksi Rina, Yudapun akhirnya menoleh ke belakang sebab sumber suara ada di belakangnya. Saat Yuda menoleh perempuan itu pun mundur beberapa langkah memastikan orang yang ia maksud benar. Beberapa detik kemudian ia kembali mendekati Yuda dengan naik ke gazebo dan memeluk nya.
“Yuda lama gak pernah ketemu setelah wisuda SMA dulu. Kamu apa kabar?” Ia bertanya dengan penuh semangat memperlihatkan betapa antusiasnya bertemu Yuda
“Astaghfirullah” Yuda reflek beristighfar dan berusaha melepas pelukan wanita itu
“Maaf reflek, aku senang sekali bisa melihat kamu Yuda!”
Yuda hanya diam tanpa merespon
“Kenapa kamu diam? kamu tidak ingat aku? Aku Linda, teman sekelas kala kita kelas 3 SMA!” ucapnya
“Iya aku ingat” Jawab Yuda singkat. Sebenarnya ia marah sebab ada yang memeluknya tanpa izin apalagi ini seorang perempuan, namun ia tahan.
Yuda selanjutnya melihat Rina, mengamati raut wajahnya yang telah mengalami perubahan mimik wajah. Wajah itu menggambarkan kemarahan yang setiap saat meledak namun sementara di tahan.
“Kamu tinggal di kota J sekarang?” tanya Linda kepada Yuda. Fokus Linda hanya pada Yuda tanpa sekalipun memperhatikan dengan siapa Yuda duduk
“Tidak” Jawab Yuda singkat
“Lalu bagaimana bisa kamu di sini? Atau ada bisnis di kota ini?” Linda mencerca pertanyaan
“Bisa dibilang begitu” Yuda pun tetap mode singkat
“Apakah akan lama di kota ini?” Selidik Linda kembali
“Tidak” jawab Yuda
“Sayang sekali”
Kemudian Linda melanjutkan pertanyaannya “Mmmmm…kamu kerja di mana? Penampilanmu kece, sepertinya kamu sukses dengan kariermu”
“Alhamdulillah” Yuda menjawab
Menyadari sikap Yuda dingin sedingin es dalam freezer, Linda akhirnya mengalihkan pandangannya pada Rina
“Oh iya maaf sekali lagi, kamu dengan siapa ini? Aku Linda teman SMA Yuda” Ia mengulurkan tangan ke Rina
Dengan malas Rina menerima uluran tangannya “Rina”
“Mbak Rina istrinya Yuda kah?” Selidiknya
“Bukan” jawab Rina singkat tanpa menjelaskan hubungan mereka berdua. Rasanya Rina akan sia-sia jika menceritakan tentang hubungannya dengan perempuan model Linda
Merasa ada peluang Linda tersenyum tak kentara
Basa-basi perempuan itu tampak jelas. Seperti tidak memanusiakan Rina, menganggap Rina tidak ada. Linda berusaha merampas perhatian Yuda.Tanpa ditanya tanpa diminta Linda menceritakan kisah hidupnya agar perhatian Yuda tertuju padanya.
“Aku tidak lagi bertemu dengan teman-teman SMA kita Yuda setelah aku diminta orang tuaku menikah dengan seorang laki-laki di kota ini. Hampir 5 tahun pernikahan suami ku meninggal, tinggalah aku sendirian hingga sekarang.” Cerita Linda
“Aku senang sekali bisa bertemu dengan mu Yuda. Kamu tambah yahut saja, aku ingin terkam, hahahhaa!” Ia tertawa sendiri seolah yang ia bicarakan itu lucu.
Tidak demikian dengan Yuda Rina. Rina hanya mendengarkan sambil menyeruput jus yang telah ia pesan tadi menggunakan sedotan. Tanpa mau melihat lagi wajah Linda ia menyibukkan diri bermain dengan sedotan jus. Hatinya tambah bergemuruh mendengar kalimat yang dilontarkan Linda barusan.
Mata Yuda hanya tertuju pada Rina. Tanpa sedikitpun memandang Linda.
“Kalian ini pacaran?” tanya Linda berikutnya
Yuda menggelengkan kepala, kemudian berkata “Rina adalah calon istriku”
Rina mendongakkan kepala mendengar pengakuan Yuda kepada Linda. Namun apa reaksi Linda?
“Ow calon istri”
Seolah-olah tak mengerti atau tak mau mengerti Linda malah berbuat di luar batas ia meminum minuman Yuda tanpa ijin yang punya.
Seruputttttttt.....
“Ah minumanmu enak dan aku suka!” Linda berucap
“Keterlaluan, sebaiknya kamu pergi dari sini!” Yuda sedikit menaikkan nada bicaranya
“Eh ada siapa ini?” Mengetahui gerak gerik suasana tegang, Tuti yang ada di gazebo seberang bersama Rendi berinisiatif menolong Rina.
“Assalamualaikum mbak? Wah cantik sekali dengan baju minimnya” Sindir Tuti pada Linda. Tuti berdiri di samping gazebo
“Waalaikumsalam, siapa kamu?”
“Alhamdulillah mbak nya muslim, kami teman mas Yuda dan mbak Rina” jawab Tuti
“Mbak siapa mereka?” tanya Tuti
“Temannya Yuda” Linda menjawab
“Baik lah teman seperti apa ini? Teman yang diharapkan atau tidak diharapkan kedatangannya? Melihat raut muka mereka berdua tampaknya kedatangan mbak sangat…sangat…sangat…tidak diharapkan” Tuti lebih memperkuat sindiran nya
“Aku hanya menyapa Yuda teman SMAku apa itu salah?” jelas Linda
“Tidak..tidak …tidak salah, menyambung silaturahmi itu perintah agama, namun berpakaian minim dan perkataan yang menyakiti orang lain itu dilarang agama!” Tuti beralasan
“Aku tidak menyakiti siapapun di sini!” jawab Linda
“Mbak bisa lihat apakah ada senyum di raut wajah mereka berdua dengan adanya mbak di sini? Justru sebaliknya mbak!”
“Yuda kenapa kamu diam saja, harusnya kamu membelaku. Aku ini temanmu, aku lebih awal mengenalmu. Ingat kita dulu pernah bersama. Dari dulu aku menyimpan suka padamu Yuda. Sekarang aku kembali bertemu denganmu, aku berharap bisa menjadi milikmu seutuhnya” jelas Linda berharap Yuda di pihaknya
“Astaghfirullah hal adzim..kamu sudah banyak berubah Linda, seorang Linda zaman SMA adalah Linda dengan perangai lemah lembut sopan tutur kata tidak menyakiti. Namun Linda yang sekarang seperti kurang paham adab. Mohon maaf aku tidak bisa membalas apapun tentang perasaanmu. Aku sudah punya calon istri.” jelas Yuda
“Linda sayang siapa mereka?" Datang seorang laki-laki dari arah toilet dan memeluk Linda dari belakang tanpa malu pada semua orang yang ada di situ.
Laki laki itu bertato full di kedua tangan. Itu bisa dilihat jelas sebab ia memakai kemeja denim pendek. Kemeja itu tanpa di kancing dengan inner kaos putih, bawahan celana pendek cream sepatu sport putih.
“Ah..sayangku Jeremy, aku hanya menyapa teman ku SMA waktu di kota P dulu. Apa kamu sudah selesai dari toilet?” Linda merubah intonasi nada suara menjadi kalem dan manja.
“Sudah selesai sayang, apa es krim mu sudah habis? Jika sudah kita pergi dari sini, aku sudah kangen dengan tubuhmu. Ayo kita ke tempat biasanya!” Laki-laki itu menyampaikan kalimat yang membuat Yuda, Rendi, Tuti dan Rina syok dan miris. Keempat empatnya mengerutkan dahi sebab paham arti kalimat laki-laki bertato itu. Mereka tidak sedikitpun berbicara, semua hanya diam memperhatikan
“Hemm baiklah ayo sayang…pacarku paling perkasa” Linda berdiri kemudian “Yuda terimakasih, sampai ketemu lain waktu. Aku senang sekali dapat bertemu kamu lagi” Yuda masih mode diam.
Dia hanya mengangguk tanpa sedikitpun senyum untuk Linda
Linda turun dari gazebo dan berjalan beriringan memeluk pinggang dengan lelaki bertato menuju parkiran
🥰🥰🥰
apakah readers pnya besti juga? outhor ingatkan yg saling ya
malaikat kah?
yg jelas malaikat yg bs dilihat dg mata, hnya saja bulannya blm dbantu matahari shingga wajahnya tampak samar
smoga d novel ke dua bisa tuntas.
semangatttttt!
readers yg baik, semoga sukaaa😘