Zhang Wei akhirnya memulai petualangannya di Benua Tengah, tanah asing yang penuh misteri dan kekuatan tak terduga. Tanpa sekutu dan tanpa petunjuk, ia harus bertahan di lingkungan yang lebih berbahaya dari sebelumnya.
Dengan tekad membara untuk membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan, Zhang Wei harus menghadapi musuh-musuh yang jauh lebih kuat, mengungkap rahasia yang tersembunyi di benua ini, dan melewati berbagai ujian hidup dan mati.
Di tempat di mana hukum rimba adalah segalanya, hanya mereka yang benar-benar kuat yang bisa bertahan. Akankah Zhang Wei mampu menaklukkan Benua Tengah dan mencapai puncak dunia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memahami Aturan Surga dan Bumi
Zhang Wei masih duduk bersila di atas puncak gunung yang menjulang tinggi, tubuhnya nyaris tak bergerak seolah menjadi satu dengan alam. Hanya helaian rambutnya yang sesekali berkibar tertiup angin pegunungan yang kencang. Sudah berhari-hari ia berada di sana, mencoba memahami aturan surga dan bumi yang mulai menunjukkan jati dirinya dalam bentuk yang semakin jelas.
Awan-awan yang selalu menyelimuti puncak gunung itu bergerak dengan pola yang berbeda dari biasanya. Bukan hanya sekadar tertiup angin, tetapi seolah mengikuti denyut energi yang mengalir dari tubuh Zhang Wei. Awalnya, ia hanya bisa merasakan keberadaan aturan itu—sebuah kekuatan yang menghubungkannya dengan alam di sekitarnya. Namun, setelah beberapa hari bermeditasi, perlahan ia mulai memahami esensinya.
Aturan yang selaras dengannya bukanlah api yang membakar dengan amarah, bukan pula tanah yang kokoh dan tak tergoyahkan. Melainkan awan—sesuatu yang tampaknya lembut dan tak berwujud, namun menyimpan misteri dan kekuatan yang dalam. Awan bisa bergerak dengan angin, melayang dengan bebas di langit, menyembunyikan atau memperlihatkan dirinya sesuai kehendak alam. Namun, awan juga dapat menjadi ganas, membawa petir dan badai yang mampu mengguncang dunia.
Lian Xuhuan yang sejak awal mengamati muridnya dari kejauhan, akhirnya mengangguk puas. “Sepertinya kau sudah mulai memahami,” katanya dengan nada tenang.
Zhang Wei membuka matanya. Sejenak, ia menatap ke langit di atasnya, lalu mengangkat tangannya perlahan. Seiring gerakannya, kabut tipis yang melayang di sekitar gunung mulai berkumpul di sekeliling tubuhnya, berputar-putar seperti mengikuti kehendaknya.
“Sungguh menarik,” gumamnya. Ia bisa merasakan bagaimana energi aturan itu merespon dirinya, meskipun belum sepenuhnya berada dalam kendalinya.
Lian Xuhuan berjalan mendekat. “Awan adalah sesuatu yang bebas, tetapi juga dapat menjadi ancaman mematikan jika kau mampu memanfaatkannya dengan benar. Sekarang, cobalah kendalikan.”
Zhang Wei mengangguk. Ia mengambil napas dalam, lalu menutup matanya kembali. Dengan kesadarannya yang terhubung pada energi dunia, ia mencoba memberikan arahan pada kabut di sekitarnya. Awan yang tadinya melayang tak beraturan mulai berkumpul, membentuk pusaran yang semakin padat. Angin di sekelilingnya berhembus lebih kencang, dan langit yang cerah perlahan berubah menjadi lebih kelabu.
Lian Xuhuan tersenyum tipis. “Cepat sekali kau beradaptasi. Tetapi mengendalikan aturan bukan hanya tentang memerintahnya, melainkan menyatu dengannya.”
Zhang Wei mengerti maksud masternya. Ia tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada aturan, tetapi harus membiarkan aturan itu bergerak sesuai kehendaknya sendiri. Dengan pemahaman ini, ia melonggarkan cengkeraman energinya, membiarkan awan bergerak secara alami, namun tetap dalam jangkauan kesadarannya.
Saat itu juga, sesuatu di dalam dirinya terasa berubah. Seolah ada batasan yang sebelumnya menahannya kini menghilang. Awan di sekelilingnya tidak hanya mengikuti kehendaknya, tetapi juga menjadi bagian dari dirinya.
Lian Xuhuan mengangguk puas. “Sekarang, kau telah benar-benar menguasainya.”
***
Di benua tengah yang luas dan penuh kekuatan besar, sebuah pengumuman mengguncang dunia seni bela diri. Kekaisaran Zhongwen, salah satu kekuatan tertinggi yang telah berdiri selama ribuan tahun, akhirnya mengumumkan sesuatu yang telah dinantikan oleh banyak pihak—Turnamen Seni Bela Diri Kekaisaran.
Turnamen ini bukanlah sekadar ajang biasa, melainkan sebuah peristiwa yang hanya terjadi sekali dalam seratus tahun. Kali ini, taruhannya jauh lebih besar dibandingkan turnamen sebelumnya. Bukan hanya kehormatan dan hadiah berlimpah, tetapi kesempatan untuk memasuki Alam Rahasia Qianlong—sebuah dunia tersembunyi yang dikatakan menyimpan warisan para leluhur dan misteri yang bisa mengubah nasib seseorang.
Pengumuman itu disampaikan oleh seorang utusan kekaisaran yang datang ke setiap wilayah utama benua tengah. Mengenakan jubah emas berhiaskan simbol naga langit, ia berdiri di atas panggung di hadapan ribuan kultivator yang berkumpul di setiap ibu kota wilayah.
“Dengarkanlah, para pejuang dan pendekar hebat dari seluruh penjuru benua! Atas titah Yang Mulia Kaisar Zhongwen, Turnamen Seni Bela Diri Kekaisaran akan kembali diadakan. Ini bukanlah sekadar ajang pertarungan biasa, melainkan ujian sejati untuk menemukan siapa yang paling pantas menyandang gelar pendekar nomor satu di generasi ini!”
Sorak-sorai langsung memenuhi udara. Para kultivator muda dari berbagai sekte, klan, dan keluarga bangsawan saling bertukar pandang penuh semangat. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.
Utusan itu melanjutkan dengan suara lantang, “Turnamen ini terbuka bagi semua kultivator di bawah usia lima puluh tahun! Pemenangnya tidak hanya akan mendapatkan kehormatan yang tiada tara, tetapi juga akses masuk ke Alam Rahasia Qianlong!”
Begitu nama itu disebutkan, keributan semakin menjadi-jadi. Alam Rahasia Qianlong bukanlah tempat sembarangan. Legenda mengatakan bahwa di dalamnya terdapat teknik kuno yang bahkan para kaisar agung pun menginginkannya. Namun, tak ada yang tahu pasti apa yang tersembunyi di dalam sana, karena hanya mereka yang terpilih yang pernah masuk ke dalamnya—dan tak semua dari mereka kembali dengan selamat.
Di sudut-sudut arena, beberapa tokoh kuat memperhatikan pengumuman ini dengan penuh pertimbangan.
“Aku menduga turnamen ini bukan hanya soal memilih pendekar terbaik. Kekaisaran pasti punya agenda lain,” bisik salah satu tetua dari Sekte Naga Hitam kepada murid-muridnya.
Di sisi lain, seorang pria paruh baya dari keluarga Bai di wilayah utara menatap langit dengan ekspresi serius. “Aku harus memberi tahu tuan muda Bai Chen, dia harus ikut. Ini adalah kesempatan yang terlalu berharga untuk dilewatkan.”
Namun, ada sesuatu yang lebih besar di balik turnamen ini, sesuatu yang belum diketahui oleh sebagian besar peserta. Di dalam istana kekaisaran, di ruang pertemuan rahasia, para tetua dan pejabat tinggi sedang membahas sesuatu yang jauh lebih penting.
Seorang pria tua berambut putih, yang memiliki tanda naga keemasan di jubahnya, berkata dengan nada rendah, “Alam Rahasia Qianlong bukan hanya sekadar tempat untuk mencari warisan. Ada sesuatu yang mulai terbangun di dalamnya… sesuatu yang tidak boleh jatuh ke tangan yang salah.”
Seorang pejabat lainnya mengangguk. “Dan itu sebabnya kita mengadakan turnamen ini. Kita membutuhkan yang terbaik untuk masuk ke sana. Namun, kita juga harus memastikan tidak ada orang yang memiliki niat buruk yang bisa menguasai apa pun yang tersembunyi di dalamnya.”
Di luar sana, para kultivator yang berambisi menjadi yang terbaik mulai bersiap. Sekte-sekte besar mengirim murid-murid terbaik mereka, klan-klan kuat mulai mengadakan seleksi internal, dan para pendekar dari berbagai penjuru dunia mempersiapkan diri untuk pertarungan terbesar dalam hidup mereka.
Namun, yang tidak mereka sadari adalah bahwa turnamen ini bukan sekadar pertarungan biasa. Ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar, lebih berbahaya—dan lebih mengguncang dunia, dan mungkin saja mereka akan menyaksikan kelahiran Kaisar Agung yang baru.
up
ditunggu story line berikutnya.
Bravo!
Muantebz