Adara terpaksa menerima kehadiran seorang madu di rumah tangganya, dia tidak dapat berbuat apa-apa karena sang suami dan mertua yang begitu kekeuh menghadirkan madu tersebut. Madu bukannya manis, tapi terasa begitu menyakitkan bagi Adara.
Awalnya Adara merasa sanggup bila dirinya berbagi suami, tapi nyatanya tidak. Hatinya terasa begitu sakit saat melihat sang suami dan adik madunya sedang berduaan. Apalagi hubungan sang mertua yang terlihat sangat dekat dengan adik madunya. Ditambah lagi suami dan mertuanya juga memperlakukan sang adik madu dengan begitu istimewa, bak seorang putri yang harus selalu dilayani dan tidak boleh melakukan pekerjaan apapun. Berbanding terbalik dengan Adara yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumah termasuk menyiapkan kebutuhan sang adik madu.
Hati Adara sangat sakit menerima perlakuan tidak adil tersebut.
Sejauh mana Adara sanggup bertahan membina rumah tangganya yang tak sehat lagi?
Yuk ikuti terus cerita ini. InsyaAllah happy ending.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang ke Indonesia
Siang hari, Adara duduk di tepi kolam renang. Ujung kakinya dia masukkan ke dalam air, dia dapat merasakan sensasi dingin di kakinya itu.
Langkah kaki terdengar mendekat ke arahnya, lalu seorang pria ikut duduk di sampingnya.
''Lagi santai nih,''
''Iya,''
''Cuek amat,''
''Cuek? Perasaan biasa saja,''
''Dasar cewek dingin,''
''Kamu tuh yang cowok kulkas,''
Farras menggeleng kecil dengan sudut bibir ditarik ke dalam. Dia tersenyum manis menatap lekat wajah ayu sang adik angkat dari samping.
Hari ini hari minggu, jadi dia dapat berolahraga serta bersantai di rumah.
''Bagaimana perasaan mu sekarang?''
''Pastinya lega,''
''Pasti kamu sudah tidak sabar lagi, 'kan pengen pulang ke Indonesia,''
''Iya, Kak. Rasanya aku sudah tidak sabar lagi menunggu hari esok,''
''Kak?''
''Iya. Mulai saat ini aku akan memanggil Tuan Farras yang tampan ini dengan sebutan Kakak. Karena kamu 'kan kakak angkat aku. Rasanya kurang sopan saja kalau aku manggil kamu dengan sebutan nama saja,'' jelas Adara.
''Ya... Terserah kamu saja deh,''
''Jadi sekarang kamu sudah resmi menjadi janda, dong?'' ucap Farras menggoda.
Adara menatap Farras lekat, lalu dia memercikkan air ke wajah Farras. Adara paling tidak suka Farras menggoda nya dengan sebutan janda.
Farras lalu membalas hal yang sama kepada Adara. Hingga beberapa saat pakaian serta tubuh keduanya telah basah.
Mereka tertawa bersama, tanpa mereka sadari, ternyata mereka sudah masuk ke dalam kolam renang.
Mereka main kejar-kejaran masih saling memercikkan air.
''Sini kamu,''
''Jangan lari,'' kata Farras. Kedua tangannya sibuk memainkan air hingga mengenai tubuh Adara.
''Udah dong, Kak. Aku nyerah deh,'' kata Adara mengangkat tangan. Tarikan nafasnya sedikit ngos-ngosan.
Namun tiba-tiba saja tubuh nya limbung, dia terjatuh ke air yang dalamnya sebatas dada. Adara yang tidak bisa berenang jadi kesulitan bernapas di dalam air.
Farras membantu dengan cepat, dia melingkar kedua tangannya pada tubuh Adara, lalu mengangkat Adara keluar dari air.
Adara terbatuk-batuk, Farras membantu mengelus punggung Adara. Kini mereka berdua sudah saling berpelukan. Adara melingkarkan kedua tangannya pada leher Farras.
Saat ini jarak tubuh keduanya begitu dekat, mereka seperti sepasang kekasih yang tengah berpacaran di kolam renang. Terlihat begitu mesra.
Beberapa detik setelah itu, pandangan Adara dan Farras bertemu. Mereka sama-sama terdiam dengan desiran aneh di dada yang mereka rasakan. Hembusan nafas keduanya bertemu. Lalu Adara menundukkan wajahnya, kedua pipi nya telah bersemu.
''Bawa aku ke pinggir kolam,'' kata Adara salah tingkah. Dia belum berani turun sendiri ke dalam air, karena masih sedikit trauma.
''Siap,'' jawab Farras. Dia menggendong tubuh Adara, kedua tangannya memegang pinggul Adara, sementara tangan Adara masih bertengger pada lehernya.
Vero memergoki Adara dan Farras. Dari balik jendela, Vero tersenyum sendiri. Menurutnya Farras dan Adara sangat serasi, mereka cocok menjadi sepasang kekasih atau suami istri.
Tapi Vero tidak ingin menjodohkan Adara dan Farras, dia membiarkan saja kedua anaknya itu memilih pasangan mereka masing-masing. Kalaupun memang sudah tumbuh rasa cinta di hati Adara dan Farras, maka Vero dengan senang hati akan merestui hubungan keduanya.
*
Di tempat berbeda, Winda tengah berbaring di dalam kamar bersama Erlang.
''Aku senang deh, Mas. Akhirnya kamu cerai juga sama Adara,'' kata Winda. Dia berbaring di dada bidang sang suami. Sementara satu tangan Erlang mengelus pelan perut Winda yang sudah mulai membesar.
''Tapi Mas takut, Sayang. Tiga hari lagi sidang terkait KDRT yang Mas lakukan kepada Adara akan diputuskan. Mas sangat takut masuk penjara,'' kata Erlang lesu. Akhir-akhir ini pikirannya tak tenang memikirkan nasibnya kedepan, membuat berat badannya sedikit berkurang. Pun wajahnya tak secerah dulu saat dia masih tinggal bersama Adara. Dulu, Adara mengurus nya dengan sangat baik.
''Kamu tenang saja, ya. Pokoknya kamu percaya saja sama Papa. Papa akan menangani semuanya. Dengan uang, semuanya akan beres Sayang,'' ucap Winda menenangkan sang suami.
''Mudah-mudahan saja begitu Sayang,'' Erlang mengecup pucuk kepala sang istri.
''Mas, kira-kira Adara sekarang bersembunyi di mana, ya? Bahkan saat sidang terakhir perceraian kalian dia tidak datang, aku penasaran siapa yang menampung nya. Apa jangan-jangan Adara menjual dirinya pada bos bos besar yang banyak duitnya. Sehingga dia bisa mengurus perceraian serta membayar tiga orang pengacara nya,'' kata Winda menduga-duga.
''Kamu kok ngomong gitu? Tidak mungkin Adara menjual dirinya,'' Erlang membela Adara.
''Mungkin saja, Mas. Seseorang kalau lagi sakit hati, semua cara pasti akan dilakukan nya. Ya... Termasuk menjadi p e l a c u r,''
''Tidak mungkin, Win,'' Erlang masih membantah perkataan Winda.
''Kamu kok malah membela mantan istri mu, Mas. Kamu nyebelin,'' Winda bangkit, lalu dia keluar dari kamar dengan menghentak-hentakkan kaki ke lantai. Dia akan menemui Sari untuk mengadu.
"Ah, kalau dipikir-pikir apa yang dikatakan oleh Winda ada benarnya juga. Tapi kok sudut hatiku masih terasa nyeri ya bila mengingat tubuh Adara di jamah oleh lelaki lain,'' gumam Erlang setelah Winda pergi.
''Apa jangan-jangan selama ini Saga yang telah menyembunyikan Adara, ya. Dia pura-pura tidak mengetahui dimana Adara, agar kedoknya tidak terbongkar. Ya... Mungkin saja. Lagian yang aku tahu, Adara selama ini tidak mempunyai kenalan yang kaya raya. Teman-teman nya miskin dan sederhana semua. Ya... Aku yakin, Saga lah yang telah mengeluarkan uang cukup banyak untuk membantu agar Adara segera bercerai dari aku, dengan begitu, dia akan memiliki kesempatan untuk menikahi Adara,'' lagi, Erlang menduga-duga sendiri tanpa adanya bukti.
*
Keesokan harinya, Adara, Vero dan Farras siap terbang ke Indonesia.
Setibanya mereka di Indonesia, mereka langsung menuju hotel berbintang lima yang ada di Jakarta.
Mereka memutuskan menginap di hotel untuk sementara waktu, agar tidak ada satu orangpun yang tahu kalau Vero sudah kembali ke Indonesia.
Vero tidak ingin Alex dan Winda mengetahui perihal kepulangan nya. Karena ada sesuatu yang harus Vero selidiki, Vero harus bekerja dengan rapi untuk mengungkap sebuah kasus yang selama ini hanya dia pendam di hati. Selama ini dia berusaha keras untuk menyangkal, tapi semakin hari sikap Alex semakin mencurigakan. Alex terus mendesaknya meminta agar dia menuliskan surat warisan untuk Winda dengan segera. Vero tidak habis pikir dengan sikap sang kakak. Sang kakak seperti begitu menginginkan kematian nya.
*
''Sayang, kamu jangan keluar dulu, ya. Tunggu berita tentang penangkapan Erlang terlebih dahulu, setelah itu baru kamu boleh keluar,'' kata Vero malam hari saat mereka bertiga lagi makan malam di restoran hotel.
''Iya, Ma.''
''Kalau perlu saat itu tiba, kamu berkunjung ke rumah Erlang, lalu saksikan sendiri penangkapan mantan suami mu itu. Kamu saksikan sendiri kehancuran mereka,'' kata Vero lagi.
''Wah ide bagus itu. Kakak dengan senang hati akan menemani kamu, Dek,'' timpal Farras. Dia tersenyum lebar kepada Adara.
Bersambung.
Tidak bosan-bosan aku minta dukungan dari kalian semua, ya. Like, subscribe, dan kasih penilaian bintang lima juga. Agar aku semakin semangat ngetiknya nya.
Salam kenal untuk kalian semua. Terimakasih.
saga kasihan Thor😢😢
dan semoga rajin lagi Up nya 😍