NovelToon NovelToon
Obsession (Cinta Dalam Darah)

Obsession (Cinta Dalam Darah)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Romansa / Roman-Angst Mafia / Fantasi Wanita
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ricca Rosmalinda26

Seorang mafia kejam yang menguasai Italia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki sisi gelap serupa dengannya. Mereka saling terobsesi dalam permainan mematikan yang penuh gairah, kekerasan, dan pengkhianatan. Namun, di antara hubungan berbahaya mereka, muncul pertanyaan: siapa yang benar-benar mengendalikan siapa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ricca Rosmalinda26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Isabella Ricci

Malam di vila mereka terasa sunyi, tapi bukan sunyi yang menenangkan—melainkan sunyi yang menggema seperti detak bom waktu. Valeria duduk di balkon, menyulut rokok sambil menatap jauh ke kegelapan kebun yang tenang. Dante berdiri di ambang pintu, memperhatikannya dalam diam.

“Isabella bukan ancaman,” kata Dante akhirnya, menyibak keheningan.

Valeria tidak menoleh. “Tapi aku tetap tidak suka dia menyebut namamu seperti itu. Seolah kau masih miliknya.”

Dante berjalan pelan ke arahnya, lalu mengambil rokok dari tangan Valeria dan menghisapnya. “Aku tak pernah jadi milik siapa pun… sampai kau datang.”

Valeria menoleh, matanya menyala seperti api kecil. “Kau hanya mengatakan itu agar aku tidak menyayat wajahmu malam ini.”

Dante tersenyum bengis. “Dan kalau kau lakukan itu, aku akan tetap kembali padamu. Dengan luka-luka itu.”

Mereka saling menatap cukup lama—mata dua monster yang saling mengenali. Cinta mereka bukan cinta yang lembut. Cinta mereka adalah peperangan, racun, dan pembakaran lambat yang menyenangkan.

“Aku sudah menyiapkan segalanya,” kata Dante kemudian. “Isabella akan kembali ke Roma. Kita sudah buat dia kehilangan semua jalurnya. Dan yang lain… sedang dalam proses.”

Valeria mengangguk pelan, lalu menyandarkan kepalanya ke dada Dante. “Terkadang aku berpikir… kita tidak akan pernah benar-benar bebas dari semua ini.”

Dante membelai rambutnya. “Mungkin tidak. Tapi kita bisa jadi penguasanya.”

Valeria mendongak. “Kau siap?”

“Sama gilanya seperti hari aku memilihmu.”

Mereka tersenyum, dan malam itu, vila itu dipenuhi oleh ketenangan yang hanya bisa dimiliki oleh dua jiwa gelap yang saling mencintai. Keesokan harinya, mereka akan mulai bergerak kembali. Satu langkah lebih dekat menuju takhta bawah tanah yang tidak akan mereka bagi dengan siapa pun.

Pagi itu, langit Milan kelabu, seakan memberi pertanda. Tapi bagi Dante dan Valeria, cuaca hanyalah latar belakang dari panggung yang mereka ciptakan sendiri. Mereka duduk berdampingan di ruang kerja Dante, peta kekuasaan mafia tersebar di atas meja. Setiap titik merah adalah musuh yang sudah tumbang. Yang tersisa hanya segelintir… dan Isabella Ricci yang kini menjadi bayangan yang harus mereka hapus selamanya.

“Dia tidak akan tinggal diam setelah semua ini,” gumam Dante, jarinya menyusuri rute pelarian Isabella yang sudah dipetakan Valeria.

“Biar saja dia mencoba,” Valeria menjawab tenang sambil mengisi pelurunya. “Kau tahu kan, Dante… aku tidak suka menunggu permainan selesai. Aku ingin memulainya lagi.”

Dante menatap Valeria. “Kau rindu kekacauan itu?”

Valeria tersenyum miring. “Aku tidak pernah berhenti merindukannya.”

Sore itu mereka bergerak—bersama. Mengenakan pakaian hitam dan masker, mereka menyusup ke vila tempat Isabella terakhir terlihat. Tapi bukan untuk membunuh langsung. Valeria ingin permainan terakhir mereka lebih indah, lebih berkesan.

Mereka tidak membakar vila itu, tidak pula menembaki penjaga. Mereka menyisipkan pesan di setiap sudut dinding kamar Isabella: potongan surat cinta lama yang pernah ditulis Dante untuk Isabella—semua telah diubah oleh Valeria, mengandung ancaman, sarkasme, dan puisi yang menusuk.

Saat Isabella pulang dan membaca semuanya, ia tahu—permainan telah berubah. Bukan hanya Dante yang mengejarnya, tapi Valeria juga ikut dalam perburuan. Dan mereka tidak akan berhenti sampai dunia gelap ini hanya menyisakan satu pasangan di puncak: mereka.

Ketika mereka pulang malam itu, Valeria menyandarkan kepalanya di bahu Dante di dalam mobil.

“Kita seperti racun,” bisiknya.

“Dan kau tahu apa yang lebih mematikan dari racun?” Dante bertanya, menoleh.

“Apa?”

“Dua racun yang jatuh cinta satu sama lain.”

Valeria tertawa kecil. “Lalu siapa yang akan bertahan di akhir?”

“Yang paling gila,” jawab Dante, dan keduanya pun tertawa bersamaan. Permainan belum selesai. Tapi kali ini, mereka bermain bukan untuk bertahan hidup.

Mereka bermain untuk menang. Bersama. Atau hancur bersama.

Beberapa hari setelah “surat cinta kematian” mereka tertinggal di vila Isabella, Dante dan Valeria menjalani hari-hari dalam senyap yang mencekam. Tak ada balasan dari Isabella—bukan kabar, bukan serangan. Hanya keheningan.

Tapi mereka tahu. Keheningan dari musuh seperti Isabella adalah badai yang sedang menahan nafasnya.

“Dia sedang menyiapkan sesuatu,” ujar Dante saat mereka duduk berdua di balkon apartemen tersembunyi mereka di tepi Danau Como. Angin malam membawa wangi bunga dan ancaman samar.

Valeria menyeruput anggurnya, lalu menyeringai. “Semoga dia tidak membuatku bosan.”

Tiba-tiba, ledakan kecil mengguncang lantai bawah vila. Tubuh mereka langsung siaga.

“Permainan dimulai,” bisik Dante.

Tanpa perlu perintah, mereka bergerak cepat—Valeria ke lorong gelap, Dante mengambil posisi ke jendela samping. Beberapa bayangan menyelinap di taman—anak buah Isabella.

Namun, bukan itu yang mengejutkan.

Isabella sendiri masuk dari depan. Dengan gaun merah menyala dan pistol di tangan. Rambutnya terurai, wajahnya dingin, tak ada ketakutan. Hanya kebencian yang telah dibungkus elegansi.

“Dante,” sapanya dingin. “Dan Valeria... penari bayangan favoritku.”

Valeria melangkah ke depan, menatap tajam. “Jadi, kau benar-benar datang sendiri? Atau hanya ingin mati cantik?”

Isabella mengangkat pistolnya. “Aku datang… untuk menyelesaikan apa yang tidak pernah selesai.”

“Sayangnya,” Dante angkat senjata, menatap Isabella datar, “akhir cerita ini bukan kau yang tulis.”

Pertempuran pun dimulai. Tembakan, ledakan, dan perburuan dalam lorong-lorong sempit. Tapi kekuatan Isabella bukan hanya pada kekerasan—dia bermain dengan emosi, kenangan, dan pengkhianatan masa lalu.

Tapi Valeria terlalu dingin untuk terguncang, dan Dante terlalu pintar untuk jatuh dua kali pada orang yang sama.

Akhirnya, di ruang bawah tanah vila, Isabella terpojok. Luka di bahunya mengucurkan darah. Valeria menatapnya, napasnya berat, namun mata penuh kemenangan.

“Sekarang siapa yang akan menari di atas kuburan siapa?” tanya Valeria lirih.

Isabella tertawa pelan. “Dante, kau benar-benar memilih monster yang tepat.”

Dante mendekat, berdiri di samping Valeria. “Karena hanya monster yang bisa mencintai monster.”

Dan dengan satu tembakan sunyi, semuanya berakhir.

Setelah itu, malam terasa sunyi kembali. Tapi berbeda. Dunia bawah tahu: tidak ada lagi Isabella Ricci.

Dan pasangan tergila di bawah langit Italia telah menari sekali lagi—di atas reruntuhan musuh mereka.

1
gaby
Ko Vale ga hamil2 thor?? Padahal dah sering tidur sm Dante. Mudah2an Vale hamil, biar bayinya jadi alasan Dante utk berubah lbh baik demi Vale & bayi mereka
gaby
Bunuh diri aja Val, kalo jalan kluar utk kabur dah ga ada. Hanya kematian yg bisa membebaskanmu. Tp kalo memungkinkah, tebarkan pesonamu, jerat Dante dgn Auramu, lalu taklukan Dante di kakimu. Mulailah hubunganmu dgn Dante dari Nol, jadilah manusia biasa yg hdp sederhana layaknya pasangan lainnya. Menikahlah dgn Dante & lahirkan bny penerus
Shin Raecha: nah, Kira-kira nanti Dante sama Val gimana yaa.
total 1 replies
gaby
Apa jgn2 Valeria & Lorenzo sama2 mata2 interpol yg menyusup k kerajaan Dante?? Apa profesi Valeria sebenarnya?? Dan apa tujuan dia mendekati Dante
gaby
Aq dr awal baca ga ngerti jalan pikiran Valeria. Dia yg berusaha mati2an mengendalikan Dante tp pas Dante dah takluk, Valeria malah kabur. Dengan alasan ga masuk akal, Dante menggila setelah mbunuh Vittoria. Lah kan emang dr dulu Vale tau kalo Dante psikopat & Vale pun jg sama. Knp ga ajak Dante ke kehidupan damai yg baru?? Knp mesti kabur & malah berkhianat dgn mau membocorkan bisnis Dante ke Lorenzo. Padahal Dante mbunuh Vittoria karena Vittoria mencelakai Vale.
Nayla Syberia
Bagus kok,gpp Author teruskan👌🏻
Shin Raecha: ditunggu update selanjutnya /Kiss/
total 1 replies
nurzzz
ceritanya bagus banget semoga bisa rame yah banyak peminatnya
Shin Raecha: Aw, terimakasih 🥰🥰.
total 1 replies
nurzzz
wow keren
nurzzz
wah keren
Naira
seruuu kok ceritanya
Shin Raecha: Baca sampai end yaa 😄🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!