Elara Andini Dirgantara.
Tidak ada yang tidak mengenal dirinya dikalangan geng motor, karena ia merupakan ketua geng motor Ladybugs. Salah satu geng motor yang paling disegani di Bandung. Namun dalam misi untuk mencari siapa orang yang telah menodai saudara kembarnya—Elana, ia merubah tampilannya menjadi sosok Elana. Gadis manis, feminim dan bertutur kata lembut.
Lalu, akankah penyelidikannya tentang kasus yang menimpa kembarannya ini berjalan mulus atau penuh rintangan? Dan siapakah dalang sebenarnya dibalik kehancuran hidup seorang Elana Andini Dirgantara ini? Ikuti kisah selengkapnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Malam ini, Elara akan memulai penyelidikannya pada Kenzie. Ia akan mecoba memantau markas Ganstar untuk melihat pergerakan mereka, karena entah kenapa Elara yakin akan tuduhannya terhadap Kenzie kali ini. Elara naik ke motornya dan hendak memakai helm, tetapi ia urungkan saat mendengar ponselnya berdering.
"Halo, Pa?" sapa Elara. Ternyata Papa Efendi yang menghubunginya.
"Bagaimana kabar di sana. Semua aman 'kan?" tanya Papa Efendi.
"Hm, semua aman, Pa."
"Syukurlah."
"Oh iya, Pa. Bagaimana keadaan Elana?"
"Masih belum ada perkembangan. Tapi kau tenang saja, Papa sudah meminta dokter terbaik di sini untuk mengurus kesehatan Elana. Yang perlu kau lakukan sekarang adalah fokus pada tujuanmu. Kau sudah terlanjur basah, maka mencebur sekalian. Tapi ingat, tetap hati-hati dan jaga diri." nasihat Papa Efendi.
"Pasti, Pa." jawab Elara yakin. "Ya sudah, kalau begitu aku tutup dulu teleponnya, Pa. Aku akan mulai penyelidikanku malam ini."
"Baiklah Sayang, hati-hati."
Setelah panggilan terputus, Elara memakai helm full face-nya dan melaju menuju markas Ganstar seperti tujuan awalnya. Saat melewati jalan raya, Elara melihat motor seorang gadis yang diapit oleh sebuah motor yang dinaiki oleh dua orang pria. Dari jarak yang tidak begitu jauh, Elara bisa melihat tulisan di punggung jaket yang dikenakan dua orang pria tersebut, dan disana jelas tertulis nama Geng Ganstar.
"Ganstar!" geram Elara.
Elara mempercepat laju motornya, lalu menendang motor yang dikendarai dua pria tadi hingga keduanya jatuh di bahu jalan. Salah satu dari dua pria itu langsung bangkit dan menghajar Elara. Elara cukup santai menghadapi pria itu. Ia memelintir tangan pria itu ke belakang, lalu menghempas tubuh besar pria tadi ke jalanan, hingga membuat pria itu mengaduh.
Melihat lawannya tumbang, Elara maju untuk membuka helm pria tersebut untuk melihat wajahnya, tetapi secara tak terduga, teman dari pria tersebut menendang Elara dari belakang hingga membuat Elara limbung. Beruntung Elara cukup tangguh, hingga ia tidak jatuh. Tetapi saat ia berbalik hendak membalas, dua pria tadi sudah naik ke motor dan pergi meninggalkannya.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Elara pada gadis yang ia tolong.
"Tidak apa-apa, terima kasih atas bantuannya. Kalau kau tidak datang, mungkin aku akan—"
"Sudahlah, jangan pikirkan hal yang tidak terjadi. Lain kali jangan pulang terlalu larut malam, apalagi sendirian, bahaya."
"Iya, biasanya aku tidak pulang selarut ini. Sekali lagi terima kasih." Gadis itu kembali melanjutkan perjalanan pulang.
Elara masih berdiri di tempatnya. Ia masih teringat dengan jaket yang dikenakan dua orang tadi. Dan dari apa yang ia lihat, ia semakin yakin pada tuduhannya terhadap Kenzie.
...•••***•••...
Elara, Chelsea dan Feli berjalan menuju kantin. Saat di belokan koridor, mereka berpapasan dengan Kenzie dan teman-temannya. Elara berhenti sejenak, lalu menatap Kenzie dan teman-temannya dengan tatapan tak bersahabat. Setelah itu, ia kembali melanjutkan langkahnya menuju kantin.
"Kenapa dia menatap kita begitu?" tanya Juna bingung.
"PMS mungkin," jawab Darel seadanya.
"PMS, sotoy!"
Di kantin, Elara dan teman-temannya duduk menunggu pesanan datang. Sembari menunggu pesanan, Elara berpikir untuk menanyakan tentang Kenzie pada Feli dan Chelsea.
"Menurut kalian, Kenzie itu seperti apa?" tanya Elara.
"Kenzie? Dia baik, dan yang kami tahu, dia sangat mencintaimu." jawab Feli.
"Iya, dia memang belum pernah mengungkapkan perasaannya padamu, tapi dari tatapan matanya kami bisa tahu kalau dia sangat mencintaimu." timpal Chelsea.
"Tapi, bukankah dia ketua Geng Motor, apakah dia dan Gengnya berandalan atau pernah terlibat kasus kriminal, begitu?" tanya Elara lagi.
"Setahu kami tidak. Kami tidak pernah mendengar Kenzie bermasalah. Lagipula, Geng Motor itu hanya hobi mereka saja, bukan untuk mencari musuh atau semacamnya." jawab Feli lagi.
Saat sedang membicarakan Kenzie, terdengar suara pengumuman yang meminta semua siswa untuk berkumpul di aula sekolah. Akhirnya, semua orang langsung berbondong-bondong menuju aula. Setelah beberapa saat, kepala sekolah didampingi beberapa guru masuk ke aula dan berdiri di hadapan para siswa.
"Terima kasih sudah berkumpul di sini. Jadi, tujuan Bapak mengumpulkan kalian semua adalah untuk memberitahukan kabar gembira untuk kita semuanya. Karena, untuk kesekian kalinya sekolah kita dipercaya oleh dinas pendidikan untuk mengikuti olimpiade Matematika tingkat nasional."
Seluruh siswa bertepuk tangan. Mereka tentu menyambut kabar ini dengan suka cita. Sebab, untuk bisa ikut dalam olimpiade bergengsi ini, diperlukan akreditasi sekolah yang tidak biasa. Apalagi sekolah mereka telah memenangkan olimpiade ini sejak beberapa tahun yang lalu.
"Baik, terima kasih." Kepala sekolah memberi kode agar siswa kembali tertib. "Jadi, karena kita sudah diberi kepercayaan, maka kita harus menjaga kepercayaan ini. Jadi, pesan Bapak untuk kalian semua, giatkan lagi belajarnya agar kalian bisa terpilih untuk mewakili sekolah kita pada olimpiade kali ini. Mungkin hanya itu yang bisa Bapak sampaikan. Silahkan kembali ke kelas masing-masing."
Setelah pengumuman dibubarkan, seluruh siswa kembali ke kelas masing-masing, termasuk Elara dan teman-temannya.
"Aku yakin, Elana pasti jadi salah satu perwakilan sekolah kita." ucap Chelsea.
"Sudah pasti. Dia 'kan juara umum bertahan di sekolah kita, dan dia adalah peraih penghargaan Matematika terbanyak dari setiap perlombaan." balas Feli.
...•••***•••...
Elara mengendarai motor vespanya untuk pulang ke rumah. Ditengah santainya ia berkendara, ia mendengar suara motor yang sangat bising dari arah belakang. Ia melihat dari spion motor dan ternyata Geng Ganstar dan Geng Atlantis yang membuat ulah. Kali ini bukan hanya ada Langit, Jojo dan Sam di barisan Atlantis, tetapi ada sekitar dua puluh anggota Atlantis lainnya yang ikut serta. Begitu 'pun dalam barisan Ganstar, ada banyak anggota Geng Ganstar yang ikut menciptakan kebisingan kali ini.
"Geng motor norak." desis Elara.
Dua Geng Motor itu saling kejar, hingga menimbulkan kebisingan yang memekakan telinga. Saat berada di bawah flyover, dua geng motor itu berhenti dan saling hajar satu sama lain.
Elara terpaksa menghentikan motornya. Sebab, ia tidak mungkin bisa lewat, mengingat di depan sana sedang terjadi keributan. Kenzie dan Langit saling hajar dan tumbang, kemudian bangkit lagi, saling hajar lagi, kemudian tumbang lagi. Elara sampai pusing melihat keributan itu.
Uwiw... Uwiw...
Sirine mobil polisi terdengar. Secepat kilat Geng Atlantis dan Geng Ganstar melarikan diri. Elara yang juga ikut panik langsung menyalakan motornya, tetapi dalam kondisi mendesak kali ini, motornya tidak bisa diajak kerja sama. Motor vespa kesayangan kembarannya itu tidak bisa hidup. Alhasil, Elara yang berada di dekat tempat kejadian tawuran akhirnya ditangkap.
Kenzie melihat dari spionnya dan mendapati Elara yang ia pikir adalah Elana tertangkap. Tanpa pikir panjang, Kenzie memutar arah dan menyerahkan diri ke polisi. Langit yang melihat Kenzie menyerahkan diri ikut berbelok juga untuk menyerahkan diri. Terlebih saat melihat Elara tertangkap, Langit merasa tidak tega jika harus membiarkan Elara mempertanggung jawabkan kesalahan yang tidak ia perbuat.
semakin di bikin penasaran sama authornya .,...🤣🤣
pinisirin kelanjutannya.....💪
masih belum ada titik terang siapa yg memperkosa elana...