NovelToon NovelToon
Menikahi Tunangan Adikku

Menikahi Tunangan Adikku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:69M
Nilai: 4.9
Nama Author: Suesant SW

Sarah dipaksa orangtuanya menikahi tunangan adiknya Sally, hanya karena Sarah seorang anak angkat yang terikat balas budi.

Sally adiknya yang selalu dimanja membuat kesalahan besar, berselingkuh dengan mantan pacarnya yang telah menikah berujung lari dari rumah bersama selingkuhannya.

Sementara itu, untuk menutupi aib keluarga dan menjaga hubungan baik dengan partner bisnis sang ayah, Sarah harus bersedia menikahi tunangan adiknya bernama Raka, seorang laki-laki dingin yang bahkan tidak tertarik dengannya.

Kehidupan rumah tangga mereka yang tanpa dilandasi cinta itu tentu saja menuai banyak konflik. Sampai kemudian Sarah menyadari bahwa diam-diam dirinya mencintai Raka.

Masalah lain bertambah saat kemudian Sally muncul kembali dan berusaha merebut kembali Raka darinya.

Apakah Sarah bisa mempertahankan suaminya dan mendapatkan cinta dari Raka ataukah Sarah harus menyerah kepada pernikahan dan cintanya?

Semoga di sukai, ya...🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suesant SW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 27 SELAMAT TINGGAL LUKISAN

Raka telah menyelesaikan cek in tiket dan juga cek in luggage, lalu duduk dengan perasaan yang tidak nyaman di boarding room menjelang setengah jam keberangkatan pesawat. pikirannya melayang kemana-mana.

Handphonenya tiba-tiba berbunyi,

Sebuah panggilan Video Call!

Dari sarah?

Raka sejenak terpana, selama dia mengenal Sarah dari awal pernikahannya sampai saat ni, baru kali ini Sarah memanggilnya dengan Video Call. Biasanya hanya komunikasi lewat pesan WA saja jika ada yang perlu, paling banter telponan itupun seperlunya dan biasanya Raka lah yang menelpon.

Raka menerima panggilan video itu dengan tangan agak gemetar, entah mengapa.

"Hai...kamu sudah masuk boarding lounge, ya?"

Di layar HPnya, tampak Sarah dengan raut wajah yang susah di gambarkan, dalam balutan baju warna hitam. Rambutnya yang panjang di cepol seadanya sehingga riap rambut yang lepas nampak kontras dengan lehernya yang jenjang. Bibirnya yang dipulas lipstik warna natural terlihat elegan.

Raka tertegun sesaat, gadis itu benar-benar seperti wanita dalam lukisan klasik. Cantik, sederhana dan alami.

Kenapa baru sekarang Raka menyadari, gadis ini cantik bahkan sangat cantik dalam kesederhanaannya.

"Ya, menunggu pesawat berangkat sebentar lagi"

"Jalan ke bandara agak macet," Sarah salah tingkah dilihat seperti itu.

"Kamu dimana?" tanya Raka bingung dengan pernyataan Sarah.

"Aku diluar, di lobby..." Sarah menjawab, keringat di dahinya kemilau seolah menceritakan perjuangannya menuju bandara itu.

Raka melihat jam tangannya, kurang dari setengah jam lagi, dia tak mungkin lagi keluar untuk menemui gadis itu.

"Kamu datang?" Raka masih tak percaya dengan yang di lihatnya, terlebih dia tidak percaya dengan perasaannya yang tiba-tiba bahagia dengan melihat gadis itu.

"Kenapa?" Sarah mengernyit dahi mendengar gumam yang tidak jelas dari mulut Raka.

"Kamu bilang kemarin, ada pertemuan dengan klien?" tanya Raka kemudian.

"Aku tidak bilang kan tidak berusaha untuk datang?" balik Sarah yang bertanya.

"Mama kan sudah menyuruh aku untuk mengantarkan kamu ke Bandara, tidak enak bohong dengan mama" sarah berkilah.

Raka merasakan ada kecewa yang terasa menyusup di hati kecilnya, Sarah tidak benar-benar ingin mengantarkan dia ke bandara dengan niatnya sendiri tapi karena tidak enak sama mama saja.

"Maaf..." desah Raka pelan. Rasanya agak aneh, melihat sarah berhadapan seperti itu meskipun lewat layar HP. Rasa bersalah yang dirasakannya menjadi bertambah.

"Maaf? untuk apa?"

Raka gelagapan mendengar pertanyaan gadis itu.

"Maaf, aku tak bisa keluar lagi, sebentar lagi pesawatnya akan berangkat"

Sarah tersenyum, Raka kembali terpana...senyum itu adalah senyum pertama yang dilihat Raka diberikan Sarah dengan begitu lepas kepadanya. Senyum yang sangat manis. Bahkan wajah muram yang biasanya terpancar saat mereka berhadapan tidak ada lagi.

"Tidak apa-apa, aku yang minta maaf terlambat sampai bandara" jawab Sarah.

Pertama kali Raka merasa mereka benar-benar berbicara sebagai orang normal. Bukan dibuat-buat, bukan dalam keadaan marah serta salah paham dan bukan dalam kondisi sedang bersandiwara.

"Mungkin dalam satu tahun ini, aku tidak akan pulang, tolong jangan katakan pada mama" Kata Raka.

Sarah terlihat mengangguk tanpa berkata apa-apa.

"Maaf sudah merepotkan kamu banyak sekali selama ini" ucap Raka lagi.

Sarah hanya diam, mendengarkan.

"Aku berjanji, untuk kepulanganku nanti, akan memberi kabar baik padamu..." tambah Raka, dengan nada rendah.

"Kabar baik?" Sarah menaikkan alisnya yang hitam itu.

"Maksudku, aku akan merencanakan perceraian kita dengan sebaik-baiknya. Nanti kalau aku pulang di liburan semester dua, aku mengurus semuanya" semakin Raka mengucapkannya entah mengapa itu terasa seperti menusuk hatinya sendiri. Kerongkongannya serasa tercekat.

"Oooh..." sarah hanya menjawab pendek tanpa ekspresi.

"Ku harap kamu bersabar sedikit lagi" tambah Raka.

"Kamu boleh menjalin hubungan dengan siapapun, bahkan dengan Dion yang perayu itu, selama aku tidak ada."Raka terkekeh, tapi hatinya tidak sependapat dengan kalimat yang keluar dari bibirnya.

Sarah hanya menatap Raka dengan wajah yang Raka pun tidak bisa menjabarkan ke dalam kata-kata, entah gadis itu terlalu senang atau bagaimana, tapi dia hanya diam. Matanya yang bulat dengan bulu matanya yang lentik itu berkedip, menandakan wajah di dalam layar ponselnya itu bukan lukisan tapi nyata.

Suara panggilan di ruang boarding menyatakan pesawat Raka akan berangkat sebentar lagi menyadarkan Raka untuk menyudahi video call mereka berdua.

"Sebentar lagi akan berangkat, aku akan menutup telponnya" ujar Raka.

"Ya..." Sarah menjawab.

"Raka..." suara Sarah terdengar agak serak, inipun pertama kali Raka mendengar Sarah memanggil namanya dengan begitu penuh perasaan.

"Ya," Raka tidak bisa berbohong dengan hatinya sekarang dia berharap gadis itu mengucapkan sesuatu, entah menahannya atau apapun itu yang membuatnya berubah pikiran.

"Aku juga minta maaf..." ucap Sarah pelan.

"Kita akan berpisah baik-baik jika saatnya tiba, kamu tidak perlu terlalu mencemaskan itu. Pikirkan studimu, mungkin itu yang lebih penting sekarang" kalimat Sarah yang pelan itu terdengar tulus tapi menyakitkan ditelinga Raka.

Sarah benar-benar menunggu perpisahan mereka, tanpa protes apapun.

Raka terlalu berharap ada sesuatu yang berubah antara mereka. Paling tidak Sarah berusaha menundanya, meskipun Raka pun tidak yakin menunda untuk apa?

"Baiklah, selamat jalan ya...hati-hati di sana. Jangan lupa kabari orang tuamu jika sudah sampai. Mereka pasti mencemaskan kamu." Sarah tersenyum dan menutup telpon dengan tergesa. Tanpa ucapan pamit di akhir kalimat.

Dua tetes buliran bening jatuh di sudut mata Sarah. Dia tidak mengerti mengapa pembicaraannya dengan Raka tadi terasa sangat menyakitkan. Sampai-sampai dia tidak tahu dari mana datang air mata yang jatuh begitu saja.

Raka memang tidak pernah punya perasaan apa-apa padanya, dia hanya mencintai Sally, bukankah itu sudah dikatakan Raka berkali-kali.

Akhir-akhir ini, dia hanya terlena dan terlalu menghayati sandiwara yang mereka berdua jalankan. Sehingga menyelipkan beberapa harapan yang mustahil.

Raka akan menceraikannya saat dia kembali dari tanah air, itulah kesepakatannya dari awal.

Sarah seharusnya memegang itu dalam hatinya supaya tidak goyah.

Tapi, Tuhan...kenapa sekarang aku merasa tidak rela mengakhiri semuanya?

Sarah menyeka air matanya dengan punggung tangannya. mencoba membuang jauh-jauh, keinginan hatinya yang salah itu.

...***...

Raka duduk bersandar di kursinya, pesawat baru saja lepas landas, tapi hati dan pikirannya tertinggal di bawah sana, di Bandara Juanda.

Mengapa sekarang, perasaannya berbeda pada Sarah, meskipun dengan sangat pasti dia tahu gadis itu sama sekali tidak menginginkan pernikahan mereka. Gadis itu terpaksa melakukannya karena ketidakberdayaannya dan keegoisan Raka sendiri.

Raka menghela nafasnya dalam gelisah, meletakkan headset di telinganya, terdengar suara Judika yang begitu dalam melantunkan sebuah lagu,

Aku sedang bertanya-tanya

Tentang perasaan kita

Benarkah kita saling mencinta

Atau hanya pernah saling cinta

Bukankah kamu juga merasa

Dingin mulai menjalari percakapan kita

Pertanyaan kamu sedang apa

Terkesan hanya sebuah formalitas saja

Coba tanyakan lagi pada hatimu

Apakah sebaiknya kita putus atau terus

Kita sedang mempertahankan hubungan

Atau hanya sekedar menunda perpisahan

Bukankah kamu juga merasa

Dingin mulai menjalari percakapan kita

Pertanyaan kamu sedang apa

Terkesan hanya sebuah formalitas saja

Coba tanyakan lagi pada hatimu

Apakah sebaiknya kita putus atau terus

Kita sedang mempertahankan hubungan

Atau hanya sekedar menunda perpisahan, wo-oo

Bila kamu tanya, aku maunya apa

Aku mau kita t'rus bersama

Coba tanyakan lagi pada hatimu

Kita sedang mempertahankan hubungan

Atau hanya sekedar, oh-wo-wo

Hanya sekedar menunda perpisahan

Raka memejamkan matanya, mengingat semua hal yang pernah terjadi selama bersama Sarah, meskipun dalam waktu yang singkat, tapi dia merindukan waktu-waktu itu.

Selamat tinggal gadis lukisanku, yang bahkan hanya diam meskipun kamu terluka.

Selamat tinggal, untuk bertemu dan berpisah.

1
Nengsih17
Luar biasa
Nengsih17
Buruk
ros
Luar biasa
Jetty Eva
kembali k masa kecilx...
Jetty Eva
kata bukan mata..
Jetty Eva
KEREEEN...TRIKX KEREN...
Jetty Eva
KANKER bukan KANGKER..
Jetty Eva
koq terlukaaa...??? bukanx kamu yg menjajakan diri pd setiap lelaki hidung belang..??jalang koq teriak jalang👿👹
Jetty Eva
Betuuul....
Jetty Eva
😘😘😘😘😘😘bwt Raka...LAKI SEJATI...
Jetty Eva
mama Raka bukan mama Sarah...
Jetty Eva
typo...papa dan mama Raka bukan Sarah...
Jetty Eva
naaah ini baru LAKI...gentleman...aq padamu Raka🤩
Jetty Eva
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Widelia 7Naga
Finish 🍓 #20.02.25
Riska Afzal
luar biasa ceritanya sampai mewek aku thorr😭😭😭
Riska Afzal
/Heart//Heart/
Riska Afzal
takut di ganggu Selly lagi si Raka , makany langsung plng ktemu istri
Jetty Eva: Raka, sebaikx kamu cerita secara detail ttg Sella yg nyusul k Leiden...drpd Sella yg cerita dgn bumbu terasi, kau apes...
total 1 replies
Dewi Hutabarat
Luar biasa
☠🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ💫
duh, kalau gak salah si Tania2 ni ntar coba2 jadi PELAKOR.
masih ingat aku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!