5 Miliyar Untuk Melahirkan Keturunan Ku

Sampai akhirnya mereka berdua diantarkan di lantai atas. Di sana memang ada Eyang, ada Darren, sepasang suami istri dan ada Amanda. Di ruangan itu hanya ada mereka yang khusus untuk mereka saja.

"Silahkan tuan," ucap pelayan yang membuat Eyang dan yang lainnya menoleh ke arah suara tersebut.

"Kalian sudah datang ternyata. Ayo Alvano, Kyarra kalian duduklah!" ucap Eyang. Alvano dan Kyarra menghampiri orang-orang tersebut.

"Di mana rekan bisnisnya?" tanya Alvano memang tidak melihat ada orang asing di meja tersebut dan hanya ada pasangan suami istri yang kelihatan juga di kenalnya.

"Alvano kamu apa kabar Tante senang melihat kamu kembali dan ini pertama kali bagi tante melihat istri kamu," ucap wanita itu dengan ramah. Albano tidak merespon sama sekali.

"Hmmm, kamu pasti bingung Kyarra. Kami adalah orang tua dari Amanda," sahut wanita itu lagi. Tidak tahu ada apa dan kenapa makan malam itu menjadi pertemuan dengan kedua orang tua Amanda yang pasti dikenali Alvano.

"Iya Tante!" sahut Kyarra menyapa dengan ramah.

"Eyang belum menjawab pertanyaanku di mana rekan bisnisnya?" tanya Alvano sekali lagi dengan suara dinginnya.

"Alvano apa menjadi masalah besar untuk kamu jika bertemu kedua orang tua dari calon istriku makan malam bersama kita," sahut Darren.

"Aku tidak bicara kepadaku!" ketus Alvano.

"Kenapa situasinya menjadi tegang seperti ini. Apa ada sesuatu," batin Kyarra dengan penuh kebigungan.

"Alvano tidak harus mempertanyakan hal yang tidak ada Jadi sekarang saya duduk! Ini makan malam dengan keluarga Amanda dan tidak ada yang harus disalahkan atau pertanyaan kamu tidak harus dijawab," tegas Eyang.

"Ayo Kyarra, kamu juga duduk!" titah Eyang. Kyarra menganggukkan kepalanya.

Alvano dan Kyarra pun akhirnya duduk bergabung dengan orang-orang yang ada di meja makan itu. Walau Alvano terlihat kurang suka dengan situasi seperti itu. Apalagi sebelumnya dirinya diberitahu hanya akan ada makan malam dengan rekan bisnis mental kamu malah dengan orang tua Amanda.

"Kyarra kamu ingin memesan makanan tambahan?" tanya Eyang.

"Tidak Eyang. Apa yang sudah Eyang pesankan sudah cukup," jawab Kyarra.

"Kalau begitu ayo di makan Kyarra!" ucap Eyang. Kyarra mengangguk. Suasana di tempat itu terlihat tegang.

"Alvano Tante senang sekali bisa bertemu kamu kembali setelah sekian lama. Dulu saat kamu berpacaran dengan Amanda kamu sering datang kerumah Tante dan pasti tidak lupa membawakan makanan kesukaan tante," ucap Mayang.

"Apa anda tidak risih membicarakan masa lalu di depan calon menantu anda sendiri," sindir Alvino melirik Darren.

Mayang langsung terdiam yang sudah terkena kata-kata pedas dari Alvano.

"Alvano jaga sikap kamu!" tegur Eyang. Alvano pun meneguk air putih. Tenggorokannya kering seketika masih panas yang ada di sana.

Namun berbeda dengan Kyarra yang justru malah kesulitan dalam memotong steak. Dia bahkan tidak peduli dengan orang-orang yang di meja makan yang saling menyindir dengan dingin.

"Ya ampun kenapa dagingnya sekeras ini. Apa Restauran ini terlalu terburu-buru memasak, sampai suka-suka seperti ini," Kyarra bergerutu sendiri di dalam hatinya.

"Kamu butuh bantuan Kyarra!" tegur Amanda dengan tersenyum dan karena teguran Amanda semua orang memperhatikan Kyarra.

"Oh tidak!" sahut Kyarra menggelengkan kepalanya.

"Kamu seperti tidak pernah makan steak. Aku melihat kesulitan untuk memotongnya. Apa memang dugaanku benar jika kamu tidak pernah makan makanan seperti itu sebelumnya?" ucap Amanda yang terkesan mempermalukan Kyarra.

Alvano menghela nafas dan memperhatikan Kyarra yang di sampingnya.

"Tidak begitu. Hanya saja....."

"Terbiasa aku yang melakukannya!" Alvano memotong pembicaraan Kyarra dan mengambil pisau dan garpu dari tangan Kyarra, lalu memotong steak tersebut. Setelah mendapatkan sedikit daging di ujung garfu, Alvano menyodorkan ke mulut Kyarra.

"Kamu harus membiasakan memotong sendiri. Agar kita tidak seperti ini di depan orang ramai," ucap Alvano dengan menggerakkan alisnya pada makanan tersebut yang harus dimakan Kyarra. Kyarra yang gugup membuka mulutnya.

Amanda terlihat begitu kesal saat melihat Alvano menyuapi Kyarra dengan romantis.

"Alvano kalian baru saja menikah sangat wajar. Jika istri kamu membutuhkan kamu dalam setiap hal," sahut Eyang.

"Tidak seperti itu Eyang. Kyarra memang terbiasa dari sejak kami pacaran. Kyarra terbiasa manja dan apa-apa harus aku yang melakukannya, makanya terlihat kaku," sahut Alvano yang mengarang cerita yang pasti untuk membuat Kyarra dipermalukan di acara makan malam tersebut.

"Kapan aku pacaran dengannya," batin Kyarra masih mengunyah dengan pelan-pelan.

"Apa dia mau pamer. Bagaimana Dia memiliki hubungan dengan wanita itu setelah putus denganku," batin Amanda yang panas sendiri padahal dia yang memulai drama dan dia yang tidak tahan.

"Kamu mau makan lagi?" tanya Alvano.

"Sudah tidak!"jawab Kyarra dengan geleng-geleng kepala pelan.

"Kalian sudah menikah dan cerita pacaran kalian pasti begitu sangat berkesan. Bagaimana jika sekarang kita membahas tujuan makan malam ini," sahut Darren dengan santai yang baru mengeluarkan suaranya.

"Benar kata Darren. Makan malam kita pasti memiliki tujuan dan kita semua sudah berkumpul di sini," sahut Eyang yang melihat satu persatu orang-orang yang ada di meja makan tersebut.

"Alvano orang tua Amanda ada di sini pasti ada suatu alasan yang besar. Karena Amanda dan juga Darren akan melangsungkan pernikahan dalam bulan ini," ucap Eyang yang membuat Alvano terkejut dengan matanya melotot.

"Apah, mereka akan menikah dalam bulan ini. Sial. Apa yang direncanakannya sebenarnya," batin Alvano yang benar-benar sangat terkejut dan tidak menyangka.

"Alvano Kamu terlihat begitu shock. Apa kamu sebenarnya masih mencintaiku dan tidak merelakan aku menikah dengan siapapun termasuk Darren," batin Amanda dengan percayalah diri.

"Pernikahan ini akan menjadi pernikahan yang terindah untuk yang kedua kalinya di kediaman Nyonya. Kami orang tua Amanda sangat bahagia," sahut Mayang dengan tersenyum lebar.

"Saya juga bahagia dengan Amanda yang akan menjadi keluarga baru kami. Kita sama-sama berdoa agar rencana pernikahannya lancar dan Amanda bisa masuk ke dalam rumah kami dengan baik," sahut Eyang.

"Dan semoga saja kehadiran Amanda di rumah nyonya bisa menambah keluarga baru yang lucu. Karena kami juga sebagai orang tua sudah tidak sabar menantikan seorang cucu," sahut Arman suami dari Mayang.

"Saya juga mengharapkan hal yang sama. Karena memang suara anak kecil yang sangat indah sangat diperlukan sekali," sahut Eyang.

"Kurang ajar. Bisa-bisanya mereka merencanakan pernikahan bulan ini dan padahal mereka tahu jika aku baru saja menikah. Lalu bagaimana jika Darren yang memiliki anak terlebih dahulu. Semua rencanaku akan berantakan dan sementara Kyarra tidak kunjung hamil juga sampai detik ini," batin Alvano dengan mengepal tangannya. Wajahnya terlihat sangat memerah.

***********

Kyarra dan Alvano sudah pulang terlebih dahulu dan tidak mengikuti makan malam sampai selesai. Jangan tanya bagaimana wajah Alvano. Wajahnya sejak tadi memerah dengan urat lehernya yang terlihat menegang. Namun Kyarra hanya santai saja yang memasuki kamar.

"Semuanya bisa berantakan. Jika mereka menikah," ucap Alvano.

"Apa yang berantakan dan apa salahnya mereka menikah," sahut Kyarra heran.

"Amanda bisa hamil," sahut Alvano.

"Dia menikah dan sudah memiliki suami. Jadi wajar kalau misalnya hamil. Hal itu bukanlah suatu yang aneh," sahut Kyarra dengan mengangkat kedua bahunya yang berjalan menuju lemari.

Bersambung .

...Pengen di koment, di like, di vote, tapi selalu sepi dan tidak ada yang koment yang buat tidak semangat. Huhhhh di tunggu ya komennya yang banyak dengan saran-saran yang banyak....