NovelToon NovelToon
Kerinduan Di Antara Awan

Kerinduan Di Antara Awan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dewa Aksara

Di antara kabut tebal yang melingkupi sebuah kota kecil, terdapat dua insan yang terpisah oleh luka-luka masa lalu dan dinding-dinding yang mereka bangun di sekitar hati mereka. Maya, seorang gadis muda dengan senyum rapuh yang menyembunyikan kesedihan yang tak terucapkan, bertemu dengan Atma, seorang penyair puisi yang membawa beban kesedihan yang sama beratnya.

Dalam taman yang dikelilingi oleh awan mendung, di tempat di mana kesedihan bersarang, keduanya menemukan tempat untuk berbagi cerita-cerita mereka yang penuh dengan rahasia dan rasa sakit. Di antara puisi-puisi yang penuh dengan warna dan keheningan yang menyentuh, Maya dan Atma menemukan cinta di antara kabut-kabut kesedihan.

Namun, cinta mereka tidak datang tanpa rintangan. Bayang-bayang masa lalu yang mengejar mereka, bersama dengan rahasia-rahasia yang tersembunyi di balik senyuman mereka, menguji ketahanan cinta mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewa Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat untukmu Kekasihku

Malam pun tiba, dan suasana di Kedai Harapan semakin meriah. Semua pengunjung tahu bahwa malam ini akan ada sesi baca puisi atau cerita diary yang mereka inginkan. Riska dan teman-temannya datang kembali, bersemangat untuk mendengar puisi-puisi dan perasaan yang akan mengudara malam itu. Mereka duduk di meja favorit mereka, sambil menikmati aroma kopi yang menghangatkan.

Maya berdiri di panggung kecil yang telah disiapkan di sudut kedai. Dia memegang mikrofon dan mengumumkan dengan senyum hangat, "Selamat malam semuanya! Terima kasih sudah datang ke Kedai Harapan malam ini. Malam ini kita punya tema spesial, 'Terbanglah Perasaan.' Tema ini adalah kesempatan bagi kalian semua untuk mendengar atau mengutarakan perasaan yang selama ini mungkin tidak tersampaikan."

Para pengunjung menyimak dengan penuh perhatian, beberapa di antaranya tampak bersemangat dan tidak sabar untuk berbagi cerita mereka.

"Bagi teman-teman yang ingin mendengar atau mengutarakan perasaan, inilah waktunya. Jika ada yang ingin mengutarakan perasaan kepada pasangan, silakan saja, tapi ingat, resiko ditanggung pemenang ya," Maya berkata sambil bercanda, membuat semua orang tertawa.

Suasana di kedai menjadi hangat dan penuh dengan antisipasi. Riska menoleh ke teman-temannya dan berkata, "Ini akan sangat menarik. Aku tidak sabar untuk mendengar apa yang akan dibagikan oleh semua orang."

Orang-orang mulai mendaftarkan diri untuk berbagi cerita atau puisi mereka. Karena begitu banyak yang ingin berpartisipasi, antrean pun menjadi cukup panjang. Atma, yang menyadari situasi ini, memutuskan untuk mengambil alih panggung sejenak untuk mengisi waktu.

Dengan bantuan kursi rodanya, Atma naik ke panggung dan menyapa semua pengunjung dengan senyum hangat, "Hai, semuanya. Sembari menunggu giliran, aku ingin membacakan puisi yang aku tulis untuk seseorang yang sangat istimewa dalam hidupku, yaitu Maya."

Pandangan semua orang tertuju pada Atma, penuh rasa penasaran dan antisipasi. Maya yang berada di dekat bar counter terlihat terkejut namun tersenyum manis, perasaannya campur aduk antara bahagia dan tersentuh.

Atma mengambil napas dalam-dalam dan mulai membacakan puisinya:

"Di tengah keramaian dunia, aku menemukan ketenangan

Dalam senyummu yang menghangatkan hati,

Setiap kata yang kau ucapkan bagaikan melodi

Membawa kedamaian dalam jiwa yang penuh luka.

Maya, kau adalah sinar di malam yang kelam

Penyembuh luka dalam hati yang terdalam

Denganmu, aku belajar arti cinta yang sejati

Sebuah ikatan yang tak tergoyahkan oleh waktu.

Hari demi hari, kita berjalan bersama

Melewati badai dan hujan, kita tetap bertahan

Kedai Harapan ini menjadi saksi

Dari cinta kita yang tumbuh dan berkembang.

Maya, kau adalah rumah dalam hatiku

Tempat aku menemukan diri dan makna hidup

Bersamamu, aku tak pernah merasa sendirian

Karena cinta kita adalah kekuatan yang tak tertandingi.

Terbanglah perasaan, melintasi langit yang luas

Maya, cintaku padamu tak pernah pudar

Setiap detik bersamamu adalah anugerah

Dan aku berjanji, kita akan selalu bersama.

Surat dariku untukmu, kekasihku"

Ketika Atma selesai membacakan puisinya, suasana di kedai menjadi sangat emosional. Tepuk tangan yang meriah dan penuh apresiasi mengisi ruangan. Maya meneteskan air mata kebahagiaan, lalu mendekati panggung untuk memeluk Atma dengan penuh kasih sayang.

"Terima kasih, Atma. Puisimu sangat indah dan menyentuh," kata Maya dengan suara bergetar.

Atma tersenyum dan menggenggam tangan Maya erat-erat. "Ini semua untukmu, Maya. Kamu adalah inspirasiku."

Salah satu dari pengunjung bersorak dalam candaan. “Iya kami tahu, di dunia ini kami hanya penghuni yang mengontrak, dan pasangan romeo and juliet itu kalian berdua,” Semua orang tertawa, Maya dan Atma Tersunyum dan kembali ke posisi mereka.

Momen itu membuat semua orang di Kedai Harapan merasa lebih dekat satu sama lain. Mereka menyaksikan cinta yang tulus antara Atma dan Maya, yang menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berani mengutarakan perasaan mereka sendiri.

Atma tersenyum lembut dan memberikan sinyal kepada Ridho untuk melanjutkan. Ridho, yang mendapatkan dorongan semangat dari tepuk tangan penonton, merasa sedikit lebih tenang. Dia melanjutkan ceritanya, kali ini dengan suara yang lebih mantap.

"Aku selalu berusaha keras untuk memenuhi harapan orang tuaku. Namun, seringkali aku merasa apa yang aku lakukan tidak pernah cukup. Tekanan itu membuatku merasa tidak berguna, dan aku takut mengecewakan mereka. Setiap malam, aku berusaha keras agar adik-adikku tidak perlu merasakan kesulitan yang aku alami."

Para pengunjung di Kedai Harapan tetap diam, mendengarkan dengan seksama setiap kata yang keluar dari mulut Ridho. Beberapa di antara mereka bahkan mulai menitikkan air mata, terharu dengan perjuangan dan beban yang harus ditanggung oleh Ridho.

"Aku ingin adik-adikku bahagia dan sukses. Aku ingin mereka menjalani hidup tanpa beban yang aku rasakan. Tapi di balik semua itu, aku merasa sendirian. Malam ini, aku datang ke sini untuk melepaskan sedikit beban itu. Aku ingin kalian tahu bahwa di balik senyumku, ada banyak luka yang aku sembunyikan."

Setelah menyelesaikan ceritanya, Ridho menundukkan kepalanya sejenak, mengumpulkan keberanian untuk melihat reaksi penonton. Tepuk tangan kembali terdengar, lebih meriah dari sebelumnya. Atma mendekat dan meletakkan tangan di punggung Ridho, memberikan dukungan penuh.

"Terima kasih, Ridho, sudah berbagi cerita yang begitu jujur dan mendalam. Kamu telah menunjukkan keberanian yang luar biasa malam ini. Ingatlah, kamu tidak sendirian. Kami semua ada di sini untuk mendukungmu," kata Atma dengan suara penuh pengertian.

Maya, yang telah menyelesaikan pesanan kopi, juga mendekati Ridho dengan senyuman hangat. "Ridho, terima kasih sudah membuka hati di hadapan kami semua. Kamu adalah kakak yang luar biasa bagi adik-adikmu, dan keberanianmu malam ini menginspirasi kami semua."

Ridho tersenyum kecil, merasa lebih lega setelah mengungkapkan perasaannya. Dia mengangguk, menerima tepuk tangan dan dukungan dari semua orang di kedai. Setelah itu, beberapa pengunjung lainnya mengikuti jejak Ridho, mendaftar untuk berbagi cerita mereka sendiri.

Malam itu, Kedai Harapan kembali menjadi tempat di mana hati yang terluka bisa menemukan penghiburan dan kekuatan. Orang-orang saling berbagi cerita, mencurahkan perasaan mereka, dan menemukan kedamaian dalam kebersamaan. Atma dan Maya, sebagai tuan rumah yang penuh perhatian, memastikan setiap pengunjung merasa diterima dan didengar.

Setelah sesi berbagi selesai, Maya dan Atma kembali ke tugas mereka sebagai barista dan host, melayani para pengunjung dengan penuh kasih. Mereka berdua tahu bahwa Kedai Harapan bukan hanya sekadar tempat minum kopi, tetapi juga sebuah tempat di mana setiap orang bisa merasa diterima, didengar, dan didukung.

Malam itu berakhir dengan suasana hangat dan penuh kebersamaan. Para pengunjung pulang dengan hati yang lebih ringan dan penuh harapan, termasuk Ridho. Mereka semua merasa lebih dekat satu sama lain, menyadari bahwa setiap orang memiliki perjuangan dan beban masing-masing, namun bersama-sama, mereka bisa saling mendukung dan menemukan kebahagiaan.

1
Kana
semoga semua impian terwujud ya 🤗
Kana
bangun atma. ku tabok ya bkin cape nangis kau/Right Bah!/
Kana
pingsan aja biar ga cape 🙃
Kana
lagi kerja aku jgn dibuat nangis bisa? 🥺
Gema: siapa suruh baca di saat kerja wkwkw
total 1 replies
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
Gema: Terimakasih udah mampir yaa
total 1 replies
Kana
😢 ini mah buku diary
Kana
elma😭
Gema: parah elma nya ya
total 1 replies
ATAKOTA_
sangat menyentuh
Gema: terimakasih
total 1 replies
Kana
Ga sabar pengen ketemu kayanya ya🤭
Kana
ciiee 😚
Kana
Jangan makan pedes atma🤨
Gema: hahaha
total 1 replies
Kana
kasian lestari🥀
Gema: Maaf ya wkwkw
total 1 replies
Kana
jahil nya 🤨
Kana
Semangat Nulisnya🥰
Gema
Selamat menikmati perjalanan Atma dan Maya yah
Gema
senyum senyum yah wkwkw
Kana
Senyum2 nah🤭
Kana
Semangat dan Sukses Untuk Novelnya 🌷
Kana
Keren🥰
Gema: makasih sayang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!