NovelToon NovelToon
Antara Benar Dan Salah

Antara Benar Dan Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Debi Andriansah

Debi menuruni jalan setapak yang menuju rumahnya dengan langkah cepat. Matahari mulai tenggelam, memberi warna keemasan di langit dan menyinari tubuhnya yang lelah setelah perjalanan panjang dari Sarolangun. Hawa desa yang sejuk dan tenang membuatnya merasa sedikit lebih ringan, meskipun hatinya terasa berat. Liburan semester ini adalah kesempatan pertama baginya untuk pulang, dan meskipun ia merindukan rumah, ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan setiap kali memikirkan Ovil.

Debi sudah cukup lama tinggal di Sarolangun, bersekolah di sana sejak awal tahun ajaran baru. Sekolah di kota jauh berbeda dengan kehidupan di desa yang sudah dikenalnya. Di desa, segalanya terasa lebih sederhana. Namun, setelah dua tahun menjalani kehidupan kota, ia merasa bahwa dirinya sudah mulai terbiasa dengan keramaian dan rutinitas yang cepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debi Andriansah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ujian keputusan

Setelah pertemuan yang penuh dengan kata-kata tegas dan penuh perasaan, Debi dan Ovil kembali ke kehidupan sehari-hari mereka. Meskipun ada perasaan lega, keduanya tahu bahwa ujian sesungguhnya baru dimulai. Tidak hanya bagi mereka berdua, tetapi juga bagi orang-orang yang terlibat dalam cerita ini—terutama Pandawa, Leni, dan teman-teman dekat mereka yang mulai merasakan perubahan dalam hubungan ini.

Debi merasa cemas, namun ia bertekad untuk memberi kesempatan pada Ovil. Ia tahu bahwa cinta tidak hanya tentang kata-kata manis dan janji-janji kosong, tetapi tentang konsistensi dan komitmen yang nyata. "Aku ingin melihat apakah Ovil benar-benar bisa berubah," pikirnya. "Aku tidak bisa terus hidup dalam kebingungannya."

Pada hari pertama setelah keputusan itu, Ovil langsung menghubungi Debi. "Debi, aku ingin kita mulai dengan langkah kecil. Aku tahu semuanya tidak bisa selesai dalam sekejap, tapi aku ingin menunjukkan padamu bahwa aku serius."

Debi membaca pesan itu dengan hati-hati. Sebagian dari dirinya masih meragukan, tetapi sebagian lainnya merasa sedikit lebih tenang. Ia membalas pesan Ovil dengan singkat, "Baiklah, Ovil. Aku akan memberi kesempatan. Tapi jangan kecewakan aku lagi."

Ovil merasa lega mendengar jawaban Debi. Meskipun terasa berat, ia tahu bahwa ini adalah kesempatan emas yang tidak bisa ia sia-siakan. Ia bertekad untuk membuktikan bahwa ia bisa menjadi orang yang lebih baik, seseorang yang layak untuk Debi.

Namun, di sisi lain, Pandawa tidak tinggal diam. Meskipun hubungan jarak jauh membuatnya sedikit terpisah dari Ovil, ia mulai merasakan perubahan dalam sikap Ovil. Pandawa tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi antara Ovil dan Debi, dan itu membuatnya merasa cemas. Ia mencoba untuk tidak terlalu mempermasalahkan hal itu, tetapi ada perasaan tak nyaman yang semakin berkembang dalam hatinya.

Sementara itu, Leni merasa bingung dan terluka. Keputusan Debi untuk memutuskan hubungan dengan Leni begitu mendalam. Leni tahu bahwa perasaannya terhadap Debi tulus, tetapi ia juga mengerti bahwa perasaan itu tidak cukup untuk mengubah keputusan Debi. "Aku tidak tahu apakah ini yang terbaik untuk kita berdua," pikir Leni, menatap layar ponselnya sambil merenung. "Tapi aku harap Debi bahagia, meskipun itu tidak bersama aku."

Sementara itu, Ovil berusaha lebih keras untuk memberi perhatian pada Debi. Ia mulai menghabiskan waktu lebih banyak dengannya, bahkan di tengah kesibukannya. Ovil tahu bahwa tidak hanya Debi yang harus beradaptasi, tetapi juga dirinya. Ia harus belajar lebih banyak tentang bagaimana menjaga hubungan yang sehat, dan ini bukan hanya tentang mencintai seseorang, tetapi juga tentang memberi ruang untuk keduanya berkembang bersama.

Pada suatu malam, Ovil mengajak Debi untuk berjalan-jalan ke taman yang dulu sering mereka kunjungi. Suasana malam itu begitu tenang, dengan lampu jalan yang remang-remang dan angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah mereka.

"Debi," kata Ovil dengan suara lembut, "aku tahu ini tidak mudah, tapi aku ingin kita berjuang bersama. Aku ingin kamu tahu bahwa aku berjanji akan berusaha semaksimal mungkin. Aku tidak ingin melihat kamu terluka lagi."

Debi menatap Ovil dengan mata yang penuh harapan, tetapi juga keraguan. "Aku tahu kamu bilang begitu, Ovil. Tapi aku tidak bisa terus-menerus berada dalam kebingungan. Aku ingin kamu membuktikan bahwa kamu bisa berubah."

Ovil menggenggam tangan Debi dengan lembut. "Aku tahu aku harus berjuang, Debi. Aku tidak akan menyerah, karena aku mencintaimu."

Di sisi lain, Pandawa yang merasa cemas mulai berusaha lebih keras menghubungi Ovil. Ia merasa ada yang tidak beres, dan ia tidak bisa hanya duduk diam. Setiap kali ia menghubungi Ovil, ia merasa ada jarak yang semakin lebar antara mereka.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Ovil?" tanya Pandawa suatu malam saat mereka berbicara melalui telepon. "Kenapa kamu tiba-tiba berubah? Apa yang terjadi dengan kita?"

Ovil terdiam sejenak. Ia merasa bingung, tetapi ia tahu bahwa ia harus jujur kepada Pandawa. "Pandawa, aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tetapi ada perasaan yang sulit untuk diabaikan. Aku masih menghargai hubungan kita, tapi aku merasa ada yang belum selesai antara aku dan Debi."

Pandawa menarik napas panjang. "Jadi, kamu memilih Debi?" tanyanya, suaranya penuh dengan kekecewaan.

Ovil merasa berat hati. "Aku tidak tahu. Aku ingin memberi kesempatan untuk Debi, tapi aku tidak bisa berbohong padamu. Aku merasa ada sesuatu yang belum selesai."

Pandawa menutup telepon dengan perasaan campur aduk. Ia tahu bahwa perasaan Ovil tidak bisa dipaksakan, tetapi ia juga merasa bahwa keputusan Ovil akan merubah banyak hal. Tidak ada lagi jaminan bahwa hubungan mereka akan tetap sama.

Kehidupan Ovil, Debi, dan Pandawa semakin rumit. Di satu sisi, Ovil berusaha berjuang untuk cinta sejatinya, namun di sisi lain, ia merasa terjebak dalam keputusan yang sulit. Apa pun yang terjadi, ia tahu bahwa ia harus terus berjuang, meskipun jalan yang ia pilih penuh dengan cobaan dan pengorbanan.

---

Bab ini menggambarkan ujian yang nyata dalam hubungan Ovil dan Debi. Meskipun mereka telah membuat keputusan untuk bersama, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa cinta tidak selalu berjalan mulus, dan bahwa kebahagiaan sering datang dengan pengorbanan yang besar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!