NovelToon NovelToon
Gadis Bocil Milik Ceo Tampan

Gadis Bocil Milik Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aliyah Ramahdani

Lihana adalah seorang gadis yang berusia 23 tahun yang memiliki impian ingin ke negeri ginseng untuk bertemu sang idola, Hana memiliki porsi tubuh sangat imut, sehingga kadang orang mengira jika dia adalah seorang anak remaja, begitu pun dengan Dylan pria kaya raya yang merupakan seorang CEO, yang awalnya sangat senang menggangu hana dengan alasan menagih utang yang tak sengaja di lakukan oleh hana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

   Sore itu hana telah janjian bersama teman kost nya Mira untuk nongkrong di cafe yang tak jauh dari tempat kerjanya

" Kenapa muka lu han, kayak gak ada semangat aja" ucap Mira memperhatikan wajah Hana sangat lesu dan sedari tadi membuang nafas

" Aku butuh duit lima belas juta Mira, hiks.. hiks..." Jawabnya mengeluarkan suara tangisan

" Banyak amat, buat apa emang?"

" Buat bayar utang" jawabnya membuang nafas lagi

" Serius lu? Trus lu ada uang memang?"

" Gak ada " ucapnya

" Bongkar celengan modal lu ke Korea aja han"

" Isinya juga gak seberapa mir, hiks.. hiks..." Ucapnya sambil memasukkan donat ke mulutnya

    Kebetulan dylan juga berada di cafe tersebut dan tak sengaja melihat hana bersama dengan seorang temannya

" Gangguin bocil itu kayaknya seru" gumam dylan menghampiri hana dan duduk di depan kedua gadis itu

" Hei bocil ketemu lagi kita" ucap dylan

" Siapa Han? Kamu kenal?" Bisik Mira

" Maaf anda siapa? Apakah anda mengenalku?" Ucap Hana dengan mulut yang terisi penuh donat pura-pura tak mengenali dylan

" Heii... Lupa ingatan kamu bocil, baru saja tadi pagi kita bertemu" ucap dylan

" Maaf aku gak kenal anda, permisi" jawab hana segera melangkah meninggalkan Mira yang tampak bingung

" Heii.. bocil mau kemana kamu " teriak dylan membuat hana melarikan diri

" Ternyata kamu mau bermain kejar-kejaran denganku" ucap dylan segera berlari mengejar hana membuat mira makin bingung

" Hei bocil mau kemana kamu? Jangan lari" teriak dylan mengejar hana, namun hana masih terus berlari sangat kencang

" Sialan, dasar bocil sialan" ucap dylan makin menambah kecepatan larinya lantaran sudah tertinggal jauh dari hana

   Hana berhenti dan tak sanggup lagi untuk berlari kemudian terduduk di trotoar sebab mengira jika dylan sudah tak mengejarnya

" Astagaa.. kenapa aku harus berlari? Seperti pencuri saja" ucap hana masih duduk di trotoar dengan nafas yang memburu

" Woi Bocil.. jangan berlari lagi aku sudah tak sanggup mengejar mu" ucap dylan duduk di trotoar di samping hana dengan nafas yang tak teratur

" Kenapa kamu lari bodoh?" Tanya dylan

" Karena pak dylan mengejarku makanya aku berlari" jawab hana

" Dasar bocil, aku mengejarmu karena kamu berlari, lalu kenapa kamu sengaja tak mengenalku?"

" Maafkan aku pak dylan, aku sudah bilang akan membayar utang tiga hari lagi kan, jadi kenapa pak dylan datang ke tempatku?"

" Astagaaa... Aku hanya ingin duduk di sana" jawabnya

" Aku pikir pak dylan ingin menagih ku di depan temanku, makanya aku sengaja tak mengenal pak dylan karena aku malu jika temanku tau aku memiliki utang"

" Ckckckck.. dasar bodoh, motormu kan ada,  kenapa harus berlari jika ingin menghindari ku"

" Hahaha... Astaga kok bisa-bisanya aku lupa motorku" ucap hana tertawa dan bangun dari duduknya

" Masih kecil sudah pikun " ucap dylan

" Pokoknya tiga hari lagi kamu harus mengembalikan uangku, atau akan ku adukan pada Tante Risna" ucap dylan bangkit dari duduknya

" Iya pak dylan aku akan membayar nya kembali"

" Oke, jadi kamu mau kembali ke cafe tadi?" Tanya dylan

" Iya motorku kan di sana" jawabnya berjalan di samping dylan

" Mau kemana kamu?" Tanya dylan melihat hana berbelok ke arah penjual jajanan

" Ckckckc... astagaa.. banyak sekali makannya anak itu " ucap dylan melirik hana makan beberapa jenis makanan dalam satu waktu

" Pak dylan mau?"

" Tidak, pantas saja uang mu tidak ada untuk membayarku kembali ternyata habis di makanan itu" ucap dylan namun hana tak menghiraukan nya dan terus berjalan di depan dylan

" Hana, ayo pulang" panggil Mira mengendarai motor Hana yang melewati mereka

" Syukurlah kamu datang menjemput ku, aku lelah berjalan setelah berlari dari kejaran rintenir" ucap hana sedikit pelan

" Aku bisa mendengarmu bocil, aku bukan rintenir" jawab dylan

" Maaf pak dylan, oiya ini buat pak dylan aku yakin pak dylan pasti lelah jadi makan ini aku jamin pak dylan akan kembali bersemangat" ucap hana memberikan kentang spiral yang baru pada dylan dan segera meminta Mira untuk melaju

" Dasar bocil sialan, dia pikir aku ini anak kecil apa harus makan makanan ini" ucapnya menatap kepergian hana

" Tapi aku penasaran dengan rasanya" gumam dylan mencoba kentang spiral nya

" Rasanya enak ternyata" ucapnya dan segera menghubungi Alex untuk menjemputnya

Tak lama Alex pun datang menjemputnya

" Bukannya tadi kamu di cafe? Kok bisa di sini?" Tanya Alex

" Ini semua karena si bocil itu hingga aku sampai di sini?"

" Bocil siapa?"

" Bocil kematian"  jawab dylan

" Astagaa.." ucap Alex melajukan mobil

**********

   Sesampainya di kost hana segera menghitung uang yang simpanannya

" Tiga ratus ribu? Astaga masih kurang empat belas juta tujuh ratus" ucapnya lesu

" Apa aku bongkar celengan ku ya?" Gumamnya menatap celengan kotak yang berada di dalam kamarnya

" Tidak, aku tidak mau biar ku cicil saja utangku pada pak dylan" jawabnya menyimpan uang itu di dalam tas nya

" Ayah, ibu aku harus bagaimana? Aku gak mau di kejar-kejar oleh pak dylan " ucap hana menghadap foto kedua orangtuanya

" Oppa, aku takut pak dylan mengadukanku pada bi Risna, bagaimana jika aku di pecat? Apakah aku harus lari kepadamu?" Tanya nya memeluk kekasihnya si pria human standee

" Aku harus mencari kerja tambahan sepulang kerja besok, aku harus mencari uang tambahan agar bisa mengembalikan secepatnya uang pak dylan" ucap hana menghubungi temannya yang mungkin bisa membantunya dengan menggunakan ponsel mira

[ Aku ada kerjaan, kalo mau besok lu ikut gw jadi waiter di hotel, sehari doang gajinya lumayan ]  isi pesan seorang temannya yang menawarkan kerjaan

[ Serius? Jam berapa emang? Aku gak bisa kalo pagi ]  balas hana

[ Kita mulai kerja di jam tigaan sore sampe selesai, cuma sehari mau gak? ]

[ Oke, kirimin lokasi nya say ]

[ Udah tuh, besok gw tunggu di hotel ] balas teman Amel

" Akhirnya aku dapat kerjaan besok, semoga saja bisa menambah uang untuk pak dylan " ucap hana segera tertidur

  Ke esokan harinya sore itu hana segera ke hotel dengan menumpangi sebuah ojol yang dia pesan melalui ponsel bima

  Hana masuk ke dalam hotel, sudah banyak orang yang datang, hana segera mencari temannya dan akhirnya bertemu

" Tugas lu antarin makanan ini ke meja " ucap temannya

" Baiklah" jawab hana segera melaksanakan tugasnya

   Tak terasa acara pun selesai hingga pukul delapan malam, hana masih harus membantu untuk membersihkan restoran hotel

" Hei bocil ngapain lu di sini? Lu kerja di sini?" Tanya dylan yang tak sengaja berpapasan dengan hana karena menghadiri acara di hotel tersebut

" Iya, aku lakukan pekerjaan ini agar bisa mengembalikan uang pak dylan" ucapnya cuek masih mengepel lantai

" Aduh duh... Rajin sekali adik kecil ini " ucapnya mengejek hana

" Berarti uangnya udah terkumpul dong " ucap dylan lagi

Hhhhmmmm...

Hana membuang nafas kasar dan menatap dylan

" Bapak dylan yang terhormat tidak pulang? Atau pak dylan ingin menggantikan ku mengepel semua lantai ini?" Tanya hana dengan sedikit kesal

" Ihhkk.. takut, galak juga adik kecil ini, ya sudah kalo begitu semangat ya bocil mengumpulkan seribu dollar ku" ucapnya memberikan semangat dengan tangan namun tidak dengan nada bicaranya dan mimik wajahnya yang seperti mengejek hana

   Hingga setengah jam akhirnya hana telah selesai dan telah menerima gajinya untuk hari ini, dengan berjalan kaki dan seperti biasanya hana harus mencari jajanan untuk membuatnya semangat berjalan seorang diri

   Sementara dylan melihat hana merasa sedikit kasihan namun tetap saja dia mengganggu nya

" Bocil, motormu mana?" Teriak dylan melalui kaca mobilnya namun hana hanya meliriknya dan terus berjalan tak menjawab dylan

" Woi bocil dengar gak gw ngomong?" Teriak dylan lagi tapi hana masih cuek dan sangat malas meladeni dylan

" Woi bociiiiiiil..!!" Teriak dylan makin kencang

" Kenapa lagi pak dylan?" Jawab hana melirik dylan

" Motor lu dimana?"

" Udah ku jual untuk bayar utang " jawabnya bercanda

" Mau aku antarin sampai rumahmu?"

" Tak perlu, terima kasih pak dylan"

" Ya sudah kalo begitu" ucap dylan melajukan mobilnya meninggalkan hana namun masih berjalan pelan dan mengawasi hana melalui kaca spion

" Dasar menyebalkan " gumam hana terus berjalan dengan makanan di mulutnya

1
Reni Anjarwani
lanjut
Aliyah Ramahdani: Siap kak 🙏
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
memby wijaya
Sedih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!