NovelToon NovelToon
Budak Tuan Alejandro

Budak Tuan Alejandro

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Harem / Romansa / Tamat
Popularitas:981k
Nilai: 5
Nama Author: susi sartika

Isabella adalah Anak dari seorang pelayan yang bekerja di keluarga bangsawan, Thompson. Ia selalu menemani putri keluarga tersebut, Catalina Thompson.

Catalina selalu memperlakukan Isabella dengan buruk. Memperkejakan Isabella semena-mena. Suatu hari, Catalina mengalami kekalahan dalam bertaruh dengan teman-temannya. Ia memerlukan uang banyak, karena tidak ingin kebiasaan buruknya di ketahui oleh kedua orangtuanya, Catalina tega menjual Isabella pada mucikari.

Isabella tidak bisa membantah perlakuan Catalina. Wanita itu mengancam keselamatan ibunya. Tidak mau ibunya lenyap oleh Catalina, Isabella pasrah ketika dijual di rumah bordil.

Bagaimana kisah Isabella selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuan mencintai ku?

"Tuan, boleh aku bertanya sesuatu?" Isabella kini sedang dalam dekapan Alejandro. Mereka baru saja selesai bercinta.

"Mau tanya apa?" Alejandro mendekap wanitanya begitu erat, menciumi puncak kepala Isabella.

"Tuan mau menikahi, Catalina? apa tuan sama sekali tidak mencintai ku?" tanya Isabella. Ia masih penasaran dengan apa yang ada di hati Alejandro.

"Menikahi Catalina memang suatu keharusan bagi ku, demi memperlancar usaha ku." jawabnya. "Tapi kau tenang saja, aku tidak akan melupakan mu." ucapnya.

"Tuan mencintai ku?"

"Sepertinya iya, aku selalu ingin dekat dengan mu." akunya. Bagiamana cinta tidak tumbuh di hati pria itu? mereka sering menghabiskan waktu bersama. Alejandro hampa tanpa Isabella.

Sedikit senang mendengar pengakuan Alejandro. "Kalau tuan mencintai ku, tuan tidak akan menduakan aku." lirihnya.

"Astaga, Isabella! kau ini tidak mengerti juga." selanya.

"Nikahi saja aku, tinggalkan Catalina." Isabella memberanikan diri berkata seperti itu. Berharap Alejandro mempertimbangkan keputusannya.

Alejandro tertawa. "Kita cukup bersama, tidak perlu menikah. Lagipula aku tidak mungkin menikahi mu."

Isabella mendongakkan kepala untuk menatap wajah Alejandro. "Aku memang harus pergi dari mu" batinnya.

"Hei! Kenapa menatap ku seperti itu?" seru Alejandro. "Kau tidak suka dengan keputusan ku ini?"

Isabella menggeleng cepat. "Tidak. Aku cukup tahu diri." balasnya.

"Memang harus begitu. Bisa memiliki ku, kau harus bersyukur." Alejandro merubah posisi, ia kembali mengungkung wanitanya. "Sudah ku bilang, jangan membahas hal seperti ini. Tidak perlu mencemaskan aku menikah dengan siapa, yang penting kita terus tetap bersama."

"Catalina bukan gadis baik. Dia yang sudah menjual ku." ucap Isabella.

"Aku tahu. Dan aku harus berterimakasih padanya. Karena dia menjual mu, aku bisa menemukan mu." katanya. Alejandro sudah mengetahui tentang Catalina yang sudah menjual Isabella ke rumah bordil. Awalnya Alejandro ingin memberi perhitungan pada Catalina. Tapi setelah di pikir-pikir, jika hal itu tidak terjadi, mana mungkin Alejandro bertemu dengan Isabella?

Isabella mendengus. "Tuan jahat sekali."

"Itu masalalu. Beruntung aku yang membeli mu. Coba bayangkan, kalau yang membeli mu itu pria tua berbadan gendut. Astaga! menjijikkan sekali membayangkannya!" ucapnya. Alejandro mulai mencumbuu kembali Isabella.

"Tuan, aku lelah."

"Satu kali lagi. Setelah ini kita bisa tidur."

***

Diam-diam Isabella menyelinap ke kamar Catalina. Ia ingin berbicara dengan gadis itu.

"Catalina.." ia memanggil mantan temannya itu yang sedang merapihkan riasan wajahnya.

Catalina terkejut. "Sedang apa kau di kamar ku!" gadis itu masih betah tinggal di rumah Alejandro. Sebelum dekat dengan Alejandro, Catalina tidak akan pulang. Kecuali ayahnya memintanya untuk segera pulang.

Isabella berjalan mendekat. "Catalina aku mempunyai penawaran bagus untuk mu.."

Catalina menelisik Isabella. "Jangan coba coba memonopoli ku, apalagi menjebak ku Isabel!"

Isabella menggeleng. "Aku tidak main main."

"Apa? katakan!" melihat keseriusan Isabella, Catalina sedikit penasaran tawaran apa yang ingin Isabella berikan padanya.

"Keluarkan aku dari rumah ini." Isabella berpikir hanya dengan bantuan Catalina ia bisa keluar dari rumah ini.

Catalina tersenyum sinis. "Bukankah kau senang tinggal di sini? hidup mu sudah seperti nyonya rumah. Kau menjebak ku kan, agar Ale semakin membenci ku?" kehidupan Isabella sudah lebih baik, bahkan jauh lebih baik. Lalu kenapa wanita itu ingin pergi dari rumah ini? Catalina harus waspada.

"Kau benar, tapi aku tidak ingin berlama-lama tinggal di sini. Ibu ku sakit, aku harus merawatnya." jelas Isabella. "Kau bisa bebas mendekati calon suami mu."

Catalina terdiam. Ia membenarkan juga perkataan Isabella. Jika Isabella pergi, Catalina lebih mudah mendekati Alejandro.

"Baiklah.. membuat mu keluar dari rumah ini bukan hal yang sulit bagi ku." Catalina setuju membantu Isabella pergi.

Isabella mengangguk. "Kita sepakat. Tapi aku akan membawa salah satu budak. Dia teman ku."

"Cih! kau memang pantas berteman dengan seorang budak!" heran, Isabella masih saja memikirkan nasib temannya yang hanya seorang budak.

"Aku tunggu kabar darimu." akhirnya Isabella memiliki harapan untuk bebas dari jeratan Alejandro.

"Baiklah..."

"Aku ingin secepatnya, ibu ku sedang menunggu ku."

"Sebaiknya kau pergi yang jauh. Jangan sampai aku melihat wajah mu lagi."

"Jangan khawatir soal itu. Aku pasti akan pergi jauh."

***

Isabella mendatangi Hulsa. Ia meminta temannya itu untuk bersiap kabur dari tempat ini.

"Benarkah, Isabel? kita akan segera kabur?" Hulsa terpekik, ia senang sekali. kebebasan akan menghampirinya sebentar lagi.

"Iya, kau harus bersiap. Tapi jaga mulut mu, Jangan bicarakan rencana kita pada orang lain." Isabella memperingati Hulsa yang memiliki mulut tak bisa diam.

"Iya, aku akan menjaga rahasia ini." balasnya.

"Termasuk Sergio. Jangan bilang padanya."

Hulsa terdiam. "Kau tidak tahu? Sergio sudah pergi dari tempat ini. Dia sudah di jual kepada saudagar kaya raya."

" Benarkah?" Isabella terkejut. Hulsa mengangguk membenarkan. "Kasihan sekali dia.. semoga Sergio mendapatkan tuan yang lebih baik."

"Ya semoga."

"Yasudah aku harus pergi."

"Baik, terimakasih untuk makanan yang kau bawa." setiap Isabella datang menemuinya, wanita itu selalu membawa banyak makanan.

"Iya, makanlah yang banyak supaya kau bisa berlari cepat saat kabur."

Hulsa tertawa. "Makan banyak semakin membuat tubuh ku menggendut! justru aku tidak bisa lari kalau begitu."

"Benar juga. Kau bagikan saja pada teman mu yang lain."

"Iya, nanti aku bagi pada mereka."

Isabella sudah yakin, ia akan pergi. Cinta Alejandro hanyalah semu. Mungkin karena pria itu tergila-gila dengan tubuhnya jadi dengan mudah mengatakan cinta, tanpa tahu arti sebenarnya tentang cinta.

1
Bastian Sipahutar
Biasa
Anonymous
kerennn
Sur Tini
suka..ad kelanjutan nya kah
Ana Akhwat
Cerita ini menceritakan hati penulisnya yang jahat
Ana Akhwat
Wkwkwkwkwk kayak zaman jahiliah saja pake budak
Grace marra Pamangkaras
kocak banget sih torr🤣🤣🤣
Nana Niez
Isabel,, bodoh sekali,,, amatir lah ya pastinya
Farika Willesden
keren ceritanya,,..
Salomy Leonora Nortje Ohello
ceritanya sangat menarik. walaupun awalnya kesal sama sifat kejam Alejandro terhadap Isabela. tapi akhirnya senang jg. Ale bisa berubah jg.
Safa Almira
suka
Esti
bagus 🌹🌹
Mebang Huyang M
mks thor. ceritanya bsgud bangat.
Mebang Huyang M
astaga si ale... kehilangan taringnya udh di hadapan istrinya wkwkwk.
Merryatti
Luar biasa
Nami chan
terimakasih 🥰 ceritanya simpel menarik
Nami chan
terimakasih 🥰
Nami chan
jangan2 catalina
Nami chan
🤣🤣🤣🤣
Nami chan
bales dendam, biarin le biar dendam ilang cinta pun datang
Siti Aminah
Top
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!