Kitab Emas Warisan Kake

"Masss." Mas Arya jangan tinggalkan aku mas." Hiks hiks hiks." Di tengah malam gelap dan dingin yang harus nya tenang," terdengar Isak tangis dan teriakan Nenden menggema di dalam kamar memanggil nama Arya."

 "Nenden nen.!" Bangun nen luh kenapa nen.?" Dewi yang tidur di sebelah nya menepuk pipi Nenden yang sedang mengigau karena dalam mimpi Nenden," Arya sang pujaan hati nya meninggal kan dirinya.

Uhhhh hah hah hah." Ada apa wi.?" dengan wajah bingung dan napas yang tersengal-sengal Nenden bertanya pada Dewi saat membuka kedua matanya dan langsung duduk.

Ada juga gw tanya sama luh," Luh mimpi apa sampe teriak teriak histeris gitu hah.!" Tanya Dewi penasaran pada Nenden." Aku mimpi mas Arya ninggalin aku wi," Dengan wajah sedih nya Nenden memberi tahu pada Dewi mimpi yang dia alami tadi.

"Oh gitu nen!." Apa tidak sebaiknya luh temuin saja tuh Arya di rumah nya nen.!" Gw yakin dia lagi nyari-nyari luh nen.!" Timpal Dewi dan menyuruh sahabat nya itu agar menemui kekasih nya itu, karena Dewi sangat paham dengan karakter sahabat nya itu.

Sementara di tempat lain tepat nya di Pak Darman di kampung mekar jati," Pasangan lansia yang kini menjadi ayah dan ibu angkat nya Arya sedang membahas masalah Arya bersama Dian.

Pak apa sebaiknya kita nikahkan dulu Arya dengan Dian pak,?" Karena ibu takut kalau mereka berdua nanti nya akan jadi gunjingan warga Kedung asem pak.!" Bu Lilis mengutarakan kekhawatiran nya pada sang suami yang duduk di sebelah nya itu.

Bapak juga berpikir demikian Bu," semenjak kita berdua pulang dari kediaman pak Hartono itu Bu.!" Ucap pak Darman pada Bu Lilis." Ya sudah pak sebaik nya kita berdua temui pak RT warta saja pak bagai mana.?" Bu Lilis kembali meminta persetujuan pada pak Darman." Baik lah Bu nanti kita kunjungi pak RT warta Bu.

Pagi yang tenang di kampung kedung asem yang letak nya dua kilometer dari desa pusaka jaya," Di sudut kampung kedung asem yang mengarah ke sebuah hutan kampung itu," Arya seorang pemuda yang kini mulai di kenal karena ilmu pengobatan nya yang iya dapatkan dari kitab emas peninggalan sang kake," Sedang duduk bersila di sebuah bale bambu dekat kebun kosong," Arya terus menyerap energi di sekitar nya masuk ke dalam tubuh nya.

 Sayang ini kopi nya dan juga singkong rebus kesukaan kamu," Dian membangun kan Arya yang masih larut dalam semedinya itu dengan membawa segelas kopi dan singkong rebus."

Hmmmmm." Arya hanya bergumam dan perlahan membuka kedua matanya pandangan nya langsung mengarah memandang wajah Dian yang terlihat begitu cantik dan juga ceria.' Terimakasih sayang," Emmmmuach." Ucap Arya singkat dan langsung menarik Dian ke dalam pelukan hangat nya dan mencium kening kekasih nya itu."

Sepertinya pagi ada yang beda yah.?" Ucap Arya pada Dian setelah melepas pelukannya dan membiarkan Dian duduk di samping nya." Beda bagaimana sayang perasaan aku sama saja seperti pagi pagi yang kemarin ah," Balas Dian mencoba menyembunyikan kabar yang Dian dapat dari Bu Lilis pada Arya.

 Iya kamu terlihat seperti sedang mendapatkan sesuatu yang sangat menyenangkan sayang," Kedua mata kamu tak dapat menyembunyikan sesuatu dari aku sayang.!" Balas Arya sembari membelai rambut panjang Dian dengan tangan kanan nya.

 Mmmmh," Begitu ya sayang.!" Balas Dian dengan mengeratkan pelukannya pada Arya." Iya sayang," Apa sebenarnya yang membuat hati kamu begitu senang nya pagi ini sayang.?" Balas Arya setelah dia meneguk kopi buatan calon istri nya itu." Kasih tau gak yah.?" Canda Dian dengan mengangkat wajah nya memandang wajah tampan Arya kekasih hati nya itu."

Sayang aku seperti mendapatkan sebuah firasat kalau sekarang Nenden berada di satu tempat bersama sahabat kuliah nya sayang.!" Arya memberitahu Dian kalau di mendapatkan sebuah firasat tentang keberadaan Nenden pada Dian.

Ya sudah mas kalau begitu kamu harus cari dia sampai ketemu mas.!" Balas Dian dengan memandang wajah Arya dengan lembut." Iya sayang aku pasti akan mencari Nenden sayang aku juga sangat khawatir padanya.!" Arya mengangguk ringan merespon permintaan Dian pada nya.

Assalamualaikum.

Tok. Tok. Tok.

Saat Arya dan juga Dian sedang menikmati pagi yang indah di samping rumah nya itu," Terdengar ketukan pintu dan ucapan salam di depan rumah Arya.

Mas sepertinya ada tamu datang mas." Dian pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke dalam rumah."

Walaikumsalam." Eh mba Anita mari masuk mba." Ucap Dian setelah membuka pintu dan mengenali wanita yang sedang berdiri dengan tersenyum manis pada diri nya." Iya mba Dian terimakasih." Balas Anita mengikuti langkah Dian memasuki rumah."

 Siapa sayang.?" Tanya Arya dari arah dapur menanyakan siapa yang datang." Mba Anita mas." balas Dian dari ambang pintu dapur." Ohh apa dia bersama ayah nya lagi.?" Arya ucap Arya penasaran." Ngga dia sendiri mas." Kamu mandi dulu sana mas," Aku mau buat kan Anita minum." Dian menyuruh pada Arya agar lekas mandi lagi," Karena Dian melihat baju Arya terlihat kotor karena latihan tadi sebelum bersemedi.

Wi kamu bisa antar aku ke rumah mas Arya wi.? Tanya Nenden setelah sarapan." Mmmmh," Kenapa kamu kangen ya.?" Baru juga satu minggu nen gak ketemu.!" Dewi menggoda Nenden yang wajah nya merona merah setelah dia meminta diantar pada Dewi."

Emang nya si Arya itu tinggal di mana nen.?" lanjut Dewi." Di kampung kedung asem wi dia tinggal." Nenden menjelaskan pada Dewi kalau Arya tinggal di Kedung asem." Ohh kalau ngga salah kampung kedung asem kan bersebelahan dengan kampung pasir jati itu kan nen.?" Tutur Dewi kalau kampung yang Arya tinggali itu bersebelahan dengan kampung pasir jati." iya wi." Balas Nenden singkat.

Akhirnya Nenden serta Dewi pun berangkat menuju kampung kedung asem tempat tinggal Arya," Mengendarai Honda jazz warna merah kesayangan Dewi," Nenden begitu semangat nya bahkan dia tak henti-hentinya membicarakan Arya." Satu jam setengah akhirnya mereka berdua pun sampai di depan rumah kecil tempat tinggal Arya.

Mas Arya Sayang.!"

Mesin mobil baru saja Dewi matikan," Nenden langsung turun dari mobil dan berlari dan berteriak memanggil Arya Nenden seolah lupa kalau dia datang itu bersama Dewi." Hhhhhmm," Dasar bucin baru juga sampe dia lupa sama sahabat nya.!" Gerutu Dewi kesal di tinggal Nenden begitu saja setelah sampai.

Hiks hiks hiks.

Nenden tanpa mengucapkan salam begitu dia masuk dia langsung menghambur memeluk Arya yang baru akan duduk di samping Dian yang sedang ngobrol dengan Anita." Arya begitu terkejutnya dengan kedatangan Nenden yang langsung memeluk dirinya."

Nenden.!" Ucap Dian langsung bangun dari duduk nya dan menghampiri Nenden, yang sedang memeluk Arya dengan tangis kerinduan nya yang selama seminggu ini iya tahan." Arya membalas pelukan Nenden dan membelai rambut panjang Nenden Arya membiarkan Nenden meluapkan kesedihan nya."

Assalamualaikum." Ucap salam Dewi dari ambang pintu." Walaikumsalam." Jawab ketiga nya dan menoleh ke arah Dewi yang perlahan mendekati mereka ber empat." Emmmmh yang lagi bucin sampe tega ninggalin temen nya di luar sendirian.!" Goda Dewi pada Nenden yang mulai menghentikan tangis rindu nya pada Arya dan menoleh ke arah Dewi."

Hehehe," Maaf wi aku terlalu bersemangat." balas Nenden sembari menyeka air matanya dan mulai mengendur kan pelukan nya pada Arya.