Nadia, memergoki sang suami sedang bercinta dengan sekretarisnya sendiri, di ruangan khusus kantor pria itu.
Nadia, yang ingin memberi kabar kehamilannya kepada Dygta, justru di kejutkan dengan kenyataan yang menghancurkan hatinya berkeping-keping.
Nadia berlari tanpa memperdulikan klakson kendaraan, hingga sebuah sedan menabraknya.
Nadia terbangun di rumah sakit dan kehilangan janinnya.
Buruknya lagi, Dygta langsung menceraikannya saat itu juga.
Merasa tak ada pegangan dan kalut, Nadia mencoba bunuh diri dengan melompat dari jembatan layang.
Beruntung, seorang pria pemilik perusahaan yang juga seorang ketua mafia menyelamatkannya.
"Hargai hidupmu. Hiduplah untuk membalas mereka yang telah menyakitimu!" ucap Leonardo De Xarberg.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab#28. KIYD.
Melihat Black tertawa cekikikan dengan wanita itu membuat Blue menatapnya sinis.
Pria kekar dengan kemeja yang pres body itu pun menarik Black agar berdiri.
"Kita disini untuk menjalankan misi dari Tuan Leo, bukan mencari asahan untuk pedang tumpul lu itu!" sarkas Blue yang jengah dengan kelakuan Black.
"Sialan lu, Blao!" umpatnya, seraya mengaduh.
Lantaran Blue mencengkeram tangannya kencang.
"Aksi ini adalah salah satu bagian dari misi. Bagaimanapun kita harus menyamar dan menjalankan peran masing-masing dengan baik. Siapa sangka, Red memilihku untuk bisa mengorek informasi dari wanita penghibur itu," ucap Black pelan dengan intonasi yang penuh penekanan.
Seketika, Blue melepas pegangannya.
"Lanjutkan!" titahnya setelah ia tau rencana Black atas perintah Red.
"Makanya pas briefing dateng!!" kesal Black.
"Sebentar ya, sweet heart ... tunggu aku, kita berpesta nanti, oke!" pesan Black pada gadis berwajah layu itu. Gadis itu tersenyum seraya menaikkan kedua jempolnya.
"Kau tunggulah aku di depan bartender, nanti kita melantai setelah ini." Black mencium punggung tangan wanita berpakaian mini tersebut. Dimana bagian atasnya terlalu merosot kebawah, dan bagian bawahnya terlalu naik keatas.
"Red, sebaiknya kau jelaskan padanya!" panggil Black pada wanita yang sengaja bergaya maskulin karena mereka sedang menyamar di klab tersebut. Sebab itulah, Red berkamuflase sebagai pria cantik.
"Tuan Leo, ingin menjadikan nona Nadia sebagai pemilik sahamnya terbesar dan membuat anak Rajasa itu angkat kaki dari perusahaan itu. Tetapi, kita harus segera mendapatkan bukti penyerangan hari itu. Blue, di sinyalir bahwa perempuan berkepala ular itu tidak bekerja sendiri. Pasti ada yang memberikannya biaya untuk membayar para penyerang itu," terang Red.
"Gue juga mencurigai si Casanova bau tanah itu. Gue rasa dia rada kesel karena Tuan Leo selalu menolak ajakan kerja samanya," tambah Blue.
"Tua bangka licik itu membuatku muak," sambar Red lagi.
"Katakan apa yang telah lu temukan?" tanya Blue seraya menatap serius pada Red.
"Mereka sedang ketemuan di sini. Di sebuah ruangan khusus. Dan kita memerlukan informasi dari wanita yang bekerja di tempat ini," jelas Red.
"Cocok lu kasih kerjaan itu buat si Black," cebik Blue. Karena memang Black adalah si bolang.
Sementara Black nampak bangga dengan menaikkan merah bajunya.
Dih.
Red menatapnya sinis.
"Kau hanya perlu merayunya bukan tidur dengan wanita itu!" ujar Red tegas dan penuh penekanan.
"Oke, Sayang," goda Black yang sebenarnya menyukai Red. Dan dia akan mengambil kesempatan ini untuk membuat wanita itu cemburu dan kepanasan.
"Sayang? Najis lu Black!"
"Ih, nanti jatuh cinta Lo."
"Jangan harap!!" kecam Red.
Mereka bertiga semakin dekat karena itu menjadi ceplas-ceplos ketika berbicara dan saling memanggil.
"Sistem peretas mereka cukup canggih, dan gue butuh agak lama buat mengurai kode-kode aneh bin abstrak itu," jelas Blue yang memang merupakan tenaga IT sama seperti Black.
Tetapi, mereka juga memiliki skill bela diri yang mumpuni.
"Hei, Blao!" seru Black, dengan sepasang matanya yang menatap ke suatu arah.
"Gue Blue sialan!" kesalnya.
"Lekas tengok!"kata Black.
"Apa?" tegang Blue.
"Pucuk dicinta ... sasaran di depan mata ...." Black memasang senyum menyeringai.
"Katakan yang jelas cepat!" protes Blue, geram.
"Tengok ke arah jam satu siang," ucap Red.
Seraya mengakurkan sebuah alat yang akan di kenakan oleh mereka bertiga.
"Pakai ini, di telinga kalian."
"Rupanya macam anting magnet," kata Black. Memindai benda buatan Blue tersebut.
Lalu pria klimis alis hitam tebal itu menoleh, kearah yang di beri tau oleh pria maskulin, Black.
"Clara dan Roberto?" Kedua mata Blue mendelik, yang kemudian di susul senyum miring. Ia pun menoleh ke arah Black dengan tatapan penuh arti.
Lalu keduanya menatap ke arah Red bersamaan, dengan senyum miring tercetak di bibir keduanya.
"Hei, kenapa kalian melihatku seperti itu?" heran Red merasa curiga.
"Kau itu kan cantik, Red."
"Diam kau, Black!" geram Red seraya meletakkan kedua tangan di depan dadanya.
"Demi, misi. Gue janji bakal jagain lu," bisik Black.
"Kita, satu sama kan?" ledek Black dengan senyum menyebalkan.
" Black Sialan!"
...Bersambung...
wc umum.
pas lah pasangan SM penjahat kelamin