NovelToon NovelToon
Perjalanan Pedang Fei Chen

Perjalanan Pedang Fei Chen

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kultivasi / Pendekar / Dikelilingi wanita cantik / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem / Pusaka Ajaib
Popularitas:10.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Sam Ilfar

Menceritakan anak remaja bernama Fei Chen yang menjadi korban pembantaian keji dan bertahan hidup di kerasnya dunia persilatan. Disepenggal nafas terakhirnya Fei Chen diselamatkan oleh seekor kucing yang merupakan jelmaan Dewa Naga dan sebuah pedang yang merupakan jelmaan Raja Neraka. Berkat pertemuan itu Fei Chen terjebak dalam takdir yang lebih besar, dia terkena Kutukan Raja Neraka yang dapat dipatahkan dengan menikahi sebelas wanita yang tulus mencintainya. Dari sinilah perjuangan Fei Chen untuk membalaskan dendam kedua orang tuanya dan mematahkan kutukan itu dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Ilfar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PPFC 28 - Penyusupan Yang Meriah

PPFF 28 - Penyusupan Yang Meriah

Selepas menyuruh Jia Li agar tetap berada di dekat Liu Xianlin, akhirnya Fei Chen bergegas pergi ke kediaman keluarga Ling yang ada di Kota Lingdu.

Tujuan Fei Chen adalah mengetahui informasi yang hanya dimiliki keluarga Ling ataupun Sio Dan dan Kaisar Ma. Untuk melakukan itu, Fei Chen akan menyusup ke dalam kediaman keluarga Ling.

Kucing Manis yang merupakan Dewa Naga dapat berbicara dengan seluruh hewan yang ada di Kota Lingdu. Berkat kemampuannya itu, Kucing Manis bisa memberitahu informasi mengenai keluarga Ling.

‘Chen, apa kau yakin dengan keputusanmu ini? Aku ingin melihat tekadmu itu. Selama kau membunuh orang-orang busuk, aku akan membantumu dan aku akan memberitahu kejadian misterius yang bernama Manusia Buas.’

Walaupun telah melatih Fei Chen selama beberapa tahun belakangan ini, tetapi Kucing Manis ingin melihat sendiri bagaimana tekad Fei Chen yang sesungguhnya. Membunuh manusia dan mengotori tangannya diusia muda adalah hal terberat dan itu membuat Kucing Manis khawatir dengan kondisi mental Fei Chen.

“Aku sadar dengan kemampuanku yang sekarang. Aku tidak akan gegabah dan aku sangat yakin, Kucing Manis.” Fei Chen menjawab.

“Baiklah, sepertinya kau telah membulatkan tekadmu. Chen, saat membunuh orang-orang keji dan jahat, gunakan Pedang Gila itu. Dia akan menyerap jiwa mereka dan itu akan menjadi sumber kekuatanmu. Bisa dibilang itu sama halnya dengan aura pembunuh milik manusia,” jelas Kucing Manis.

“Baiklah,” jawab Fei Chen singkat. Kemudian keduanya bergerak menuju kediaman keluarga Ling dengan langkah yang sunyi dan hawa keberadaan yang tipis.

____

Dalam ruangan tengah di kediaman megah terlihat seorang pria yang sedang memegang pedang dan menatap pria berbadan gemuk yang duduk tanpa mengenakan pakaian atasnya.

“Sio Dan, setahun ini kau masih mendapatkan kepercayaan Kaisar Zhangsun. Aku sarankan agar kau tidak pernah mengkhianati kami. Kedatanganku kemari karena kau telah menemukan anak dari Ling Han dan Tuan Putri Kaisar Ma sebelumnya bukan?” Pria yang memegang pedang berkata dengan nada penuh ancaman.

Sio Dan menganggukkan kepalanya, “Mereka berdua berhasil kutangkap dan kalau tidak salah Tuan Putri sekarang berumur sepuluh tahun. Dia sangat berkelas menjadi seorang budak.”

“Tuan Hong Weiyin, apa anda menginginkan Tuan Putri ini?” Sio Dan bertanya.

Pria yang bernama Hong Weiyin dan merupakan salah satu pendekar jenius Aliran Pedang Iblis menggelengkan kepalanya.

“Ayahku menginginkannya dan Kaisar Zhangsun telah mengizinkannya untuk mengambil keperawanannya sebagai bentuk hadiah kerja kerasnya,” jawab Hong Weiyin sambil menunjukkan senyum culasnya.

“Tetapi aku ingin menikmatinya terlebih dahulu. Bilang saja dia telah diperkosa oleh para bandit.” Hong Weiyin tertawa setelah mengatakan itu.

‘Ayah, anak sama saja.’ Sio Dan memejamkan matanya lalu kembali berkata.

“Menurutku Tuan Putri akan lebih matang dan segar jika dipetik tujuh tahun lagi.”

Hong Weiyin sependapat dengan Sio Dan. Keduanya mengobrol lama sebelum akhirnya Sio Dan mengajak Hong Weiyin kedalam sebuah kamar yang disana terdapat beberapa gadis muda.

“Sepertinya Lingdu sudah menjadi surga impian pria semenjak dirimu menjabat sebagai kepala keluarga Ling, Sio Dan.” Hong Weiyin tertawa pelan kemudian menatap salah satu gadis muda yang menangis.

“Jadi bagaimana dengan Ling Huijin? Aku dengar dia adalah satu-satunya keluarga Ling yang tersisa dan tunduk padamu.“ Hong Weiyin menoleh kearah Sio Dan yang tertawa.

“Orang itu hanyalah penjilat. Dia memiliki pengetahuan yang luas dan Kaisar Zhangsun menyukainya. Dia tidak akan berani menentangku karena nyawa istri dan anaknya ada ditanganku.” Sio Dan tertawa semakin keras sebelum menceritakan kepada Hong Weiyin jika dirinya telah membunuh istri dan anak Ling Huijin setelah menikmati tubuh mereka.

“Aku tidak menyangka kau akan sekeji itu, Sio Dan.” Hong Weiyin menggelengkan kepalanya pelan.

“Dan selama ini dia tidak tahu jika istri dan anaknya telah mati.”

Suara benda jatuh terdengar diluar kamar setelah Sio Dan Hong Weiyin selesai berbincang.

“Ling Huijin?” Sio Dan melihat sekilas pintu kamarnya yang terbuka.

“Kebetulan sekali, apa kau ingin ikut mengarungi malam bersama kami?” Sio Dan menatap tajam pria yang menatap dirinya penuh kemarahan.

“Sio Dan! Kau bajingann! Aku bersumpah akan membunuhmu!” Ling Huijin memegang pisau dan berlari kearah Sio Dan.

“Tuan Hong Weiyin.” Sio Dan dengan santai berkata dan Hong Weiyin mengeksekusi nyawa Ling Hujin saat itu juga.

“Meyebalkan. Gairahku menurun karena hal ini.” Hong Weiyin mengibaskan pedangnya yang bersimbah darah.

Para gadis yang melihat kejadian itu menjerit, disaat yang bersamaan sebuah ledakan menggema disekitar kediaman keluarga Ling.

“Jangan biarkan mereka berdua lari!” Sio Dan melihat kedua gadis dibawah umur hendak melarikan diri.

Dengan sigap Hong Weiyin mengetahui jika kedua gadis dibawah umur itu adalah putri kepala keluarga Ling dan putri Kaisar Ma sebelumnya.

“Mereka adalah bibit unggul-”

DUARRR

Mata Hong Weiyin melebar saat ruang tengah hancur dan disana berdiri seorang bocah bertopeng yang dikepung beberapa bawahannya.

“Aku tidak menyangka akan disambut seperti ini...” Suara bocah itu terdengar tidak ketakutan saat mengetahui bagaimana masalah yang akan menimpanya karena secara terang-terangan menyerang kediaman keluarga Ling.

‘Itu karena kau terlalu kuat menggunakan Pedang Gila itu! Bisa-bisanya kau memotong bangunan ini saat ingin membunuh salah satu penjaga!’ Kucing Manis sulit untuk berkomentar karena Fei Chen telah memancing keributan sebesar ini.

“Pedang ini memang mengerikan. Saat itu aku hanya berniat membelah batu, tetapi tebing yang ada di dekat batu itu ikut terbelah. Dan sekarang kejadian sama persis menimpa diriku ini.” Bocah bertopeng yang tidak lain adalah Fei Chen tertawa pelan.

“Kalian semua bunuh bedebah ini! Beraninya kalian membiarkan seekor tikus berkeliaran disini!” Hong Weiyin menatap murka bawahannya.

Seketika para pendekar bawahan Hong Weiyin yang merupakan anggota Aliran Pedang Iblis menyerang Fei Chen.

Fei Chen mengambil sikap kuda-kuda santai sambil mengolah Seni Nafas Naga, kemudian dia mengalirkan tenaga dalam pada bilah pedangnya sebelum menyambut setiap senjata yang mengarah padanya.

“Jurus Pertama Pedang Raja Neraka...”

Bilah pedang yang mengeluarkan api membara itu seketika membuat Sio Dan dan Hong Weiyin mematung.

“Tarian Api Neraka!”

Dalam sekejap Fei Chen menghabisi bawahan Hong Weiyin. Nasib penjaga Sio Dan kurang lebih sama.

“Sio Dan dan Hong Weiyin, ada yang ingin ku tanyakan pada kalian berdua.” Fei Chen mengibaskan pedangnya dan berjalan pelan mendekati keduanya.

“Apa kalian mengetahui sesuatu tentang Kalung Ketenangan? Kalung milik keluarga Fei yang lebih berharga dari Hutan Berlian. Tergantung jawaban kalian, aku akan membunuh kalian berdua tanpa rasa sakit.”

Ekspresi Sio Dan menunjukkan bahwa pria itu mengetahui sesuatu tentang Kalung Ketenangan, sedangkan Hong Weiyin merasa diremehkan.

“Jangan merasa kau lebih tinggi dariku, bocah!” Aura berwarna hitam pekat memenuhi pedang Hong Weiyin.

Sedetik kemudian Hong Weiyin sudah mengayunkan pedangnya pada leher Fei Chen. Dengan cekatan Fei Chen menahannya dan menendang perut Hong Weiyin.

‘Pendekar Suci Tahap Puncak? Aku ingin mengetahui sejauh mana kekuatanku ini.’ Fei Chen tersenyum tipis sebelum melakukan pertukaran serangan dengan Hong Weiyin.

1
Recky Fernando
kucing manis...naga apalah itu..bikin Alur ceritanya gak seru
Ode Iebe
Luar biasa
Ode Iebe
Buruk
Ode Iebe
Luar biasa
Muh, Manan
jadi malas baca....
ceritanya gak logis.. masih berada tingkatan dasar sudah mau balas sendam
Muh, Manan
harusnya latihan hingga kuat dulu..
dasar murid tidak tau diuntung
Eneng Eneng
Iklannya menyesatkan
Eneng Eneng
Suka duka perjuangan pas alurnya kedepannya gatau
rudy adji
Luar biasa
Mathius
jilid 2
adzhari
Buruk
Raden Hanafi
tahapan kultivasi yang aneh, bintang itu lebih tinggi daripada bumi tapi dsni malah jadi pemula
AZEER ZULODUS
genre romens mah bebas 🤣🤣🤣
AZEER ZULODUS
wih ada udang di balik batu
Zuchri Jalil
Luar biasa
isworo nugroho
Lumayan
Yohannes Maruli T. Sagala
Lanjut Thor.....
Yohannes Maruli T. Sagala
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//Casual//Casual/
Amat Banjar
hahahaha aturnya minta2 lucu wkwkk
Amat Banjar
ini yang saya tidak sukai cerita pantasi timur cerita awal belum kelar lanjut seoson 2 cuma ini novel pernah saya baca lucu wkwkkwkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!