Azka Mahespatih (28th) bersembunyi di rumah Nandita (20th) saat ia tengah di kejar oleh beberapa orang preman yang hendak mencelakainya.
Dita yang kaget saat mendapati lelaki asing yang memasuki rumahnya sontak ingin berteriak,tapi sebelum itu terjadi Azka dengan cepat berlari menuju Dita tetapi kakinya tersandung oleh kaki kursi hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas tubuh mungil Dita,di saat bersamaan para warga sekitar menggrebek mereka dan menikahkan mereka. mau tidak mau mereka menikah juga. bukan tanpa sebab Azka tidak menolak menikahi Dita,karena Azka pernah di tolong oleh Dita maka dari itu ia ingin membalas kebaikan Dita dengan menikahi gadis itu.
bagaimana kelanjutan ceritanya apakah pernikahan mereka akan langgeng atau sebaliknya?
jangan lupa dukung author dengan cara klik love,komen dan subcreb ya...🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yadah elek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#28
Dita mulai merekam ucapan pria yang menjadi saksi kalau ayah dan ibunya tidak bersalah.dia menyimak setiap kata yang keluar dari mulut Yuda.
"saya Wira Yuda bersaksi bahwa nyonya Nadia dan tuan Alvero sama sekali tidak bersalah tentang kejadian dua puluh depalan tahun yang lalu.saya disuruh untuk mengaku kalau saya telah memperkosa nyonya Irina atas suruhan dari nyonya Nadia dan tuan alvaro."
"lalu siapa yang menyuruh Anda dan apa motifnya?"
"saya tidak tahu siapa yang menyuruh,karena dia tidak menyebutkan namanya untuk motifnya dia tidak memberi tahu.saya hanya di suruh untuk mengakui itu. awalnya saya menolak tapi pada waktu itu saya sangat membutuhkan uang jadi saya terpaksa menerimanya."
"apa anda mengenali wajahnya?"
"tidak,dia memakai topeng."
"apa anda yakin?"
"ya sangat yakin."
setelah melontarkan beberapa pertanyaan,Dita menghembuskan nafas lelah.pasalnya jawaban yang di berikan oleh Yuda sama sekali tak membuatnya puas karena orang yang di balik masalah ini belum juga terungkap.
Dita mematikan ponselnya dan menyudahi pertanyaan yang sebenarnya masih mengganjal di hatinya. walau bagaimanapun orang yang di balik masalah ini sangat pandai menyembunyikan diri.
"kalau begitu terima kasih atas kerjasamanya,dengan pengakuan bapak ini mudah-mudahan suami dan mertua saya percaya."
"ya mudah-mudahan saja,semoga masalahnya cepat selesai. saya juga minta maaf karena tidak bisa membantu mencari tahu siapa yang berada di balik masalah ini."
akhirnya mereka berpisah. Dita menghentikan taxi lalu masuk ke dalam dan menunjukkan alamat kantor Azka. seperti rencana awal dia akan memberi tahu tentang kehamilanya dan bukti yang telah ia dapat. ia sedikit lega karena sudah mendapatkan bukti itu walau tidak tahu siapa dalang masalah ini.
deret...deret...
"assalamualaikum kak Abi,apa kabar?" Dita mengangkat telpon Abi dengan antusias
"walaikumsalam dek,kabar mas baik kamu sendiri gimana?kok kayak seneng gitu ada apa?"tanya Abi
"kak...selamat ya,Kaka akan mempunyai keponakan Dita hamil ka."
"beneran dek, Alhamdulillah...Kaka seneng mendengarnya."
"Kaka kapan pulang katanya bentar lagi ini udah satu bulan tapi Kaka gak pulang-pulang."
"sebentar lagi sayang."
"sebentar lagi terus ih,banyak yang ingin Dita ceritain kak. tapi nunggu Kaka pulang."
"sabar ya dek,mas pasti pulang kok.
dek udah dulu ya Kaka harus pergi sekarang."
"iya deh,Kaka hati-hati ya."
"iya bawel..."
Abi mengakhiri panggilannya. dia tersenyum saat memasuki mobil yang sudah menunggunya. akhirnya dia kembali ke tanah air yang sangat di rindukanya terutama sang adik yang super bawel.
"sudah nelpon adikmu?'
"iya kek,aku punya kabar baik buat kakek." ucap Abi sambil menatap sang kakek tersenyum.
"apa itu?"
"kakek akan segera mempunyai cicit."
"apa kau menghamili seseorang?" tanya kakek penuh selidik.
"his...bukan Abi kek,tapi Dita sedang hamil."
"sungguh...ini suatu kebahagiaan yang mesti di rayakan." ucap sang kakek senang.
"tentu kek kita harus merayakannya,tapi nanti kalo kita sudah memberikan adikku kejutan.
"ayo kita berangkat dan kasih kejutan adik kesayanganmu itu." ucap sang kakek penuh semangat
Abi mengangguk antusias dan menyuruh sopir untuk segera menuju apartemen yang sudah Abi beli beberapa hari yang lalu.
Abi baru kembali dari Korea bersama Sang kakek,bahkan ia sengaja membeli apartemen yang sama dengan Dita tinggal bersama sang suami. dia ingin memberikan kejutan untuk sang adik,pasti adiknya itu akan sangat senang.
🥀🥀🥀🥀
Dita berjalan menuju ke meja resepsionis untuk menanyakan dimana ruangan Azka. ini pertama kalinya dia datang kekantor milik suaminya.
"permisi mbak,ruangan pak Azka dimana ya?"
"maaf Ade siapa ya?"
"saya ke-keponakanya ingin mengantar makan siang." Dita tak berani mengakui kalau dirinya adalah istrinya Azka,ia takut jika salah dalam berucap.
"oh...adek lewat lift itu saja,lalu pencet lantai lima belas."
"baik mbak, terimakasih."
"sama-sama."
setelah mendengar jawaban dari mbak-mbak resepsionis Dita melangkahkan kakinya untuk menuku ruangan suaminya.
setelah sampai dia melihat dua ruangan,
"yang mana ya ruangan mas Azka?" gumamnya
matanya tertuju pada pintu yang sedikit terbuka,dengan ragu perlahan ia membuka pintu itu. betapa terkejutnya saat ia melihat suaminya tengah bercumbu mesra dengan wanita lain.
Dita berdiri kaku,kakinya tak bisa di gerakkan dan lidahnya terasa kelu. tanpa ia sadari air mata menetes di pipinya.
BRAK....
paperbag yang berisi makanan yang ia bawa terjatuh dan isinya berceceran.
mendengar suara benda jatuh sontak membuat kedua sejoli itu melepas pagutan mereka dan melihat siapa yang telah berani menganggu kesenangan mereka.
Azka terkejut melihat Dita yang tengah berdiri dengan deraian air mata yang begitu deras.
dia ingin sekali mendekati Dita dan memeluknya dan mengucapkan kata maaf. tetapi egonya lebih tinggi dia berusaha untuk membuang jauh rasa bersalah dan bersikap datar.
Azka berjalan mendekati Dita yang tengah berdiri kaku di ambang pintu.
"apa yang kau lakukan disini?" tanya Azka tanpa rasa bersalah.
Dita menatap Azka dengan sorot kekecewaan wajahnya sudah basah dengan air mata.
"jadi ini yang kamu lakukan di belakangku?"
"bukan urusanmu,untuk apa kau datang kesini?"
"tentu itu urusanku mas,aku istrimu."
"kamu memang istriku tapi aku tak pernah menganggap demikian."
bagai ditusuk pisau hatinya benar-benar sakit. Azka berhasil membuat luka di hatinya.
"tapi kenapa kau seolah menerima pernikahan ini?"
"aku tidak pernah bilang begitu."
"jadi apa arti hadirku dalam hidupmu mas?"
"tidak ada artinya." ucap Azka datar.
sebenarnya dia juga merasa sakit ketika mengatakan hal yang menyakitkan untuk Dita,tetapi ia juga harus memikirkan mamanya.
dia harus menyelesaikan ini semua dan membebaskan Dita dari penderitaan yang sudah ia ciptakan.
Dita tertawa hambar mendengar ucapan Azka,sungguh ia merasa bodoh karena telah terbuai dengan ucapan Azka yang begitu manis.
"oke...aku mundur,lanjutkan hubunganmu dengan kekasihmu itu."
Dita membalikkan badanya hendak meninggalkan Azka,dan memulai hidup barunya bersama anaknya nanti. biarlah Azka tak tahu tentang kehadiran anak yang di kandungnya. yang terpenting dia bisa lepas dari Azka.
"siapa yang menyuruhmu untuk pergi."
"aku...aku mas,aku yang memutuskan untuk pergi,dari pada harus kau sakiti setiap hari."
"aku belum mengijinkan untukmu pergi,masih ada satu lagi yang harus kau kerjakan."
Azka menarik Dita dengan kasar,dan mencengkram kuat pergelangan tangan Dita.
Dita hanya bisa pasrah mengikuti langkah Azka kemana lelaki itu akan membawanya pergi. sekuat tenaga untuknya tak mengeluarkan air mata,dia tak ingin terlihat lemah di depan Azka.
biarlah Azka melakukan sesuka hatinya,dia berjanji pada dirinya sendiri ini untuk terakhir kalinya ia di sakiti oleh Azka dan setelah itu ia akan pergi menjauh dari kehidupan Azka.
bagaimana menurut kalian ceritaku menarik gak?nyambung gak? jangan lupa komenya ya.
dan jangan lupa untuk tetap dukung Mimin dengan like dan favoritnya ya, terimakasih karena sudah Sudi mampir...🤗🤗
Dan benar2 bkn orang tuanya yg melakukan
padahal pelakunya bkn ibunya dita.
hanya saksi hidup sdh tdk ada