Sang Mantan Istri

Sang Mantan Istri

Bab 1

"Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini."

Wanita masih menunggu lanjutan perkataan si pria. Karena tahu itu bukan kalimat terakhir.

"Cinta pertamaku telah kembali."

Apakah pria itu pikir mereka sedang menjalin hubungan pacaran yang mudah diputuskan begitu saja?

Tidak ada drama. Tidak ada se-tetes pun air mata. Bagi Nilam harta, tahta, bahkan jabatan hanya titipan Tuhan, mungkin sudah saatnya gelar menjadi nyonya Yudha dia tanggalkan.

Tidak sampai tiga puluh menit waktu yang Nilam butuhkan untuk mengemas barang-barangnya.

Hanya menatap sekilas pada pria yang beberapa minggu lalu menjabat tangan Papanya. Tidak ada kesedihan, kenyataannya mereka tidak sedekat itu. Bisa dikatakan tidak ada cinta yang mengikat hati, seperti kata si pria jika dia masih mencintai wanita dari masa lalunya. Nilam memberinya ruang.

Fine! Nilam baik-baik saja.

Kini bahkan setelah delapan tahun berpisah wanita yang berprofesi sebagai Ibu direktur itu masih melanjutkan hidupnya yang lebih indah dari sebelumnya.

"Antarkan Mylea ke kantor jika selesai dengan lesnya."

"Baik, Bu."

Ini hari pertama Nilam menginjakkan kakinya kembali di kota kelahirannya setelah delapan tahun berada di Amerika.

Bukan untuk menghindari masa lalu Nilam cukup bijak mengambil keputusan. Bagi Nilam mantan suaminya tetaplah ayah putrinya.

Begitu mengetahui dia berbadan dua dia memilih pergi mengepakkan sayapnya di dunia bisnis bersama adiknya Remon.

Hidupnya masih terstruktur dengan baik.

Kini dia kembali karena akan menggantikan posisi papanya yang sudah saatnya pensiun.

Nilam wanita tegar. Dan bila diberikan pilihan untuk mengulang masa dan kembali ke masa lalu, ia akan tetap memilih jalan hidupnya yang seperti ini. Di jodohkan dengan Yudha lalu menikah dengannya.

Orang tua mereka Yudha dan Nilam adalah kolega, dan ingin mengeratkan hubungan dengan cara menjodohkan keduanya.

Sampai di sana saja dongeng milik Nilam berakhir delapan tahun yang lalu. Dongeng yang terpaksa harus diakhiri sebab kenyataannya alur yang ia miliki tak berjalan sesuai suratan takdir. Happy ending yang pernah ia harapkan bersama masa lalu kini telah ia kubur dalam-dalam.

Selamanya, kisahnya yang usai tak sesuai harapan akan tetap menjadi cerita favoritnya.

*****

"Mama!" teriakan kecil dari putrinya lantas mengaburkan lamunannya begitu saja. Nilam menoleh, ditatapnya gadis kecil berusia tujuh tahun itu dengan binar bahagia.

"Jangan lari-lari sayang!"

Si kecil Mylea ter-engah namun matanya menyala cerah.

*****

Sama-sama memiliki jabatan tinggi pasangan mantan dipertemukan di sebuah restoran elite, sepertinya jika dilihat mereka baru saja selesai meeting dengan koleganya masing-masing.

Nilam sebagai pendatang baru, bukan asal mewarisi jabatan. Wanita itu punya talenta dan prestasi gemilang.

Setelah delapan tahun, ini kali pertama Yudha dan Nilam bertemu dan sepertinya tidak dalam suasana yang pas, Nilam tengah mengandeng tangan Mylea yang artinya pria itu jelas melihat.

Yudha menarik napas dalam. Wanita yang pernah hidup seatap bersamanya selama satu bulan, masih terlihat cantik dan bersahaja.

Tidak ada amarah atau keterkejutan di raut wajah wanita 32 tahun itu. Nilam melangkah anggun meninggalkan Yudha yang masih terpaku pada apa yang baru saja melintas di pikirannya.

****

Sama halnya dengan Yudha, Nilam juga pekerja keras. Prestasinya diakui, enam bulan sebelum kembali ke Indonesia, Nilam sudah menyiapkan mental untuk menghadapi masa lalu. Bukan untuk membalas dendam, tidak ada dendam dihatinya. Kehadiran Yudha meski sesaat telah memberinya hadiah yang tidak ternilai harganya.

Di sebuah rumah, pagi yang mendung menyapa keluarga Yudha.

"Aku pulang terlambat malam ini, tak usah menunggu." Yudha mencium kening istrinya.

Ruliana tersenyum. "Baik, Mas, hati-hati."

Yudha menikah dengan Ruliana empat tahun yang lalu, meskipun belum dikaruniai seorang anak tapi mereka hidup adem ayem. Cinta saling menguatkan dan menyemangati.

Tiba di kantor, Yudha langsung menuju ke ruangannya dan disambut oleh asistennya Devin.

"Cari tau tentang Nilam." perintahnya.

"Seseorang yang baru saja anda kirim fotonya dan nama lengkapnya?"

Lirikan tajam Yudha membenarkan hal itu.

"Minimal sebelum jam makan siang kau sudah mengirimkan informasi tentang wanita itu, yang terpenting apakah wanita itu sudah menikah."

Karena Yudha sudah memberi perintah, mau tidak mau Devin menurut.

Hari yang melelahkan karena setelah berkutat dengan tumpukan pekerjaan kini Yudha harus mendengar berita yang di sampaikan Devin tentang status Nilam melalui lisan.

Sial!

Masih berada di ruangannya Yudha mendapat telepon dari Ruliana. Meskipun dia sedang banyak pikiran dia tidak mungkin mengabaikan istrinya. Sekalipun terpaksa Yudha tetap menjawab panggilan telepon tersebut.

Begitu panggilan selesai Yudha menatap Devin.

"Mau minum bersamaku?" Yudha ingin menenangkan diri. Karena setelah hari ini, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya, sama halnya dengan pertemuannya dengan Nilam yang sama sekali tidak disangkanya. Yudha tidak tahu jika Devin terkejut dengan ajakannya.

*******

Siang itu Yudha ingin menuntaskan tanda tanya yang terus menari di benaknya sejak beberapa hari yang lalu.

Bagi Yudha pekerjaan dan keluarga selalu bisa diimbangi. Waktu untuk keluarga dan quality time bersama istri selalu terjaga. Sejauh ini tidak ada persoalan yang membuat lelaki itu melupakan waktu kebersamaan dengan sang istri. Ini kali pertama dia membatalkan acara makan siang bersama Ruliana dan itu karena Nilam.

Sekelebat, masa lalu delapan tahun yang telah ia lepaskan seolah kini akan bermuara kembali. Satu nama akan membuat kekacauan dalam hidupnya.

Saat melepaskan Nilam dan memilih Ruliana, laki-laki itu baik-baik saja. Hari dimana dia melihat gadis kecil yang tidak disaksikan kehadirannya kenapa hatinya terusik? Yudha yakin, jika Nilam tidak akan mengatakan kehadiran anak itu jika dia tidak mencari tahu sendiri, dan kenapa hal itu membuat Yudha marah?

Akhirnya dengan tekat menggebu Yudha menemui Nilam di kantor wanita itu.

"Bisa kau jelaskan?"

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan!"

"Aku sudah mencari tahu tentangmu delapan tahun terakhir dan tidak ada catatan kau pernah menikah sebelumnya selain..... apa itu anakku?"

"Ya," tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Nilam menjawab jujur dan itu seperti sebuah Bogeman yang telak mengenai dadanya.

Melihat dan mendengar, rasanya cukup sempurna bukan? Yudha tidak ingin bertanya, apakah semesta sedang menegurnya?

"Bu, meeting akan segera dimulai, apa perlu..."

"Tunggu sebentar, saya masih ada tamu."

Seperti biasa, tenang dan tak berombak. Tapi justru sikap yang seperti itu yang menakutkan, bukankah air tenang tidak menjamin tidak ada hewan berbisa di dalamnya?

"Namanya Mylea Elvarette."

Kaki Yudha baru saja akan melangkah dan suara Nilam mampu hentikan langkah itu tanpa komando.

******

Saat di rumah Yudha bersikap biasa hangat pada sang istri. Saat tengah malam baru rindu yang samar mulai dirasakannya. Ruliana terlalu peka dan Yudha tidak ingin merusak hubungan dengan istrinya. Akan ada cara agar semua baik-baik saja. Terutama hatinya.

######

Cerita baru lagi ini ...

Happy reading ❤️

Terpopuler

Comments

Meilany Mm Kenzie

Meilany Mm Kenzie

baru baca langsung eneg banget baca karakter Yudha,laki2 seenak jidat sendiri.... G punya otak ya,gila ya,dog ya(lha malah jadi Lolly )

2024-09-22

0

3sna

3sna

tdk dekat tp tak kuat yaa pak lakinya

2024-08-30

0

Heryta Herman

Heryta Herman

yudha gila talak ni...

2024-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!