Sequel dari novel Pesona Ayah Mertua.
Terpaksa menikah dengan Uncle Dom yang super dingin datar, membuat Emily merasa seperti tokoh protagonis wanita yang ada di dalam novel yang berperan menjadi istri yang tidak di inginkan oleh suaminya sendiri.
Penasaran dengan kisahnya? Jangan lupa subscribe agar kalian tidak ketinggalan pemberitahuan update Novel ini.
Follow IG emak @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggoda Uncle Dom!
SRAK!
Suara tirai jendela di buka oleh Emily dengan cepat pada pagi hari itu.
Dom yang masih terlelap dalam tidurnya mengerutkan kening saat sinar mentari menerpa wajahnya.
"Selamat pagi." Emily menyapa suaminya sambil tersenyum ceria, menatap Dom yang menoleh ke arahnya.
Dom mendengus kesal, namun pandangannya tidak berpaling dari istrinya yang terlihat cantik pada pagi hari itu. Kemudian ia mengangkat tangan kanannya lalu meletakkan tangannya itu di bawah kepalanya. Dom yang masih bertelanjang dada dan hanya mengenakan boxer berwarna hitam, terlihat sangat Sexy berpose seperti itu. Tubuh kekar dan perut kotak-kotak seperti roti sobek, seolah melambai memanggil Emily yang tidak berkedip melihatnya.
Visual Uncle Dom, jangan ngiler yak🤣
"Kamu mengganggu tidurku, Lily!" Dom langsung memalingkan wajahnya ketika Emily berjalan ke arahnya.
"Uncle masih mengantuk?" tanya Emily yang kini duduk di tepian tempat tidur, sembari menatap wajah tampan pria gondrong itu penuh damba.
"Sial!" umpat Emily di dalam hati, karena hanya melihat wajah datar suaminya saja sudah membuat miliknya berdenyut. Padahal tadi malam, Dom terus melakukannya sampai tengah malam. Seharusnya ia merasa letih dan lemas. Tapi, justru ini sebaliknya, Emily terus berhasrat ketika melihat suaminya yang sangat Hot dan Sexy.
"Aku tidak mengantuk, hanya saja butuh memulihkan tenaga," jawab Dom seraya menghela nafas. Pertarungannya tadi malam bersama Emily sangat dahsyat dan menguras tenaga.
"Bukankah itu hal yang sama? Tapi berbeda penyampaian? Mau aku pijat?" Emily menawarkan jasa pijat plus-plus untuk suaminya.
"Tidak, aku ingin mandi saja," tolak Dom seraya beranjak dari tidurnya, lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Baiklah, aku akan menyiapkan sarapan untukmu!" seru Emily karena suaminya sudah memasuki kamar mandi.
Emily tertawa pelan ketika akan keluar dari kamarnya. "Mungkin karena usianya sudah tua, membuatnya kehabisan tenaga, tapi tadi malam dia sangat lincah di atas ranjang," batin Emily sembari mengusap tengkuknya saat mengingat percintaan panasnya bersama Dom. Tidak bisa di pungkiri jika Emily mulai tergila-gila dengan suaminya.
Emily berjalan menuju dapur dengan langkah pelan dan hati-hati karena miliknya masih terasa perih dan linu.
Dari arah lain Dante juga berjalan menuju dapur.
"Lily, kamu baik-baik saja?" tanya Dante kepada putrinya. Dante melihat cara berjalan Emily yang sedikit berbeda dari biasanya.
"Iya, aku baik-baik saja." Emily menjawab sambil tersenyum lebar memperlihatkan deratan giginya yang putih dan rapi.
"Oke, apakah Dom sudah bangun? Aku ingin berbicara dengannya," ucap Dante.
"Nanti akan aku sampaikan, dia sedang mandi." Emily melanjutkan langkahnya menuju dapur. Dante mematung, melihat punggung putrinya yang semakin menjauh.
*
*
Emily kembali ke kamar sembari membawa nampan yang berisi sarapan dan kopi hitam untuk suaminya.
"Kenapa membawa sarapannya ke dalam kamar?" tanya Dom sambil menggosok rambut panjangnya dengan handuk kecil.
"Biar Uncle tidak perlu keluar kamar," jawab Emily sambil tertawa pelan.
Dom menatap istrinya dengan datar, "dasar otak mesum!" umpat Dom seolah bisa membaca pikiran Emily.
"Memangnya kenapa? Aku mesum dengan suamiku sendiri." Emily menjawab sambil mendekati Dom yang berdiri di dekat meja rias.
Dom sudah mengenakan celana pendek, akan tetapi Dom masih bertelanjang dada, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kekar.
Emily memeluk suaminya dari samping. Gadis kecil itu sudah tidak merasa canggung lagi semenjak Dom mengungkapkan perasaannya kepada dirinya.
"Jangan menggodaku, Lily!" Dom menepis tangan Emily yang membelai perutnya, dan belaian tangan itu semakin turun hingga sampai ke sarang Anaconda-nya.
"He he he, dia sudah bangun." Emily tertawa geli ketika merasakan ular suaminya sudah mengeras.
"Dasar setan kecil!" Dom melepaskan tangan istrinya, lalu mendorong kepala Emily agar menjauh darinya. Bukannya tidak ingin bercinta dengan istrinya, akan tetapi ia hanya takut jika tidak bisa berhenti dan berakhir menyakiti istrinya nantinya.
"Ish!" Emily mencebikkan bibirnya saat mendapatkan penolakan dari suaminya. "Cepat sarapan dan pakai bajumu! Karena Daddy ingin berbicara denganmu!" ucap Emily terdengar kesal.
Dom mengeraskan rahangnya saat mendengar nama Dante.
***
Jangan lupa dukungannya bestie❤💃💃