Zaskia Wulandari seorang gadis cantik berusia 22 tahun di ceraikan sang suami saat Abimana putra Nugraha yang kini berusia 24 tahun berhasil meraih kesuksesannya sebagai seorang dokter kandungan
Zaskia dan Abimana menikah saat usia mereka masih Belia dimana Zaskia kala itu baru berusia 15 tahun dan Abimana berusia 17 tahun
Mereka di nikahkan karena permintaan terakhir ayah Zaskia yang saat itu mengalami kecelakaan maut saat perjalanan dinas keluar kota
dalam keadaan kritis,ayah Zaskia pak Ibrahim Alziqri meminta sahabatnya pak Hartanto Nugraha untuk menikahkan anak-anak mereka karena pak Ibrahim tau jika mereka berdua menjalin hubungan kasih
pak Hartanto ayah Abimana akhirnya setuju menikahkan ke-duanya walaupun Bu Andini Ibunda Abimana tidak setuju karena menganggap usia mereka masih sangat muda
tapi keinginan Abimana dan pak Hartanto hingga bu Andini tidak bisa lagi menolak dan akhirnya setuju walaupun dalam hatinya tidak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12 Titipan terakhir Ayah
"tidak bisa begitu dong pa..."
"cukup ma biar kia melanjutkan kuliahnya karena sayang jika dia tidak mengambil beasiswanya apalagi ini beasiswa penuh tidak semua anak bisa mendapatkan kesempatan seperti itu ma" potong pak Harto
Bu Andin berdiri dari duduknya lalu menghentakkan kakinya pertanda dia sedang kesal
"terserah kalian mau apa ,saya disini juga tidak ada gunanya semua tidak ada yang mau mendengarkan lagi ucapan dan pendapat ku"ucap bu andin sebelum meninggalkan ruang keluarga dan masuk ke dalam kamarnya
Blummm
Bu andin menutup pintu kamarnya dengan keras membuat mereka terkejut
"maafkan kia pa"ucap zaskia menundukkan kepalanya merasa tidak enak hati pada ayah mertuanya
"tidak apa-apa nak, seharusnya papa yang minta maaf sama kamu Dengan perlakuan mama" jawab pak Harto
"iya kak ,kakak tidak salah kakak memang seharusnya meraih mimpi kakak bukan hanya terpaku disini "sahut Amelia
"iya,makasih ya mel selalu mensupport kakak"jawab kia
"iya kak sama-sama, kalau gitu amel masuk kedalam kamar dulu ya kak soalnya tadi ada beberapa pesan yang belum Amel balas" pamit amel
"iya mel,kakak juga sudah mau pulang " jawab kia
Amel pun meninggalkan kakak iparnya dan juga papanya di ruang keluarga lalu naik kelantai dua Dimana kamarnya berada
"Pa kia pamit ya soalnya sudah malam,pasti ima sudah nunggu kia" ucap kia berpamitan pada papa mertuanya
"tunggu kia,ada yang ingin papa berikan sama kamu" ucap pak harto menahan kia saat kia sudah mau berdiri dari duduknya
Mendengar ucapan pak Harto kia kembali duduk di tempatnya tadi dan menunggu pak Harto yang masuk ke dalam kamar tamu
Tak lama pak Harto datang membawa bungkusan kecil entah apa isinya
"nak ini titipan dari ayahmu sebelum meninggal dan ayahmu meminta pada papa untuk memberikannya saat kamu berusia 17 tahun dan sekaranglah saatnya papa memberikan ini sama kamu
ini kartu ATM juga buku tabunganmu nak yang selama ini papa pakai untuk biaya sekolah kamu juga biaya keseharianmu yang selama ini papa berikan jadi semua biaya hidupmu selama ini murni dari uang tabungan ayahmu almarhum
nomor pin Atm itu adalah tanggal lahirmu begitu pun dengan yang lainnya "ucap pak Harto
"tapi pa....."
"jaga baik-baik ya nak jangan sampai ada yang tau kamu memiliki ini semua termasuk suami dan ibu mertuamu"kata pak Harto lagi
"tapi ini apa pa!?" tanya kia masih bingung dengan ucapan papa mertuanya itu
"kamu bisa membukanya saat kamu sampai rumahmu nak"jawab pak Harto
"baik pa kalau begitu kia pamit " jawab kia yang tidak mau lagi bertanya pada papa mertuanya itu
Kia mendekap bungkusan kecil itu di dadanya takut jatuh dan hilang karena dengan mendengar ucapan papa mertuanya berarti bungkusan itu sangat berharga dan penting
"Assalamualaikum "ucap kia saat membuka pintu rumahnya
"waalaikumsalam"jawab ima yang sedang duduk di kursi ruang tamu sambil bermain ponsel menerima beberapa pesan dari Desy dan dinda karyawan kepercayaan ima dan kia
"bagaimana apa kata mertua kamu!?" tanya Ima meletakkan ponselnya di atas meja
"kita ngobrol di kamarku aja yuk" ajak kia
"oke" jawab ima lalu berdiri dari duduknya dan berjalan kearah pintu lalu menguncinya dan memastikan semua jendela tertutup dengan baik
kia terlebih dahulu masuk kedalam kamar kedua orang tuanya yang kini menjadi kamarnya dan kamarnya sendiri kini ditempati oleh ima begitu pun sebaliknya kamar ima menjadi kamar kia dan ima menempati kamar orang tuanya jika mereka nginap di rumah ima
Kini mereka sudah duduk berhadapan di atas kasur kia
"apa kata mertuamu kia!? Saya jadi penasaran apa ibu mertuamu memberikan izin untuk kamu kuliah di kota!?" tanya Ima yang sudah tidak sabaran mendengar cerita kia
kia menghela nafas panjang lalu menceritakan semuanya tanpa ada yang di kuranginya kecuali saat papa mertuanya memberikan bungkusan kecil yang katanya titipan dari sang ayah sebelum meninggal dunia
"sudah kuduga ibu mertuamu pasti akan menentang keinginan kamu untuk melanjutkan pendidikan kamu tapi saya sangat suka cara imel menegur ibunya dia itu berfikiran dewasa dari pada ayah dan ibunya
Saya salut sama amel,dia memang berbeda dengan keluarganya yang lain dia itu selalu mensupport kamu apapun itu "ucap ima setelah mendengar cerita kia saat meminta izin untuk kuliah
Setelah bercerita banyak ima pun keluar dari kamar kia dan menuju kamarnya sendiri karena hari sudah mulai larut
Setelah ima pergi kia segera mengunci pintu kamarnya dan mengambil bungkusan kecil yang papa mertuanya berikan
Kia menyimpan bungkusan itu di bawah bantalnya
Dengan perlahan kia membuka bungkusan itu dan melihat ada sebuah kotak perhiasan dan tiga buku rekening atas nama sang ayah dan bundanya dan juga ATM
Kia hanya melihat nama di buku rekening itu tapi tidak dengan jumlah yang ada di dalam buku itu
Kia mengambil sebuah surat yang juga ada dibawah kotak perhiasan itu
"untuk Zaskia putriku tercinta jika surat ini sudah kamu buka dan baca itu berarti ayah sudah bersama bunda
Kia maafkan ayah ya nak, karena selama ini ayah mendidik kia Sangat keras
Ayah tidak ingin kia jadi wanita yang lemah karena ayah tidak akan selalu ada di sampingmu nak seperti saat ini ayah sudah pergi jauh menyusul bunda
tapi dasar anak ayah memang manja dan cengeng, jangan nangis ya nak nanti cantiknya hilang loh hehehe
kia di kalung itu ada sebuah kunci brangkas sengaja ayah jadikan mainan kalung agar tidak mudah hilang dan orang lain tau jika itu kunci Emas sungguhan
Pakailah kalung dan gelang itu kemana pun kamu pergi jangan pernah melepaskannya karena itu Kalung peninggalan bunda juga gelang,, pasti cantik banget di tangan kamu nak"kia pun mengmbil Kalung itu dan memasang si lehernya yang seputih susu
Kia pun memakai gelang pasangan kalung sang ibu juga ada sebuah cincin berpermata biru
Kia pun mengenakannya dan terlihat sangat cantik di jarinyaa
Kia memegang mainan kalungnya yang berbentuk sebuah kunci
"apa benar ini kunci brangkas !?" tanya kia pada dirinya sendiri
Kia turun dari atas tempat tidur dan berjalan perlahan menuju lemari pakaian ayah dan ibunya
Kia membuka pintu lemari itu dan kia melihat ada sebuah kotak dari kayu
Kia menundukkan badannya agar bisa memasukkan kunci itu kelubang kunci yang ada di kotak kayu peninggalan sang ayah
Klek
gembok kotak itu terbuka dan di dalam kotak itu ada tiga buah sertifikat
Dan juga beberapa perhiasan serta uang tunai
Kia memeriksa kotak itu,kia juga menemukan dua buah buku rekening atas nama sang ibu
Ada juga sebuah surat dalam kotak itu
Kia mengambil surat itu
"kenapa sih ayah dan ibu seneng banget ngoleksi buku rekening tadi punya ayah ada 4 sekarang punya ibu ada dua
Apa semua pin atmnya tanggal lahirku!? nanti aja ah saya periksa "kia menutup kembali kotak itu dan menyimpannya kedalam lemari sang ibu
Setelah itu kia kembali ketempat tidur dan mulai membuka surat yang di temukannya
"kesayangan ayah dan bunda jika kamu menemukan surat ini berarti usia kamu sudah 17 tahun ya nak kamu sudah bisa punya ktp sendiri,putri kecilku sekarang sudah beranjak dewasa
Nak ini ada nomor telpon Om wisnu dan juga Putranya Bang Wahyu
Kamu masih ingatkan pada mereka om wahyu dan bang wisnu pengacara keluarga kita dia kepercayaan ayah
Tolong kamu temui mereka ya nak dan berikan surat ini kepada mereka
Mereka pasti akan mengerti dengan maksud kedatangan kamu dan isma
Oh iya nak kamu harus selalu bersama isma ya ,jangan tinggalkan dia apapun yang terjadi
Karena dia hanya punya kamu,dia itu Sebatang kara,dia tidak tau keluarga ayah dan ibunya di mana
Kalian harus saling jaga,saling sayang dan saling melengkapi satu sama lain walaupun kalian tidak sedarah tapi kalian adalah saudara " tulis pak Ibra di dalam suratnya
Air mata kia jatuh membasahi pipinya
Kia memeluk kedua surat yang ditulis oleh ayahnya
"Ayah Bunda kia kangen,bisakah kalian datang menjenguk kia dalam mimpi kia malam ini walaupun hanya sebentar !?" gumam kia lalu merebahkan tubuhnya karena malam sudah sangat larut
Tak terasa kia pun tertidur dan kia berada di sebuah taman kia mengedarkan pandangannya dan di depannya ada empat orang yang sedang duduk di bangku kayu taman itu sambil berbincang dan tertawa bersama
semoga semangat baru yang membara.... 🔥🔥🔥🔥🔥🔥..
apakah di kampus akan bertemu sama suami Kia🤔🤔🤔...
aku lupa siapa nama nya🤦🏻♀️
semoga semangat baru yang membara.... 🔥🔥🔥🔥🔥🔥..
apakah di kampus akan bertemu sama suami Kia🤔🤔🤔...
aku lupa siapa nama nya🤦🏻♀️
siapa ya nama nya... akau lupa.. e🤭
sehat selalu untuk othor
dan penyesalan akan menghampiri nya...😏
dan penyesalan akan menghampiri nya...😏