NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Si Culun

Mengandung Benih Si Culun

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:418.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: Reni mardiana

Ayu Lestari, seorang wanita yang harus rela pergi dari rumahnya saat warga mengetahui kehamilannya. Menghabiskan satu Malam dengan pria yang tidak di kenalnya, membawa petaka dan kemalangan pada Ayu, seorang wanita yang harus rela masa depannya terenggut.

Akankah Ayu menemukan siapa ayah bayi yang di kandungnya? bagaimana reaksinya saat mengetahui bahwa pria yang menghamilinya adalah seorang pria yang di kenal culun?

Penasaran kan? yuk ikuti terus kisahnya sampai akhir ya, jangan lupa tambahkan subscribe, like, coment dan vote nya. 🤗🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan siang

Gibran mengajak anak dan istrinya ke sebuah restoran, perutnya sudah sangat berisik sampai-sampai dia malu karena terus di tatap oleh Ayu. Ada rasa bersalah pada diri Ayu karena dia sudah menjadi seorang istri, tetapi dia tidak memperhatikan suaminya sendiri.

Gibran memesan beberapa makanan yang sudah di pilih olehnya dan juga anak istrinya, tak lama makanan pun datang dan sudah tertata diatas meja. Raja meminta Ayahnya untuk menyuapinya, tetapi Ayu menegurnya agar Raja makan sendiri karena dia melihat Gibran yang sedaei tadi menahan laparnya demi mendengarkan celotehan anaknya.

"Raja, kamu makan sendiri ya, Nak. Kasihan Ayahnya, Raja juga sudah besar jadinya makannya harus bisa sendiri." Bujuk Ayu.

"Tidak apa, aku bisa makan sambil menyuapi." Ucap Gibran merasa tak tega melihat anak semata wayangnya langsung menampakkan wajah murung.

"Tidak, Raja sudah besar dan aku tidak mau terlalu memanjakan dia. Umur manusia tidak ada yang tahu, sebagai orangtua harus mempersiapkan bekal untuk anaknya agar suatu saat nanti dia tidak kebingungan maupun kesusahan. Menjadi pria yang mandiri, tidak manja, tidak malas, bertanggung jawab dan tegas itulah yang harus di miliki seorang pria." Tolak Ayu dengan wajah tegasnya, Raja melihat raut wajah Ayu pun menundukkan kepalanya menatap makanan di hadapannya.

"Jangan terlalu keras, Raja masih anak kecil. Selama ini dia hidup tanpa figur seorang Ayah, jadi wajar saja jika dia ingin merasakan momen yang tidak pernah di rasakan olehnya sebelumnya. Lagipula aku tidak keberatan jika makan sambil menyuapi Raja, jadi hal kecil ini tidak perlu di permasalahkan." Ucap Gibran.

"Aku adalah Ibunya, aku tahu persis seperti apa watak anakku dan apa yang harus aku lakukan dan berikan padanya. Meskipun dulu dia hidup tanpa figur seorang ayah, tetapi aku dan keluargaku selalu memberikan yang terbaik untuknya bahkan menggantikan peran itu agar Raja tidak kekurangan kasih sayang." Ayu menatap Gibran dengan tatapan yang tak bisa diartikan, dia pun berdiri dan pergi meninggalkan mejanya menuju toilet.

Gibran membuang nafasnya kasar, dia mengusap rambut Raja serta menepuk punggungnya dengan pelan. Mata anaknya sudah berkaca-kaca, Raja merasa bersalah karena kemauannya itu membuat kedua orangtuanya berdebat.

"Mau di suapi, hem?" Tanya Gibran sambil tersenyum.

Raja menggelengkan kepalanya pelan." Tidak usah Ayah, Raja bisa sendiri." Jawab Raja sambil menyuapkan satu sendok nasi ke mulutnya.

Senyum Gibran langsung luntur saat itu juga, dia merasa Ayu terlalu keras kepada Raja, padahal dirinya bisa menuruti kemauan Raja karena itu bukanlah hal yang sulit. Berbeda dengan Ayu, dia tahu seperti apa watak anaknya dan pada umumnya memang seorang Ibu ingin anaknya menjadi pribadi yang lebih baik dari dirinya sendiri. Terlebih lagi Ayu dapat melihat Gibran yang beberapa kali menelan salivanya begitu makanan datang, tak sampai hati bila Ayu membiarkan Gibran makan sambil menyuapi anaknya.

Bukan Ayu keras pada Raja, akan tetapi dia ingin Raja menjadi pria yang tidak manja. Di usianya yang sudah menduduki bangku sekolah, sudah sepatutnya dia nisa makan sendiri tanpa harus di suapi oleh orangtuanya. Kehadiran Raja adalah hasil dari sebuah kesalahan, Ayu bertekad untuk menjadikan Gibran pria yang baik dan terdidik.

Ayu kembali ke meja setelah selesai dari toiletnya, dia duduk sambil menatap Raja yang makan sendiri tanpa bantuan Gibran. Lain halnya dengan Gibran, yang tadinya lapar menjadi hilang selera karena melihat sendiri anaknya menolak untuk di suapi padahal matanya berkaca-kaca.

"Makanlah, Raja sudah biasa makan sendiri." Ucap Ayu.

Ada rasa takut di dalam diri Ayu, semenjak Raja tinggal di kediaman Wiratma yang luas nan megah tanpa kekurangan apapun di dalamnya, apapun yang diinginkan oleh Raja semuanya bisa di dapatkan dengan mudah. Perilaku Kakek dan Neneknya, serta Ayah kandungnya sendiri seringkali memanjakan Raja, Ayu takut Raja berubah menjadi anak yang sombong, merasa punya segalanya karena memang sedari kecil Raja hidup dengan apa adanya.

Gibran pun makan sambil menatap Raja, anaknya itu selesai dengan makanannya dan mengelapnya dengan tisu.

"Ibu, makanannya sudah habis." Ucap Raja pada Ibunya.

Prokkk.. Prokkk ..

"Bagus! Anak ibu memang pintar." Puji Ayu bertepuk tangan, kedua sudut bibir Raja terangkat dan menampilkan rentetan gigi putihnya.

"Mulai sekarang Raja akan makan sendiri, Raja kan anak yang pintar. Benar kan, Bu?" Ucap Raja seraya meminta pendapat Ibunya.

Ayu mengacungkan kedua jempolnya lengkap dengan senyum yang sangat amat manis, Gibran melihat interaksi keduanya dan dia pun bisa menilai, bahwa Ayu tidak sembarangan mengajarkan hal-hal kecil pada Raja agar anaknya itu menjadi pria yang berguna di masa depan kelak. Di media sosial banyak video edukasi untuk parenting, bukannya Ayu tak memperdulikan edukasi tersebut, melainkan dia ingin mendidik anaknya dengan caranya sendiri dan bisa menilai bagaimana kedua orangtuanya mendidiknya dan juga Kakaknya menjadi pribadi yang cukup baik.

Selesai makan, Gibran mengajak Raja untuk datang ke kantornya. Tentu saja anak itu sangat senang ketika sang Ayah mengajaknya pergi, Ayu hanya mengikuti kemana Gibran mengajaknya pergi, jujur saja dia itu masih bingung karena statusnya memang sudah sah menjadi seorang istri. Tetapi untuk memenuhi kewajibannya sebagai istri Ayu belum sepenuhnya menjalankannya, terutama urusan ranjang. Ź

1
Novita Ae
Luar biasa
Srhy
ghina mulutmu harimaumu
Srhy
paling ga suka klo ada pelakor
Rusmini Rusmini
bagaimana raden bisa tau kalo salsa bukan ayu thor
Rusmini Rusmini
ternyata hanya siasatnya gibran dkk
Rusmini Rusmini
clayton dan raden bpk anak sama2 koplak..../Grimace//Grimace/
Jumi Eko
Luar biasa
Rusmini Rusmini
kalo pilem pasti seru nih
Rusmini Rusmini
aksi balas dendam di mulai
Rusmini Rusmini
kesian amat /Facepalm//Facepalm/
Rusmini Rusmini
untung semua sodara gibran saling membantu kecuali ghina
Rusmini Rusmini
mara karma utk ghina
Rusmini Rusmini
cacing kremi /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rusmini Rusmini
mulai ada ulet bulu nih .
Rusmini Rusmini
akal akalanya salsa
Rusmini Rusmini
ingin kaya dgn cara instan mimpi kamu nuri
Rusmini Rusmini
tiba tiba banyak masalah di klg wiratma
Rusmini Rusmini
masak anak umur 5 th bisa ngomong kayak gitu...persis org tua
/Slight//Slight/
Rusmini Rusmini
komunikasi yg kurang membuat rmh tgg jd kacau /Smug/
Rusmini Rusmini
ws kasep tinggal aja bu ayu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!