Aku anak ke 4 dari 4 bersaudara, atau bisa di sebut anak bungsu. Aku memiliki keluarga yang hampir mendekati sempurna karena aku terlahir dari keluarga konglomerat ternama di kota Jakarta, 3 saudaraku adalah CEO di perusahaan ternama. Setelah lulus kuliah di luar negeri aku kembali ke Jakarta, kembali ke keluargaku aku yang sudah biasa hidup sederhana karena jauh dari keluarga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang tergolong biasa di bandingkan saudaraku dan aku menutup rapat-rapat identitasku.
Keluargaku selalu mendukung apapun yang aku lakukan dan apa yang aku mau, baru kali ini papa, mama, dan ketiga saudaraku menentang aku menikah dengan orang biasa yang membuat hidupku berubah drastis karena selalu bersitegang dengan mertua dan adik iparku sampai perselingkuhanpun terjadi dalam pernikahanku.
Apa yang akan terjadi dalam kehidupannya ?. yuk simak selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Bertemu Mantan Istri
POV Juna
Sungguh sangat sial nasibku ini, adik kesayanganku satu-satunya harus menjadi duri dalam rumah tangga oran lain. Tapi lebih sialnya lagi laki-laki yang menjadi iparku ini bisa-bisanya memberikanku pekerjaan sebagai office boy di kantornya padahal dia memiliki kedudukan yang bagus di kantor. Kenapa bukan HRD atau minimal staff administrasi yang dapatkan. Sebenarnya hatiku ingin sekali menolaknya tetapi …
“Sudahlah Juna terima saja pekerjaan itu, dari pada dirimu menjadi pengangguran begini” Ucap ibuku
“Bu bagaimana mungkin aku menerima pekerjaan seperti itu, aku tak mampu melayani orang lain apalagi harus bersih-bersih aku tidak biasa bu dan di suruh-suruh aku paling sangat malas bu” Balasku
“Sadar mas kamu mantan narapidana, mana mungkin ada perusahaan yang ikhlas menerima kamu di posisi tinggi” Jawab Mayang
“Kamu lupa Mayang ?, dulu aku bekerja sebagai apa ? harga diriku bisa jatuh kalau sampai teman kantor lamaku tahu kalau sekarang aku bekerja sebagai office boy sekarang” Ketus Juna
“Kamu memilih gengsi mas, jadi kamu sekarang isi perutmu itu dengan gengsimu itu saja mas” Jawab Wulan
“Apa lagi kamu Wulan ?, bukannya mendukungku malah ikut-ikutan memojokkanku begitu” Ucapku
“Mas Juna biar aku ingatkan kamuy a, kamu bisa di posisi sebagai manager dulu itu karena istrimu eh salah sekarang mantan istri tepatnya lalu kamu lupa hal memalukan yang terjadi saat konferensi pers mu mas ?. apa lagi kamu seorang narapidana mas” Jawab Wulan
“Arrrrrgggggghhhhh” Desahku
Mau tidak mau suka tidak suka aku harus bekerja, kenapa setelah berpisah dengan Sivanya hidupku jadi miskin seperti ini. Aku terpisah dari anak laki-lakiku, aku masuk penjara dan sekarang aku harus menjadi office boy di tempat kerja iparku. Awas saja Sivanya tunggu saja pembalasanku, semua ini terjadi karena dirimu.
Setelah perdebatan panjang itu, keesokan paginya aku masuk kerja tanpa surat lamaran dan CV sebelum mulai aku dan beberapa teman OB kami brifing terlebih dahulu sehingga dalam bekerja tidak terjadi kesalahan. Karena hari ini hari pertamaku bekerja, aku mendapatkan tugas untuk membersihkan lantai 1 dan lantai 2 bersama 2 orang lainnya. Aku cepat berbaur dan untungnya teman-teman OB ku ini kurang update jadi mereka tidak begitu tahu soal masalah konferensi persku. Untuk sementara wakyu amanlah.
Setelah membersihkan lantai satu dan lantai 2 tiba-tiba atasanku yang mengantarkan kami para OB di kantor.
“Hei kamu anak baru di sini” Ucapnya sambil memanggilku
“Saya pak ?” Tanyaku lagi
“Iya kamu, memangnya ada orang lain selain kamu” Ketusnya
“Sialan” Desahku perlahan
“Brusan kamu bilang apa ?” Tanyanya dengan nada tinggi
“Ti-tidak pak, ada apa bapa memanggil saya ?. ada yang bisa saya bantu ?” Tanyaku perlahan
“Pekerjaanmu sudah selesai ?” Tanyanya
“Sudah pak, tadi saya sudah membersihkan kaca WC di lantai satu dan lantai dua serta merapikan meja karyawan pak” Jawabku
“Yang bener saja kamu, tadi saya nggak lihat kamu bersih-bersih WC yang ada hanya dua temanmu itu” Ucapnya
Mampus habislah aku kali ini, mana mau aku membersihkan WC aku merasa sangat jijik.
“Se-seius pak, saya tidak berbohong” Jawabku merasa gugup
“Awas saja ya kalau kamu tidak benar, sudah masuk lewat jalur orang banyak cingcong kamu. atau kamu mau saya suruh bersihin semua toilet yang ada di kantor ini setiap hari mau kamu ?” Tanyanya
“Ti-tidak pak, saya janji tidak akan melakukan kesalahan dan akan rajin bekerja pak” Jawabku meyakinkannya
“Bagus, saya pegang kata-katamu ya” Ketusnya lalu pegi
“Mentang-mentang punya kuasa seenaknya jidak menyuruhku, dasar sialan untung aku pintar mengeles kalau tidak habis aku di buatnya” Ucapku perlahan
Karena pekerjaan sudah selesai aku santai sejenak di dapur kantor khusus karyawan.
“Ngopi dulu ah, mumpung nyantai” Ucapku
“Kamu OB baru ya ?” Tanya seorang karyawan perempuan
“Iya bu, saya OB baru. Baru mulai bekerja hari ini. Ada yang bisa saya bantu bu ?” Ucapku
“Oh baguslah, tolong buatkan es cappuccino untuk bos besar lalu antarkan ke ruangannya ya” Titah karyawan perenpuan
“Tapi bu saya kurang bisa membuatnya” Jawabku menolak secara halus, malas sekali rasanya baru juga akum au ngopi sudah di suruh ini itu
“Kamu buta ?, kamu bisa baca atau tidak ?” Tanyanya lagi
“Saya tidak buta bu, saya bisa baca” Jawabku
“Itu lihat di depanmu, itu semua jenis minuman yang biasa dibuat untuk bos besar sudah jelas dengan cara pembuatan dan takarannya. Jangan sampai salah karena kalu kamu sampai melakukan kesalahan hari ini akan menjadi hari pertama dan juga hari terakhir kamu bekerja” Jawabnya
“Iya bu, saya buatkan setelah itu saya akan antarkan ke ruangan bos besar” Ucapku pasrah
“Jangan lupa ruangan bos besar di lantai 5, dan jangan lama membuatnya” Jawabnya lalu meninggalkanku
Ya ampun banyak mau sekali bos besar ini, harus pakai susulah, takarannya setengah-setengah bikin susah saja tinggal meminta buatkan kopi hitam gulanya sedikit juga enak itu lebih baik.
“Akhirnya selesai juga”
Tiba-tiba terlintas di pikiranku sebuah ide cemerlang.
“Aku harus mencari muka di depan bos besar, bisa saja dia menyukai minuman buatanku dan aku bisa naik jabatan karena kinarjaku sangat baik. Pokoknya aku harus cari muka di depannya” Tekadku di dalam hati
Aku membawa nampan berisi minuman pesanan bos besar, mujur sekali baru pertama bekerja langsung bertemu dengan bos besar apa dia laki-laki atau perempuan aku juga tidak tahu tapi yang jelas mencari muka adalah keahlianku bakat terpendamku kesempatan emas ini tidak datang dua kali jadi aku harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. SEMANGAT …
*****
Sesampai di lantai 5 aku bertemu dengan wanita yang memerintahkanku tadi.
“Permisi bu, saya ingin mengantarkan kopi pesanan bos besar” Ucapku
“Ya tolong bawa masuk ke dalam ruangannya saja, aku banyak kerjaan. Ketuk saja pintunya jika jika sudah ada jawaban dari dalam baru kamu bisa masuk” Titahnya lagi
“Baik bu” Jawabku malas
Aku pernah bekerja di perusahaan besar budaya etika seperti ini sudah aku hafal di luar kepalaku jadi tanpa di beritahu juga aku sudah paham. Setelah 3 ketukan bos besar menyehutiku dari dalam aku masuk dan melihat ada adik iparku si Burhan dan bos besar seperti sedang membaca dokumen tapi dari samping sepertinya tidak asing, ah tidak mungkin juga.
“Permisi bu, ini saya membawakan pesanan ibu es cappuccino” Ucapku saat dia mengangkat kepalanya aku merasa kaget
“Sivanya” Ucapku kaget
“Kalian saling kenal ?” Tanya Burhan
“Ya kami saling kenal, bahkan kenal dengan sangat baik” Jawab Sivanya
Malu aku sangat malu, bagaimana bisa Sivanya adalah bos besarku, dulu aku dengan sombongnya menolak pekerjaan ini darinya namun takdir membawaku ke sini tanpa tahu siapa bosnya.
“Ternyata dunia ini sangat sempit yah mas” Ucap Sivanya lagi
Aku hanya bisa diam dan membisu.
“Kenapa mas, malu ?. dulu saat aku tawari pekerjaan ini kamu dengan sombongnya menolak mentah-mentah tawaranku tapi lihat sekarang siapa yang berdiri di hadapanku dengan memegang nampan” Ucap Sivanya sambil tertawa pelan
“Maaf bu, apa ibu mengenal baik Juna ?” Tanya Burhan tiba-tiba
“Aku sangat mengenalnya, dia adalah mantan suamiku” Jawab Sivanya santai
Burhan terlihat terkejut dengan jawaban Sivanya
“Bukalah Youtobe carilah tentang diriku maka kamu akan melihat hal menarik disana tentang aku dan mantan suamiku ini” Titah Sivanya
Sial dia pasti akan melihat hal memalukan di konferensi persku itu.
“Tunggu pembalasanku Sivanya” Desahku perlahan