NovelToon NovelToon
SECRET MARRIAGE WITH FRIEND'S MOM

SECRET MARRIAGE WITH FRIEND'S MOM

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Mermad

Mohon untuk dibaca setiap bab, ya. Jangan ada yang diskip sebagai bentuk penghargaan kepada penulis yang sudah membuat cerita.

King Arkan Foster, seorang pria berusia 25 tahun, mahasiswa. Arkan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang lebih tua darinya di dalam bus.
Siapa sangka Arkan bertemu kembali dengan wanita itu di sebuah bar tempat Arkan bekerja. Karena mabuk, si wanita mengajak Arkan menikah dan Arkan menghabiskan malam bersama perawan tua itu.
Tanpa diduga wanita itu adalah ibu dari temannya sekaligus dosen di kampus Arkan kuliah.
Sementara, Adelia terpaksa tetap menjalani pernikahan rahasia dengan teman putranya karena suatu hal.
Bagaimana pernikahan Rahasia Arkan dengan wanita itu?
Apa yang akan terjadi jika akhirnya, teman Arkan mengetahui pernikahannya dengan sang ibu?
Dan rahasia apa yang dimiliki Adelia maupun Arkan?

Please Follow akun ini sekalian ig dan tik tok author ya!

Ig : lady_mermad

Tiktok : lady_mermad

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Mermad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mak Comblang

Arkan berjalan menuju kantin setelah selesai mengikuti mata kuliah. Pria itu melewati taman kampus. Pemandangan yang indah seharusnya membuat hatinya riang, tetapi ada sesuatu yang mengganggu pikirannya yaitu sikap tidak ramah Shaga padanya. Ia melihat Shaga dari kejauhan, duduk sendirian di bangku taman dengan ekspresi wajah yang murung. Arkan merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan sahabatnya itu.

Akhirnya, dengan langkah hati-hati, Arkan mendekati Shaga. Ia duduk di sebelahnya, mencoba membuka percakapan dengan hati-hati.

"Shaga! apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Arkan.

Shaga mengalihkan pandangannya sejenak, seolah ragu untuk berbagi perasaannya. Pemuda itu bangkit dari kursi taman dan menuju kantin. Arkan mengikutinya, ternyata Shaga masih marah, entah apa yang membuat temannya itu menjadi tidak ramah.

Shaga memesan makanan dan duduk di meja kosong, Arkan duduk di depannya.

"Oh, Come on, Bro?" jangan seperti anak-anak," ejek Arkan dengan tingkah Shaga.

"Siapa yang seperti anak-anak? Aku?" Shaga menunjuk dirinya sendiri.

"Tentu saja, siapa lagi?" Arkan tersenyum melihat tingkah kekanak-kanakan dari Shaga.

"Katakan apa yang membuatmu bersikap tidak ramah padaku?" Arkan tidak tahan dengan permainan tanya jawab ini.

Shaga berpikir sejenak, akhirnya ia memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Apa kau menyukai Shanaz?" Shaga menatap wajah Arkan, mencoba mencari kebenaran dengan jawaban yang akan diberikan oleh Arkan.

Pria itu tertawa, bagaimana dia bisa menyukai Shanaz jika dia telah menikah dan jatuh cinta pada Adelia.

"Tentu saja tidak, seperti yang pernah kukatakan aku hanya menganggapnya adikku," jujur Arkan. Pria itu melihat sekeliling.

"Kau tidka berbohong, bukan?" selidik Shaga.

Arkan mengamati wajah Shaga, kemudian pria itu mendapatkan kesimpylan bahwa Shaga menyukai Shanaz.

"Apa kau menyukai Shanaz?" tanya Arkan, mencoba mengkonfirmasi apa yang telah diduga.

"Eh, A--apa, tidaklah," jawab Shaga dengan gugup.

Apakah tingkahnya terlalu terbaca. Bagaimana mungkin Arkan menebaknya.

"Apa aku jodohkan saja Shanaz dengan Ryan, ya?" Arkan memegang dagunya seperti sedang berpikir.

"Hah? Apa?"

"Soalnya kau tidak menyukai Shanaz, jadi mungkin aku berencana menjodohkannya dengan Ryan saja," putus Arkan. Dia menunggu reaksi dari Shaga.

"Dia memang menyenangkan," ujarnya pelan, wajahnya bersemu merah. Shaga  yang awalnya menyangkal dengan malu-malu. Namun, lama kelamaan, ia tidak bisa menyembunyikan perasaannya lagi. "

Mendengar pengakuan Shaga, Arkan merasa lega, tetapi juga merasa bingung, jika Shaga mengetahui hubungan asli dia dan Shanaz, itu akan merusak semua rencana Arkan.

"Kau harus memberitahunya," kata Arkan dengan mantap. "Aku akan membantumu mendapatkan Shanaz."

Shaga terlihat kaget. "Benarkah? Kamu akan membantuku?"

"Tentu saja," jawab Arkan. Pria itu akan menyingkirkan Shanaz dengan mendekatkan gadis itu dengan Shaga. Toh, Arkan tahu Shaga adalah pria baik yang tepat buat Shanaz.

Senyum terukir di wajah Shaga, dan ia merasa beruntung memiliki seorang sahabat seperti Arkan.

"Tapi. Bagaimana caranya, gadis itu sangat arogant," ujar Shaga.

"Serahkan padaku." Arkan melihat Ryan datang.

Ryan langsung menuju meja mereka.

"Ternyata kalian telah duluan," ucap Ryan tepat setelah mendaratkan bokongnya di kursi.

"Ryan, Aku dan Shaga berencana untuk menonton di bioskop nanti malam, apa kau mau ikut?" tawar Arkan.

Shaga melihat ke arah Arkan, sejak kapan dia punya rencana menonton dengan Arkan.

"Arkan!" Shanaz telah berada di samping Arkan, entah kapan gadis itu datang.

"Ryan minggir!" Shanaz mengusir Ryan yang duduk di kursi samping Arkan.

Tindakan Shanaz, tidak lepas dari pandangan Shaga. Arkan pun dapat melihat kilat cemburu di wajah Shaga. Shanaz terlalu terang-terangan memperlihatkan ketertarikannya kepada Arkan.

Ryan mengalah, pria itu pindah ke kursi di samping Shaga.

"Oke aku ikut kalian nonton, nanti malam, bukan?" Ryan menerima ajakan Arkan.

"Apa kalian akan pergi menonton?" Shanaz penasaran.

"Ya," jawab Arkan singkat.

"Boleh, aku ikut?" Shanaz melirik satu persatu Shaga dan Ryan kemudian ke Arkan.

"Maaf, ini hanya untuk para pria," elak Arkan berpura-pura.

"Ayolah, ajak aku juga." Shanaz memasang wajah berharap.

"Baiklah, nanti malam di mall A, jam 8 malam. Shaga kau beli tiketnya dulu," putus Arkan.

"Oke," jawab Shaga. Dia salut melihat cara Arkan membantunya. Tidak masalah untuk tahap awal mereka akan menonton berempat.

***

Shaga bersiap-siap menuju mall A, Arkan belum juga pulang. Shaga menaiki kereta api cepat menuju Mall. Begitu sampai pria itu langsung menuju bioskop, dia memesan 4 tiket film. Pria itu duduk di kursi tunggu sambil sesekali menyapukan pandangan ke arah pintu berharap salah satu dari mereka telah datang.

Cukup lama Shaga menunggu, akhirnya 10 menit sebelum film dimulai Shanaz memasuki pintu bioskop. Gadis itu mengedarkan pandangan mencari Arkan.

"Shanaz!" panggil Shaga, begitu melihat kedatangan gadis impiannya.

"Shaga!" Shanaz memuju ke arah Shaga.

"Mana yang lain?" serempak Shaga dan Shanaz.

"Ups, aku pikir aku sudah telat, ternyata Arkan dan Ryan lebih terlambat," gerutu Shanaz.

"Apa kita pesan camilan dulu sambil menunggu mereka?" saran Shaga.

"Berapa menit lagi filmnya mulai?" tanya Shanaz.

Shaga memastikan kembali jadwal film pada tiket di tangannya.

"5 menit lagi." Shaga memperlihatkan tiket kepada Shanaz.

"Uh, dasar mereka jam karet," maki Shanaz.

Ponsel mereka berdering, Shanaz dihubungi oleh Arkan, sedangkan Shaga dihubungi oleh Ryan.

"Apa kau tidak bisa datang," ucap Shanaz dengan nada kecewa.

Mereka mematikan telepon, kemudian saling berpandangan, paham dengan situasi yang terjadi.

"Ryan tidak bisa datang, ada keperluan mendesak," ujar Shaga memasukan ponsel ke dalam saku celanannya.

"Arkan juga, dia diminta masuk kerja," terang Shanaz. Gadis iti menghela nafas dengan berat, harapannya untuk menonton bersama Arkan sirna. Meskipun bukan berdua, tetap saja ini kejadian langka bagi Shanaz karena mereka memang belum pernah pergi baik berdua atau bersama-sama dengan trman yang lain. Apalagi lingkup pertemanan mereka berbeda. Sekarang lingkup pertemanan mereka telah sama.

"Jadi bagaimana sekarang?" Shaga tidak ingin memaksa Shanaz. Pria itu akhirnya sadar, ini adalah rencana Arkan, agar dia bisa berdua menonton bersama Shanaz.

"Tidak mungkin kita pulang, apalagi tiket telah dibeli, biar saja mubazir 2 tiket daripada 4 tiket," putus Shanaz.

"Kau benar, kalau begitu, aku akan memesan camilan dan minuman." Shaga menuju penjual camilan dan minuman. Pria itu merasa bersemangat karena bisa berduaan dengan Shanaz, si gadis impian.

Shanaz memesan cola zero sugar dan popcorn, sedangkan Shaga memesan coktail no alkohol. Mereka kemudian masuk ke dalam ruangan, mereka terlambat 5 menit dan lampu ruangan telah dimatikan. Shaga menuntun Shanaz untuk mencari kursi mereka.

Shanaz duduk di kursi paling pojok, sementara Shaga di sampingnya. Shaga menyerahkan minuman Shanaz dan berondong jagung. Film dimulai, Shaga sesekali menoleh ke arah Shanaz, memandang wajah manis gadis itu. Dua kursi di samping kiri Shaga kosong, kursi yang seharusnya ditempati Arkan dan Ryan. Jika Shaga bahagia, berbeda dengan Shanaz, gadis itu sangat terlihat kecewa dan kesal.

🍒🍒🍒

1
habibulumam taqiuddin
makanya jadi orang jangan bgt.
chiara azmi fauziah
bertele2 maaf ya thor aku unfolow ya
Lady_MerMaD: yah sayang sekali pdh 4 bab lagi tamat🤭
total 1 replies
zee nvh
Woww, berasa kejutan thorrr /Grin/
Devi Rahmanita
brp umur si wanita thor
Lady_MerMaD: 38 tahun.
total 1 replies
zee nvh
ah sweeet bgt /Drool/
zee nvh
fix gengsian semuaaa 🤣
habibulumam taqiuddin
buang jauh-jauh kata cerai di kepala kalian. buang rasa jaim itu
zee nvh
serius, bgs bgt ceritanyaaa /Determined/
Lady_MerMaD: Terima kasih
total 1 replies
habibulumam taqiuddin
buang jauh- jauh pikiran bercerai. apa g kasihan sama anakmu arkhan
Harun Gayam
perasaan kemarin udah kubaca updat yg judul kecewa tapi sekrang kok sama persis dg updatan yg sebelum ini , ini sistemnya yg eror atau gimanasih
khanazawa
thor perasaan ini udah di up deh ,kok ngulang?
Harun Gayam: betul, ini othornya yg eror atau.sistemnya sih
total 1 replies
habibulumam taqiuddin
tidak usah bercerai. kasihan anak mu
habibulumam taqiuddin
katakan isi hati mu. makanya jangan cerai
habibulumam taqiuddin
adelia. minta maaf sama suamimu. jadi isteri yg berbakti kepada suami.
habibulumam taqiuddin
batalkan omongan mu. jangan egois .
Laarni Ibrahim
Adelia akan meminta doctor mengatakan pada Arkan kalau bayi mereka gugur...
habibulumam taqiuddin
perempuan gila. kasar sekali sm suami
habibulumam taqiuddin
jangan mau
riska handhi
ceritanya bagus
Nyonya Nasution
sangat suka crita nya Thor semangat 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!