NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Single Mom / Nikah Kontrak / Beda Usia / Sugar daddy
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Novel ini adalah Sequel dari Novel ANTARA LETNAN TAMVAN DAN CEO GANTENG, cinta segitiga yang tiada akhir antara Cindra, Hafiz dan Marcelino.

Cinta Marcel pada Cindra boleh dikatakan cinta mati, namum cintanya harus terhempas karena kekuatan Cinta Cindra dan Hafiz. Akhirnya Marcel mengaku kalah dan mundur dalam permainan cinta segitiga tersebut.

Karena memenuhi keinginan anak-anaknya, Marcel dijodohkan dengan Namira (Mira) yang berprofesi sebagai Ballerina dan pengajar bahasa Francis.
Kehidupan Namira penuh misteri, dia yang berprofesi sebagai Ballerina namun hidup serba kekurangan dan tinggal di sebuah pemukiman kumuh dan di kolong jembatan, rumahnya pun terbuat dari triplek dan asbes bekas. Namira yang berusia 28 tahun sudah memiliki dua orang anak.

Apakah akan ada cinta yang tumbuh di hati Marcel untuk Namira, atau Namira hanya dijadikan pelampias gairahnya saja?
Yuk, ikuti kisah Cinta Marcel dan Namira.

Jangan lupa untuk Like, share, komen dan subscribe ya..Happy Reading🩷🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Léonie (Singa kecil)

"Tuan, kamar ini terlalu besar untuk anak-anak biar kami tidur bersama di sini" Pinta Namira pada Deo

"Maaf Nyonya, kamar anda ada sendiri. Anak-anak akan tidur terpisah. Dan panggil saja saya Deo. Mari saya antarkan ke kamar anda" Mira mengikuti Deo juga anak-anaknya.

"Ini kamar anda Nyonya" Mira memindai seluruh ruangan yang bergaya klasik pada kamarnya.

"Kenapa dia memberi nuansa lain pada kamarku" batin Mira

"Apa Tuan Marcel akan tidur di kamar ini, Deo?" Tanya Mira khawatir

"Apa anda ingin tidur bersamanya Nyonya, nanti akan saya sampaikan" dengan wajah datar Deo mengatakannya, namun dia mengulum senyuman.

"Ah tidak ! Jangan, bukan itu maksudku Deo" Namira gugup

"Apa maksud anda Nyonya agar saya bisa sampaikan pada Tuan Marcel" Senyuman menggoda terbit di bibir Deo

"Deo, kamu meledek saya? Tentu saja aku tidak mau tidur dengannya, kamu tahu kan ini hanya permainan bos kamu itu" Namira mulai berani bicara santai dengan Deo

"Permainan? Ehm, saya rasa tidak Nyonya. Karena tuan Marcel mencari rumah ini semenjak kepulangannya dari Magelang setelah bertemu dengan anda. Tuan minta dicarikan rumah ini untuk calon istrinya, dan itu Anda" Deo mengerlingkan matanya pada Mira, membuat Mira bergidik membayangkan rumah tangganya bersama Marcel.

"Mama, Ilyas bobo cama mama aja. Iyas Atut bobo cendili ma" Ilyas merapat pada Mira hingga Namira menggendongnya

"Tidak boleh anak pintar, kamu harus tidur sendiri karena papamu akan sering ke kamar mama" Sahut Deo sambil tersenyum lebar

Namira membulatkan matanya mendengar ucapan Deo, dan dengan spontan Mira memukul lengan kekar Deo.

"Jangan omong kosong Deo, gini-gini aku bisa karate. Mau ngajak berantem kamu!" Mira kesal dengan ucapan Deo

"Ugghh..menakutkan haha" ledek Deo

"Eheemm" suara Marcel mengagetkan Ilyas hingga Ilyas bersembunyi di ceruk leher Mamanya

"Hei boy! Kamu harus berani tidur sendiri, nanti akan aku belikan mainan yang banyak. Sini om Deo gendong" Deo buru-buru meninggalkan Namira dan Marcel dengan menggendong Ilyas.

"Kamu bisa berbicara santai dengan Deo kenapa denganku kamu banyak diam" Tanya Marcel pada Namira

"Anda introspeksi saja sendiri" Mira mengalihkan pandangannya pada Wulan

"Anak manis, kenapa kamu masih mengekori pantat mamamu, sana kembali ke kamarmu. Besok pagi kita harus ke sekolahmu yang baru" Megan mengulurkan tangan mengelus rambut Wulan, gadis kecil bermata hazel itu mengkerut dan bersembunyi di balik badan Namira.

"Ayo Wulan sayang mama antar ke kamarmu" Namun tangan Mira di cekal oleh Marcel.

"Kamu tetap di sini, aku ingin mengunjungimu malam ini" Mira sontak mundur dan menepis tangan Marcel

"Jangan macam-macam anda. Jangan buat anak-anakku takut tuan, ini hari yang berat untuk mereka karena mereka ketakutan pada anda sejak tadi" Namira meninggalkan Marcel

Marcel tertawa tanpa suara, dia merasakan tantangan baru menghadapi sikap Namira hari ini, "Apa ini sifat aslimu, Nami. Kadang penurut kadang galak, ah aku sangat menyukai tantangan ini. Semenjak bertemu dengannya aku jarang sekali memimpikan Cindra" Marcel tersenyum manis, giginya yang rapih dan putih terekspos saat senyumannya mengembang. "Léonie" gumamnya

Waktu menunjukan pukul sebelah malam lebih empat puluh menit tapi Namira belum juga kembali ke kamarnya, padahal Marcel sudah menunggunya sejak tadi.

Dengan penasaran Marcel masuk ke kamar Wulan karena Ilyas tidur dengan ditemani Deo setelah mereka bermain game PS5 di kamarnya.

Dia melihat Namira sedang membalurkan krim pada kaki dan tangan Wulan, mereka sudah berganti piyama tidur.

"Apa kamu tidak mengindahkan ucapanmu, Nami" Namira terperanjat mendengar suara bariton Marcel yang terdengar berat.

"Ngapain Anda ke sini Tuan" Tanya Namira cemas

"Tentu saja mencari istriku" Jawaban Megan membuat Namira memutar bola matanya. Tak ingin membuat anaknya Bagun, Namira beranjak dari kasur dan mendekati Marcel yang ada diambang pintu.

"Kamar ini bisa untuk kami bertiga, Tuan. Biarkan kami tidur bersama" pinta Mira

"Tidak! kamu akan tidur denganku malam ini" Jawab Marcel datar dan menarik pergelangan tangan Namira menuju kamarnya.

"Lepas. Tuan saya tidak bisa menjadi istri anda, ini bagai mimpi buat saya. Tolong kita bersikap seperti biasa saja, seperti sewaktu anda membutuhkan saya bersandiwara" Mira mendorong tubuh Marcel saat akan masuk ke kamarnya.

"Kenapa kamu mendorongku dari kamarku sendiri, Ayo kita tidur" Marcel tetap menarik Namira masuk ke dalam kamar dan mendudukkannya di tepi ranjang. Marcel lalu memutar ke sisi ranjang sebelahnya.

"Ayo tidur" Namira masih berdiri di sisi ranjang, memandang Marcel dengan kesal. Dia lalu menarik bantalnya dan tidur di sofa.

"Gadis keras kepala" gumamnya dan Marcel berusaha memejamkan matanya.

Setelah satu jam dia berusaha memejamkan mata, kantuk tidak juga menghampirinya, hingga Marcel duduk bersandar di sandaran tempat tidur. Dari kejauhan dia menatap Namira yang tidur memunggunginya di sofa.

Karena penasaran, Marcel menurunkan kedua kakinya ke lantai dan berjalan menuju sofa. Dia tatap wajah Namira yang tertidur pulas dengan sedikit menganga, terlihat sekali wajah lelah dan sembab di matanya.

"Maaf aku membuatmu ketakutan malam ini, sepertinya aku memang sudah gila karena menginginkanmu, kamu gadis yang sangat misterius bagiku" gumamnya lembut sambil merapihkan anak rambut yang menutupi wajah Namira

"Istriku.." gumam Marcel

"Emmhh.." terdengar jawaban Namira seperti lenguhan.

Marcel tersenyum mendengarnya, tapi membiarkan Namira tidur di sofa.

***

Jam Empat lebih lima belas menit, Namira sudah terbangun dan menyadari kalau semalam dia tertidur di sofa sudah dengan selimut tebal hingga tidurnya sangat nyaman.

"Apa aku semalam membawa selimut? Seingatku tidak" Namira menatap Marcel yang tidur memeluk tangannya sendiri seperti kedinginan. Mira turun dari sofa dan memindahkan selimut ke tubuh Marcel. Dia segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah mandi Namira jalan berjinjit untuk keluar dari kamar, dia ingin melaksanakan sholat subuh di kamar Wulan.

"Kalau kamu mau sholat di kamar ini juga bisa, sudah aku siapkan mukena di sana" Marcel bersuara, membuat Namira terkejut dan matanya mengikuti arah tangan Marcel yang menunjuk keberadaan seperangkat alat sholat dibayar tunai, eehh..🤭 mukena untuk sholat.

Namira berjalan dengan anggun menuju mihrab kecil di kamarnya yang sudah disiapkan untuk area ibadahnya. Namira menganggumi keindahan mihrab yang dibuatkan Marcel. Andaikan dia bisa sholat berjamaah dengan suaminya, itu adalah impiannya sejak kecil. Memimpikan keluarga kecil yang bahagia dan agamis.

Sekilas Mira melirik suami 'dadakan'nya yang masih nyaman dalam selimut tebalnya.

Mira sudah berjibaku dengan masakannya di dapur kecil di belakang rumahnya. Berdasarkan info dari tukang kebun yang dia temui pagi ini, kalau Marcel akan marah jika dapurnya dipakai orang lain. Rumah itu memiliki tiga buah dapur, dapur di dalam agak besar hanya boleh Marcel yang memakainya, ada dapur khusus Koki dan dapur pembantu untuk membuat masakan para pekerja rumah juga bodyguard di rumah itu yang berjumlah 20 orang. Dan Mira memanfaatkan dapur pembantu untuk memasak sarapan dan bekal anak-anaknya.

"Aduh kenapa nyonya yang masak, biar saya aja nyonya nanti tuan marah, saya bisa di pecat" Ujar Idah panik, Idah baru saja bangun. Dan kamar Idah di wisma belakang rumah mewah itu.

"Maaf, anda siapa?" tanya Mira sopan

"Maaf Nyonya saya belum memperkenalkan diri, saya Idah pembantu di sini. Semalam waktu Nyonya datang saya sudah kembali ke wisma dan tidak ada perintah untuk ke sini" Namira mengulurkan tangan dengan hangat

"Saya Namira, Idah panggil saja Mira ya, sepertinya kamu masih seumuran adikku Boa" Jawab Mira ramah

"Jangan Nyonya, biar saya memanggil anda seperti perintah tuan. Owh Boa penghuni baru di wisma yah semalam ya Nyonya" Idah manggut-manggut

"Idah saya minta tolong ambilkan piring" pinta Mira. Idah langsung bergegas mengambilkan piring dari dalam pantry majikannya.

"Apa tuan tidak marah nyonya masak sendiri, beliau itu sangat pemilih makanan. Dan harus koki yang masak dengan bahan-bahan pilihan"

"Saya masak hanya untuk anak-anak saja idah, biar tuan makan masakan dari koki. Tapi ini saya buat banyak, jadi bisa dibagikan ke pekerja di sini. Saya juga titip untuk adik saya Boa ya"

...💃🩰💃🩰...

Hai Readers, mohon bantuan like, komen dan votenya ya 🩷

1
Aksara_Dee
,💔💔
Yuningsih
🥹🥹
Aksara_Dee
Cemburu kayaknya 😁
Su Narti
kenapa Kalila jadi anak yg egois
Dian Hasanah
bagus ceritanya
Aksara_Dee: terima kasih like nya ka 🩷
total 1 replies
Mega Labaru
semakin menarik
Aksara_Dee: semangat ka, terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Mega Labaru
menarik
Mega Labaru
ikutan baper
Mega Labaru
semakin menarik
Mega Labaru
menyentuh
Mega Labaru
muli
Mega Labaru
mulai
Mega Labaru
lanjutkan
Aksara_Dee: Siap Kaka
total 1 replies
Mega Labaru
bagus
Yuningsih
🥲 kasian Namira
Yuningsih
😂😂 udah tahu bau,pake di cium segala mir, segera lah mandi biar wangi
Aksara_Dee: wkakaka
total 1 replies
Aksara_Dee
terima kasih ka
Aksara_Dee
berbunga-bunga ka..hahaha
Yuningsih
Hahaha, kamu lucu thor,Tapi, aku rasa cinta tidak bisa diukur dengan riba atau tidak. Cinta adalah sesuatu yang murni dan tulus ☺️
Yuningsih
hahaha,aku ngakak baca nya😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!