Menikahi Tunangan Adikku
Sarah menghapus air matanya perlahan, ketika dengan berat hati menerima keputusan bahwa dia harus menikah dengan Raka.
Raka sebenarnya sudah bertunangan dengan adiknya Sally, hampir lima tahun. Ketika Sally lulus SMA, orangtua mereka sudah membuat kesepakatan mempererat hubungan baik mereka dengan membuat perjanjian itu. Sally dan Raka juga sudah saling mengenal cukup lama karena mereka satu sekolah saat SMA, Raka adalah kakak kelas Sally.
Pertunangan itu berjalan mulus karena Raka ternyata juga menyukai Sally dan mereka juga status berpacaran saat itu.
Singkat cerita, Sally juga tidak menolak untuk di ikat dalam hubungan pertunangan dengan Raka. Meskipun track record Sally adalah seorang gadis yang suka bergonta - ganti pacar saat SMA. Maklum saja, Sally termasuk gadis yang populer karena kecantikannya dan juga kekayaan orang tuanya.
Sarah meskipun hanya terpaut usia kurang dari satu tahun dari adiknya, bersekolah di sekolah yang berbeda. Sarah mengambil sekolah kejuruan, mengambil jurusan tata busana. Sarah tidak terlalu mengenal Raka, karena setelah lulus SMK, Sarah mengambil kuliah di universitas lokal di kotanya sementara Raka dan Sally setelah pertunangan masing-masing melanjutkan ke luar negeri di negara yang berbeda.
Orang tua angkat Sarah , Pak Wijaya dan Ibu Mytha adalah paman dan bibinya sendiri. Sarah diadopsi ketika baru lahir karena papanya, adik kandung ayah angkatnya dan ibunya meninggal setelah seminggu melahirkan Sarah. Ayah kandung Sarah menyerahkan Sarah begitu saja dengan alasan, di dalam asuhan keluarga pak Wijaya, Sarah tentu terawat dengan baik.
Apalagi Pak Wijaya dan Ibu Mytha sudah menikah hampir empat tahun tetapi belum mendapatkan keturunan.
Saat usia Sarah empat bulan, Ibu mytha mengandung Sally. Sarah dan Sally tumbuh bersama menjadi dua orang gadis cantik meskipun dengan rupa dan kepribadian yang berbeda.
Sally dengan kulit putih, wajah tirus hidung bangir, dengan perawakan yang semampai, sikap yang selalu ceria dan manja menjadikan nya gadis yang selalu di sukai banyak orang.
Sarah, memang tidak seputih kulit Sally tetapi juga berwajah manis dengan sikap yang lebih tenang dan dewasa.
Perusahan yang bergerak di bidang perhotelan dan real estate yang kini di pimpin oleh pak Wijaya, dirintis bersama dengan Pak Rudiath, ayah Raka. Demi menjalin hubungan baik sekaligus mengamankan aset mereka, akhirnya di sepakati pernikahan antara Raka dan Sally, apalagi Raka dan Sally juga mempunyai hubungan kekasih saat itu.
Setelah sama-sama menyelesaikan kuliah, ditetapkanlah pernikahan.
pernikahan yang di gadang-gadang kan menjadi pernikahan termewah di kota mereka.
Karena keluarga mereka adalah termasuk jajaran crazy rich di kota ini.
Beberapa Hotel, cafe dan pusat perbelanjaan adalah milik keluarga mereka.
Sarah sendiri, berusaha mandiri karena sambil kuliah juga membuka toko butik dengan sebagian dari isinya adalah rancangannya.
Berbekal sekolah dan minatnya dalam bidang desainer, Sarah menjadi pengusaha muda pemula yang lumayan bisa diperhitungkan.
Enam bulan yang lalu, saat kepulangan sally dari singapura, diadakan pertemuan keluarga untuk membicarakan pernikahan Sally dan Raka. Itulah kali pertama, Sarah bertemu Raka setelah acara pertunangan lima tahun yang lalu.
Raka, berubah banyak dari yang pernah dilihat Sarah bertahun-tahun yang lalu. Raka telah menjadi laki-laki yang nampak matang dan maskulin.
Rahangnya kokoh dengan mata yang hitam kelam, badan tinggi tegap dan rapi bersih. Benar-benar menampilkan figur laki-laki dewasa.
Dan, semua kekacauan itu bermula seminggu yang lalu, saat Sally meminta pertunangannya di batalkan.
"Kamu sudah gila, Sally? tanggal pernikahanmu kurang dari sebulan, dan kamu meminta di batalkan?" Papanya melotot, seolah matanya hampir keluar. Semua yang duduk di ruang keluarga seperti tersambar petir.
Rapat keluarga yang semula berencana mematangkan acara perhelatan pernikahan itu berubah menjadi begitu menegangkan.
"Jangan bercanda Sally..." Mamanya tak kalah terkejutnya.
"Sally serius, ma" Sally berdiri dari duduknya. Sarah hanya tertegun dari tempat duduknya, masih belum yakin dengan apa yang di dengarnya.
"Setelah Sally pertimbangkan, rencana pernikahan ini tidak usah dilanjutkan," begitu entengnya ucapan itu keluar dari mulut Sally, meskipun bernada lirih. Wajah papanya merah padam.
" Semudah itu kamu membatalkan dengan alasan yang tidak jelas. Ini bukan main-main, Sally...ini bukan main-main" papanya berdiri dengan jari mengacung menahan amarah.
" Kamu kenapa nak? apa kamu terlalu gugup atau tegang karena hari H sudah dekat? itu normal saja, tidak usah sampai begini" mamanya mendekati Sally, sambil berusaha memeluk Sally.
Sally mulai menangis di pelukan mamanya.
"Sabar pa, kita bicarakan baik-baik, mungkin Sally hanya tertekan menjelang pernikahannya,"
Sarah menenangkan papanya.
" Tapi kan tidak perlu sampai meminta membatalkan pernikahan" dengan kesal papa menghempaskan dirinya di atas sofa.
Sally jarang menceritakan masalah pribadinya kepada Sarah sejak Sally bertunangan dengan Raka dan sekolah di singapura. Mereka tenggelam dalam kesibukannya masing-masing. Kadang memang berhubungan lewat telpon, messenger atau WA. Tapi selama ini, biasa-biasa saja. Pembicaraan hanya seputar kabar, kangen dan kesibukan masing-masing.
Selama kepulangannya ini, bahkan Sally jarang menyinggung soal hubungannya dengan Raka.
"Semua sudah diatur dan semua baik-saja" itulah yang dipikiran Sarah.
Dan lagi, Sarah tahu Raka dan Sally adalah pasangan yang saling mencintai, setiap liburan mereka saling mengunjungi. Kadang Raka ke Singapura atau Sally yg berangkat ke Jerman. Semua benar-benar seperti tidak ada masalah.
Sarah sendiri cukup tertutup dengan masalah pribadinya, karena sejak dulu Sarah hanya pendengar yang baik untuk Sally.
Pernah sekali menjalin hubungan saat kuliah di semester tiga dengan kakak tingkat. Mereka berpacaran satu tahun setengah tetapi akhirnya kandas, karena sang kekasih kecantol dengan teman baiknya.
Sarah cukup trauma dengan hal itu, karena pertama kali menyukai seseorang lalu di campakkan begitu saja. Apalagi dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya sekaligus.
Untunglah kesibukannya mengurus butiknya sambil kuliah, membuatnya pelan-pelan melupakan luka hatinya.
Malam itu, seusai rapat keluarga yang kacau itu, Sarah berusaha menenangkan Sally dan membawa Sally ke kamarnya
"Jangan membuat Papa dan Mama jadi bingung begitu," Sarah memandang adiknya, yang menyeka air matanya.
"Aku benar-benar tidak bisa melanjutkannya..." Sally berucap dengan bibir bergetar.
" Masalahnya kenapa? kamu bertengkar dengan Raka?" tanya Sarah mengernyit dahi.
Sally menggeleng pelan.
"Terus? kenapa? masalahnya apa?" cecar Sarah.
"Aku...aku mencintai orang lain..."Sally mengangkat wajahnya yang sembab. Sarah terperangah mendengar jawaban Sally.
"Jangan bercanda Sal, tidak lucu." Sarah terkekeh, tidak mempercayai ucapan Sally.
Selama ini, Sarah menganggap Raka dan Sarah benar-benar pasangan yang ideal. Mereka saling mencintai, hubungan mereka sangat direstui dan yang melihat mereka berdua pasti akan merasa iri, pasangan yang benar-benar serasi.
Sarah tidak menyangka, ucapan Sally itu benar-benar serius. Terbukti tiga hari yang lalu Sally kabur dari rumah. Kabur dengan mantan pacar SMA nya yang sudah berkeluarga.
Ternyata hubungan mereka sudah berjalan diam-diam kurang lebih setahun ini, di awali pertemuan tidak sengaja bertemu di Singapura.
Bram sedang ada perjalanan bisnis dan Sally memang sedang menyelesaikan tahap akhir perkuliahannya.
Sally meninggalkan pesan lewat WA kepada Sarah, bahwa Sally benar-benar ingin membatalkan pernikahannya, dia lebih memilih Bram. Dia sudah menentukan hati, bahwa Bram adalah orang yang tepat untuknya.
Bram masih terikat pernikahan dengan istrinya, ini menambah ruwet permasalahan, karena kepergian Sally selain kabur dari pernikahannya, juga karena menyematkannya status perampas istri orang.
Setelah kepergian Sally bahkan Handphonenya di non aktifkan.
Papa dan mamanya shock berat, tak tahu harus berbuat apa. Sally anak kesayangan mereka, tega mempermalukan orangtua mereka sebegitu rupa. Saat Raka dihubungi Sarah, untuk datang hari ini, semuanya membuat jungkir balik kehidupan Sarah.
" Sally kabur?" Raka menatap satu-satu mereka yang ada di dalam ruangan itu, seolah mencari kebenaran. Mama mulai terisak, papa mematung ditempat duduknya tanpa membalas tatapan Raka.
" Sally kabur? Kenapa?" Raka masih bertanya, belum yakin.
Sarah menelan liurnya, berusaha menenangkan hatinya. Hanya dialah sekarang yang bisa menjelaskan duduk perkaranya.
"Sally ingin membatalkan pernikahan, mungkin dia belum siap" desah Sarah. Dia tahu, alasan yang benar-benar tidak masuk akal itu tentu saja tidak akan bisa meyakinkan Raka. Mereka semua sudah dewasa dan rencana pernikahan bukanlah hal yang main-main.
"Om, tante...apakah persoalan ini harus ku sampaikan ke papa dan mama?" tanya Raka dengan wajah mengeras.
Setelah, dengan berpuluh kali permintaan maaf dan permohonan di sela tangis mama Sarah.
Akhirnya Raka bisa ditenangkan, setelah melalui pembicaraan dari hati ke hati, mereka mencari jalan keluarnya.
Mengingat, orangtua Raka juga sangat mengharapkan pernikahan itu, apalagi saat ini mama Raka yang dalam keadaan stroke sangat ingin melihat anaknya menikah. Raka tak bisa berbuat apa-apa.
Entah darimana awal mulanya, mama Sarah melontarkan ide, Sarah menggantikan Sally untuk pernikahan itu. Ide yang membuat sarah melongo tak bisa mengucapkan sepatah kata, apalagi mamanya yang setiap kali berbicara selama ini selalu saja mengingatkannya tentang betapa seharusnya Sarah berterimakasih kepada mereka yang telah membesarkannya. Ya, dari dulu mamanya memang tidak pernah benar-benar menganggapnya anak. Sarah baginya adalah anak angkat yang bukan apa-apa.
Awalnya, tentu saja Raka menolak keras,
dia benar-benar merasa mencintai Sally tetapi sekaligus terguncang karena telah di khianati orang yang disayanginya.
Begitu juga Sarah tentu saja tidak menerima, tetapi orangtua Sarah meyakinkan Raka bahwa hanya inilah jalan terbaik, menyelamatkan nama baik keluarga mereka, menyelamatkan hubungan baik kedua belah pihak dan menghindari kehancuran perusahaan yang telah dirintis orangtua mereka berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Dan terlebih lagi mengingat kondisi mama Raka sekarang, yang dalam keadaan sakit.
Sarah menatap ke arah langit malam menembus kaca jendela kamarnya dengan hati yang benar-benar tak menentu.
Sepulang Raka tadi dengan membawa kesepakatan meyakinkan orangtuanya tentang siapa yang akan dinikahinya dua minggu lagi, yang tertinggal hanya Sarah yang masih dalam banyak kebimbangan.
Kenapa dia harus menjalani hidup yang bukan dia yang memilihnya, bahkan dia tidak berhak berkata tidak untuk sebuah pernikahan yang tidak dikehendakinya.
"Inilah waktunya, kamu membalas budi kami, orang yang telah membesarkan kamu..." ucapan tajam mamanya sebelum Sarah masuk ke kamarnya seperti dengung di telinganya, terus terngiang, memaksa air matanya turun lagi.
Dari sinilah kekacauan hidup Sarah bermula.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Dewa Rana
pelakor Thor
2024-11-19
0
Bundaa Whs
aku dlu dah tamat ini novel,tpi ku ulang lagi bacanya,,,,
2024-09-05
0
Ari Peny
aq baca lg nich
2024-08-30
0