NovelToon NovelToon
Sang Mantan Istri

Sang Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Janda / Cerai / Wanita Karir / Kaya Raya / Keluarga / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

Mereka dijodohkan dan berani membuat komitmen untuk berumah tangga. Tapi kabar mengejutkan di ucapkan si pria di usia pernikahan yang belum genap 1 bulan. Yudha meminta berpisah dengan alasan cinta masa lalunya telah kembali.

Delapan tahun berlalu Yudha kembali bertemu dengan mantan istrinya.

Tidak ada yang berubah. Wanita itu tetap cantik dan bersahaja tapi bukan itu yang menjadi soal. Matanya memaku pada seorang gadis kecil berambut pirang yang begitu mirip dengannya.

"Bisa kau jelaskan?"

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan!"

"Aku sudah mencari tahu tentangmu tujuh tahun terakhir dan tidak ada catatan kau pernah menikah sebelumnya selain..... apa itu anakku?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Dokter mengatakan Mylea sudah melewati masa kritisnya walau masih belum sadarkan diri.

Keheningan terusik ketika Yudha dan Maulida masuk menghampiri Mylea. Walau ada luka dan perban yang membalut, tapi kemiripan antara Mylea dan Yudha tidak bisa di tutupi.

"Mylea memang putriku! Selama ini aku telah menelantarkannya dan setelah bertemu aku justru memberi penderitaan untuknya." Yudha melirik Nilam yang sedari tadi lebih memilih diam di sisi Mylea.

Maulida menepuk pundak Yudha sebelum menghampiri Nilam dan memeluk wanita yang sangat disayanginya.

Mylea sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Tentu sebagai Ayah, Yudha ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk anaknya. Dia memilih Mylea dirawat di ruang VVIP.

"Kamu belum menganti pakaianmu, Nilam." tutur Maulida.

"Kamu istirahat. Biar Ibu dan Yudha yang menjaga Mylea."

"Ibu benar Nilam. Istirahatlah."

"Tidak. Mana bisa aku istirahat bila keadaan Mylea masih belum stabil. Lebih baik kamu saja yang pulang, antar Ibu untuk beristirahat."

"Aku tak akan pulang sebelum Mylea siuman." ujar Yudha kukuh.

"Ekhem!"

Lisa berdehem mengurai perdebatan.

"Nilam, aku pulang dulu ya, besok aku kesini lagi."

"Ya, Lisa. Terimakasih sudah menemaniku,"

Lisa merangkul sahabatnya dan memberikan tepukan lembut di punggung tangan. "It's okay."

"Ibu mau sekalian saya antarkan?"

"Tidak, Lisa. Biar Ayah Mylea yang mengantarkan Ibu, sekalian dia membersihkan diri."

Bantahan yang ingin Yudha sampaikan terhenti di tenggorokan begitu mendengar kata Ayah Mylea yang terucap dari bibir Nilam, bukanlah makna dari ucapan Nilam mengandung perhatian?

Inilah seharusnya keluarga kecil yang Yudha inginkan. Bersama wanita yang dia cintai dan ada buah hati yang menemani. Tapi apakah rasa cinta itu ada untuk Nilam? Rasa sesal kembali menyapa melihat masa lalunya. Sayang, Nilam sudah berstatus mantannya. Tapi di sisi lain hatinya Yudha merasa bahagia bisa berkumpul anak dan mantan istrinya.

********

Kini Nilam menunggu bersama Alfaaro, setelah Lisa, Yudha dan Maulida pulang. Nilam duduk di dekat Mylea. Sedangkan Alfaaro harus mengurus pekerjaan dengan melihat email yang masuk di laptopnya.

Sebuah ketukan pintu terdengar, tapi Alfaaro masih fokus pada pekerjaannya. Membuat Nilam yang akhirnya membuka pintu. Ternyata seseorang yang Nilam kenal sebagai Kaka Alfaaro yang datang.

"Maaf, boleh aku masuk?" Lyga tersenyum hangat, dan dibalas lembut oleh ibu Mylea.

"Silahkan, saya sangat tersanjung dengan kunjungan anda."

"Jangan formal begitu, panggil Lyga saja, sepertinya kita seumuran."

Dahi Lyga mengernyit melirik keberadaan adiknya.

"Kamu disini?"

Alfaaro yang ditanya masih diam, seolah tak mendengar apa yang ditanyakan Lyga. Hingga bahunya merasa dicolek oleh seseorang. Ternyata Lyga sudah berdiri di sampingnya.

"Ada apa?"

"Kamu disini?"

Decakan kecil keluar dari bibir Alfaaro.

Memang sejak dulu Alfaaro termasuk orang yang gila kerja. Masih tersimpan di ingatan Lyga, dirinya harus banyak mengingatkan Alfaaro untuk makan ketika masih sibuk dengan pekerjaannya bersama Kak Ozzu dan ayahnya.

Ternyata sikap Alfaaro tidak berubah.

"Yang mau kamu kunjungi di sana bukan disini!" dengan mengarahkan dengan dagu Alfaaro menunjuk keberadaan Mylea. Bukan Alfaaro jika tidak membuat Lyga kesal.

"Tuan rumahnya disini Nilam bukan anda!"

"Terus?" mata Alfaaro memicing, dan itu cukup membuat wanita hamil itu semakin kesal.

Dari tempatnya Nilam memperhatikan interaksi keduanya. Alfaaro memang tampak acuh tapi Nilam tahu di hati pria itu sangat menyayangi kakaknya.

Hati Lyga terenyuh memandang lebih dekat Mylea. Lyga berjongkok untuk lebih bisa menyentuh wajah Mylea. Jari-jarinya menyentuh kening yang terbalut perban.

"Percayalah dia adalah putri yang kuat, kelak dia akan menjadi wanita tangguh."

Lyga menoleh pada Nilam dan dibalas senyum manis oleh ibu Mylea.

Dulu seusia Mylea Lyga juga melawan kematian, sakit leukemia hampir membuatnya merenggang nyawa, tapi dibalik ujian sakit itulah akhirnya Lyga bisa bertemu dengan ayah kandungnya.

Meskipun antara dia dan Alfaaro beda ayah, tapi mereka lahir dari ibu yang sama, Ibu mereka meninggal karena kecelakaan mobil sementara Papa Alfaaro lebih dulu berpulang kepangkuan Nya karena sakit komplikasi.

Melihat Mylea, mengingatkan Lyga pada masa lalu.

"Sudah malam, ayo ku antar pulang." tiba-tiba Alfaaro sudah berdiri dibelakangnya.

"Aku ada suami kalau kau lupa." ketus Lyga.

Tidak mendapatkan respon apapun, Lyga menambahkan.

"Suamiku sedang bersama Ayah dan Kak Ozzu, nanti kesini menjemput ku."

"Kamu sendiri tidak pulang?" kini Nilam yang bertanya pada Alfaaro.

*********

"Bagaimanapun tidak seharusnya kamu ceraikan Ruliana, Yudha!"

Itulah tanggapan yang diberikan oleh Maulida ketika anaknya menceritakan keinginannya untuk bercerai.

"Tapi Ana sudah sangat keterlaluan, Bu."

"Apa bedanya dengan mu dahulu? Tidakkah kamu pikir ini mungkin imbas apa yang pernah kamu tanam, Yud?" suara Maulida tampak kesal.

"Aku tidak menyakiti orang Bu, sedang Ana berniat menyakiti Mylea."

"Benar begitu, tapi tidakkah kamu berpikir jika Ruliana nekad berbuat seperti itu juga karena perlakuan mu selama ini."

"Aku tidak pernah menyakitinya, Bu. Justru selama ini dia yang ku utamakan."

"Justru karena itu, Yudha. Dia terbiasa dinomor satukan, perhatianmu pada Mylea tanpa sadar mengurangi waktumu untuknya. Bukankah selama ini berbagi waktu dengan ibu saja istrimu keberatan? Apalagi pada Mylea."

"Aku memang bersalah, Bu." Yudha sadar diri. Tapi menurutnya hanya perceraian yang terbaik untuk mereka.

"Belum terlambat Yudha. Kali ini kamu jangan sampai melakukan kesalahan yang sama." Maulida mengenal karakter Ruliana, wanita itu tidak suka di acuhkan, hatinya pasti cemburu atas perubahan Yudha, anaknya lebih banyak menghabiskan waktu untuk Mylea, padahal dirinya pun butuh kasih sayang Yudha.

Sebagai seorang Ibu. Maulida tidak ingin anaknya kembali gagal dalam rumah tangga. Dia memang tidak menyukai Ruliana tapi wanita itu pilihan Yudha. Tidak ingin melihat seseorang kembali terluka jika memaksakan Yudha memilih yang lain.

Lagian sampai kapan Yudha akan terus jadi pecundang? Setiap menghadapi permasalahan rumahtanga solusinya perceraian. Berapa kali pun menikah jika sikap pecundang itu masih ada ujung-ujungnya akan berakhir dengan perceraian juga.

"Aku ragu yang dia lakukan itu karena cinta bukan hal yang lain." lirih Yudha.

"Kamu jauh lebih tau dari Ibu. Mungkin itu karena dia terlalu mencintaimu. Kamu menghiraukannya. Bukankah diacuhkan dengan orang yang dicintai itu sakit?"

"Aku tetap menginginkan perceraian. Tak ada yang bisa dipertahankan lagi dari rumah tangga yang penuh semu ini."

"Pikirkan lagi," pinta Maulida.

"Aku tetap pada pendirian ku, Bu! Aku ingin kami berpisah, terlalu fatal kesalahan yang Ana lakukan."

Sakit hati Yudha dan penyesalan tak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata, saking besarnya. Dia ingin segera menebus kesalahannya pada Nilam dan Mylea.

********

Semilir angin malam teramat menyentuh relung hati Nilam. Melihat suasana kehangatan malam yang sangat membuatnya ingin terus menangis bahagia. Kebersamaan cerminan sebuah keluarga kecil yang sangat ia dambakan.

Dia duduk di samping kiri Mylea dan Alfaaro duduk di sisi kanan. Mereka tengah bercanda tanpa ada sekat yang menghalangi. Seakan mereka terlihat bagai keluarga utuh yang sudah terikat hubungan.

Kedua orang dewasa menanggapi satu orang anak kecil yang kesadarannya mampu membuka ruang hati menjadi penuh dengan aura kebahagiaan.

Lisa pun tak berani untuk mengganggu kendati dia sudah membawa makanan untuk mereka tetapi tidak ingin mengganggu keharmonisan yang tengah ia saksikan. Dia memilih menunggu di luar.

"Jemput kebahagiaan mu, Nilam. Sudah waktunya kamu bahagia."

######

Terimakasih atas dukungan reader tersayang.

Dukungan kalian sangat berarti bagi author.

Yang awalnya tidak ingin update melihat kolom komentar terisi menjadi suntikan semangat yang luar biasa.

Happy reading ❤️

1
susi ana
Alfaroo keren banget 😘❤️
Aether
you punya bini coy
Aether
ngimpi Lo anjing
Sri
best cerita ini
kenapa aku baru ketemu ya?
nyesel gak ketemu cerita ini dari dulu sampe telat 2 tahun
Sri
semoga si Kamelia digepuk sama istri sah ayahnya & ke 3 saudaranya
Sri
lha cocok lha sikapnya sama Safitri yang gak tau diri
Sri
wajar sih, orang suami 1 kan milih sekretaris / mantan
jadi ya jaga2
Batriani
terimakasih untuk author.., menyajikan cerita yg menarik, apik lugas.., sukses terus buat author..... ❤❤❤
Batriani
yeeey...... akhirr nya.... halal ya bro "al".🙃😊🪅🎊🎎
Batriani
Nilam dikelilingi oleh orang2 egois. hanya memikirkan diri mereka sendiri...
HjRosdiana Arsyam
Luar biasa
Batriani
Surprise...... buar yudha.
Batriani
emang enak.... rasain dah
Batriani
😭😭😭ikut cemas... semoga mylea segera kembali pulih..
Sandisalbiah
𝙻𝚄𝙰𝚁 𝙱𝙸𝙰𝚂𝙰
Sandisalbiah
𝚓𝚒𝚔𝚊 𝙽𝚒𝚖𝚊𝚜 𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚙𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚒𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖.. 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚐𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚓𝚞𝚔 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚔𝚛𝚗 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒...
Sandisalbiah
𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙 𝙱𝚒𝚕𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚖𝚞, 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊, 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚘𝚜𝚒𝚜𝚒 𝚍𝚘𝚗𝚐 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚢𝚐 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚝𝚙 𝚔𝚘𝚔 𝚔𝚊𝚖𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊, 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗𝚗..!!
Sandisalbiah
𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚊𝚗𝚔 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚍𝚒 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐𝚓𝚊𝚠𝚊𝚋 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛.. 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛² 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚜𝚊𝚝 𝚓𝚊𝚞𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚙𝚒𝚕𝚒𝚑𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒..
Sandisalbiah
𝚛𝚒𝚋𝚎𝚝 𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚖𝚞 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞 𝚋𝚞𝚝𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒𝚖𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑..
Sandisalbiah
𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚒𝚔𝚊𝚙 𝚜𝚎𝚍𝚎𝚠𝚊𝚜𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚙 𝚊𝚢𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚙𝚕𝚒𝚗 𝚙𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚔𝚊𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗, 𝚙𝚊𝚗𝚝𝚊𝚜 𝚃𝚒𝚍𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚁𝚞𝚕𝚕𝚒𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚛𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚠𝚊𝚝𝚊𝚔 𝚢𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚎𝚐𝚘𝚒𝚜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!