Felyn Rosalie sangat jatuh cinta pada karya sastra, hampir setiap hari dia akan mampir ke toko buku untuk membeli novel dari penulis favoritnya. Awalnya hari-harinya biasa saja, sampai pada suatu hari Felyn berjumpa dengan seorang pria di toko buku itu. Mereka jadi dekat, namun ternyata itu bukanlah suatu pertemuan yang kebetulan. Selama SMA, Felyn tidak pernah tahu siapa saja teman di dalam kelasnya, karena hanya fokus pada novel yang ia baca. Memasuki ajaran baru kelas 11, Felyn baru menyadari ada teman sekelasnya yang dingin dan cuek seperti Morgan. Kesalahpahaman terus terjadi, tapi itu yang membuat mereka semakin dekat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xi Xin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diawasi
Morgan masih bertahan memegangi Felyn, supaya tetap diam di barisannya. Tetapi, jika mereka tetap di barisan depan maka akan terlihat oleh guru.
"Nadin, lo langsung maju ke tempat Felyn! Begitu juga sebaliknya. Gue bawa Felyn pindah ke belakang. Jadi, langsung isi barisan depan, berusahalah tetap tenang!" usulnya dengan nada pelan.
Morgan langsung inisiatif menyuruh teman-temannya itu maju ke barisan mereka dan Morgan akan merangkul Felyn ke barisan paling belakang supaya tidak terlihat oleh guru.
Saat barisan kembali rapi, salah satu guru bertanya dari jauh karena melihat ada yang aneh dengan barisan kelas 11 IPS 3.
"Loh, kenapa kalian?" tanya ibu guru tersebut sambil menunjuk ke arah barisan anak perempuan kelas 11 IPS 3.
Serentak mereka langsung berbaris rapi dan mengatakan bahwa tidak terjadi apapun di barisan mereka.
Gak, kenapa-napa Bu.
Iya, gpp kok Bu.
Mereka kompak menutupi Morgan dan Felyn yang berjalan ke barisan belakang.
"Jadi, bapak harap dari kelas 10 sampai kelas 12 semuanya bisa ikut berpartisipasi dalam acara kita ini. Kita sama-sama gotong royong, dan menuangkan ide-ide untuk kelangsungan acara." ucap bapak kepsek kepada seluruh pendengarnya.
"Baik, Pak." jawab serentak semua murid SMA Kamorza.
"Cukup sekian dari bapak, maaf kalau ada salah kata. Wassalamua'laikum, wr. wb dan selamat pagi!" Pak kepsek langsung menutup arahannya.
Wa'alaikumussalam, Pak.
Pagi, juga Pak.
Setelah pak kepsek turun dari mimbarnya, semua anak dari kelas 11 IPS 3 reflek membalikkan badan dan menatap Morgan yang masih memegangi Felyn. Ia bahkan tidak terlihat lelah sedikitpun, padahal pak kepsek cukup lama memberi arahan di depan.
Masing-masing walas langsung mengarahkan murid-muridnya untuk membagi tugas dan mengabsen pagi sebelum kegiatan gotong royong dilaksanakan.
Saat ini mereka belum membicarakan tentang hubungan Morgan dan Felyn yang sebenarnya, mereka lebih mengkhawatirkan kondisi Felyn yang sudah tidak berdaya tetapi masih memaksakan dirinya.
Tak lama wali kelas mereka Pak Josua datang menghampiri barisan murid-muridnya itu dan langsung menanyakan apa yang terjadi tadi.
"Hei, kenapa kalian tadi tukar barisan?" tanya pak Josua dengan wajah penasaran.
Gak, Pak. Tadi si Felyn kaki nya masih belum kuat berdiri jadi pindah ke belakang, Pak.
Iya, Pak. Morgan yang dari tadi nolongin.
"Lah, kenapa kalian gak langsung bilang aja sih?" ucap kesal pak Josua sambil berjalan menghampiri Morgan dan Felyn di barisan belakang.
Tadi kan karna pak kepsek lagi ngomong Pak.
Iya, Pak. Nanti kami dikira gak sopan lagi.
Nah, entar kena marah lagi dah kelas kita.
Pak Josua langsung memeriksa keadaan Felyn, "Fel, kamu kenapa ngotot baris kalau kaki kamu masih sakit?" tanya pak Josua.
"Pak, tadi saya kira kaki saya udah gpp karna bisa jalan seperti biasa lagi. Tapi, tiba-tiba ngilu dan terasa sakit." jawab Felyn dengan nada melemas.
Wajah Felyn juga sudah tampak pucat, karena sudah ada pak walas, Morgan pun membantu Felyn untuk duduk dan meluruskan kaki nya supaya bisa diperiksa oleh walasnya.
"Nadin, kamu panggil Bu Linda! Sepertinya kaki Felyn gak baik-baik saja nih." perintah Pak Josua sambil membuka sepatu Felyn dan memeriksa lebam yang ada di kakinya.
"Siap, Pak. Saya segera berangkat sekarang!" Nadin langsung berlari menuju ke UKS untuk memanggil bu Linda.
Saat pak Josua tengah fokus dengan Felyn, anak-anak yang lain malah sibuk membicarakan hubungan Felyn dan Morgan. Mereka benar-benar mengira Felyn dan Morgan berpacaran.
Liat lah tadi si Morgan gercep langsung pegang si Felyn.
Ih, iya juga ya. Beneran berarti mereka pacaran?
Sikapnya si Morgan so sweet bnget kan? Aku pengen deh punya cowo kayak gitu.
Iya, sih. Tapi dia tuh keterlaluan es batunya.
Ganteng sih, cuma agak introvert kayaknya.
Hubungan mereka beneran?
Ya, gak tahu. Tapi si Morgan dri kemaren itu selalu aja langsung bertindak kalau soal Felyn.
Iya, lo bener juga.
Di UKS ….
Bu Linda sedang duduk di meja nya sambil melihat berkas murid yang pernah masuk ke UKS nya. Tak sengaja ia melihat biodata Felyn, tertulis di sana semua data diri dari Felyn bahkan tentang yang orang lain tidak akan mengetahuinya.
Sontak bu Linda terkejut ketika melihat paragraf terakhir yang bertuliskan "Kondisi tubuh : Lemah Jantung" dan itu adalah biodata Felyn.
"Hah, gak mungkin. Anak itu jantungnya baik-baik aja, kenapa di sini ditulis kalau dia lemah jantung?" tanya bu Linda keheranan.
Beberapa menit kemudian, Nadin masuk ke UKS dan langsung menghampiri meja bu Linda untuk memberitahu kondisi Felyn. Bu Linda sontak langsung menutup biodata yang ia baca tadi dan mencoba mendengarkan Nadin.
"Bu, maaf saya langsung masuk." Nadin berbicara dengan napas yang masih terengah-engah karena berlari.
"Eh, kamu kenapa? Kok gak di lapangan?"
"Anu, itu Bu….Ibu dipanggil Pak Josua."
"Kenapa memangnya? Ada yang sakit?"
Nadin mengangguk, "Iya, Bu. Teman saya si Felyn, kaki nya makin parah."
Bu Linda langsung berdiri dan mengambil kotak P3K. "Kenapa gak bilang dari tadi, Nadin. Yuk, kita harus cepat ke sana!"
Bu Linda dan Nadin pun bergegas kembali ke lapangan untuk mengendalikan kondisi Felyn.
Kembali ke lapangan ….
Morgan dan beberapa siswa sedang membantu mengangkat kantong sampah yang sudah terisi penuh, sedangkan Felyn duduk di kursi penonton (Tadi dipindahin sama teman-teman perempuannya).
Kasihan sih si Felyn, tapi sifatnya itu…
Introvert? Menurut gue dia bukan introvert, dia cuma gak suka banyak orang aja.
Bener juga, setiap ada acara sekolah pasti yang gak ikut Felyn, Nadin kadang-kadang, dan Morgan.
Tapi, menurut gue Felyn sama Morgan gak cocok!
Aelah, lo kali yang gak cocok sama Morgan!
Anak-anak dari kelas 11 ips 3 semuanya berkumpul ke tempat Felyn dan pak Josua mereka ingin melihat keadaan Felyn, padahal mereka tadi sudah disuruh bubar dan kembali gotong royong, tetapi mereka malah kembali lagi.
Pak Josua melihat sekelilingnya yang masih ramai, "Loh, kok kalian tidak goro? Sana, kerja! Malah nungguin di sini." usirnya dengan wajah kesal.
"ke mana lagi si Randi? Bukannya mengawasi kawannya goro malah ngilang." tanya pak Josua.
We, lari we!
Awas Pak Josua marah ngeri, woi!
Goro, guys!
"Sana goro! Yang lain goro kecuali Felyn sama…." Pak Josua langsung memanggil kembali Morgan karena ia mengira Morgan memang bisa mengawasi Felyn dengan baik.
"Nah, Morgan! Morgan! Sini." teriak pak Josua dari kursi penonton.
"Morgan, dipanggil Pak Josua tuh." ucap salah satu siswa.
"Iya, noh dipanggil walas lo." ucap yang lain.
Morgan langsung berjalan menghampiri pak Josua tanpa menjawab panggilannya.
"Kamu saja yang tungguin Felyn sampai Bu Linda datang! Bapak mau bantu kepsek dulu," perintahnya sambil menunjuk Morgan.
Morgan melirik Felyn dengan wajah yang sudah penuh dengan keringat. "Baik, Pak." jawabnya singkat sambil menyeka keringatnya.
"Oke, Bapak percaya sama kamu."
Pak Josua langsung pergi meninggalkan Felyn dan Morgan untuk membantu kepala sekolah mereka.
Felyn tidak tahu harus berbicara apa pada Morgan, Morgan pun tidak mengucapkan sepatah kata pun padanya. Bahkan, ia masih berdiri sambil melihat ke sekitar yang masih sibuk bergotong royong walau hari sudah mulai panas.
BERSAMBUNG ….
[Tambahan]
Di mana sih sebenarnya ketua Randi?
Jadi, pas awal barisan udah dibubarin, dia juga ada di dekat pak Josua. Pak Josua nyuruh untuk ngawasin temannya nanti pas goro, Terus pas semua udah mulai gotong royong dia juga masih ada di dekat situ, bahkan sempat bantu si Morgan bentar abis itu dia keliling lagi liat teman-temannya yang lain kerja atau gak.
Tapi, tiba-tiba dia ngilang kayak ditelan angin.😅 eh, ditelan bumi, maap hehe
Ternyata dia dapat panggilan alam dong😆 alias panggilan yang gak direncanakan dan gak bisa ditunda. (Dia pup🤣🤣) jadi dia langsung lari cepet² ke toilet dan lupa kasih tahu ke Pak Josua kalau dia izin sebentar.
Begitu deh ceritanya😀