Tuan Dave Anderson dalam usianya yang terbilang muda, dirinya sudah mempunyai segalanya. Pemimpin Intel Group itu memiliki karier yang sangat sukses, harta berlimpah, dan otak yang cerdas. Tapi semua yang di milikinya itu percuma, karena di dalam hidup Dave tidak akan pernah ada kata hubungan cinta.
Jingga gadis yatim piatu yang sangat berani, masuk kedalam kehidupan Dave Anderson. Akankah sosok Jingga bisa membuat seseorang Dave Anderson mau menjalani sebuah hubungan?
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31
"Tuan, tidak berbohong akan menikahiku kan?" lirih Jingga, menatap kearah pria yang sudah mengambil kehormatannya.
"Dave, panggil aku Dave. Dan percayalah pada janjiku." Dave membelai wajah Jingga dengan perlahan.
Jingga menghela napasnya dengan berat, dan mulai menghapus air matanya. Semuanya sudah terjadi, dan tidak bisa diputar ulang. Bagi Jingga, yang terpenting saat ini adalah Dave mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Dan tidak bisa dipungkiri juga, kalau hati Jingga pun sudah mulai mencintai pria yang kini sedang memeluknya dengan erat.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"
"Tidak, aku tidak menatapmu." Jingga mengalihkan pandangan matanya.
"Nyonya Anderson, apa kau mulai mencintaiku?" Goda Dave, dengan senyum yang tersungging dibibirnya.
"A-aku -- "
"Aku tidak akan memaksa kau mencintaiku, tapi satu hal yang aku pinta darimu. Apa pun yang terjadi, jangan pernah meninggalkan aku!" Dave menatap intens wajah Jingga. "Berjanjilah, Ji ..."
"A-aku berjanji."
Dave tersenyum, lalu mengecup bibir mungil milik Jingga. Menyesapnya dengan dalam. "May I ..?" tanya Dave, dengan memohon.
Entah setan dari mana yang membuat Jingga, mengangguk kepalanya begitu saja tanpa beban. Dan terjadilah kegiatan panas di pagi hari, erangan dan desahan memenuhi ruang kamar apartemen tersebut. Percintaan kali ini sangat berbeda dengan yang semalam, karena yang saat ini mereka lakukan atas dasar saling suka dan tanpa paksaan dari salah satu pihak. Semua belaian dan perlakuan Dave, membuat Jingga melupakan dosa yang sedang dilakukannya. Jingga lupa bahwa apa yang dilakukannya saat ini, akan menjadi boomerang dalam hidupnya nanti. Memang disaat manusia merasakan yang namanya surga dunia, maka mereka melupakan dosa dan resiko yang akan di hadapinya nanti.
...🍀🍀🍀...
Tiga hari kemudian.
"Dave, kapan kau akan menikahiku?" tanya Jingga, saat membuka dasi yang di kenakan oleh pria yang dicintainya.
"Sabar sayang, tunggu dua hari lagi. Setelah itu, kita akan menentukan tanggal pernikahannya." Dave mengecup kening Jingga. Dave masih menunggu hasil dari Jo, apa surat wasiat itu asli atau palsu. "Apa kau sudah tidak sabar, untuk menjadi nyonya Dave Anderson?" Dave mencium bibir Jingga.
"Dave .." Jingga memukul dada bidang prianya. "Tapi Dave, kenapa harus menunggu dua hari lagi baru menentukan tanggal?" Jingga mengerutkan keningnya.
"Karena dua hari ke depan aku masih sibuk." Bohong Dave.
"Oh ... " Gumam Jingga, entah mengapa perasaan Jingga mulai tidak enak dan cemas. Memang sejak kejadian tiga hari yang lalu, Dave sudah tidak menyentuhnya. Dave bilang, dia akan menyentuhnya lagi saat mereka sudah menikah dan Jingga senang mendengar itu semua. Tapi akhir-akhir ini Jingga merasa sangat tidak tenang, dan ada sesuatu dihatinya yang tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata.
Melihat kecemasan di wajah Jingga, membuat Dave memutar otaknya. Dave tidak ingin melihat wanitanya bersedih. "Ji, ganti pakaianmu! Kita pergi jalan-jalan." Ucap Dave.
"Jalan-jalan?" Pekik Jingga, dengan tersenyum bahagia. Karena sudah lama dirinya tidak keluar dari apartemen.
"Ya, sayang. Aku ingin melihat kau berbelanja." Dave mengusap rambut Jingga, dan teringat kalau Balck card miliknya tidak pernah dipakai oleh Jingga.
"Tapi aku tidak punya uang, dan utangku padamu saja belum aku bayar." Keluh Jingga, dengan wajah yang cemberut.
"Hutang?" Dave mengerutkan keningnya.
"Jas, kau lupa? Kalau aku merusak jasmu?"
Dave langsung tertawa terbahak-bahak. "Ji, kau masih mengingat jas milikku?"
"Tentu saja aku ingat. Walau bagaimanapun, yang namanya utang tetaplah utang. Dan sebelum sang pemilik utang mengatakan lunas, maka utang itu tetap ada." Jingga mengedipkan matanya, memberikan kode pada Dave agar hutangnya dianggap lunas.
Dave yang mengerti arti tatapan Jingga, mulai tersenyum jail. "Aku akan anggap utangmu lunas, tapi dengan satu syarat."
"Ish, kau itu pelit sekali. Pake syarat segala." Gerutu Jingga.
"Syaratnya mudah sayang." Dave memeluk erat wanitanya.
"Apa?" tanya Jingga.
"Cium bibirku seratus kali, baru aku anggap lunas utang mu."
"What? Seratus kali?" Jingga membelalakkan matanya, dengan mulut terbuka.
Melihat bibir Jingga yang terbuka, Dave pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Di kecupnya bibir itu, dengan sangat dalam. Bibir yang selalu membuatnya ketagihan untuk terus mengecupnya.
"Satu." Ucap Dave setelah melepaskan ciumannya.
Jingga yang masih kaget hanya diam dengan mata yang tidak bisa berkedip. "Baru satu, itu tandanya masih sembilan puluh sembilan ciuman!" gumam Jingga. "Mau sampai kapan lunasnya?"
Dave pun tertawa terbahak-bahak, melihat ekspresi di wajah Jingga yang sangat lucu baginya. "Cepat ganti pakaianmu!" Dave mendorong Jingga kearah walk-in closet.
Dengan wajah yang masam, Jingga pun berjalan menuju ruang ganti pakaian.
"Aku sangat mencintaimu, Jingga." Gumam Dave dalam hati, menatap wanitanya yang masuk kedalam ruang ganti pakaian. Sebenarnya tanggal pernikahan sudah ditetapkan oleh Dave yaitu tanggal dua puluh minggu depan, tapi Dave sengaja menyembunyikannya dari Jingga. Karena Dave ingin memberikan kejutan pada calon istrinya itu. Dan mengenai keinginan kedua orang tuanya untuk menikah dengan Jeny, Dave tidak mau memikirkannya dulu sebelum tahu keaslian surat tersebut. Tapi satu hal yang pasti, mau surat itu asli atau tidak, Dave tetap akan menikahi Jingga. Dan itu sudah keputusannya yang tidak bisa di ganggu gugat.
tapi apa spesial ny, jingga? mike Dave tampan, tajir smpe klepek"?
seperti makhluk kasat mata /Facepalm//Facepalm//Grin/
kayaknya jingga itu anak mereka ya.
Kaka adik donk sm jeny