Cerita dewasa🌶️
Kisah ini, berawal dari kejadian di mana Silvia di kepun dan buru oleh keluarga besar seorang ketua Mafia, lalu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya....
Kemudian ia diberih kesempatan kedua untuk hidup kembali, merasuki tubuh seorang menantu yang tak diinginkan....
Mau tau kisah selanjutnya?
yuk...silahkan mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
...Di bawa alam sadar Silvia, ia kembali dibawa ke taman luas sebelum nya dan terbangung akibat suara angin berhembus di telinga nya.......
"Astaga ... Apa yang terjadi?" gumam Silvia berusaha bangun, lalu duduk.
"Nak," panggil suara berat dari arah samping Silvia.
...Silvia pun menoleh ke arah sumber suara, mata biru lautnya langsung berkaca-kaca melihat sosok pria tua berkumis panjang berwana putih tenga menatap nya sambil tersenyum.......
"Kakek!" seru Silvia berhambur memeluknya dengan erat.
...Pria paru baya yang tak lain adalah sang kakek Silvia, langsung tertawa kecil dan membalas pelukan Silvia.......
"Astaga ... Cucuku sangat berat," kelu sang kakek pura-pura.
"Aku tidak seberat itu, kakek," protes Silvia melepaskan pelukan nya, lalu duduk memasan wajah cemberut.
"Maaf, kakek hanya bercanda, jangan marah," bujuk sang kakek mengusap pipi Silvia dengan lembut.
"Kau ini," sela suara berat wanita paru baya memukuli lengan sang kakek.
"Nenek, kamu juga datang menemuiku?" tanya Silvia berderai air mata menatap mereka berdua.
"Iya Nak, sudah lama sekali kami merindukan kamu, akhirnya kita bertemu hanya dalam mimpi mu," jawab Sang Nenek tersenyum hangat membantu mengusap air mata Silvia.
"Iya, kakek pun merasa beruntung kamu masih mengingat kami, Nak," ucap Sang kakek menghela nafas berat.
"Aku melihat foto kalian di buku diary kakak, jadi aku tau kalau kalian adalah kakek dan Nenek ku," jelas Silvia.
"Syukurlah," ucap mereka serempak, lalu memeluk Silvia dengan erat.
...Kemudian mereka pun berbincang hangat untuk melepaskan rindu sejenak, dan tak lama sang Kakek menatap ke arah matahari yang mulai terbenam.......
"Nak, ini sudah waktunya kamu pulang," sela sang Kakek.
"Baik Kek, terima kasih sudah datang menjenguk ku walaupun dalam mimpi," ucap Silvia menunduk sedih.
"Sama-sama Nak, kamu harus kuat. Ingat cucu keluarga Amaral tidak gampang menyerah," ucap Sang Kakek menyemangati Silvia.
"Baik Kek, selamat tinggal."
"Selamat, tinggal cucuku," ucap sang
Nenek tersenyum tulus.
...Sang Kakek pun meraih tangan sang Nenek, kemudian berjalan menuju cahaya putih yang tenga menanti mereka.......
...Silvia melambaikan tangan dengan air mata yang terus turun deras sambil menatap kepergian mereka, tak lama sebuah angin menyelimuti Silvia, dan Silvia pun hilang kesadaran.......
"Silviana!"
"Silviana!
"Ku mohon bangunlah!"
...Suara bariton panik Antonio mengema memenuhi ruangan membuat Silvia merasa terganggu, akhirnya membuka mata secara perlahan.......
"Air..." lirih Silvia menatap ke arah atap rumah sakit.
"Syukurlah...."
...Antonio langsung tersenyum lega, dan segera menuankan air di dalam gelas, lalu membantu Silvia bangun.......
"Sayang, minum lah," ucap Antonio.
...Silvia mengangguk pelang, lalu meminum air yang disodorkan oleh Antonio hingga kandas, lalu menatap ke arah Antonio dengan tatapan bingun.......
"Kamu kenapa menangis?" tanya Silvia.
...Antonio meletakan gelas diatas nakas dekat bangkar tidur Silvia, lalu berhambur memeluknya dengan erat.......
"Kau membuatku takut Silviana, tadi monitor jantung mu sempat berhenti, kamu membuatku hampir gila," jawab Antonio menangis sambil mengusap kepala Silvia dengan lembut.
"Hahahaha ... Lagian aku mati pun tidak apa-apa, kan masih ada istrimu yang selalu setia menemani mu," ucap Silvia tertawa kecil dan menambah bumbu, dia ingin sekali mendengar pengakuan cinta dari Antonio.
...Antonio melepaskan pelukan, lalu meraup bibir Silvia dengan rakus, beberapa saat kemudian Antonio melepaskan tautan bibir mereka, lalu menatap wajah cantik Silvia dengan lekat.......
"Aku mencintaimu Silviana, sangat-sangat mencintai mu, apakah kamu juga merasakan hal yang sama, Silviana?" tanya Antonio meraih tangan Silvia, lalu meletakan nya di rahan kokoh nya.
...Silvia segera menarik tangan nya, lalu memalikan wajah. Ia tersenyum licik sejenak, lalu berusaha mengeluarkan air mata palsu nya, lalu kembali menatap ke arah Antonio.......
"Aku juga mencintaimu Antonio, tapi aku sadar diri, kita hanya bisa melepaskan perasaan kita diatas ranjang, setelah itu aku hanyalah wanita sampingan mu," jawab Silvia berderai air mata.
...Lalu Silvia turun dari atas bangkar, dengan cepat Antonio segera menghampiri nya, lalu menariknya masuk ke dalam pelukan.......
"Dengarkan aku. Aku akan mengakui kamu sebagai istri kedua ku kepada Istri dan Putraku, tapi ku mohon tetaplah di sisi ku," pinta Antonio penuh harap.
...Kali ini Antonio benar-benar dibuat jatuh cinta sedalam-dalam nya oleh Silvia, tampa tau kalau Silvia hanya memanfatkan nya untuk balas dendam.......
Ceklekkkk.
...Pintu ruangan tiba-tiba dibuka membuat Silvia segera mendorong Antonio menjauh, lalu menatap Sang Dokter.......
"Dok, apa semuanya baik-baik saja?" tanya Silvia harap-harap cemas, ia takut kebablasan dan mengandung anak Antonio.
"Iya Nyonya, Nyonya hanya mengalami setres berlebihan dan kecapean," jawab Sang Dokter.
"Fiiuuuuhhh ... Untung saja," batin Silvia mengusap dada nya menghela nafas lega.
"Ini resep obatnya, harap di minum secara teratur dan istirahat yang cukup, Nyonya," ucap Sang Dokter menyerahkan secarik kertas kepada Silvia.
"Baik, terima kasih Dok," ujar Silvia meraih kertas berisi resep obat sambil tersenyum manis.
...Itu membuat Antonio cemburu, lalu bergegas berdiri menghadan Silvia, lalu menatap Dokter itu dengan tajam.......
"Semuanya sudah selesai Dok, kamu boleh tinggalkan kami," tekan Antonio.
Gluppp.
...Dokter itu menelan luda dengan susah payah, lalu bergegas pergi dari ruangan tampa pamit.......
"Antonio, apa yang kamu lakukan? Dia hanya melakukan tugas nya." Silvia mendengus kesal, lalu meraih tas tangan nya dari atas nakas.
"Tapi dia seorang pria Sayang, dan aku tidak suka," rengek Antonio memasan wajah memelas menatap Silvia.
"Haiiihhhh ... Sudahlah, ayo kita pulang," ajak Silvia menghela nafas berat, lalu melangkah pergi.
...Antonio dengan senyuman lebar melangkah mengikuti Silvia dari belakan menelusuri lorong rumah sakit menuju pintu utama, dan mereka pun masuk ke dalam mobil, dan pergi meningalkan rumah sakit menuju apartemen milik Silvia.......
...🔥🔥🔥🔥🔥...
...(Di mansion)...
...Sudah tenga malam jam 01:00. Namun tidak ada tanda-tanda Antonio akan pulang, membuat Devian semaking curiga kalau Antonio sudah bermain dengan perempuan lain di belajan nya.......
"Awas kamu, aku akan membuatmu menyesal," gumam Devian meremas gelas kaca berisi wine hingga pecah.
...Kini emosi Devian tidak bisa di kontrol lagi, dan dia akan benar-benar membuat Tamara hancur di tangan nya sendiri. Tampa tau kalau semua itu adalah ulah Silvia yang sedang mengadu domba mereka berdua.......
...🔥🔥🔥🔥🔥...
...(Keesokan harinya)...
...Tamara sangat senang bisa berjalan kembali setelah melakukan operasi mengembalikan keperawanan nya, lalu ia mengajak semua teman nya makan di restoran mewah.......
"Wah ... Selamat ya, akhirnya impian mu menjadi Nyonya Amores tercapai," puji teman Tamara.
"Tentu dong, siapa dulu." Tamara dengan bangga memamerkan cincin berlian di jari nya kepada teman-teman nya.
...Tak lama dari arah belakan. Tiba-tiba sebuah tangan meraih rambut Tamara, lalu menariknya dengan keras hingga terjatuh kebelakan, membuat Tamara dan teman-teman nya terkejut setenga mati.......
"Pegan dia!" perintah Devian dengan amarah mengebu-gebu.
"Baik Nyonya Besar," sahut pengawal Devian meraih kedua tangan Tamara, lalu memaksanya duduk dalam posisi berlutut di hadapan Devian.
...Tampa mengucap sepata kata apapun, Devian melayangkan tamparan bertubi-tubi kepada Tamara hingga wajah Tamara babak belur, dan aksinya itu di rekam oleh banyak orang yang berada di restoran itu dan di posting di sosial media, seketika video itu viral.......
(Bersambung)
semngat thor 💪💪💪💪🔥🔥🔥🔥